Anda di halaman 1dari 29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2016: 297)

berpendapat bahwa, metode Research and Development adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat

menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat

analisis kebutuhan (digunakan metode survei atau kualitatif) dan untuk

menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di

masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji

keefektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen).

Menurut Sukmadinata dalam Sri (2012: 14), mengemukakan

penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian

untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang

telah ada. Produk yang dihasilkan bisa berbentuk perangkat lunak,

ataupun perangkat keras seperti buku, modul, paket, program

pembelajaran ataupun alat bantu belajar. Penelitian dan

pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hanya

menghasilkan saran-saran bagi perbaikan, penelitian dan

pengembangan menghasilkan produk yang langsung bisa digunakan.

54
55

Melalui penelitian dan pengembangan ini, peneliti berusaha untuk

mengembangkan produk yang layak dan efektif digunakan dalam

pembelajaran. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah

media pembelajaran menulis karya ilmiah berbasis laman pada siswa

kelas XI SMA.

B. Prosedur Pengembangan

Menurut Borg and Gall (2003: 570) ada 10 tahapan dalam

mengembangkan metodologi penelitian dan pengembangan, yaitu:

1. Research and information collection yaitu penelitian dan

pengumpulan data yang mencakup studi literatur, observasi kelas,

penelitian dalam berukuran kecil dan persiapan penyusunan

laporan.

2. Planning yaitu menyusun rancangan penelitian yang meliputi

kecakapan yang dinutuhkan pada proses penelitian yang terkait

dengan pengembangan produk, menentukan tata cara kerja,

estimasidana, penetapan rumusan tujuan, rancangan langkah

urutan kegiatan belajar mengajar dan membuat rancangan uji

kelayakan.

3. Develop preliminary from product yaitu pengembangan wujud

model awal atau draft produk yang bisa berupa bahan, media

pembelajaran yang digunakan dan proses pembelajaran serta

instrumen penilaian.
56

4. Preliminary field testing yakni uji coba pendahuluan yang

bertujuan untuk menghasilkan gambaran tentang kelayakan suatu

produk.

5. Main product revision yaknimembuat revisi produk awal

berdasarkan hasil uji coba yang terdahulu tentang pengembangan

media pembelajaran.

6. Main field testing adalah uji coba utama yang sering disebut

dengan uji coba model dan melibatkan sejumlah sekolah dan

subjek yang lebih banyak.

7. Operational product revision yakni revisi produk dengan

menyempurnakan hasil ujicoba model. Perbaikan model

pembelajaran ini dilaksanakan berdasarkan hasil uji coba model

yang dilakukan oleh peneliti dengan bekerja sama dengan guru

mata pelajaran terkait untuk memperoleh bentuk model

pembelajaran yang ideal.

8. Operational field testing, uji coba operasional yaitu uji validasi

desain yang menggunakan lebih banyak sekolah atau subjek. Uji

coba ini dilakukan dalam bentuk percobban rancangan sebelum

dan sesudah dengan kelompok kontrol.

9. Final product revision yakni penyelesaian produk akhir setelah

mendapatkan saran dari penguji pelaksana lapangan berdasarkan

hasil uji coba model dan uji validasi model.


57

10. Dissemination and distribution yaitu penyebaran dan distribusi.

Pada kegiatan ini dilakukan sosialisasi pada produk hasil

pengembangan dan melaporkan hasil dalam pertemuan ilmiah.

Research and Develop


information Planning preliminary
collection from product

Main field Main product Preliminary


testing revision field testing

Operational Final product


Operational
product revision
field testing
revision

Dissemination
and distribution

Gambar 3.1. Pengembangan Penelitian (Borg and Gall, 2003: 570)

Pada penelitian, Borg dan Gall dalam Emzir (2015: 271)

menyarankan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk

dimungkinkan membatasi langkah penelitian. Langkah-langkah

penelitian dan pengembangan meliputi: (1) identifikasi masalah, (2)

Pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)


58

perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba

pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, (10) produksi.

