Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ayu Tri Mardani

NIM : P27226018012
Kelas : D3A ft SMT 5
RESUME
BAB 1 KONSEP DASAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN

MUTU PELAYANAN KESEHATAN

A. Definisi mutu pelayanan


Mutu pelayanan kesehatan adalah kesesuaian pelayanan kesehatan dengan kebutuhan
klien/konsumen/pasar atau melebihi harapan.
Definisi tersebut tidak diterima secara universal, namun dari definisi diatas dapat diambil
beberapa elemen,yaitu:
a. Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam pelayanan
kesehatan.
b. Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan.
c. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah.

Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan


mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk
sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara
kinerja aktual dan tujuan.
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan
peningkatan mutu. Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya
mengacu pada upaya peningkatan mutu.

B. Persepsi mutu pelayanan kesehatan


1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan
Pasien/masyarakat melihat layanan kesehatan yang bermutu yang memenuhi
kebutuhan dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun , tepat
waktu,tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya.
2. Bagi pemberi layanan kesehatan
Pemberi layanan kesehatan (provider) mengaitkan layanan kesehatan yang bermutu
dengan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau protokol, kebebasan profesi dalam
melakukan setiap layanan kesehatan sesuai dengan teknologi kesehatan mutakhir.
3. Bagi penyandang dana pelayanan kesehatan
Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap bahwa layanan kesehatan
yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang efektif dan efisien.
4. Bagi pemilik saran layanan kesehatan
berpandangan bahwa layanan kesehatan yang bermutu merupakan layanan kesehatan
yang menghasilkan pendapatan yang mampu menutupi biaya operasional dan
pemeliharaan.
5. Bagi administrator layanan kesehatan
tidak langsung memberikan layanan kesehatan pada masyarakat, ikut bertanggung
jawab dalam masalah mutu layanan kesehatan.

C. Dimensi mutu pelayanan kesehatan


1) Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan
terkait pada dimensi ketanggapan petugas dalam memenuhi kebutuhan pasien,
kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, keprihatinan serta keramah-
tamahan petugas dalam melayani pasien, atau kesembuhan penyakit yang sedang
diderita oleh pasien.
2) Bagi penyelenggara pelayanan kesehatan
terkait pada dimensi kesesuaian pelayanan yang diselenggarakan dengan ilmu dan
teknologi kesehatan, standar dan etika profesi, dan adanya otonomi profesi pada
waktu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
3) Bagi penyandang dana pelayanan kesehatan
terkait pada dimensi efesiensi pemakaian sumber dana, kewajaran pembiayaan, atau
kemampuan dari pelayanan kesehatan mengurangi kerugian.

Menurut Parasuraman dkk (1985) ada lima dimensi untuk menilai mutu pelayanan
kesehatan yaitu :
a. Kehandalan (reliability)
b. Empati (empaty)
c. Berwujud (tangibles)
d. Ketanggapan (responsiveness)
e. Jaminan kepastian (assurance)

Selain itu dimensi mutu pelayanan kesehatan meliputi:


a. Kompetensi teknis (technical competence)
b. Akses terhadap pelayanan (accessibility)
- Geografis
- Akses ekonomi
- Akses social atau budaya
- Akses organisasi
- Akses bahasa
c. Efektifitas (effectiveness)
d. Hubungan antar manusia (interpersonal relation)
e. Efisiensi (efficiency)
f. Kelangsunan pelayanan (continuity)
g. Keamanan (safety)
h. Kenyamanan (amnieties)
D. Manfaat program jaminan mutu pelayanan kesehatan
1) Dapat lebih meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan
erat hubungannya dengan dapat diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara
penyelesaian masalah yang benar.
2) Dapat lebih meningkatkan efisensi pelayanan kesahatan
Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya dengan dapat
dicegahnya penyelenggaraan pelayanan yang berlebihan atau yang dibawah standar.
3) Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan.

