Anda di halaman 1dari 13

Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic

Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE


UNTUK MATA PELAJARAN PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLER (PLC) PADA SMK DARUSSALAM MAKASSAR
Khaidir Rahman N
Program Studi Teknik Teknik Komputer, STMIK AKBA,
Email: khaidir.as@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan produk website
pembelajaran menggunakan media online dengan menggunakan Dreamweaver8, Filezilla,
Xampp win32 Power Point. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang
difokuskan untuk mengembangkan media pembelajaran pada mata pelajaran PLC. Model
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengembangan model
pembelajaran Dick dan Carey, selanjutnya dilakukan tahap pengembangan yang mengacu
pada model Borg dan Gall yang dilakukan oleh beberapa tahap, concept, design, collecting
content material, assembly, testing, dan distribution. Media web pembelajaran yang telah
dikembangkan, telah divalidasi oleh dua orang ahli dengan mengalami revisi sehingga
didapatkan hasil yang layak digunakan. Uji coba dilakukan sebanyak tiga kali yakni uji coba
perorangan (one to one), uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan terbatas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa media web pembelajaran dengan menggunakan website yang
dikembangkan setelah dilakukan validasi maka media tersebut dinyatakan valid. media
pembelajaran dengan menggunakan website dikatakan praktis karena seluruh aspek dalam
pembelajaran berada pada kategori sangat baik. media pembelajaran dengan metode simulasi
dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria keefektifan, dengan hasil: (1) memenuhi
syarat kevalidan, (2) aktivitas peserta terlaksana seluruhnya (3) aktivitas pendidik terlaksana
seluruhnya, dan (4) peserta didik serta pendidik memberikan respon yang positif terhadap
media web pembelajaran dengan menggunakan secara online yang dikembangkan.
Kata Kunci : media online, website plc, Pengembangan

ABSTRACT

This study aims to determine the product development process learning website using online
media using Dreamweaver8, FileZilla, Xampp win32 Power Point. This research is a
development that is focused on developing learning media on subjects PLC. The development
model used in this study refers to the development of learning models Dick and Carey, further
stages of development, which refers to the model Borg and Gall performed by several stages,
concept, design, content collecting material, assembly, testing, and distribution. Media web
learning has been developed, it has been validated by two experts to be revised so that the
results obtained are fit for use. The test is done as much as three times the individual testing
(one to one), the test group was small and limited field trial. The results showed that web
media learning by using a website developed after the validation of the media declared
invalid. learning media by using the website say impractical because all aspects of the study
are in the very good category. media with simulation method is said to be effective because it
has met the criteria of effectiveness, with the results: (1) qualifies the validity, (2) the activity

105
105
Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

of the participants carried out entirely (3) activity educators implemented in full, and (4) of
learners and educators responded positively the web media by using online learning
developed.
Keywords: online media, website plc, Development