C. Metodologi Penelitian Tahap I

1. Teknik Pengumpulan Data

Penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat

memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Menurut

Sugiyono (2016: 137) pengumpulan data dapat dilakukan dalam

berbagai seting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Peneliti

melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

a. Observasi

Menurut Sugiyono (2016: 145) cara pengambilan data

dengan melakukan observasi awal digunakan apabila

penelitian berkaitan dengan tingkah laku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati

tidak terlalu banyak. Observasi sebagai teknik pengumpulan

data memiliki ciri yang khusus bila dibandingkan dengan

teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner.

b. Wawancara

Wawancara dipakai sebagai teknik pengumpulan data bila

peneliti ingin membuat studi pendahuluan agar menemukan

masalah yang harus diteliti. Tata cara pengumpulan data ini

berdasar pada penilaian tentang diri sendiri atau self-report.


59

Wawancara yang dibuat oleh peneliti adalah jenis

wawancara terstruktur. Dengan wawancara ini, setiap

narasumber akan diberi pertanyaan yang sama, dan

pengumpul data mencatatnya. Pada penelitian ini, peneliti

melakukan wawancara kepada guru bahasa Indonesia kelas

XI di SMA Darussalam Ciputat.

2. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2016: 102) instrumen penelitian adalah

suatu alat yang dipakai untuk mengukur fenomena alam maupun

sosial yang dilihat, secara jelasnya semua fenomena ini disebut

variabel penelitian.

a. Observasi

Pada observasi ini, peneliti mengamati kejadian-kejadian

sekitar yang terjadi di lingkungan sekolah terutama lingkungan

kelas dimana kegiatan pembelajaran ini berlangsung.

Observasi dilakukan di SMA Darussalam. Observasi yang

peneliti lakukan adalah observasi terstruktur. Observasi

terstruktur adalah observasi yang sudah dirancang secara

berurutan, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2016:

146). Berikut adalah pedoman observasi terstruktur.

Tabel 3.1
Pedoman Observasi Terstruktur

No Aspek yang diamati Ya Tidak catatan


60

Pembelajaran menulis puisi


1. dilaksanakan dengan
terstruktur
Pengajar menggunakan
2. media pembelajaran dalam
mengajarkan menulis puisi
Media web digunakan dalam
3.
pembelajaran menulis puisi
Pembelajaran menulis puisi
4.
di sekolah selalu dipraktikkan
Ruang lingkup sekolah
mendukung adanya
5.
pembelajaran menulis puisi
berbasis web
(Sugiyono, 2016: 146)

b. Wawancara

Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara tidak

terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara

yang dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap. Berikut adalah kisi-kisi instrumen wawancara.

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
No. Indikator Pertanyaan
Bagaimana pembelajaran materi menulis puisi
1.
yang ada di sekolah?
Apakah pendidik memiliki media pembelajaran
2.
saat mengajar?
Apakah sekolah memiliki media web untuk
3.
pembelajaran bahasa Indonesia?
4. Bagaimana tanggapan pengajar mengenai
61

model pembelajaran menulis puisi berbasis web

di sekolah?
Bagaimana respon siswa mengenai minimnya

5. media belajar menulis puisi yang ada di

sekolah?
Upaya apa yang dilakukan guru ketika minimnya
6.
media pembelajaran yang ada di sekolah?
(Sugiyono, 2016:140)

3. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2016:147) analisis data adalah kegiatan

setelah data dari seluruh narasumber atau sumber data lain

terkumpul. Hasil yang diperoleh peneliti diolah sebelum membuat

web sebagai media pembelajaran menulis puisi untuk sekolah

menengah atas. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono

(2016:246) ada 3 metode dalam menganalisis data, yaitu:

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan penyederhanaan yang dilakukan

melalui seleksi, pemfokusan, dan keabsahan data mentah

menjadi informasi yang bermakna, sehingga memudahkan

dalam penarikan kesimpulan. Data yang direduksi antara lain

seluruh data mengenai permasalahan penelitian.

