Anda di halaman 1dari 3

Nama : Munazilatul Chasanah

NIM : 162310101199

Dasar penelitian kualitatif, DESAIN FENOMENOLOGI


PENGERTIAN Penelitian kualitatif adalah yang didalamnya tidak menggunakan model-
model matematik. Proses penelitian ini dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturran
berfikir yang akan digunakan untuk penelitian. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian
yang dalam kegiatannya nanti peneliti tidak akan menggunkan angka-angka dalam
mengumpulkan data dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Terdapat tiga hal
pokok dalam penelitian kualitatif menurut Williams (2008) yaitu :
1. Mengenai pandangan-pandangan dasar (axioms) tentang sifat realitas, hubungan
peneliti dengan yang diteliti, posibilitas penarikan generalisasi, posibilitas dalam
membangun jalinan hubungan kausal, serta peranan nilai dalam peneliti
2. Karakteristik pendekatan penelitian kualitatif.
3. Proses yang diikuti untuk melaksanakan penelitian kualitatif.
Dalam penelitian kualitatif ini objek pada penelitiannya merupakan seluruh aspek kehidupan
yangada pada manusia. Biasanya data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat,
yang pengolahnnya dilakukan dengan cara melalui proses berfikir yang bersifat
kritik,analitik, dan tuntas. Penelitian ini menuntut pada keteraturan, ketertiban, dan
kecermatan dalam berfikir mengenai hubungan data yang satu dengan data yang lain dan
konteksnya dalam masalah akan diungkapkan dalam penelitian ini. Proses penelitian
kualitatif lazimnya menggunakan proses yang berbentuk siklus, bukan linear sebagaimana
halnya pendekatan penelitian yang bersifat deduktif-hipotesis, positivistic, empirik-
behavioristik, nomotetik, atomistik, dan universalitik. Dalam penelitian kualitatif, siklus
penelitian dimulai dengan memilih projek penelitian. Kemudian diteruskan dengan
mengajukan pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan projek penelitian, seterusnya
mengumpulkan data yang menyangkut pertanyaan-pertanyaan dimaksud tadi, menyusun
catatan data yang telah dikumpulkan, dan menganalisisnya. Proses ini berlangsung berulang
beberapa kali, bergantung pada lingkup dan kedalaman yang diperlukan dari pertanyaan-
pertanyaan penelitian itu sendiri. Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif
menetapkan fokus. Spradley (1980) yang menyatakan bahwa A fokused refer to a single
cultural domain or a few related domains. Maksudnya adalah bahwa fokus itu merupakan
domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian
kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih di dasarkan pada tingkat kebaruan informasi
yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya
untuk memahami secara lebih luas dan mendalam tentang situasi sosial, tetapi juga ada
keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Fokus
yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour
observation dan grand tour question atau yang disebut dengan penjelajahan umum. Dari
penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih
pada tahap permukaan tentang situasi sosial. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan
mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus penelitian. Spradley (1980) mengemukakan
empat alternatif untuk mendapatkan fokus yaitu:
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain.
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek.
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah
ada.

Desain Fenomenologi
Fenomenologi merupkan salah satu jenis metode penelitian kualitatif yang diaplikasikan
untuk dapat mengungkakan pada kesamaan yang ada pada makna yang menjadi esendi dari
suatu konsep atau fenomena yang secara individual dialami oleh sekelmpok individu dalam
hidupnya. Feneomenologi digunkan sebagai sebuah metode untuk dapat mengungkapakan
esensi nakna dari sekumpulan individu, fenomenlofi riset yang dekat dengan falsafah dan
psikologis serta dengan uapaya upaya yang fisolofis dan psikologi. Studi feneomenologi
dilakkan karena memeiliki kelebohan yaitu adanya peneglaman yang tersembunyi didalam
aspek filosofis dan psikologis disnin individu dapat mengungkpaknnya menggunkan sebuah
narasi sehingga peneloti dan pembaca dapat mnegrti pengelaman hidup yang dialami oleh
subjek dalam peneitian. Prosedur riset fenomenologis nerujuk pada pakar metodelogi
cresswell dalam pemaparan pada langkah- langkah berikut :
1. Dalam hal ini peneliti memastikan bahwa apakah masalah yang ditentukan itu relevan
untuk dapat diteliti dengan menggunkan pendektan fenomenologis.
2. Penyusunanan dalam menyusun masalah penelitian, peneiti menangkap fenomeno
untuk dapat di pertanyakan maknanya bagi sekelompok individu yang mengalaminya
3. Peneiti sebagai manusia harus sejauh mungkin meninggalkan pengalaman pribadi
terkakait dengan hal fokus pada penelitian, upaya ini dosebiy dengan brekedout.
4. Data fenemenologis berupa narasi deksriptif yang dikumpulkan dari cerita individu
yang mengalami suatu fenemena yang diteliti.
5. Proses analisis data pada prisnsipnya mirip dengan analisis kualitatif lainnya yaitu
data yang di transkip, yang kemudian merujuk pada rumusan masalaj, setelah itu
peneliti baru melakukan koding, klastering,labelling, serta melakukan interpretasi.
6. Tema yangmucul pada tahap ini akan memlalaui proses analisis yang mengandung
narasi verbatim. Yang di dalamnya berupa dekriptif.

Anda mungkin juga menyukai