I. PENDAHULUAN pelajaran di SMK dikemas dalam berbagai


Pendidikan Nasional yang mata pelajaran yang dikelompokkan dan
berdasarkan Pancasila dan Undang- diorganisasikan menjadi program normatif,
Undang Dasar Negara Republik Indonesia adaptif, dan produktif.
Tahun 1945 berfungsi mengembangkan Berkembangnya ilmu pengetahuan
kemampuan dan membentuk watak serta dan teknologi telah membawa perubahan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam pada learning material atau materi
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. pembelajaran. Dick dan Carey (dalam
Pendidikan Nasional harus mampu Afgani, 2009), menyatakan ada dua jenis
menjamin pemerataan kesempatan materi pembelajaran, yaitu materi ajar
pendidikan, peningkatan mutu dan tertulis (written) dan materi ajar yang
relevansi serta efisiensi manajemen dimedia-kan (mediated) atau disebut
pendidikan. Pemerataan kesempatan materi ajar cetak (Printed material) dan
pendidikan diwujudkan dalam program materi ajar non cetak (nonprinted
wajib belajar 9 tahun yang merupakan material) (Reisser dan Dempsey, 2002
perwujudan amanat pembukaan UUD dalam Afgani 2009). Materi ajar non cetak
1945 dalam rangka mencerdaskan merupakan materi ajar yang dikembangkan
kehidupan bangsa. Sebagaimana yang untuk memperkaya pemahaman peserta
tertuang dalam pasal 31 ayat 1 dan 2 yang didik terhadap materi pelajaran selain
menyatakan bahwa: (1) tiap-tiap warga untuk mengisi kekurangan yang timbul
negara berhak mendapat pengajaran, dan akibat masalah budaya membaca,
(2) pemerintah mengusahakan dan keterbatasan waktu serta untuk menjawab
menyelenggarakan satu sistem pengajaran keragaman gaya belajar peserta didik.
nasional yang diatur dengan undang- Sehingga pengembangan materi ajar non
undang. cetak harus dapat memanfaatkan
Mata pelajaran merupakan materi semaksimal mungkin kemampuan
bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan medianya. Dengan kata lain, pemilihan
yang akan dibelajarkan kepada peserta materi yang sesuai dengan media yang
didik sebagai beban belajar melalui ditentukan merupakan langkah awal yang
metode dan pendekatan tertentu. Beban penting, disamping pemaparan yang
belajar pada mata pelajaran ditentukan mudah dicerna, dalam arti menggunakan
oleh keluasan dan kedalaman pada bahasa yang sederhana, komunikatif dan
masing-masing tingkat satuan pendidikan. jelas.
Metode dan pendekatan pada mata Media pembelajaran berbasis web (e-
pelajaran bergantung pada ciri khas dan learning) umumnya telah banyak
karakteristik masing masing mata dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
pelajaran dengan menyesuaikan pada seperti hypermedia, Moodle, dan
kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah Wewebsite (website). Satu diantaranya
mata pelajaran tersebut terdiri dari mata adalah media pembelajaran berbasis web
pelajaran wajib dan pilihan pada SMK. yang banyak digunakan sebagai sumber
Untuk mencapai standar kompetensi pembelajaran adalah website. Website
yang telah ditetapkan oleh industri/dunia merupakan kependekan dari wewebsite
usaha/asosiasi profesi, substansi mata yang mempunyai potensi dikembangkan

106
Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic
Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

sebagai media pembelajaran (Gomes, products and tools and new or enhanced
2005). Website memberikan sebuah models that govern their development”.
peluang agar kegiatan belajar lebih Mengacu pada beberapa definisi di
menarik dan interaktif. Hal ini dikarenakan atas, ada beberapa point utama yang dapat
kemudahan pembuatannya yang mudah kita simpulkan: 1) penelitian desain dan
tanpa perlu bahasa pemrograman yang pengembangan adalah merupakan suatu
rumit. Berdasarkan penelitian yang studi (yang meliputi proses perancangan,
dilakukan oleh Made Hery Santosa yang pengembangan dan evaluasi) yang
berjudul “ Pemanfaatan Website (jurnal sistematis, artinya sama dengan studi lain
online) dalam Pembelajaran Menulis” penelitian ini memiliki kaidah tertentu
diperoleh bahwa pembelajaran dengan yang harus dirancang dan direncanakan
memanfaatkan website terbukti berhasil dengan baik. 2) tujuannya adalah untuk
meningkatkan prestasi dan motivasi menciptakan suatu produk dan tool (alat)
mahasiswa dalam menulis. baik yang bersifat pembelajaran
(instructional) maupun non-pembelajaran,
jadi output dari penelitian desain dan
II. TINJUAN PUSTAKA pengembangan dapat berbentuk produk
1. Pengembangan Perangkat maupun alat (tools) 3). produk dan tool
Pembelajaran yang dihasilkan tersebut bisa berupa hal
Pengembangan perangkat baru maupun memperbaiki dari yang
pembelajaran adalah serangkaian proses sudah ada.
atau kegiatan yang dilakukan untuk Tujuan yang mendasari
menghasilkan suatu perangkat pengembangan pembelajaran yaitu untuk
pembelajaran berdasarkan teori meningkatkan kualitas pembelajaran, hal
pengembangan yang telah ada. itu dapat terlaksana jika dua dasar
Pengembangan adalah suatu proses kegiatan dapat terealisasi yaitu
menciptakan, mencoba, menghasilkan pengembangan pembelajaran dan evaluasi
bahan-bahan pembelajaran yang tepat pembelajaran. Kedua kegiatan dasar
guna (American Society for Training and tersebut secara terkonsep telah memilki
Development, 2007). Menurut Akker dan tiga tahap utama dalam pengembangan;
Plomp mendeskripsikan penelitian 1) desain, 2) produksi, 3) validasi (Merril,
pengembangan berdasarkan dua tujuan 1978).
yaitu (1) pengembangan untuk 2. Pembelajaran Mandiri
mendapatkan prototipe produk, (2) Pembelajaran mandiri (self
perumusan saran-saran metodologis untuk directed learning) dapat diartikan sebagai
pendesainan dan evaluasi prototipe mata proses, dimana individu mengambil
tersebut. inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang
Borg and Gall (1983) lain. Kegiatan yang dilakukan oleh
mendefinisikan penelitian pengembangan individu tersebut adalah mencakup
sebagai usaha untuk mengembangkan dan mendiagnosis kebutuhan belajar,
memvalidasi produk-produk yang merumuskan tujuan belajar,
digunakan dalam pendidikan. Menurut mengidentifikasi sumber belajar, memilih
Richey and Klein (2007), penelitian dan melaksanakan strategi dan menilai
desain dan pengembangan didefinisikan hasil belajar. Menurut Knowles (1975),
sebagai berikut: “the systematic study of belajar mandiri lebih ditekankan pada
design, development and evaluation orang dewasa dengan asumsi semakin
processes with the aim of establishing an dewasa peserta didik maka :
empirical basis for creation of a. Konsep dirinya semakin berubah dari
instructional and non-instructional sikap ketergantungan terhadap