Permasalahan penelitian ini mengenai media web dalam

pembelajaran menulis karya ilmiah siswa SMA kelas XI.

b. Penyajian data
62

Setelah reduksi data, kemudian peneliti membuat

penyajian data (Data Display). Dengan mendisplaykan data,

maka hal ini akan mempermudah peneliti dalam memahami

apa yang telah terjadi, pada penelitian kualitatif, data yang

paling sering disajikan pada penelitian kualitatif adalah teks

naratif (Sugiyono, 2016: 249).

c. Verifikasi kesimpulan

Setelah melakukaan reduksi data dan penyajian data,

langkah selanjutnya adalah verifikasi kesimpulan. Simpulan

awal ini bersifat sementara dan akan berubah jika tidak

ditemukan bukti yang valid saat peneliti kembali ke lapangan.

Kesimpulan tidak hanya selesai pada pengumpulan data saja,

tetapi perlu diverifikasi agar dapat dipertanggung Jawabkan.

Secara skematis komponen dalam analisis data adalah

sebagai berikut.

Pengumpulan
data Data Display

Reduksi Verifikasi
Data Kesimpulan
63

Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data

(Sugiyono,2016: 247)

4. Perencanaan desain produk

Pada tahap perencanaan desain produk, diperlukan proses

untuk menjadikan produk itu layak digunakan oleh siswa atau

masyarakat umum. Tahapan ini sangat berpengaruh besar dalam

kesuksesan pada produk yang akan dibuat.

a. Potensi masalah

Hasil observasi dan wawancara di sekolah menunjukkan

bahwa ada beberapa masalah yang ditemukan. Pada saat

observasi di SMA Darussalam Ciputat, peneliti tidak meliahat

penggunaan model pembelajaran menulis karya ilmiah

berbasis laman. Pengajar hanya menggunakan media papan

tulis dan buku paket dalam pembelajaran menulis karya ilmiah

di sekolah. Siswa menjadi kekurangan dalam perbendaharaan

kosakata dan minatnya dalam menulis karya ilmiah tidak

meningkat.

b. Pengumpulan data
64

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan

observasi ke lingkungan sekolah. Observasi yang peneliti

lakukan bersifat nonpartisipan, yaitu peneliti berkaitan

langsung dengan orang-orang yang sedang diamati yaitu guru

yang ada di SMA Darussalam Ciputat. Pengumpulan data

selanjutnya adalah wawancara, wawanacara dilakukan pada

guru bahasa Indonesia kelas XI.

c. Desain produk

Pengembangan media web yang diolah menggunakan

situs wordpress.com untuk mendesain isi konten dan

pixabay.com untuk gambar atau diunggah melalui perangkat

keras (laptop/gawai) pribadi. Web ini berisi diksi-diksi, contoh

puisi dan laman unggah yang sudah disiapkan oleh peneliti

dan layak diakses oleh siswa.

5. Validasi desain

a. Validator ahli materi

Validator ahli materi merupakan orang yang menguasai

karakteristik materi menulis puisi. Kriteria ahli materi yang

dipilih dalam penelitian pengembangan ini, yaitu:

1) Menguasai materi menulis puisi sesuai dengan

pembelajaran di sekolah serta KI dan KD.


65

2) Bersedia sebagai validator produk pengembangan diksi-

diksi dan contoh puisi dalam pembelajaran menulis puisi

di sekolah.

b. Validator ahli media

Validator ahli media merupakan orang ahli yang

menguasai karakteristik media pembelajaran. Kriteria ahli

media yang dipilih dalam penelitian pengembangan ini, yaitu:

1) Menguasai karakteristik media web dalam pembelajaran

menulis puisi.

2) Bersedia sebagai validator produk pengembangan media

web dalam pembelajaran menulis puisi di sekolah.

c. Kisi-kisi instrumen penelitian

Berikut adalah kisi-kisi instrumen media dan kisi-kisi

instrumen materi.

Tabel 3.3
Validasi Ahli Media
Interval
No Pertanyaan tentang media Web
Jawaban
1. Hasil pencarian dapat ditampilkan 4 3 2 1
secara cepat
2. Web dapat diakses dengan mudah 4 3 2 1
3. Alamat web mudah diingat 4 3 2 1
4. Konten dalam web informatif 4 3 2 1
5. Web dapat digunakan dengan baik 4 3 2 1
6. Proses loading program web cepat 4 3 2 1
7. Seluruh halaman pada web 4 3 2 1
berfungsi dengan baik
8. Struktur program sederhana dan 4 3 2 1
mudah dipahami
9. Link pada web mengarah pada 4 3 2 1
66

halaman yang dituju


10. Seluruh halaman pada web mudah 4 3 2 1
untuk dioperasikan

(Setyawan, 2012: 107)

