Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban warga negara
terhadap pasal 23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan
undang-undang”. Pengingkaran terhadap pajak hampir dilakukan oleh seluruh warga negara,
mulai dari pajak kendaraan, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, pajak penjualan, dan
lain-lain. Mengapa kita wajib membayar pajak? Karena pajak merupakan salah satu sumber
baya pembangunan dan kita menikmati hasilnya. Misalnya, jalan raya yang dibuat dengan
segala fasilitasnya, itu dibiayai salah satunya oleh pajak kendaraan, pajak bangunan, dan lain-
lain.
Setiap warga negara mempunyai kewajiban mentaati peraturan lalu lintas, baik sebagai pejalan
kaki, pengendara bermotor, dan pengguna jalan lain. Contoh perbuatan yang tidak menaati
peraturan lalu lintas adalah tidak mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir di
sembarang tempat, melanggar lampu merah, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut selain
melanggar UU Lalu Lintas juga melanggar kewajiban menghormati hak orang lain. Apalagi bila
pelanggaran diikuti dengan membahayakan orang lain, maka seseorang melanggar hak asasi
orang lain.
Merusak fasilitas umum berarti pengingkaran terhadap kewajiban warga negara terhadap
lingkungan dan alam sekitar. Padahal, lingkungan dan alam sekitar tersebut bermanfaat bagi
manusia. Contoh fasilitas umum yang sering kali dirusak, telepon umum, mencoret-coret halte,
merusak kendaraan umum, padahal kalau rusak akan merugikan diri sendiri yang
menggunakan fasilitas tersebut.
Korupsi merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat
merugikan rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari banyak
kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban tersebut antara lain kewajiban menghormati
orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang melakukan korupsi
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara”, demikian bunyi pasal 30 ayat 1 UUD 1945. Artinya tiap warga
negara wajib ikut serta dalam bentuk-bentuk usaha pembelaan negara sesuai perannya
masing-masing.
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dasar dua belas tahun.
Jika sampai ada anak yang tidak mendapatkan pendidikan dasar, maka orang tua dan
orang-orang di sekitarnya telah melakukan pelanggaran kewajiban.
Kita memang memiliki hak asasi manusia. Akan tetapi, dalam memperoleh hak tersebut, kita
tidak boleh melanggar hak orang lain.
Contoh kasus pelanggaran hak orang lain ini adalah memaksakan pendapat pada orang lain
dan menyerobot antrean.
I. Tidak ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan
Sebagai manusia yang hidup dalam masyarakat, kita memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam
kegiatan masyarakat. Namun, kewajiban ini terkadang diingkari. Contohnya, ada warga yang
tidak mau ikut gotong royong membersihkan lingkungan, tidak mau membayar iuran, dan tidak
membantu warga lain yang tertimpa bencana
Seluruh warga memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam pencapaian pembangunan
nasional.Contohnya, membantu orang miskin jika mampu, menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat, serta menjaga ketertiban. Akan tetapi, banyak orang yang tidak menyadari
kewajiban tersebut dan bersikap cuek pada lingkungan sekitar.