107
Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

pendidik kepada sikap mengarahkan 3. Analisis Perilaku dan Karakteristik


diri dan saling belajar diantara awal siswa
mereka. Karakteristik siswa dianalisis
b. Semakin bertambah pula pengalaman berdasarkan teori perkembangan kognitif
belajar mereka yang dapat dijadikan menurut Jean Peaget psikolog-kognitif
sumber belajar, sedangkan orientasi dari Swiss ini, berpendapat bahwa proses
belajar berubah dari penguasaan berpikir manusia merupakan suatu
materi kearah pemecahan masalah. perkembangan bertahap dari berpikir
c. Kesiapan belajarnya semakin intelektual kongkrit ke abstrak berurutan
dirasakan untuk menguasai tugas- melalui empat tahap. Keempat tahap
tugas yang berkaitan dengan peranan tersebut adalah: (1) tahap sensori motor
mereka dalam kehidupan. pada usia 0-2 tahun, (2) tahap pra-
d. Perspektif waktunya semakin operasional pada usia 2-7 tahun, (3) tahap
berorientasi pada penggunaan hasil periode operasi kongkrit pada usia 7-12
belajar yang dapat segera tahun, dan (4) yang terakhir adalah tahap
dimanfaatkan dalam kehidupan. operasi formal pada usia 12 tahun ke atas.
e. Makin diperlukan keterlibatan mereka Disain pembelajaran PLC dirancang untuk
dalam perencanaan, diagnosis subjek didik SMK dengan usia antara 15-
kebutuhan, penentuan tujuan belajar, 18 tahun. Maka sesuai dengan teori
dan evaluasi proses serta hasil belajar. Peaget, siswa pada kelompok usia tersebut
berada dalam tahap operasional formal
Belajar mandiri sangat penting untuk atau mereka telah mampu berpikir abstrak.
perkembangan seseorang karena: Jadi pada tahap ini siswa sudah mampu
a. Orang-orang yang mengambil menyelesaikan masalah dengan cara yang
inisiatif dalam belajar lebih banyak lebih baik dan lebih kompleks dari pada
dan lebih baik daripada orang yang anak yang berada pada level
tergantung pada pendidik. perkembangan kognitif dibawahnya.
b. Cara belajar ini sejalan dengan proses
alamiah perkembangan jiwa.
c. Munculnya konsep-konsep atau teori-
teori baru dalam pendidikan yang
menekankan tanggung jawab belajar
pada peserta didik.
Konsep belajar mandiri pada dasarnya
menekankan pada kreatifitas dan inisiatif
peserta didik. Akan tetapi pada kondisi
tertentu, secara sistematik peserta didik
dapat meminta bantuan/bimbingan pada
pendidik, disini peran pendidik lebih
menekan kan sebagai fasilitator.
Dengan demikian pembelajaran
mandiri adalah pembelajaran yang
dilakukan individu secara inisiatif, tampa
bantuan orang lain. Yang sudah Gambar 2 Peta konsep materi
mempunyai perencanaan dalam belajar pembelajaran PLC kelas X
sehingga hasilnya dapat dievaluasi dalam
nilai akhir. Dengan demikian kesulitan siswa
dalam mengumpulkan sumber-sumber
informasi yang dibutuhkan dalam proses

