Anda di halaman 1dari 7

INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Pembuatan Jig pengasah Pahat Bubut dengan Memanfaatkan


Motor Pompa Air
Basuki Rachmat

Jl. Grafika No. 2, Kampus UGM, Sinduadi, Mlati, Sinduadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta 55284
Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
basukirachmat@ugm.ac.id )

ABSTRAK

Alat bantu untuk mengasah alat potong (pahat bubut HSS) diperlukan guna memperlancar
berjalannya praktik proses manufaktur ketika pahat sudah aus. Untuk efisiensi dan
memanfaatkan peralatan yang dimiliki Laboratorium maka pembuatan dudukan jig pengasah
alat potong dibuat menggunakan mesin bubut maximat emco V13, mesin milling emco F3, dan
mesin las listrik. batu gerinda yang dihubungkan dengan motor pompa Air (yang telah
dimodivikasi) digunakan dalam mengasah alat potong. Pengasahan pahat akan disesuaikan
dengan teori yang ada dan hasil alat potong iris yang diasah akan dibandingkan dengan
berbagai variasi kecepatan potong (feedrate) kemudian didapatkan data kekasaran permukaan
benda dalam proses manufaktur material aluminum cor.
Hasil perbandingan uji kekasaran yang didapat ditampilkan dalam grafik print dari mesin uji
ataupun input data ke Excel, apabila terjadi penyimpangan yang tipis dengan pahat bubut yang
diasah oleh pabrikan (pahat baru) maka bisa dijadikan indikasi keberhasilan pembuatan alat
bantu pengasah yang berarti terjadi penghematan waktu dan biaya.

Kata kunci: jig pengasah , gerinda

PENDAHULUAN Mesin gerinda adalah salah satu


Proses Pelaksanaan praktikum mesin perkakas yang digunakan untuk
Proses Produksi / manufaktur menggunakan mengasah/memotong ataupun menggerus
mesin bubut konvensional memakai alat benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan
pahat HSS yang siap digunakan, sedangkan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah
untuk proses pengasahan pahat dengan batu gerinda berputar bersentuhan dengan
jumlah yang banyak diperlukan alat bantu benda kerja dalam hal ini pahat bubut
supaya pengasahan dapat cepat dan hasilnya sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
sama antara pahat satu dan lainnya. pengasahan, atau pemotongan. maka
Pembuatan jig / dudukan pengasah ini didapatkan :
adalah pengembangan jig untuk mengasah 1. Efisiensi dan dalam rangka pemanfaatan
pahat bubut HSS yang telah ada dipasaran, mesin dan peralatan Laboratorium yang
hanya saja dibuat jig yang sederhana sesuai dimiliki maka perlu dilakukan pemetaan
kebutuhan dapat ditentukan sudut putarnya dalam pembuatan Jig.
pada masing-masing sumbu sehingga 2. Karena pentingnya alat iris HSS tersebut
menghasilkan sudut potong, sudut buang pada kegiatan belajar mengajar
dan sudut bebas sesuai ketentuan yang ada khususnya praktikum, maka pembuatan
dan untuk pengasahan alat potong utama Jig untuk pengasahan alat iris sangat
HSS ini sangat mendukung berjalanya bermanfaat untuk menajamkan kembali
praktikum.

4
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

pahat sudah tidak tajam lagi dengan dipasang pada toolhoder MaximatV13.
cepat. Menggunakan mesin bubut Emco Maximat
Rumusan masalah yang penulis V13 untuk membuat material Aluminium
pakai antara lain dengan menampilkan Cor dari 2 alat iris tersebut ketebalan
Desain produk dari bentuk Jig dan penyayatan 1 mm
komponen lainya disimulasikan dengan Data A / a Spindle speed 1500 rpm
software, setelah sesuai maka diproses dengan Feedrate 50 mm/menit
menjadi komponen nyata dan dirakit. Serta Data B / b Spindle speed 1500 rpm
melakukan Unjuk kerja alat pengasah yang dengan Feedrate 75 mm/menit
dibuat pada matral uji kemudian dilakukan Data C / c Spindle speed 1500 rpm
Pengujian kekasaran dari tool hasil dengan Feedrate 100 mm/menit
pengasahan. Tool baru A
Tujuan dari penelitian ini adalah Tool yang diasah a
dengan peralatan Laboratorium yang Material uji tersebut di bawa ke Lab. Bahan
dimiliki dapat membuat komponen- untuk diuji masing-masing mempunyai data
komponen dari jig sesuai dengan fungsinya, uji kekasaranya dan dibandingkan data yang
serta dapat terus mengembangkan alat yang didapatkan. Membuat laporan dan analisa.
ada sehingga menjadikan pendukung
optimalnya peralataan lain yang ada di Teknik Analisa Data
laboratorium. Manfaat lain yang diharapkan Teknik pengambilan data dilaksanakan
dari penelitian adalah alat ini bisa digunakan diawali dengan desain dan disimulasikan
sebagai pendukung Proses Praktikum, menggunakan software Autodesk Inventor
penelitian ataupun proyek untuk untuk mengetahui beban dan daya yang akan
pengembangan. ditopang pada mesin yang dibuat data yang
didapat pada simulasi menjadi rancangan
mesin yang aman, berfungsi efektif dan
METODE PENELITIAN efisien. Proses selanjutnya pembuatan
Obyek Penelitian komponen dan merakit sekaligus mencoba
Membuat 1 unit Mesin Pengasah Pahat fungsinya yaitu mengasah pahat bubut.
Bubut HSS. Membuat benda uji Yang kemudian digunakan untuk
menggunakan Mesin bubut Emco Maximat penyayatan material Aluminium cor. Dari
V-13 dengan 2 tools untuk dibandingkan hasil penyayatan ini diharapkan mendapat
hasil penyayatannya. 1 pahat masih baru hasil penyayatan yang mendekati atau
keluaran Pabrik dan yang sudah diasah hampir sama dibandingkan dengan yang alat
dengan mesin yang dibuat. Data uji iris yang baru (orisinil pengasahan dari
kekasaran permukaan pabrik).

Prosedur Penelitian yang dilakukan adalah: HASIL DAN PEMBAHASAN


Merancang dan mendesain komponen- Pembuatan Jig Pengasah Pahat Bubut
komponen mesin gerinda yang dapat HSS
berfungsi mengasah pahat bubut dengan 1. Pompa Air (dimodivikasi)
hasil pengasahan yang bagus dan dapat Digunakan motor pompa air MOSWELL
dipertanggung jawabkan dengan data. MW-125 sebagai motor untuk memutar
Mencari produk / komponen yang tersedia di batu gerida yang disambungkan dengan
pasaran. Memilih material dan teknik as.
produksi komponen. Mengevaluasi produk Dengan melepas rumah dan dudukan
dilakukan pada proses perencanaan produk. impeler yang ada digantikan dengan as
Merakit semua komponen. Digunakan penghubung
mengasah pahat bubut HSS untuk tool uji. Spesifikasi Berat 5,35 kg
Pahat yang baru dan yang telah diasah Daya output Listrik 200 Watt

5
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Daya Input Start 450 Watt Sedang untuk kedalaman/ketebalan maka