Tabel 3.4
Validasi Ahli Materi
Aspek Yang
No Indikator Skor
Dinilai
Sangat Baik:
Pemilihan kata tepat. Tidak bersifat 5
bahasa sehari-sehari. Bahasa padat
Baik:
Pemilihan kata tepat. Bahasa masih
4
bersifat kesehari-harian. Bahasa
kurang padat.
1. Diksi Kurang Baik:
Pemilihan kata tepat. Bahasa
3
bersifat keseharian. Bahasa lugas
(tidak padat).
Tidak Baik:
Pemilihan kata tidak tepat. Bahasa
2
bersifat keseharian. Bahasa lugas
(tidak padat)
2. Gaya Bahasa Sangat Baik:
Mampu menciptakan bahasa kiasan
yang segar dan mampu
mengekspresikan pikiran yang
5
diungkapkan dan membangktikan
daya resepsi pembaca. Minimal
menggunakan 3 variasi bahasa
kiasan.
Baik: 4
Cukup mampu menciptakan bahasa
67

kiasan yang segar dan mampu


mengekspresikan pikiran yang
diungkapkan dan membangktikan
daya resepsi pembaca. Minimal
menggunakan 2 variasi bahasa
kiasan.
Kurang Baik:
Hanya menggunakan 1 jenis
bahasa kiasan. Kurang mampu
3
mengekspresikan pikiran yang
diungkapkan dan membangkitkan
daya resepsi pembaca.
Sangat Baik:
Minimal ada 3 variasi citraan yang
5
digunakan. Mampu membangkitkan
daya khayal dan resepsi pembaca.
Baik:
Minimal ada 2 variasi citraan yang
4
digunakan. Mampu membangkitkan
daya resepsi dan khayal pembaca.
3. Citraan
Kurang Baik:
Hanya menggunakan 1 jenis
citraan. Kurang mampu 3
membangkitkan resepsi dan daya
khayal pembaca.
Tidak Baik:
Citraan yang digunakan tidak tepat. 2
Tidak variasi penggunaan citraan.
4. Rima Sangat Baik: 5
Sangat mampu memanfaatkan
bunyi. Mampu menggambarkan
suasana. Mampu membangkitkan
daya khayal pembaca
68

Baik:
Cukup mampu memanfaatkan
bunyi. Cukup mampu
4
menggambarkan suasana. Cukup
mampu membangkitkan daya
khayal pembaca
Kurang Baik:
Kurang mampu memanfaatkan
bunyi. Kurang mampu
3
menggambarkan suasana. Kurang
mampu membangkitkan daya
khayal pembaca.
Tidak Baik:
2
Tidak mampu memanfaatkan bunyi.
Sangat Baik:
Judul sangat sesuai dengan isi.
5
Mencerminkan isi puisi. Isi sesuai
dengan tema yang ditentukan.
Baik:
Judul sudah sesuai dengan isi puisi.
4
Mencerminkan isi puisi. Isi sesuai
dengan tema yang ditentukan
Kesesuaian
Kurang Baik:
5. judul dengan
Judul kurang relevan dengan isi
isi dan tema
puisi. Kurang mencerminkan isi 3
puisi. Isi kurang relevan dengan
tema yang ditentukan.
Tidak Baik:
Judul tidak relevan dengan isi puisi.
Tidak mencerminkan isi puisi. Isi 2
tidak relevan dengan tema yang
ditentukan.
6. Makna Sangat Baik: 5
69

Ide pokok jelas. Gagasan tiap baris


atau bait jelas. Ada kepaduan
antara tiap baris atau bait.
Baik:
Ide pokok jelas. Gagasan tiap baris
4
atau bait cukup jelas. Tiap-tiap baris
keseluruhan
atau bait cukup padu.
puisi
Kurang Baik:
Ide pokok kurang jelas. Gagasan 3
tiap baris atau bait kurang jelas.
Tidak Baik:
Gagasan dalam tiap baris atau bait 2
tidak jelas dan tidak padu
Sangat Baik:
5
Jelas dan dapat dimengerti
Baik:
Kurang jelas dan kurang dapat 4
dimengerti.
7. Amanat Kurang Baik:
Tidak jelas pesan yang ingin 3
disampaikan
Tidak Baik:
Tidak ada amanat yang 2
disampaikan
(Nurgiyantoro, 2010: 487)

Peneliti menggunakan pedoman penilaian menulis puisi

dengan menggunakan acuan dari buku Penilaian dalam

Pengajaran Bahasa dan Sastra (Nurgiyantoro, 2010: 487),

yang telah dimodifikasi.

d. Data kelayakan materi produk


70

Data penilaian kelayakan matei poduk oleh ahli media

terhadap materi dianalisis dengan menghitung skor kriterium,

lalu diolah menggunakan teknik Ratting Scale (Sugiyono,

2016:99). Berikut penilaiannya:

Jumlah Skor Kriterium = (Skor Tertinggi) X (Jumlah Butir) X

(Jumlah Ahli Materi)

Setelah mengetahui jumlah Skor Kriterium, selanjutnya

dapat dibuat kategori sebagai berikut:

P = Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data X 100%


Jumlah Skor Kriterium

Keterangan:

P = Presentase Kelayakan Media

Skor Kriterium = Skor Tertinggi Tiap Butir Jumlah

Responden

0 14 21 28 35

Tidak baik Kurang baik Cukup Baik Sangat Baik

Keterangan:

0-25% = Tidak Baik = Tidak Layak/ Revisi Total

26-50% = Kurang Baik = Kurang Layak/ Revisi

Sebagian

51-75% = Cukup Baik = Cukup Layak/ Revisi Sebagian

75-100% = Sangat Baik = Layak/ Tidak Perlu Direvisi


71

e. Data kelayakan media produk

Data penilaian kelayakan media produk oleh ahli media

terhadap media dianalisis dengan menghitung skor kriterium,

lalu dialah menggunakan Rating Scale (Sugiyono, 2016:99).

Berikut penilaiannya:

Jumlah Skor Kriterium = (Skor Tertinggi) X (Jumlah Butir) X

(Jumlah Ahli Materi)

Setelah mengetahui jumlah Skor Kriterium, selanjutnya

dapat dibuat kategori sebagai berikut:

P = Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data X 100%


Jumlah Skor Kriterium

Keterangan:

P = Presentase Kelayakan Media

Skor Kriterium = Skor Tertinggi Tiap Butir Jumlah

Responden

0 20 40 60 80

Tidak baik Kurang baik Cukup Baik Sangat Baik

Keterangan:

0-25% = Tidak Baik = Tidak Layak/ Revisi Total

26-50% = Kurang Baik = Kurang Layak/ Revisi

Sebagian

51-75% = Cukup Baik = Cukup Layak/ Revisi Sebagian


72

76-100% = Sangat Baik = Layak/ Tidak Perlu Direvisi

6. Revisi Produk

Revisi desain dilakukan untuk merevisi atau memperbaiki

desain produk. Desain produk merupakan produk yang

dikembangkan yaitu model pembelajaran berbasis web. Setelah

melakukan tahap penilaian oleh ahli media dan ahli materi,

kemudian dilakukan revisi produk agar produk tersebut dapat

diujicobakan ke lapangan.

D. Metodologi Penelitian Tahap II

Metode penelitian tahap dua yaitu metode atau tahapan-tahapan

yang digunakan untuk menguji media di lapangan.

1. Model Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode

penelitian Research and Development (R&D) sebagaimana yang

ditulis oleh Sugiyono (2016:297) R&D adalah metode penelitian

yang duginakan untuk menghasilkan produk tertentu.

Produk yang dikembangkan adalah model pembelajaran

berbasis web. Model penelitian pengembangan yang digunakan

untuk melakukan prosedur pengembangan adalah metode Borg &

Gall yang menggunakan 5 tahapan yaitu analisis kebutuhan,

mengembangkan materi, validasi dan revisi produk, uji coba skala


73

kecil, dan uji coba skala besar. Produk yang dihasilkan akan diuji

cobakan di SMA Darussalam Ciputat.

2. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan objek atau subjek yang memiliki kualitas

dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:

80). Populasi yang peneliti ambil adalah SMA Darussalam Ciputat

khususnya pada siswa-siswi kelas X yang berjumlah 90 siswa.

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakter yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada di dalam populasi,

maka peneliti dapat mengambil sampel dari populasi tersebut,

sampel yang peneliti ambil bersifat random. Sampel yang peneliti

ambil di SMA Darussalam Ciputat 10 siswa kelas X IPS, 10 siswa

kelas X Bahasa, dan 10 siswa kelas X IPA.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal utama yang

mempengaruhi kualitas data hasil penelitian. Pengumpulan data

dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan

berbagai cara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Angket Responden
74

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.

Pengisian angket ini dengan 5 alternatif jawaban yaitu Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RG), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS).

Angket ini diberikan kepada siswa setelah menggunakan

media. Sistem penilaian yang digunakan untuk nilai tertinggi

diberi 5 dan nilai tersendah diberi 1.

b. Wawancara Responden

Pada penelitian tahap 2 ini, peneliti melakukan wawancara

tidak terstruktur kepada siswa kelas X IPS, kelas X Bahasa,

dan kelas X IPA. Berikut kisi-kisi wawancara:

Tabel 3.5
Pedoman Wawancara Responden
No Indikator Pertanyaan
1. Bagaimana pendapat anda tentang media web dalam

pembelajaran menulis puisi?


2. Apakah anda menyukai media pembelajaran ini?
3. Apakah media pembelajaran ini dapat membantu

anda saat pembelajaran menulis puisi di kelas?

(Sugiyono, 2016:140)

4. Instrumen Penilaian
75

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel

yang diteliti, dengan demikian jumlah instrumen yang digunakan

untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang akan

diisi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

instrumen penilaian responden kelas X SMA Darussalam Ciputat.

a. Instrumen penilaian responden

Instrumen penilaian responden pada media yang dipakai

untuk mengumpulkan data media. Instrumen yang digunakan

adalah angket yang diukur menggunakan skala Likert, yaitu

untuk mengetahui berapa nilai sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang mengenai kejadian sosial

(Sugiyono, 2016:93).

Tabel 3.6.
Angket Responden
No Pertanyaan ST TS RG S SS
S
1 Saya pernah membaca
puisi
2 Saya suka membaca puisi
3 Saya membaca puisi dari
media apa saja (koran,
majalah, majalah dinding,
internet)
4 Saya membaca puisi dari
koleksi perpustakaan
5 Saya membaca puisi dari
76

bahan ajar yang disediakan


sekolah
6 Saya pernah menulis puisi
7 Saya suka menulis puisi
8 Saya menulis puisi karena
tugas dari guru
9 Saya menulis puisi
berdarsarkan pengalaman
pribadi
10 Saya menulis puisi
berdasarkan pengalaman
orang lain
11 Saya menulis puisi
berdasarkan keadaan alam
sekitar
12 Saya menulis puisi
berdasarkan inspirasi dari
puisi karya orang
lain/sastrawan
13 Saya kesulitan menemukan
ide ketika menulis puisi
14 Saya kesulitan menentukan
diksi/pilihan kata ketika
menulis puisi
15 Saya kesulitan dalam
menentukan kepaduan
makna pada tiap bait dan
baris
16. Saya kesulitan menentukan
rima ketika menulis puisi
17 Saya pernah mengikuti
lomba menulis puisi
18 Saya mengikuti lomba
menulis puisi melalui
internet
77

19 Saya pernah mengikuti


lomba menulis puisi di
sekolah
20 Saya pernah mengikuti
lomba menulis puisi
antarsekolah
(Sugiyono, 2016:142)

b. Instrumen penilaian pengajar bahasa Indonesia

Instrumen penilaian guru bahasa indonesia terhadap

media yang digunakan untuk mengumpulkan data terhadap

media. Instrumen yang digunakan berupa angket yang diukur

menggunakan skala pengukuran Rating Scale, yaitu untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi para responden

tentang media yang dikembangkan. Berikut kisi-kisi angket

responden yang dimodifikasi dari buku Sugiyono (2016:94).

Tabel 3.7.
Angket Pengajar Bahasa Indonesia
No Pertanyaan 1 2 3 4
1 Materi yang disajikan
sesuai dengan KI dan KD
serta kurikulum 2013
2 Setiap isi yang ada di
dalam web ditampilkan
dengan jelas
3 Materi yang disampaikan
mudah dipahami siswa
4 Contoh puisi yang disajikan
dalam web ini sesuai
dengan tingkat kemampuan
siswa
78

5 Muatan isi web ini


membantu siswa untuk
mencapai tujuan
pembelajaran.
6 Web ini memfasilitasi siswa
untuk membantun siswa
menambah
perbendaharaan kosakata.
7 Web ini mudah
diimplementasikan pada
pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya
materi menulis puisi
8 Web yang disajikan dapat
menambah motivasi dan
minat siswa dalam menulis
puisi.
9 Contoh puisi yang disajikan
baik untuk perkembangan
karakter siswa
10 Penempatan tata letak
(gambar dan teks) pada
media web tertata rapih.
11 Pemilihan jenis huruf,
ukuran, serta spasi yang
digunakan sesuai sehingga
mempermudah siswa
dalam membaca.
12 Keberadaan gambar pada
tiap konten ini dapat
menyampaikan isi puisi.
13 Menggunakan bahasa yang
mudah dipahami.
14 Menggunakan bahasa
79

sesuai dengan kaidah


kebahasaan yang baik dan
benar
15 Tampilan halaman web
menarik
16 Kesesuaian warna dan
gambar
17 Puisi yang disajikan dalam
web ini menimbulkan
banyak tafsir.
18 Puisi yang disajikan tidak
mengandung unsur SARA
19 Web ini dapat menjadi
media pembelajaran baru
dan baik untuk digunakan.
20 Contoh puisi yang terdapat
dalam web memiliki
amanat.
(Sugiyono, 2016:98)

5. Teknik Analisis Data

Setelah data didapatkan, maka data tersebut butuh dianalisis.

Analisis data dipakai untuk menjawab rumusan masalah dan

pertanyaan penelitian sesuai dengan data yang telah diperoleh

bersadarkan instrumen penelitian yang sudah dibuat.

a. Analisis data penilaian responden

Analisis data instrumen penilaian responden terhadap

media pembelajaran naskah drama cerita rakyat pulau

Jawa menggunakan skala Likert dalam (Sugiyono,

2016:94). Sebelum melakukan perhitungan tiap butir


80

pernyataan, terlebih dahulu mencari skor kriteriumm,

berikut rumusnya:

Skor Kriterium = Jawaban Sangat Suka (SS) X Jumlah

Responden

P = Jumlah Skor Hasil Pengumpulan data X 100%


Jumlah skor kriterium

Keterangan:

P = Presentase Kelayakan Media

Skor Kriterium = Skor Tertinggi

STS TS RG S SS

30 60 90 120 150

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, mana

range presentase dapat ditetapkan sebagai berikut.

Respon Kriteria
Sangat Setuju Ragu- Tidak Sangat
Pertanyaa
Setuju Ragu Setuju Tidak Setuju
n
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Tabel 3.8.
Pedoman Penilaian Angket Responden (Sugiyono: 2016)

b. Analisis penilaian pengajar

Analisis data instrumen penilaian pengajar bahasa

indonesia terhadap media naskah drama cerita rakyat


81

pulau Jawa menggunakan skala rating Scale dalam

Sugiyono (2016:94). Sebelum melakukan perhitungan tiap

butir, terlebih dahulu mencari skor kriterium. Berikut

Rumusnya:

Skor Kriterium = Jawaban Sangat Suka (SS) X Jumlah

Responden

P = Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data X 100%


Jumlah Skor Kriterium

Keterangan:

P = Presentase Kelayakan Media

Skor Kriterium = Skror Tertinggi tiap butir jumlah

responden

30 60 90 120 150

Tidak baik Kurang baik Cukup Baik Sangat Baik

Keterangan:

0-25% = Tidak Baik = Tidak Layak/ Revisi Total

26-50% = Kurang Baik = Kurang Layak/ Revisi

Sebagian

51-75% = Cukup Baik = Cukup Layak/ Revisi Sebagian

76-100% = Sangat Baik = Layak/ Tidak Perlu Direvisi


82

Anda mungkin juga menyukai