108
Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic
Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

pembelajaran dapat diatasi. Pengguna bisa dan Carey, dilakukan penelitian dan
langsung menuju pada masalah yang pengembangan menurut Brog dan Gall.
dikehendakinya. Selain itu, website juga Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada
dapat mengurangi sifat abstrak dari tahap ke 1 sampai tahap ke 7 sesuai
materi-materi pelajaran, terutama dalam dengan kebutuhan, pada tahap 3
mempelajari Programmable Logic pembuatan produk awal menggunakan
Controller (PLC). Oleh karena itu, metode pengembangan multimedia
website merupakan salah satu media berdasarkan Arch C Luther. Berikut
pembelajaran yang strategis untuk uraian setiap tahap-tahap tersebut.
meningkatkan proses pembelajaran yang
aktif dan interaktif.
Hasil akhir yang diharapkan dari
penelitian ini adalah membuat sebuah
pengembangan media pembelajaran
berbasis website pada PLC yang valid,
praktis dilihat dari respon siswa dan guru,
dan efektif meningkatkan hasil belajar
siswa.

Kemajuan Pemanfaatan Internet


IPTEK dalam pembelajaran
pembelajaran pembelajaran

Pembuatan Website

pembelajaran

Pembelajaran Programmable
Logic Controllers (PLC)
berbasis Website
(online learning)

j
Evaluasi

Media Pembelajaran
afektif dan Valid

III. METODE PENELITIAN


Model prosedural dalam Penelitian
ini merupakan gabungan antara model
pengembangan pembelajaran Dick dan
Carey, metodologi penelitian
pengembangan Borg dan Gall, serta Gambar 3. Bagan desain penelitian
metode pengembangan multimedia Arch gabungan antara Dick & Carey model,
C. Luther seperti gambar 3. Pada tahap ke Borg & Gall, and Luther)
7 dari pengembangan pembelajaran Dick

109
Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

IV HASIL PENELITIAN yang akan ditampilan dihalaman


A. Konstruksi utama web.
Berdasarkan tahap perancangan
sesuai dengan desain paper-based dan
rancangan skenario pembelajaran
kemudian diinput ke dalam komputer
(computer-based) sehingga
menghasilkan media dalam bentuk
prototype I. Berikut tampilan tahap
kontruksi/ realisasi pembuatan media
pembelajaran online berbentuk website
sebagai berikut :
1) Ketik
http://www.plcdarusalammks.com
/admin. Kemudian isi user name
dan password tampilannya bisa
dilihat dibawah ini : Gambar 6. Jadwal Praktikum

4) Selanjutnya akan disis modul


praktikum. Tampilannya sebagai
berikut :

Gambar 4. Halaman awal untuk login

2) Jika sudah berhasil, dapat


langsung login dengan mengisi
user dan password. Tampilan
sebagai berikut :

Gambar 7. Halaman modul Praktikum


Gambar 5. Halaman utama admin Gambar diatas merupakan
halaman untuk memasukkan
3) Setelah masuk, anda akan modul praktikum pada pelajaran
diarahkan ke halaman utama program logic control oleh admin
admin web dan disini anda
diarahkn untuk mengisi data -data

110
Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic
Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

5) Untuk melihat tampilan utama 8) Halaman petugas praktikum


pada website ketik
http://www.plcdarusalammks.com
pada broswer.

Gambar 11. Halaman petugas praktikum


Gambar 8 Halaman utama website sisi
9) Halaman modul praktikum
atas

6) Tampilan halaman utama sisi


bawah

Gambar 9. Halaman utama website sisi Gambar 12. Halaman Modul Praktikum
bawah
10) Halaman jadwal praktikum
7) halaman tenaga pengajar

