Anda di halaman 1dari 40

DASAR ILMU TA AH

Bab 5: Sifat Kimia Tanah


Sifat Kimia Tanah
 pH tanah
 Pertukaran Ion
 Kejenuhan Basa
 Hampir semua sifat kimia tanah terkait dengan koloid tanah
 Koloid Tanah
• Partikel mineral atau organik dalam tanah yang mempunyai
diameter kurang dari 0,001 mm.
• Mempunyai permukaan luas; reaksi kimia berlangsung pada
permukaan koloid.
• Pada beberapa jenis tanah, permukaan koloid bermuatan
negatif (-
(-)
• Untuk memahami kimia tanah, perlu mengetahui mineral
liat apa yang ada dan kontribusinya pada muatan negatif.
Sifat Kimia Tanah
• Menyebabkan tanah mampu menahan unsur
hara dan menyediakannya untuk tanaman.
• Menentukan perilaku bahan kimia yang
ditambahkan ke tanah, misalnya:
– pupuk
– Limbah organik
– kapur
– pestisida
– herbisida
pH tanah
• pH adalah ukuran kemasaman aktif atau
konsentrasi H+ dalam larutan tanah.
– pH = log 1/[H+] dimana H+ adalah konsentrasi
dalam mole per liter
[H+](mole/liter) pH
001 3
0001 4
00001 5
000001 6
0000001 7
Satu unit perubahan pH berarti 10 kali perubahan
dalam konsentrasi H+
pH tanah
 Konsep pH tanah
 pH = - log (H+) atau
 pH = log 1/(H+)
 dimana: p adalah logaritme negatif dan H adalah
konsentrasi H+ dalam g/L
 Definisi ini berasal dari
 (H+) (OH-) = 10-14 atau
 pH + pOH = 14
 Sebagian besar jenis tanah memiliki pH antara 5
dan 8
H 2O 2 H+ + O-2
pH = - log [ H+ ]

+ OH -
H OH-
H + OH -
H+

Asam Netral Alkalin


pH = 6.0 pH = 7.0 pH = 8.0
Netral
Kemasaman Alkalinitas

Skala pH
Peranan pH tanah
 pH menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap
tanaman; pada tanah masam unsur P sulit untuk diserap
tanaman karena difiksasi oleh Al; pada tanah alkali unsur
P difiksasi Ca.
 pH menunjukkan adanya unsur beracun. Pada tanah
masam banyak dijumpai ion Al dalam tanah, yang dapat
mengikat P, dan racun bagi tanaman. Pada tanah masam
unsur Fe, Mn, Zn, Cu dan Co mudah larut, maka
tanaman dapat keracunan. Pada tanah alkalis, Mo dan B
menjadi racun bagi tanaman.
 pH mempengaruhi perkembangan mikroorganisme.
Bakteri berkembang dengan baik pada pH >5.5. Fungi
berkembang pada segala tingkat pH, tetapi pada pH >
5.5, fungi harus bersaing dengan bakteri, jadi lebih
dominan pada pH <5,5.
Faktor Mempengaruhi pH tanah

Embun Hujan CO2

Bahan H+ Hydroksi
Organik Larutan Tanah polimer

Bio Serapan & Pelapukan


Pelepasan Mineral
Sumber & Klas Kemasaman
Tanah
 Al3+ dan H+ adalah sumber utama kemasaman
tanah
OH-
Al3+AlOH
AlOH3+ Al(OH)
Al(OH)2+Al
Al (OH)3
H+
 3 tipe kemasaman tanah
 Kemasaman aktif
 Kemasman dapat dipertukarkan
 Kemasaman Residual
Proses Pemasaman
 Pencucian kation basa, Ca2+, K+, Mg2+
clay--2H + Ca2+ + 2OH-
clay--Ca + H2O clay
clay
 CO2 dari respirasi
C6H12O6 + 6O2  CO2 + 6H2O
CO2 + 6H2O  H2CO3  HCO3- + H+

 Asam-2 organik dihasilkan oleh akar, mikroba


Asam-
 H+ dilepas oleh akar, dan oksidasi amonium &
senyawa lainnya
Perubahan pH oleh aktifitas
manusia: pemasaman
 Pupuk kimia (buatan)  contoh pupuk N
NH4+ + 2O2  NO3- + H2O + 2H+

 Deposisi asam dari atmosfer


 Limbah organik asam
 Oksidasi bahan tanah mengandung sulfur;
beberapa bentuk sulfur (S) dioksidasi
menjadi asam sulfat
Meningkatkan pH tanah (6,3 –
6,5)
 Penambahan batukapur: karbonat Ca2+, Mg2+
CaCO3 + 2H+  Ca2+ + CO2 + H2O
 Pembakaran/kapur cepat (oksida Ca2+, Mg2+)
 Kapur terhidrasi (hidroksida Ca2+, Mg2+)
Perubahan pH akibat kegiatan
manusia: Alkalinitas
 Sumber utama adalah irigasi di daerah
yang tanpa drainase memadai
 Sekitar 50% lahan irigasi di dunia
dipengaruhi oleh salinitas
 Sekitar 35-
35-40% panen pangan dunia
berasal dari lahan beririgasi
Sumber Alkalinitas
 Di daerah arid dan semiarid komplek pertukaran
didominasi: Ca2+, Mg2+, K+, Na+
 Adanya karbonat dan bikarbonat pada tanah alkalin
terkait dengan disolusi CO2:

 Kisaran pH reaksi tsb adalah antara 4,6 dan juga 8,6


(Ca-
(Ca-carbonates) atau 10 (Na
(Na--carbonates)
Menurunkan pH
 Penambahan senyawa mudah teroksidasi
 Sulfur, secara biologi teroksidasi menjadi
asam sulfat
 Penambahan aluminium sulfat, yang
memilah H2O untuk hasilkan H+
 Penambahan bahan organik
Kapasitas Tukar Ion
 Tanah bisa bermuatan negatif dan positif.
 Kemampuan bahan bermuatan positif di dalam
tanah untuk mengikat ion negatif (misalnya
ortofosfat H2PO4-) disebut kapasitas tukar anion
(KTA) tanah,
 Kemampuan bahan bermuatan negatif untuk
mengikat ion positif (misalnya K+, Ca2+) disebut
kapasitas tukar kation (KTK) tanah.
 Kemampuan tanah mengikat kation seringkali melebihi
kemampuan mengikat anion, maka kita umumnya hanya
melaporkan KTK tanah dan jarang sekali mengamati KTA
tanah.KTA terutama penting pada lapisan bawah tanah-
tanah-
tanah yang telah melapuk lanjut
Kapasitas Tukar Kation (KTK)

 Kation sebenarnya larut dalam air tanah, tetapi


karena koloid tanah (liat dan humus) bermuatan
negatif, maka sebagian kation dalam larutan tanah
tersebut dijerap oleh koloid tanah.
 Kation yang dijerap sukar tercuci oleh air gravitasi,
tetapi dapat diganti oleh kation lain yang ada dalam
larut tanah
 Jenis kation yang banyak dijumpai dalam komplek
jerapan koloid: Ca2+, Mg2+, K+, Na+, NH4+, H+, Al3+.
 KTK erat hubungannya dengan kesuburan tanah.
Tanah dengan KTK tinggi lebih mampu menyediakan
unsur hara dibandingkan dengan KTK rendah.
Kapasitas Tukar Kation
Sumber Muatan Negatif
Bahan Organik
Tanah
atau
Humus

Mineral
Liat
Liat mempunyai dua sumber
muatan
 substitusi isomorf : (umum pada liat 2:1)
 substitusi dalam lembar kristalin satu atom oleh atom lain
berukuran sama dengan valensi lebih rendah.
 Muatan permanen dan tidak dipengaruhi oleh pH tanah
 patahan kisi (broken edges):
edges): (umum pada liat 1:1)
 merupakan kisi lembar alumina dan silika dimana atom H+
sebagai bagian dari ion hidroksil yang diikat kuat oleh atom
O pada kondisi masam.
 muatan patahan kisi tersebut adalah netral. Tetapi, jika pH
tanah > 6 atom H+ diikat agak lemah dan dapat
dipertukarkan dengan kation Ca2+ dan Mg 2+.
 Muatan tersebut tergantung pH (pH
(pH--dependent charge
charge).
).
Examples of Isomorphous
Substitution
(Creates Permanent Charge)
Clay Mineral Structural Units
Proses Pertukaran
Ca+2- colloid + 2 H+ ←→ 2 H+- colloid + Ca+2

= H+ mengganti Ca+2 dijerap koloid tanah

Ca-x + 2 H+ ←→ 2 H-
Ca- H-x + Ca+2
x = fase padatan tanah

Ca(ad) + 2 H+ ←→ 2 H(ad) + Ca+2


X(ad) = “kation X terjerap"
Jerapan (adsorption): pengikatan ion (Ca2+, Mg2+,
K+ pada permukaan koloid liat dan humus.
Kation Terjerap
(a) Tanah daerah arid = kation basa
Ca+2, Mg+2, K+, Na+
(b) Tanah daerah humid = kation asam,
dan juga Ca+2, Mg+2, H+ and Al+3
(c) Kekuatan jerapan
Al+3> Ca+2 = Mg+2 > K+ = NH4+ > Na+
Satuan KTK
 Satuan : cmol (+) / kg atau meq/100g
 Molar muatan = 6 x 1023
 Centimole muatan = 6 x 1021
 Miliequivalent muatan = 6 x 1020