Daya Hisap 9 meter (max) meja bisa digeser kesamping kiri dan
Daya Dorong 30 meter (max) kanan (posisi memanjang)
Total Head 39 meter
Debit Air 54 l/menit (max) Pengasahan Pahat Bubut
Inlet 1 inch Setelah semua komponen jadi diproduksi
Outlet 1 inch kemudian dirakit menjadi alat bantu
pengasah pahat bubut HSS yang
2. Batu Gerinda sederhana dan murah dapat digunakan
Sebagai mana namanya batu gerida ini untuk mengasah berbagai bentuk pahat
digunakan mengikis, mengasah atau dan harus diuji hasil pengasahannya
menajamkan permukaan pahat HSS dan diselaraskan dengan teori pengasahan
hanya memerlukan sedikit gesekan yang ada kemudian dibandingkan dengan
dibidang-bidang tertentu. Dibuatkan beberapa Variasi kecepatan Potong
dudukan pemegang sekaligus menerima (Feedrate)
transmisi dari modivikasi mesin pompa Langkah pengasahan yang harus
air. dilakukan :
Spesifikasi NORTON 1. Pastikan Batu gerinda asah terpasang
Max 35m/sec NVBE TIC 5x5/8x1/2 “ dengan benar dan kuat
P0016660, J522044 Pasang Pahat HSS yang akan diasah pada
jig bagian atas dan bagian bawah diseting
3. Jig Pemegang bagian bawah sesuai teori yang ada dengan sudut
Dibuat menggunakan matreal mildsteel potong 80 °C, sudut buang sisi samping
pertimbangannya tidak tekena beban 12-15°C. di putar posisi pahat sudut
yang berat sebagai pengatur sudut bagian bebas tatal 12-20 °C.
bawah berputar ke kiri dan kanan total Penampang 1
sudut yang dapt ditempuh 180 °C dan 2. On kan motor dan disayatkan perlahan
sebagai penyangga Jig atas. maju, pada satu permukaan pada 2 sudut
yang dipadukan, sampai 1 permukaan
4. Jig atas rata tecapai.
Berfungsi untuk memegang pahat HSS Diputar pahat HSS yang terpasang yaitu
yang akan diasah berputarnya ke atas dan dengan melepas dan memutar kemudian
ke bawah total sudut yang dapat menyesuiakan seting pada sudut
ditempuh 90 °C. berikutnya. Sudut bebas muka 8 - 10°C,
sudut bebas samping 10 - 20 °C.
5. Meja eretan Penampang 2 dan 3
Meja ini berfungsi menggeser ke posisi 3. On kan kembali motor dan disayatkan
penyayatan, apabila sudut bagian bawah perlahan maju, pada satu permukaan
dan sudut bagian atas sudah sesuai maka pada 2 sudut yang dipadukan, sampai 1
fungsi kerja meja eretan yang digerakkan permukaan rata tecapai.
maju dan mundur(posisi melintang). 4. Proses Pengasahan Pahat HSS selesai

6
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Gambar 1. Posisi Pahat

Proses penyayatan pada material


Aluminium Cor
Menggunakan Mesin Emco Maximat mm Spindle Speed 1500 rpm dengan
V13 diseting semi otomatis, material variasi Feedrate nya masing-masing :
Aluminium Cor dengan ketebalan sayat 1
A a 50 mm/menit C c 100 mm/menit
B b 75 mm/menit

Gambar 2a Gambar 2b

Gambar 2a. Hasil penyayatan pada material Alumunium cor menggunakan (2b) Pahat bubut
HSS yang baru dan Hasil penyayatan pada material Alumunium cor menggunakan Pahat bubut
HSS yang telah diasah

Pengujian Kekasaran ketelitian kekasaran dalam ukuran satuan


Masing-masing material diuji kekasarannya Mikrometer.
menggunakan mesin Surfcom 120A

Tabel 1. Tabel Ra Menggunakan Spindle speed 1500 rpm dan Feedrate dalam mm/menit
Feed A a B b C c

7
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

50 1,08 2,16
75 1,16 1,42
100 1,32 2,12
Selisih 1,08 0,26 0,40

Gambar 3. Hasil Cetakan dari Mesin uji kekasaran satuan dalam Mikrometer Alat iris Baru

Gambar 4. Hasil Cetakan dari Mesin uji kekasaran satuan dalam Mikrometer Alat iris yang
diasah

8
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Gambar 5. Pembuatan Jig pengasah Pahat Bubut dengan Memanfaatkan Motor Pompa Air

Gambar 6. Pengasah Pahat Bubut dari Pompa

KESIMPULAN Pembuatan part pendukung mudah dan


Optimalisasi peralatan laboratorium murah termasuk efisiensi. Sesuai fungsi dan
dapat terlaksana. Ketrampilan semakin kebutuhan. Memungkinkan untuk diperbaiki
terasah dengan peralatan yang dimiliki. dan dikembangkan .

9
INDONESIAN JOURNAL OF LABORATORY

Sularso Kiyokatsu Suga K., 2004, Dasar


DAFTAR PUSTAKA Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Assauri, Sofyan, 2004, Manajemen Produksi Mesin. Jakarta : Pradnya Paramita
dan Operasi, edisi revisi, Lembaga Petunjuk Penggunaan Mesin Bubut Emco
Penerbitan FE UI, Jakarta Maximat V-13, 1988 Emco Maier &
Darmawan H., 2004, Pengantar Perancangan CO, Friedmann-Maier, Austria
Teknik, Direktorat Jendral Pendidikan Petunjuk Penggunaan Mesin Milling Emco
Tinggi; Jakarta F-13, 1988 Emco Maier & CO,
Friedmann-Maier, Austria

10

Anda mungkin juga menyukai