Anda di halaman 1dari 3

Nama: Chintia Agatha Siahaan

NIM : 5193131002
Kelas : PTE A stambuk 2019
MK : Praktek Elektro Teknik A
Dosen Pengampu: Dr. Sukarman Purba, M. Pd.

Tugas Rutin Praktek Elektro Teknik


Pertanyaan:
1. Jelaskan hubungan kemagnetan dengan kelistrikan.
2. Bagaimana menentukan arah induksi Magnetik untuk kawat yang di aliri arus listrik?
3. Jelaskan sifat-sifat Kemagnetan.

Jawaban:
1.Hubungan kemagnetan dwngan kelistrikan adalah
Ada dua hukum dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan.

 Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Hal ini
dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah
menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere.
Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.

 Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan


(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala
induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh
Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi
elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan
konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu
usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat
terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap
waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. 

2. Untuk menentukan arah induksi magnet pada kawat yang di aliri arus listrik yaitu
menggunakan Gaya Lorentz. Gaya Lorentz adalah gaya yang terjadi pada sebuah kawat
berarus listrik yang berada dalam lingkungan kuat medan magnet. Atau gaya yang terjadi
pada sebuah muatan yang berada dalam lingkup kuat medan magnet. Besarnya gaya lorentz
dirumuskan: F = I L B
F = Gaya lorentz (N)
B = Kuat medan magnet (Tesla)
I = Kuat arus listrik (A)
L = Panjang kawat (m)
Untuk menentukan arah gaya lorentz digunakan aturan tangan kanan. Penggunaan gaya
lorentz pada: motor listrik, amperemeter, galvanometer, dan voltmeter.

3. Sifat-sifat Kemagnitan sebagai berikut:

 Magnet dapat menarik benda-benda magnetik dari logam-logam


tertentu. Sifat magnet yang utama adalah dapat menarik benda yang
berasal dari bahan logam. Meski begitu tidak semua jenis logam
dapat ditarik magnet, melainkan besi, baja, nikel, kobalt, dan
sebagainya. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet adalah
benda magnetik.
 Gaya tarik magnet paling kuat ada di kedua ujungnya.
 Magnet memiliki 2 kutub yakni kutub utara dan kutub selatan. Kutub
utara pada magnet disingkat U, atau dalam bahasa Inggris disingkat
N yang berarti North. Sedangkan kutub selatan pada magnet
disingkat S, dalam bahasa Inggris juga disingkat S yang berarti
South.
 Jika dalam keadaan bebas, magnet akan selalu menghadap ke arah
utara dan selatan.
 Kutub utara magnet selalu menunjuk ke arah utara Bumi, sedangkan
kutub selatan magnet selalu menunjuk ke arah selatan Bumi.
 Gaya magnet dapat menembus penghalang.
 Jika dua kutub magnet yang berbeda didekatkan (misalnya utara
dengan selatan), akan terjadi saling tarik menarik.
 Jika dua kutub magnet yang sama didekatkan (misalnya utara
dengan utara, atau selatan dengan selatan), akan terjadi saling tolak
menolak.
 Pada benda magnetik, magnet elementer tersusun secara teratur,
tetapi pada benda nonmagnetik, magnet elementernya tersusun
secara acak.
 Sebuah magnet selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang
disebut magnet elementer.
 Magnet elementer pada magnet lunak mudah diatur sehingga mudah
dijadikan magnet.
 Magnet elementer pada magnet keras sukar diatur sehingga sukar
dijadikan magnet.
 Prinsip membuat magnet adalah menjadikan magnet elementer yang
semula acak (tidak teratur) menjadi teratur dan searah.
 Jika magnet dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang lebih
pendek, setiap potongan tetap memiliki dua kutub yaitu utara dan
selatan.
 Sifat Magnet Dapat Hilang, magnet tidak selalu permanen karena
sifat kemagnetannya itu juga dapat hilang karena beberapa
penyebab. Jika sebuah magnet dipukul-pukul, jatuh terus menerus,
dibanting-banting, dipanaskan, atau bahkan dibakar, maka lama-
lama sifat kemagnetan pada sebuah magnet akan hilang.

Anda mungkin juga menyukai