Nadia Patonah
Rani Amelia
DATA SUBJEKTIF
Ibu melahirakan secara SC di RSUD Rabain muara enim , setelah melahirkan ibu merasakan
letih, nyeri perut , kehilangan nafsu makan, haus yang berlebihan, demam, mual muntah dan
menggigil
Data Kebidanan :
Riwayat Menstruasi
Riwayat Perkawinan
Lamanya : 2 Tahun
1 ini
1. Riwayat kehamilan
Usia kehamilan : cukup bulan
ANC : 4 kali di bidan
Mulai merasakan gerakan janin : usia kehamilan 4 bulan
Pemberian tablet Fe : 90 tablet, habis diminum
Keluhan selama kehamilan : TM I mual muntah,TM III nyeri pinggang
A. Pola Nutrisi
Pola Makan
Pagi : 1x Sehari
Siang : 1x Sehari
Malam : 1x Sehari
Pola Minum :
B. Pola Eliminasi.
BAB BAK
C. Personal Hygine
Mandi : 2 x sehari
D. Istirahat
Malam : 2 x Sehari
E. Data Psikososial
surat,Uang,darah.
2. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital : TD : 100/80 Suhu : 37 0C
Nadi : 86 x/menit RR : 25 x / menit
2. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
a. Muka : Simetris, Tidak oedema, Tampak Pucat.
b. Mata : Simetris, Selera Bening, Konjungtiva pucat, tidak ada
kelainan.
c. Mulut : kering, tidak ada caries, tidak ada stomatitis
d. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada limfadenitis
e. Payudara : Simetris, Tidak ada benjolan, Areola kehitaman.
f. Abdomen : terdapat strie lividae
Palpasi : Nyeri tekan lepas Pada Abdomen Bagian Bawah, dan panas,
dinding perut tegang dan kaku seperti papan.
g. Genetalia Eksternal : Vulva tidak oedema, Tidak ada Varises,Tidak ada bekas luka
Operasi
Pucat.
Bawah : Simetris, Jari kaki normal, Tidak oedema, Tidak ada Kelainan
bentuk.
Masalah : ibu merasakan letih, nyeri perut , kehilangan nafsu makan, haus yang berlebihan,
demam, mual muntah dan menggigil
- Demam.
- Nyeri perut yang semakin terasa jika bergerak atau disentuh. Nyeri perut ini bisa
dirasakan sangat parah (kolik abdomen).
- Perut kembung.
- Mual dan muntah.
- Nafsu makan menurun.
- Diare.
- Konstipasi dan tidak bisa buang gas.
- Lemas.
- Jantung berdebar.
- Terus-menerus merasa haus.
- Tidak mengeluarkan urine atau jumlah urine lebih sedikit.
Penyebab peritonitis :
- Peritonitis primer disebabkan oleh infeksi yang memang bermula pada peritoneum.
Kondisi ini bisa dipicu oleh gagal hati dengan asites, atau akibat tindakan CAPD pada
gagal ginjal kronis.
- peritonitis sekunder terjadi akibat penyebaran infeksi dari saluran pencernaan. Kedua
jenis peritonitis tersebut sangat berbahaya dan mengancam nyawa