Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan harus dapat melaksanakan
pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini
bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola segala sesuatu tentang
kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari
manajemen kebidanan di perlukan pemahaman mengenai dasar-dasar manajemen
dan perencanaan pengorganisasian dalam pelayanan kebidanan sehingga
pelayanan yang diberikan berkualitas.
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang juga
mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi akan diatur
penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah defenisi Organisasi dan Pelayanan Kebidanan ?
2. Apakah defenisi Pengorganisasian ?
3. Apa saja tujuan Organisasi ?
4. Apa saja Unsur-Unsur Pokok Pengorganisasian ?
5. Apakah Prinsip Pokok Organisasi ?
6. Apakah Manfaat Pengorganisasian ?
7. Bagaimana Langkah-Langkah Pengorganisasian ?
8. Apa Saja Standard Dalam Pelayanan Kebidanan ?
9. Bagaimana Penilaian Pelayanan Kebidanan ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar penulis mampu memahami dan
menguasai pengorganisasian pelayanan kebidanan.

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. PENGORGANISASIAN
2.1 DEFENISI ORGANISASI
Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata organon, atau dari bahasa
latin yaitu organum, yang berarti alat bagian atau anggota badan. Pengertian
organisasi telah banyak disampaikan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya ada
persamaan, bersama ini disampaikan pengertian organisasi diantaranya adalah:
a. Menurut James D. Money, organisasi adalah bentuk perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
b. Menurut Ralp Cuuir Davis, organisasi adalah suatu kelompok orang-orang
yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.
c. Menurut Chester I Bernard, organisasi merupakan suatu susunan skematis
di mana tergambar sistem dari pada aktifitas kerjasama.
d. Menurut Dimock, organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari pada
bagian-bagian yang saling ketergantungan atau berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi,
dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e. Menurut John Price Jones, organisasi adalah sekelompok orang yang
bersatu pada bekerja untuk suatu tujuan bersama di bawah kepemimpinan
bersama dan dengan alat-alat yang tepat.
Berdasarkan beberapa pengertian organisasi di atas maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. Organisasi dalam arti bagan yaitu sekelompok orang yang bekerjasama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
b. Organisasi dalam arti struktur adalah gambaran secara skematis tentang
hubungan-hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam
rangka usaha mencapai tujuan
Ada tiga ciri-ciri atau unsur dasar organisasi yaitu meliputi: adanya
sekelompok orang, antara hubungan atau kerjasama, adanya tujuan yang
akan dicapai.

2.2 DEFENISI PENGORGANISASIAN (Organizing)

3
Menurut G.R. Terry, pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan-hubungan perilaku yang efektif antara masing-masing orang sehingga
mereka dapat bekerjasama secara efisien dan memperoleh kepuasan diri dalam
melaksanakan tugas-tugas terpilih di dalam kondisi lingkungan yang ada untuk
mencapai tujuan dari sasaran.
Pengorganisasian adalah rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang
menjadi wadah bagi segenap kegiatan bekerjasama dengan jalan membagi dan
mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan serta menetapkan dan
menyusun jalinan hubungan kerja diantara satuan organisasi atau para pejabatnya.
Pengorganisasian adalah pengkoordinasian secara rasional berbagai kegiatan
dari sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama, melalui pengaturan
pembagian kerja dan fungsi menurut penjenjangannya secara bertanggung jawab
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah langkah untuk
menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,
menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh
pimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

2.3 TUJUAN ORGANISASI


Tujuan organisasi secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Merupakan arah akhir di mana semua kegiatan organisasi diarahkan
b. Sebagai bentuk kegiatan yang diperlukan sebelum menetapkan haluan,
prosedur, metode, strategi peraturan
c. Merupakan kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani yang
diusahakan untuk dicapai dengan kerja sama sekelompok orang.

2.4 UNSUR-UNSUR POKOK PENGORGANISASIAN


A. Hal Yang Diorganisasikan
Ada 2 macam hal yang diorganisasikan yaitu:
a. Kegiatan

4
Pengorganisasian kegiatan adalah pengaturan berbagai kegiatan yang
ada dalam rencana sehingga terbentuk satu kesatuan yang terpadu,
secara keseluruhan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b. Tenaga pelaksana
Pengorganisasian tenaga pelaksana mencakup pengaturan struktur
organisasi, susunan personalia serta hak dan wewenang dari setiap
tenaga pelaksana, sedemikian rupa sehingga setiap kegiatan ada
tanggung jawabnya
B. Proses Pengorganisasian
Proses yang dimaksudkan adalah yang menyangkut pelaksanaan, langkah-
langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang
akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan, mendapatkan
pengaturan yang sebaik-baiknya, serta setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
tersebut memiliki penanggung jawab pelaksanaannnya.
C. Hasil Pengorganisasian
Hasil pengorganisasian adalah terbentuknya suatu wadah (entity), yang
pada dasarnya merupakan perpaduan antara kegiatan yang akan dilaksanakan
serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan untukmelaksanakan kegiatan tersebut.

2.5 Prinsip Pokok Organisasi


1. Mempunyai Pendukung
Pendukung yang dimaksud adalah setiap orang yang bersepakat untuk
membentuk organisasi. Tentu mudah dipahami bahwa untuk satu organisasi
yang bersifat badan usaha, pendukung yang dimaksud di sisni termasuk juga
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

2. Mempunyai Tujuan
Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, baik yang bersifat umum dan
ataupun yang bersifat khusus. Pada dasarnya tujuan yang dimaksud ini adalah
sesuatu yang mengikat para pendukung yakni orang-orang yang bersekutu

5
dalam organisasi. Secara umum disebutkan makin sesuai tujuan organisasi
dengan tujuan para pendukung, maka makin kokoh lah ikatan persekutuan
antara para pendukung. Agar organisasi dapat berfungsi sebagaimana yang
diharapkan maka tujuan organisasi ini haruslah dipahami oleh semua pihak
yang berada dalam organisasi.
3. Mempunyai Kegiatan
Agar tujuan organisasi dapat dicapai, diperlukan adanya berbagai kegiatan.
Suatu organisasi yang baik adalah apabila organisasi tersebut memiliki
kegiatan yang jelas dan terarah. Secara umum disebutkan, makin aktif suatu
organisasi melaksanakan kegiatannya, maka baik pula lah organisasi tersebut.
Sama halnya dengan tujuan, maka kegiatan ini haruslah dipahami oleh semua
pihak yang berada dalam organisasi.
4. Mempunyai Pembagian Tugas
Yang dimaksud dengan kegiatan organisasi pada dasarnya adalah kegiatan
yang dilakukan oleh para pendukung organisasi. Agar kegiatan tersebut dapat
terlaksana dengan baik, perlu diatur pembagian tugas antara para pendukung.
Secara umum disebut organisasi dinilai suatu organisasi yang baik, apabila
setiap tugas yang ada dalam organisasi tersebut dapat dibagi habis antar para
pendukung untuk selanjutnya setiap pendukung tersebut mengetahui serta
dapat melaksanakannya setiap tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Prinsip pembagian tugas ini dalam organisasi dikenal dengan nama prinsip
bagi habis tugas.
5. Mempunyai Perangkat Organisasi
Agar tugas-tugas yang dipercayakan kepada pendukung dapat terlaksana,
diperlukan adanya perangkat organisasi yang popular disebut dengan satuan
organisasi. Satuan organisasi banyak macamnya, yang jika ditinjau menurut
tugas, tanggung jawab serta wewenang yang dimiliki dapat dibedakan atas
beberapa macam. Mulai dari yang bersifat pengarah dan penentu kebijakan
sampai dengan yang bersifat pelaksana kegiatan. Tentu mudah dipahami
setiap organisasi ini harus dimiliki fungsi dan wewenangnya yang jelas.

6
Prinsip memiliki fungsi yang seperti ini dalam organisasi dikenal dengan
nama prinsip fungsional.
6. Mempunyai Pembagian dan Pendelegasian Wewenang
Karena peranan yang dimiliki oleh setiap satuan organisasi tidak sama,
perlu diatur pembagian dan pendelegasian wewenang untuk setiap satuan
organisasi. Secara umum disebutkan, wewenang suatu organisasi pimpinan
semestinya hanya bersifat memutuskan hal-hal yang bersifat penting saja.
Sedangkan wewenang pengambilan keputusan yang bersifat rutin harus
didelegasikan kepada suatu organisasi yang lebih bawah. Prinsip
pendelegasian wewenang yang seperti ini dikenal dengan nama prinsip
pengecualian.
7. Mempunyai Kesinambungan Kegiatan, Kesatuan Pemerintah dan
Arah
Agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai, kegiatan yang dilaksanakan
oleh suatu organisasi bersifat kontinu, fleksibel serta sederhana. Selanjutnya
untuk menjamin kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap perangkat organisasi
sesuai dengan yang telah ditetapkan yakni dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, perlu ada prinsip kesatuan perintah serta kesatuan arah yang
semuanya harus dapat membentuk suatu hubungan mata rantai yang tak
terputus. Sebab, apabila tidak demikian halnya, akan menyebabkan tujuan
organisasi akan sulit dicapai.

2.6 MANFAAT PENGORGANISASIAN


Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer akan
dapat mengetahui:
1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
2. Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam organisasi tersebut
melalui kegiatan yang dilakukannya.
3. Pendelegasian wewenang
4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik.

7
2.7 LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
1. Tujuan organisasi harus dipahami. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat
fungsi perencanaan.
2. Membagi habis pekerjaaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan. Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok
organisasi sesuai dengan visi dan misi organisasi Untuk itu membagi tugas
pokok pada staf yang ada. Dari sini akan muncul gagasan pengembangan
bidang-bidang, seksi-seksi dan sebagainya sesuai dengan kegiatan pokok.
3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang prkatis.
Pembagian tugas pokok ke dalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa
yang harus dikerjakan oleh staf.
4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan dan menyediakan fasilitas
pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugas nya. Pengaturan
ruangan dan dukungan alat-lat kerja adalah salah satu contohnya.
5. Penugasan personel yang cakap yang memilih dan menempatkan staf yang
dianggap mampu melaksanakan tugas. Bagian ini penting dipahami oleh
manajer personalia pada saat mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang
akan melaksanakan tugas-tugas tertentu organisasi.
6. Mendelegasikan wewenang, tugas-tugas staf dan mekanisme pelimpahan
wewenang dapat diketahui melalui struktur organisasi yang dianut. Untuk
organisasi seperti puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas
tetapi ruang lingkup kerja dan kegiatannya cukup luas, prinsip kerja sama
yang sifatnya integratif perlu diterapkan. Contohnya: kegiatan imunisasi. Staf
puskesmas yang diberikan kewenangan mengoordinasi kegiatan imunisasi
hanya satu, tetapi sasaran kelompok penduduk dan wilayah kerjanya cukup
luas. Untuk melaksanakan kegiatan ini, staf lain diberikan tugas dan
wewenang membantu melaksanakan kegiatan imunisasi tersebut sehingga
semua penduduk sasaran dapat diberikan pelayanan imunisasi secara efisien
dan efektif.
B. PELAYANAN KEBIDANAN
2.1 DEFENISI PELAYANAN KEBIDANAN

8
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
praktik profesi Bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya
keluarga yang berkualitas.
Pelayanan Kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh Bidan sesuai
dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan
ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan
sejahtera.
Sasaran Pelayanan Kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.
Layanan Kebidanan dapat dibedakan menjadi  :
1. Layanan Kebidanan Primer
Ialah Layanan Bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Bidan.
Contoh kasus : Seorang Ibu hamil yang masa kehamilannya mencapai 9 bulan,
sudah mulai merasa mulas kemudian dibawa ke Bidan Praktek. Jika terjadi
kontraksi, maka Bidan harus segera menanganinya untuk pertolongan partus
normal. Kemudian Bidan melakukan anamnesa sampai pelataksi kala 4 bisa
dilakukan sendiri dengan cara spontan.
Tanggung jawab Kebidanan Primer meliputi :
 Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
 Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah
dengan melibatkan klien.
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
 Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien / keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada BBL ( Bayi baru Lahir )
 Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas

9
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur (WUS)
 Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi
dan wanita dalam masa klimakterium dan menopouse.
 Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan
keluarga.
2. Layanan Kebidanan Kolaborasi
Ialah Layanan yang dilakukan oleh Bidan sebagai anggota team yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Contoh kasus  : Ibu hamil yang sudah waktunya melahirkan, dan dibawa ke
Bidan. Tapi setellah melahirkan ternyata Ibu  mengalami perdarahan dan
terjadi resiko bayi apeksi. Dalam hal ini, Bidan tidak bisa menanganinya
sendiri dan harus membentuk team dengan Bidan yang lain. Agar kedua
nyawa(Ibu dan Bayi) dapat tertolong, maka Tim Bidan membagi tugas dalam
menangani kasus tersebut.
Tanggung jawab Kebidanan Kolaborasi :
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien / keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas.
 Memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Bru Lahir (BBL).
 Memberikan asuhan kebidanan pada balita.
3. Layanan Kebidanan Rujukan
Ialah Layanan yang dilakukan oleh Bidan dalam rangka rujukan ke sistem
Pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya, yaitu pelayanan yang dilakukan oleh
Bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga
layanan rujukan yang dilakukan Bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horisontal maupun vertikal, atau ke profesi kesehatan

10
lainnya.
Layanan Kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan
ibu serta bayinya.
Contoh Kasus  : Ibu bersalin yang melahirkan di Rumah Praktik Bidan, akan 
tetapi Bidan merasa tidak mampu untuk menolong pasien yang melahirkan
dengan normal, yang harus diwenangi oleh dokter untuk SOG, seperti
persalinan dengan bayi yang letaknya tidak normal(sungsang) dan ibu bersalin
dengan eksklamsia.
Tanggung jawab Kebidanan Rujukan meliputi :
 Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil
dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
 Memberikan asuhan kebidanann melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit.
 Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
nifas.
 Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan
dengan melibatkan keluarga.
 Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu.

2.2 STANDARD PELAYANAN KEBIDANAN


Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma tingkat kinerja yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan
Standar pelayanan kebidanan mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Melindungi masyarakat
2. Sebagai pelaksanaan, pemeliharaan, dan penelitian kualitas pelayanan
3. Untuk menentukan kompetisi yang diperlukan bidan dalam menjalankan
praktek sehari-hari

11
4. Sebagai dasar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan
pengembangan pendidikan

2.3 PENILAIAN PELAYANAN KEBIDANAN


1. Prosedur Pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yg diberikan
kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan; 2.
Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis & administratif yg
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dgn jenis pelayanannya;
2. Kejelasan Petugas Pelayanan, yaitu keberadaan & kepastian petugas yg
memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan & tanggung
jawabnya); 4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan, yaitu kesungguhan petugas
dlm memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja
sesuai ketentuan yg berlaku;
3. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, yaitu kejelasan wewenang &
tanggung jawab petugas dlm penyelenggaraan & penyelesaian pelayanan;
6. Kemampuan Petugas Pelayanan, yaitu tingkat keahlian & ketrampilan
yg dimiliki petugas dlm memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada
masyarakat; 7. Kecepatan Pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dpt
diselesaikan dlm waktu yg telah ditentukan oleh unit penyelenggara
pelayanan;
4. Keadilan mendapatkan Pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dgn tidak
membedakan golongan/status masyarakat yg dilayani; 9. Kesopanan &
Keramahan Petugas, yaitu sikap & perilaku petugas dlm memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara sopan & ramah serta saling
menghargai & menghormati;
5. Kewajaran Biaya Pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap
besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan; 11. Kepastian Biaya
Pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yg dibayarkan dengan biaya yg
telah ditetapkan; 12. Kepastian Jadwal Pelayanan, yaitu pelaksanaan
waktu pelayanan, sesuai dgn ketentuan yg telah ditetapkan;

12
6. Kenyamanan Lingkungan, yaitu kondisi sarana & prasarana pelayanan yg
bersih, rapi & teratur sehingga dpt memberikan rasa nyaman kepada
penerima pelayanan; 14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat
keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yg
digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan
pelayanan terhadap resiko-resiko yg diakibatkan dari pelaksanaan
pelayanan.

13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan
wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan harus dapat melaksanakan
pelayanan kebidanan dengan melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini
bidan berperan sebagai seorang manajer, yaitu mengelola segala sesuatu tentang
kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan. Dalam mempelajari
manajemen kebidanan di perlukan pemahaman mengenai dasar-dasar manajemen
dan perencanaan pengorganisasian dalam pelayanan kebidanan sehingga
pelayanan yang diberikan berkualitas.
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang juga
mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi akan diatur
penggunaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
Pelayanan Kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh Bidan sesuai
dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan
ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan
sejahtera.
Sasaran Pelayanan Kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan

B. B. SARAN

14

Anda mungkin juga menyukai