Gambar 10 Halaman tenaga pengajar Gambar 13. Halaman Jadwal Praktikum

111
Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

11). halaman informasi 1. Hasil validasi media pembelajaran


berbasis Web
Mengetahui layak atau tidaknya
media pembelajaran berbasis web ini
digunakan oleh siswa dan guru maka
didesain sebuah instrumen penilaian media
untuk mengukur valid atau tidaknya media
pembelajaran berbasis web tersebut.
Menurut Nieven (dalam Bisaso, 2006) uji
validasi merupakan salah satu syarat yang
harus dimiliki sebuah media pembelajaran,
validitas mengacu pada sejauh mana
materi yang dikembangkan sejalan dengan
pengetahuan seni (validitas isi) dan
konsisten antara bagian yang beragam dari
Gambar 14. Halaman Informasi materi (validitas konstruk). Media yang
dikembangkan telah memenuhi syarat
Media pembelajaran PLC berbasis valid, kevalidan tersebut dapat dilihat dari
web ini dikembangkan dengan model aspek konten, aspek media, maupun aspek
gabungan antara model pengembangan bahasa yang telah mencapai nilai validasi
pembelajaran Dick dan Carey, metodologi yang telah ditetapkan.
penelitian pengembangan Borg dan Gall, Validasi dilakukan oleh ketiga tim
serta metode pengembangan multimedia ahli ( media, isi, dan bahasa). Hasil dari
Arch C Luther. Pada tahap ke 7 dari validasi pada prototype I adalah 3.2 (cukup
pengembangan pembelajaran Dick dan valid), ini berarti bahwa website pada
Carey, dilakukan penelitian dan prototype I ini belum dapat diuji cobakan
pengembangan menurut Brog dan Gall. karena masih terdapat banyak kekurangan
Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada yang harus diperbaiki. Kekurangan yang
tahap ke 1 sampai tahap ke 7 sesuai dimaksud mencakup kualitas slide
dengan kebutuhan, pada tahap 3 presentasi yang belum maksimal,
pembuatan produk awal menggunakan penggunaan widget yang masih kurang,
metode pengembangan multimedia dan template website yang masih monoton
berdasarkan Arch C Luther. yang membuat keinteraktifan website
Media pembelajaran merupakan masih kurang. Kekurangan tersebut
salah satu faktor yang berperan dalam kemudian direvisi untuk memperbaiki
proses pembelajaran yang efektif dan kekurangan yang telah didapatkan
efisien, meskipun terdapat faktor-faktor sebelumnya kemudian divalidasi dan
lain yang berperan dalam keberhasilan menghasilkan prototipe II.
pembelajaran seperti strategi, model, dan Setelah dilakukan revisi terhadap
metode pembelajaran. Proses pembelajaran hasil vaildasi I dihasilkan prototipe II,
dilakukan dibawah kendali guru dengan kemudian dilanjutkan dengan validasi II.
menggunakan media pembelajaran, Pada validasi II diperoleh nilai kevalidan
sehingga media pembelajaran menjadi keseluruhan aspek tampilan media,
komponen yang sangat penting. Media materi/isi, dan bahasa adalah 4,3 (valid).
pembelajaran yang digunakan dalam Dari aspek tampilan media kriteria yang
proses pembelajaran perlu dikembangkan memperoleh nilai tertinggi yaitu kualitas
sehingga siswa dapat lebih mudah slide presentasi, dan kesatuan 4,7 (sangat
memahami bahan pelajaran yang valid). Dari aspek materi/isi kriteria yang
disampaikan oleh guru. memperoleh nilai tertinggi yaitu kriteria

112
Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic
Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