MUTU PELAYANAN KEBIDANAN


A. Pengertian Mutu Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi
bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan
anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan.
Definisi mutu yang dapat diterapkan dalam pelayanan kebidanan : Pelayanan kesehatan
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar
dan kode etik profesi yang telah ditetapkan (Azrul Azwar). Dan masih banyak lagi , dapat
disimpulkan mutu pelayanan kebidanan adalah bentuk pelayanan kebidanan terbaik yang
memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan/pasien sesuai dengan standar
dan kode etik profesi yang telah ditetapkan melalui peningkatan yang berkelanjutan atas
semua proses.

B. Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan


1. Bagi pemakai jasa pelayanan kebidanan
Klien/masyarakat (konsumen) melihat pelayanan kebidanan yang bermutu sebagai
suatu pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan cara
yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu mengatasi
permasalahannya.
2. Bagi pemberi pelayanan kebidanan
mengaitkan pelayanan kebidanan yang bermutu dengan ketersediaan peralatan,
prosedur kerja atau protokol, kebebasan profesi dalam melakukan setiap pelayanan
kebidanan sesuai dengan teknologi kesehatan mutakhir.
3. Bagi penyandang dana pelayanan kebidanan
Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap bahwa layanan kebidanan
yang bermutu sebagai suatu layanan kesehatan yang efektif dan efisien.
4. Bagi pemilik sarana pelayanan kebidanan
merupakan pelayanan yang menghasilkan pendapatan yang mampu menutupi biaya
operasional dan pemeliharaan, tetapi dengan tarif yang masih terjangkau oleh
klien/masyarakat, yaitu pada tingkat biaya yang tidak mendapat keluhan dari pasien
dan masyarakat.
5. Bagi administrator pelayanan kebidanan
Administrator dapat menyusun prioritas dalam menyediakan apa yang menjadi
kebutuhan dan harapan klien/masyaraat serta pemberi layanan kebidanan.

C. Dimensi Mutu Pelayanan Kebidanan di Indonesia


1. Dimensi kompetensi teknis
Kompetensi teknis pelayanan kebidanan meliputi ketrampilan, kemampuan dan
penampilan atau kinerja provider.
2. Dimensi keterjangkauan atau akses
Dimensi ini mempunyai arti bahwa pelayanan kebidanan harus dapat terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat tanpa terhambat faktor geografi, ekonomi dan sosial.
3. Dimensi efektifitas
Pelayanan kebidanan harus efektif, artinya asuha kebidaan yang diberikan harus
mampu menangani kasus fisiologis kebidanan dan mampu mendeteksi geala patologis
kebidanan dengan tepat.
4. Dimensi efisiensi
Pelayanan kebidanan yang efisien dapat melayani lebih banyak klien.
5. Dimensi kesinambungan
Kesinambungan pelayanan kebidanan artinya klien dapat dilayani sesuai
kebutuhannya, termasuk kebutuhan rujukan jika diperlukan.
6. Dimensi keamanan
pelayanan kebidanan harus aman, baik bagi provider maupun klien maupun
masyarakat sekitarnya.
7. Dimensi kenyamanan
Dimensi ini berhubungan dengan kepuasan klien sehingga mendorong klien datang
kembali ke tempat pelayanan kebidanan tersebut.
8. Dimensi informasi Pelayanan
kebidanan yang bermutu harus dapat memberikan informasi yang jelas tentang apa,
siapa, kapan, dimana, dan bagaimana pelayanan kebidanan itu akan/telah
dilaksanakan.
9. Dimensi ketepatan waktu
Pelayanan kebidanan yang bermutu harus memperhatikan ketepatan waktu dalam
pelayanan serta efiektif dan efisien.
10. Dimensi hubungan antar manusia
Hubungan antar manusia yang baik akan menimbulkan kepercayaan atau kredibilitas
dengan cara saling menghargai, menjaga rahasia, saling menghormati, responsif,
memberi perhatian dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai