Anda di halaman 1dari 12

2.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID


2.1 PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik
diantaranya, teknik wawancara, observasi, pemeriksaan medis, melalui
catatan medis, dan pemeriksaan penunjang.
1) Data subjektif
a. Teknik wawancara
Mengungkapkan secara verbal atau mengatakan pasien
apakah adanya rasa gatal, rasa terbakar, dan nyeri
beserta karakteristiknya? apakah ini terjadi selama
defekasi? Berapa lama berakhir? Apakah terdapat
perdarahan dari rectum? seberapa banyak? seberapa
sering? Apa warnanya? Apakah rabis lain seperti mucus
atau pus? pertanyaan lain berhubungan dengan pola
eliminasi dan penggunaan laksatif, riwayat diet, termasuk
masukan serat, jumlah latihan, tingkat aktivitas dan
pekerjaan ( khususnya bila mengharuskan duduk atau
berdiri lama)
2) Data objektif
a. Observasi
Mencangkup menginspeksi feses akan adanya darah atau
mucus, dan area perianal akan adanya hemoroid, fisura,
iritasi atau pus.
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi : lihat ada tidaknya benjolan disekitar anus.
Perhatikan ada tidaknya perdarahan disekitar
anus,apakah warna benjolan terlihat kemerahan.
Palpasi : dengan melakukan rectal tucher (colok dubur)

26
c. Catatan medis
Menggunakan catatan medis pasien
d. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan colok dubur
2. Anoskop
3. Proktosisigmoidoskopi

2.2 DIANGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2015)


1. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi, tekanan, dan sensitifitas pada
area rectal/anal sekunder akibat penyakit anorektal dan spasme
sfingter pada pascaoperatif.
2. Itoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri karena hemoroid
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya hemoroid
4. Resiko syok (hipovolemi) berhubungan dengan perdarahan
5. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
akibat kerusakan kulit dan trauma jaringan
6. Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan untuk
defekasi akibat nyeri selama eliminasi
7. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan dan rasa malu.

26
2.3 Intervensi keperawatan
Diagnosa Rencana Keperawatan
Tujuan & Intervensi Rasionalisasi
kriteria hasil
Nyeri akut 1. Mampu 1. 1.
berhubungan dengan mengenali nyeri Lakukan Membantu
iritasi, tekanan dan (skala, intensitas, pengkajian menentuka
sensitifitas pada area frekuensi dan nyeri n
rektal atau anal tanda nyeri) secara intervensi
sekunder akibat 2. Mampu komprehe dan
penyakit anorektal dan mengontrol nyeri nsif memberika
spasme sfingter pasca (tahu penyebab termasuk n dasar
operatif nyeri, mampu lokasi, dan untuk
menggunakan karakterist perbanding
teknik ik, durasi, an dan
nonfarmakologi frekuensi, evaluasi
untuk kualitas terhadap
mengurangi dan faktor terapi
nyeri, mencari presipitasi
bantuan)
3. Mengatakan 2. Kontrol
rasa nyaman lingkunga 2.
setelah nyeri n dapat Lingkunga
berkurang mempenga n yang
ruhi nyeri nyaman
seperti dapat
suhu mengurang
ruangan, i nyeri

26
pencahaya pasien
an dan
kebisingan
3.
Kolaborasi 3. Untuk
kan mengurang
dengan i rasa nyeri
dokter yang
analgesik dirasakan
tergantung pasien
tipe dan
beratnya
nyeri
4. Untuk
4. Monitor mengetahu
vital sign i
sebelum perubahan
dan frekuensi
sesudah jantung
pemberian pada
analgesik pasien
pertama
kali

Intoleransi aktivitas 1. Mampu 1.Bantu klien 1.


berhubungan dengan melakukan untuk memilih Mengetahu
nyeri karena hemoroid aktivitas sehari- aktivitas yang i
hari secara sesuai dengan kemampua

26
mandiri kemampuan n klien
fisik, psikologi dalam
dan sosial melakukan
2. Bantu pasien aktivitas
untuk sesuai
mengembangka kemampua
n motivasi diri n.
dan penguatan
2.
Penguatan
dan
motivasi
memberika
n klien
kekuatan
sehingga
mampu
melakukan
aktivitas.
Gangguan rasa 1. Status 1. 1.
nyaman berhubungan kenyamanan Instruksik Menguran
dengan adanya meningkat an pasien gi
hemoroid mengguna keteganga
kan teknik n dan
relaksasi membuat
perasaan
lebih
nyaman

26
Resiko syok 1. Nadi, irama 1. Monitor tanda 1. Untuk
(Hipovolemik) jantung, awal syok mencegah
berhubungan dengan frekuensi nafas, resiko
perdarahan irama pernafasan syok pada
dalam batas yang 2. Ajarkan pasien
diharapkan keluarga dan
pasien tentang 2. Agar
tanda dan gejala pasien dan
datangnya syok keluarga
dapat
secara
mandiri
3. Ajarkan mengenali
keluarga tanda dan
dan pasien gejala
tentang datangnya
langkah syok
untuk
mengatasi 3. Agar
gejala pasien dan
syok keluarga
dapat
secara
mandiri
mengatasi
gejala
syok

26
Resiko infeksi 1. Klien bebas 1. Cuci tangan 1.
berhubungan dengan dari tanda dan setiap sebelum Mencegah
pertahanan primer tidak gejala infeksi dan sesudah infeksi
adekuat akibat 2. Menunjukkan tindakan nosokomia
kerusakan kulit dan kemampuan keperawatan l dan cross
trauma jaringan untuk memcegah infection
timbulnya infeksi 2. Monitor tanda antar
dan gejala pasien
infeksi sistemik
dan lokal 2. Untuk
mengetahu
3. Ajarkan i sejauh
pasien dan mana
keluarga infeksi
cara yang
menghind timbul
ari infeksi 3. Agar
pasien dan
keluarga
dapat
secara
mandiri
menghinda
ri infeksi

Konstipasi 1. 1. Dukung 1. Untuk


berhubungan dengan Mempertahankan intake mempertah
mengabaikan dorongan bentuk feses cairan ankan
untuk defekasi akibat lunak setiap satu keseimban

26
nyeri selama eliminasi sampai dengan gan cairan
tiga hari 2. 2. Untuk
2. Bebas dari Anjurkan membantu
ketidaknyamanan pasien memperlan
dan konstipasi atau car
3. keluarga defekasi
Mengidentifikasi untuk diet
indikator untuk tinggi 3. Agar
mencegah serat pasien atau
konstipasi keluarga
3. Ajarkan paham
pasien tentang
atau pross
keluarga pencernaa
tentang n yang
proses benar
pencernaa
n yang
benar

Ansietas berhubungan 1. Klien mampu 1. Jelaskan 1.


dengan rencana mengidentifikasi semua Meningkat
pembedahan dan rasa dan prosedur kan sikap
malu mengungkapkan dan apa kooperatif
gejala cemas yang dan
2. Postur tubuh, dirasakan mengurang
ekspresi wajah, selama i
bahasa tubuh dan prosedur kecemasan
tingkat aktivitas dengan

26
menunjukkan melibatkan
berkurangnya 2. pasien
kecemasan Identifikas 2.
i tingkat Memantau
kecemasan derajat
kecemasan
3. Dorong pasien
pasien 3.
untuk Mengetahu
mengungk i apa yang
apkan diharapkan
perasaan pasien dari
dan penyebab
ketakutan kecemasan

2.4. IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang baik yang menggambarkan kreteria
hasil yang diharapkan (Gordon, 1994 dalam potter&perry,1997)

2.5. EVALUASI
1. Nyeri akut

26
a. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
b. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
c. Mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
2. Intoleransi aktivitas
a. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
3. Gangguan rasa nyaman
a. Status kenyamanan meningkat
4. Resiko syok (Hipovolemik)
a. Nadi, irama jantung, frekuensi nafas, irama pernafasan dalam
batas yang diharapkan
5. Resiko infeksi
a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
b. Menunjukkan kemampuan untuk memcegah timbulnya infeksi
6. Konstipasi
a. Mempertahankan bentuk feses lunak setiap satu sampai dengan
tiga hari
b. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
c. Mengidentifikasi indikator untuk mencegah konstipasi
7. Ansietas
a. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala
cemas
b. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

26
DAFTAR PUSTAKA

Hendro.H Sudjono Yuwono. 2010. Ilmu bedah vascular.cetakan


pertama.bandung : Revika Aditama
Huda Amin Nurarif.,dan Hardhi Kusuma.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan
berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakarta: Mediactione
Publishing.

26
Mulyanto,Joko.2014.Keperawatan Medikal Bedah.indonesia: salemba emban
patria.
Sjamsuhidayat,R., dan Wim De Jong.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta:EGC.

26

Anda mungkin juga menyukai