kejelasan tujuan, dan kemenarikan (Darwis, 2007). Berdasarkan hasil yang


tampilan fisik dengan nilai 4.7 (sangat diperoleh dapat dilihat bahwa 53,85%
valid). Sedangkan dari aspek bahasa, untuk siswa memiliki respon yang baik terhadap
kriteria dengan nilai tertinggi yaitu kriteria media pembelajaran PLC berbasis web.
kejelasan kalimat dan penggunaan kata- Hasil tersebut menunjukkan bahwa media
kata/istilah yang dikenal siswa, dengan pembelajaran PLC yang berbasis web
nilai kevalidan 4,3 (valid). mampu menarik perhatian siswa dalam
Berdasarkan hasil validasi tersebut proses pembelajaran.
maka media pembelajaran PLC berbasis Melihat keseluruhan hasil validasi
web ini sudah menjadi sebuah media yang dan ujicoba terbatas, maka dapat dilihat
valid dan dapat digunakan siswa dalam bahwa ada beberapa karakteriskan yang
proses pembelajaran baik secara mandiri hendaknya dimiliki media pembelajaran
maupun di dalam ruang kelas, hal ini PLC berbasis web.
sesuai yang diungkapkan oleh Nieven a) Pemilihan tamplate web yang tidak
(2006) suatu media dikatakan baik jika menoton namun sederhana dan
memenuhi aspek-aspek kualitas, antara mendukung semua aspek yang ingin
lain validitas, kepraktisan, dan efektivitas. ditampilkan pada halaman website.
b) Penyajian materi sebagai isi dari web
2. Respon siswa terhadap media
haruslah disajikan lengkap dalam hal
berbasis web
ini materi yang disajikan di dukung
Setelah perbaikan dilakukan maka
oleh gambar, slide presentasi, dan
dihasilkan prototipe II, kemudian diuji
penggunaan jenis huruf yang jelas,
cobakan di SMK Darussalam Makassar
sehingga siswa tidak merasa bosan
pada siswa kelas XII. Umumnya siswa
karena media pembelajaran yang
mengatakan senang dengan media
dibuat ini ditujukan untuk siswa
pembelajaran PLC berbasis web, Mereka
SMK yang menyukai tampilan yang
menganggap bahwa media pembelajaran
praktis, berwarna dan tidak monoton.
PLC berbasis web ini menyenangkan
c) Sebuah web memiliki fasilitas-
sebab media berbasis web yang digunakan
fasilitas yang dapat mendukung
membantu siswa untuk memahami
potensi setiap pelajar dalam
pelajaran dengan mudah, selain itu materi
mengembangkan materi pelajarannya.
yang disajikan menarik sebab dilengkapi
Fasilitas – fasilitas tersebut
dengan gambar dan slide presentasi
diantaranya; yaitu fasilitas komentar
pembelajaran yang memberikan gambaran
melalui fasilitas ini siswa dibantu
jelas tentang melakukan praktikum pada
untuk mendapatkan kejelasan dari
setiap job program logic control yang
materi yang diposting. Komentar
dilakukan oleh sisi pengontrolan, dan
tersebut berupa pertanyaan yang akan
menggunakan peralatan, hal ini dapat
dibalas oleh guru, sehingga terjadi
dilihat berdasarkan respon siswa terhadap
proses interaksi antara guru dan
tampilan media, materi/isi, dan bahasa
siswa. Fasilitas lain yaitu dengan
secara keseluruhan yaitu sangat baik
adanya Forum diskusi agar tercipta
(31,27%), baik (53,85%), dan cukup baik
interaksi/timbal balik dalam proses
(14,89%).
pembelajaran selain itu, media ini
Seperti yang telah dikemukakan
bersifat Progresif dimana media ini
pada bab sebelumnya bahwa kriteria yang
tampilannya tidak berubah ketika
ditetapkan untuk menyatakan bahwa para
dibuka diberbagai media elektronik
siswa memberikan respon positif terhadap
berbasis internet.
tes interaktif adalah 50% dari mereka
d) Hasil penelitian ini juga memiliki
memberi respon positif terhadap minimal
beberapa keterbatasan, keterbatasan
70% jumlah aspek yang ditanyakan

113
Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

dalam pengembangan media selanjutnya dapat menggunakan ini


pembelajaran PLC berbasis web sebagai acuan dalam proses perbaikan
meliputi tahapan penelitian dan mutu pendidikan pada mata pelajaran PLC
pengembangan, keterbatasan isi pada khususnya dan dalam Konsentrasi
materi dan teknis. Pada tahapan Sistem Instalasi Tenaga Listrik pada
penelitian dan pengembangan media umumnya.
ini dikembangkan dengan
penggabungan antara tiga model V. KESIMPULAN
pembelajaran yaitu model Dick dan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
Carey, Borg dan Gall, dan Luther, disimpulkan sebagai berikut :
khusus model Borg dan Gall 1. Media pembelajaran PLC berbasis web
sebenarnya meliputi 10 tahapan tapi ini dikembangkan dengan model
tidak dilaksanakan sepenuhnya. gabungan antara model pengembangan
Tahap ke-8 uji coba operasional, pembelajaran Dick dan Carey,
tahap ke-9 perbaikan produk akhir, metodologi penelitian pengembangan
dan tahapan ke-10 diseminasi Borg dan Gall, serta metode
nasional tidak dilakukan. Dalam pengembangan media Arch C Luther.
penelitian ini hanya dibatasi pada
tahap ke-1 sampai tahap ke-7, hal ini 2. Dari hasil analisis data respon peserta
disesuaikan dengan kebutuhan didik dan pendidik terhadap media
penelitian. pembelajaran tersebut, menunjukkan
bahwa media pembelajaran dengan
Keterbatasan dari segi isi materi dan menggunakan website layak untuk
teknis, media pembelajaran PLC berbasis dikembangkan. Begitupun dengan
web yang dikembangkan hanya terbatas kevalidtaan dan keefektifan produk
pada materi PLC pada kelas XII dan yang dikembangkan dapat dilihat dari
keterbatasan peneliti dalam mengelolah segi: a) ketercapaian hasil belajar dan
tampilan web atau template yang sesuai b) terlaksanya aktivitas peserta didik
dengan tema materi PLC, sehingga dan pendidik sesuai indikator yang
peneliti hanya menggunakan template ditetapkan. Hasil analisis data terjadi
tema yang telah dibuat sendiri dan dikirim peningkatan skor. Hal ini berarti
ke penyedia domain untuk dikelolah dalam penggunaan produk media
penyedia web. Peneliti juga mengalami pembelajaran mampu meningkatkan
kesulitan dalam pendistribusian file prestasi belajar peserta didik.
dimana dari admin programmer mengirim Sementara itu hasil analisis data
ke server dan Admin web mengunggah file pengamatan aktivitas peserta didik dan
dari server, karena peneliti menggunakan pendidik pada saat proses
jasa penyedia Domain yang berbayar pengembangan media pembelajaran
dimana terdapat keterbatasan untuk berada pada kategori sangat baik.
mengunggah file/agenda/materi Berdasarkan data tersebut, disimpulkan
dikarenakan keterbatasan oleh bahwa media pembelajaran dengan
ketersediaan kuota data pada server serta menggunakan website yang
masa berlaku domain yang bersifat dikembangkan dalam pembelajaran
temporal, kendati demikian admin web mandiri sangat valid dan efektif untuk
tetap bisa memperpanjang masa berlaku digunakan di SMK Darussalam
domain pada server yang ditunjuk ke pusat Makassar.
penyedia yaitu www.Masterweb.com.
Peneliti berharap pengembangan media
pembelajaran PLC berbasis web

114
Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic
Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

DAFTRA PUSTAKA York: Educational Technology


Publication Inc.
Afgani, M.W., 2009. Pengembangan
Media Website pada Materi Budi Rahardjo. (2007). Langkah-langkah
Program Linear di Sekolah Membuat “Web ”. Tersedia pada
Menengah Atas. Tesis Program http://mbraharjo.blogspot.com.
Magister Pendidikan Matematika Diakses pada tanggal 1 Januari
Program Pascasarjana Universitas 2013
Sriwijaya (tidak dipublikasikan). Campbell, A.P. (2003, February). Web
Akker, J. Van den. 1999. Principles and logs for use with ESL classes. The
Method of Development Research. Internet TESL Journal ,
London. Dlm. van den Akker, J., 9 (2).http://iteslj.org/Techniques/Ca
Branch, R.M., Gustafson, K., mpbell.Weblogs.html
Nieveen, N., & Plomp, T. (pnyt.)”. Clark, R. E. (2001). A summary of
Design approaches and tools in disagreements with the
educational and training.Dordrecht: ‘merevehicles’argument. In R. E.
Kluwer Academic Publisher. Clark (Ed.), Learning from media:
American Society for Training and Arguments, analysis, and evidence
Development. 2007. ISD Model. (pp. 125–136). Greenwich, CT:
United States of America. Information Age Publishin.

Anagnostopaulo, Kyriaki. 2002. Designing Cobine, G.R. (1997). Studying with the
to Learn and Learning to Design. Computer. ERIC Digest. [Online].
LTSN Generic Centre. Middlesex Tersedia:http://www.ericfacility.net
University. /ericdigests/ed450069.html.[17
Januari 2003].
Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran.
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Darwis, M. 2007. Model Pembelajaran
Matematika yang Melibatkan
Blood, Rebecca. 2002. The Weblog Kecerdasan Emosional. Disertasi,
Handbook, Basic Books, A Program Pascasarjana Program
Member of the Perseus Books Studi Pendidikan Matematika
Group. Universitas Negeri Surabaya. Tidak
Diterbitkan.
Bonk, C. J., & Reynolds, T. H. (1997).
Learner-centered web instruction Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006
for higher-order thinking, Standar Kompetensi Mata
teamwork, and apprenticeship. In Pelajaran. Jakarta : Depdiknas.
B. H. Khan (Ed.), Web-based
instruction (pp. 167–178). Dick, W. dan Carey, L. (1996). The
Englewood Cliffs, NJ:Educational Sistematic Design of Instruction.
Technology Publications. Harper Collin Publishers . New
York.
Borg, W.R. & Gall, M.D. (1983).
Educational Research. An Gerlach dan Ely (1971). Teaching &
Introduction. Fourth Edition. New Media: A Systematic Approach.
York & London: Longman. Second Edition, by V.S. Gerlach &
D.P. Ely, 1980, Boston, MA: Allyn
Briggs, J. L. (1997) Instruction Design; and Bacon. Copyright 1980 by
Principle and Aplication New Pearson Education.

