Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Kadek Dwika Vijayanti

Nim : P07134019025

Kelas : IIIA

Jawab:

1. Interpretasi hasil uji TSIA, sebagai berikut:

a) Hanya mampu memfermentasikan glukosa, kondisi sampel pada media TSIA


memperlihatkan hasil; pada bagian bawah/dasar media terjadi perubahan warna media
dari merah orange menjadi kuning dan bersifat asam, sedangkan pada bagian
lereng/miring media tidak tampak perubahan warna media dari merah orange menjadi
kuning dan media bersifat basa.

b) Dapat memfermentasikan semua karbohidrat, kondisi sampel pada media TSIA


memperlihatkan hasil; baik pada bagian dasar maupun lereng media terjadi perubahan
warna pada media dari warna merah orange menjadi kuning yang bersifat asam.

c) Tidak dapat memfermentasika semua karbohidrat, kondisi sampel pada media TSIA
memperlihatkan hasil; baik pada bagian dasar maupun lereng media TSIA tidak terjad
perubahan warna media dari merah orange menjadi kuning am bersifat basa.

2. Kriteria pasien yang terinfeksi infeksi nosocomial:

a) Pada saat masuk Rumah Sakit tidak ada tanda atau gejala atau sedang dalam masa
inkubasi infeksi tersebut.

b) Muncul gejala klinis infeksi yang terjadi 3x24 jam setelah pasien dirawat di Rumah Sakit.

c) Infeksi pada lokasi yang sama tetapi disebabkan oleh mikroorganisme penyebab berbeda
atau lokasi berbeda.

d) Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (lanjutan) infeksi sebelumnya.

3. Metode uji sensitivitas:

a) Cara Cakram (Disc Method)


 Gunakan cakram kertas saring yang kandung antibiotika/bahan kimia lain dengan kadar
tertentu.

 Diletakkan di atas lempeng agar yang ditanami, kemudian di inkubasi( 1 hari).

 Diamati, bila ada zona hambatan pertumbuhan kuman di sekeliling cakram antibiotik,
diukur dan dicocokan dgn tabel sensitivitas. Cara ini disebut juga cara difusi agar (cara
Kirby-Bauer.)

b) Cara Tabung /Sumur (Tube Dilution Method),

i. Dilusi Cair

 Untuk Keterangan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) atau Minimal Inhibitory


Concentration (MIC).

 Dengan broth dilusi atau dilusi cair berbagai konsentrasi agen antibakteri diinokulasikan
dengan suspensi standar bakteri uji (suspensi Mc Farland)

 Setelah diinkubasi semalam dengan suhu 37°C. MIC ditentukan dengan mengamati
konsentrasi terendah dari agen yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji secara
visual.

 Uji MIC yang lengkap terdiri dari 1-3 konsentrasi agen antibakteri

ii. Dilusi padat

 Pada teknik ini berbagai konsentrasi agen antibakteri diinokulasikan pada media Mueller
Hinton Agar (MHA).

 Inokulasi dilakukan dengan alat replikasi inokulum (replikator).

 diinkubasi semalam pada suhu 37°C

 dibaca dengan melihat jumlah koloni bakteri yang tumbuh dan dihitung menggunakan
alat colony counter dengan menentukan konsentrasi agen antibakteri terendah yang
menghambat pertumbuhan bakteri secara visual.

 Konsentrasi ini dilaporkan sebagai MIC

4. Faktor faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan dan ketelitian hasil yaitu :
a. PERSONIL

Kemampuan tehnisi laboratorium yang berhubungan dengan mutu pendidikan dan pelatihan,
keahlian, pengalaman dan kondisi kepegawaian

b. LINGKUNGAN

Ruang kerja harus cukup cahaya, cukup penerangan, sejuk, tenang, tidak bising oleh suara
kendaraan, pendingin ruangan, freezer, dan sebagainya.

c. SPESIMEN

Pengambilan specimen, pengolahan specimen, penyimpanan specimen, pengiriman specimen


dan sebagainya

d. BAHAN LAB

Mutu reagensia, bahan kimia, cat, media, binatang percobaan berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan.

e. METODE PEMERIKSAAN

Metode pemeriksaan dipilih yang mudah, tepat, dan menurut standard yang diakui oleh
Departemen Kesehatan

f. PERALATAN LAB

Alat-alat laboratorium harus baik, berfungsi dengan baik, sesuai standard

g. DAN PEMERIKSAAN

Pembacaan tergesa-gesa dan pemeriksaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan

h. LAPORAN

Salinan yang salah, laporan yang tidak lengkap dapat menimbulkan masalah

Anda mungkin juga menyukai