 JADI: 1 meq/100 g = 1 cmol (+)/kg


KTK tanah, mineral liat & humus

Mineral Liat Tipe CEC,cmol (+)/ kg

Kaolinit 1:1 30-150

Haloisit 1:1 60-100

Hidrous mika 2:1 200-400

Montmorilonit 2:1 800-1200

Vermikulit 2:1 1000-1500

Hidroksida besi dan 30-50


Aluminium
Humus 2000-4500
Mengapa KTK Penting?
 Kation dilepaskan salama proses mineralisasi
 Kation dapat dipertukarkan (misal K+, aplikasi pupuk
KCl) dapat melepaskan kation lain ke larutan tanah
 Penyangga (buffer) hara  mengurangi kehilangan
hara akibat pencucian
 Indikasi kapasitas tanah menahan hara
 Menentukan berapa banyak / sering diperlukan
pengapuran
 Menentukan bagaimana cara aplikasi pupuk untuk
tanaman, dibenam, atau disebarkan.
Tingkat Kesuburan Tanah berdasar KTK
Kategori Ca Mg K Na KTK

--------------cmol (+)/kg-----------------

Sangat Tinggi >200 >80 >12 >20 >400

Tinggi 100-200 30-80 6-12 7-20 250-400

Sedang 50-100 10-30 3-6 3-7 120-250

Rendah 20-50 3-10 2-3 1-3 60-120

Sangat Rendah <20 <3 <2 <1 <60


Kejenuhan Basa
 Terdapat dua kelompok kation dalam komplek
jerapan koloid yakni
 kation asam (H+ dan Al 3+),
 kation basa (Ca2+, Mg2+, K+ dan Na+)
 Kejenuhan basa (KB) adalah perbandingan antara
jumlah kation basa dengan jumlah semua kation
(kation asam dan basa) dalam komplek jerapan koloid

jumlah kation basa


KB = x 100%
jumlah kation basa + kation asam

atau jumlah kation basa


KB = x 100%
KTK
Kejenuhan Basa

 Kation basa merupakan hara yang diperlukan


tanaman, tanah subur  KB tinggi (karena
kation basa tidak banyak tercuci)
 KB terkait erat dengan pH tanah, tanah masam
KB lebih rendah dibanding tanah alkalis.
 Pada tanah KB rendah komplek jerapan banyak
disi Al3+ dan H+ (basa), terutama Al3+, racun
bagi tanaman
tanaman kasus tanah-
tanah-tanah masam di
Indonesia
Data Pertukaran Kation beberap tanah

Karakteristik Tanah Tanah Tanah


Daerah Daerah Daerah
Humid Semi arid arid
(Alfisol) (Aridisol) (Natrargids)
Ca dapat ditukar (cmol/ kg) 6- 9 14-
14-17 12-
12-14
Basa lain dapat ditukar (cmol/ kg) 2- 3 5- 7 8-12
H dan/atau Al dapat ditukar (cmol/ kg) 4- 8 1- 2 0
KTK (cmol/ kg) 12-
12-18 20-
20-26 20-
20-26
Kejenuhan Basa (%) 66.6 90-
90-95 100
Kemungkinan pH 5.6-
5.6-5.8 ~7 8-10
Clay Clay loam Sandy 10.10
loam + lime loam

20 H+
18 H+
&
CEC, cmol kg-1

16
14 Al3+
12

Base-forming
forming
H+
Base-forming
forming

10
8

cations
6
cations

forming
cations
Base-
4
2
0

Base saturation: 50 % 80 % 80 %
pH: 5.5 6.5 6.5
Tekstur Tanah dan KTK
 Jumlah liat, yang merupakan fraksi koloid tekstur
texture, menentukan nilai KTK. Makin banyak
jumlah liat makin besar nilai KTK, tergantung jenis
(tipe) mineral liatnya
Bahan Organik Tanah dan KTK

 Untuk tiap persen humus dalam tanah, KTK


meningkat sekitar 2 meq/100g
meq/100g cara termudah
untuk pandungan peningkatan KTK tanah.
tanah.
 Cara paling praktis untuk meningkatkan KTK
adalah menambahkan kapur dan bahan organik.

Anda mungkin juga menyukai