115
Jurnal Inspiraton, Volume 6, Nomor 2, Desember 2016: 105 -117

Gomes, M.J. 2005. Blogs: A Teaching Arguments, analysis, and evidence


Resource and a Pedagigical. (pp. 137 178). Greenwich, CT:
Universidade do Minho, Portugal. Information Age Publishing Inc.
Gustafson, K. and Branch, R. (1997) Mc Ardle, Tom. (2002). Planning &
Revisioning Models of Project Development. National
Instructional Development. Training Agency.
Educational Technology Research
and Development. Vol.45, No. 3, Merril. M. D and Reigeluth C.M. 1978.
pp. 73-89. Orginally published in the journal
of instructional development, 1978,
Hannafin, and Peck. 1989. The Design, 1(2), 11-16. Reprinted with
Development, and Evaluation of permission.
Instruction Software. New York:
Macmillan Publishing Company. Mill, Steven. 2006. Using the Internet for
Active Teaching and Learning.
Haughey, M. & Anderson, T. (1998). Merrill Prentice Hall. Ohio.
Networked Learning: The
pedagogy of the Internet. Montreal: Munir. 2008. Kurikulum Berbasis
Cheneliere/McGraw-Hill Teknologi Informasi dan
Komunikasi. Alfabeta. Bandung.
Heinich, et. al. (1996). Intructional Media
and Technologies for Learning Plomp. Tjeerd. dkk. 1997. Cross National
(5thed).New Jersey: Prentice-Hall Policies and Practices on
Inc. Computers in Education.
Dordrecht/Boston/London: Kluwer
Heinich, dkk. (2005). Instructional Academic Publishers.
technology and media for learning
8th edition. New Jersey: Pearson Plotnik, R. (2005). Introduction to
merrill Prentice Hall psychology, 7th ed. New York :
Wadsworth.
Hidayat, Rudi. 2011. Teknologi Informasi
dan Komunikasi Untuk SMA/MA Rusman. 2010. Model-Model
Kelas XII . Erlangga. Bandung. Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. PT Raja
Hobri. 2009. Metodologi Penelitian Grafindo Persada. Jakarta.
Pengembangan (Developmental
Research). Program Pendidikan Rosenberg, M. J. (2001). E-learning:
Matematika FKIP Universitas Strategies for delivering knowledge
Jember.Jember.Http//:PenelitianDe in the digital age. New York:
saindanPengembanganTeknologiP McGraw-Hill.
endidikan.NET.html Richey, C Rita and Klein, D James,
Khan, B. (1997). Web-based instruction: (2007), Design and Development
What is it and why is it? In B. H. Research Metdhods, Strategies and
Khan (Ed.), Web-based instruction Issues, Lawrence Erbaum
(pp. 5–18). Englewood Cliffs, NJ: Associates, Inc.
Educational Technology Santosa, M. H. 2005. Pengembangan
Publications. Model Pembelajaran Diktatori
Kozma, R. B. (2001). Counterpoint theory Berbasis Multimedia (Multimedia-
of „learning with media‟. In R. E. Based Dictatory Learning) untuk
Clark (Ed.), Learning from media: Meningkatkan Kualitas

116
Rahman, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Untuk Mata Pelajaran Programmable Logic
Controller (PLC) Pada SMK Darussalam Makassar

Pembelajaran Dictation pada


Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
IKIP Negeri Singaraja. Singaraja:
IKIP Negeri Singaraja.
Sadiman, Arief. 1984. Media Pendidikan.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sa‟ud, Udin Syaefuddin. 2008. Inovasi
Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Supriatna, Dadang. Mulyadi, M. 2009.
Konsep Dasar Desain
Pembelajaran. Bahan ajar untuk
Diklat E-Training PPPPTK TK dan
PLB.
Setyautami, dkk. 2008. Blog sebagai
Media Pembelajaran Alternatif.
Karya tulis. Fakultas Ilmu
Komputer. Universitas Indonesia.
Surjono, Herman. 2009. Pengenalan dan
pengembangan E- Journal. Diakses
dari
http://blog.uny.ac.id/hermansurjono
tanggal 1 Januari 2013.
Van, Patten. 1989. Instructional Design for
Multimedia. New York: McGraw-
Hill.

117

Anda mungkin juga menyukai