Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 11 MATERI KE 13

KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN PJOK

NAMA: ILHAM MAULNANA

NIM : 18086252

A. SATUAN PENDIDIKAN

Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang


menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan, demikian pengertian ddalam pasal 1 butir 10 UU No. 20
Tahun 2003.

PP  No. 17  Tahun 2010  pasal 130 ayat (1), Pendidikan khusus bagi peserta
didik berkelainan dapat diselenggarakan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. (2) Penyelenggaraan pendidikan khusus
dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus, . . . ..

PP  No. 17  Tahun 2010  Pasal 135 ayat (1) Pendidikan khusus bagi peserta
didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat
diselenggarakan pada satuan pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat.  Ayat (5) Penyelenggaraan
program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan
dan/atau bakat istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan dalam
bentuk: a. kelas biasa; b.kelas khusus; atau c. satuan pendidikan khusus.

B. MATA PELAJARAN
Mata pelajaran adalah sebuah jenis bidang yang harus dikuasai siswa sebagai
acuan dan syarat untuk kelulusan. Mata pelajaran ada beberapa pembagian yaitu: mata
pelajaran wajib, dan mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran wajib adalah mata
pelajaran yang secara umum sama se tingkatan sekolah di indonesia, baik negeri
ataupun swasta.
Setiap mata pelajaran Harus ada rancangan pelaksanaan pembelajaran guna
untuk agar mata pelajaran tersebut sesuai dengan apa yang dirancang dan tidak keluar
dari jalur.
C. KELAS PER SEMESTER
Kelas per semester adalah berapa banyak pertemuan atau tatap muka dalam
suatu semester tersebut, dan dibagi aas kelompok, yaitu: Belajar biasa, Ulangan
harian, Ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.

D. MATERI POKOK ATAU MATERI STANDAR


1.   Pengertian Materi Pokok.
Materi standar adalah garis besar bahan/ materi pokok yang harus dipelajari
dan dipraktekan untuk menguasai suatu kompetensi sebagai bagaian dari struktur
keilmuan suatu bahan kajian.[1]
2.    Identifikasi Materi Pokok
Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk fakta,
konsep, prinsip, prosedur, atau gabungan lebih dari satu jenis materi. Dengan
mengidentifikasi jenis-jenis materi yang harus dipelajari siswa, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Hal ini disebabkan, setiap
jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajarannya atau metode,
media, dan sistem penilaiannya yang berbeda-beda. Misalnya metode
mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan
keledai”, sedangkan metode untuk mengajarkan prosedurallah adalah
demonstrasi.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi
yang harus dipelajari siswa itu berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur. Cara
yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pelajaran yang harus dipelajari
siswa adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa :

Berdasarkan konsep pengembangan disain pembelajran dengan memandang


pembelajaran sebagai suatu system, isi pembelajaran harus dipilih dan ditentukan
sesuai tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu materi pembelajaran bersifat
dinamis.
Untuk memudahkan menghubungkan materi pembelajaran dengan tujuan
dapat dilakukan dengan melihat domain kognitif, afekif atau
psikomotorik. Berdasarkan domain tujuan yang akan dicapai tersebut dipilih
materi pembelajaran yang relevan. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah
mengorganisasikan bahan tersebut agar dapat disajikan secara efektif.
Dan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasikan materi
pembelajaran sebagaimana dikutip dari E. Mulyasa (2007:155) sebagaimana
berikut:
a.       Materi pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
b.      Materi pembelajaran hendaknya dikembangkan dengan memperhatikan
kedekatan dengan peserta didik, baik secara fisik mauun psikis.
c.       Materi pembelajaran harus dipilih yang bermakna dan bermanfaat bagi
kehidupan peserta didik.
d.      Materi pembelajaran harus membantu melibatkan peserta didik secara
aktif.
e.       Materi pembelajaran dalam setiap kelompok mata pelajaran harus bersifat
utuh, mengacu pada SKKD yang jelas, member makna dan manfaat bagi
peserta didik.
f.       Pengalokasian waktu perlu memperhatikan jumlah minggu efektif untuk
mata pelajaran pada setiap semesternya. Selain itu juga harus adanya
keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

E. KOMPETENSI INTI
.        Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas
atau program.

F. KOMPETENSI DASAR

   Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang


harus diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar adalah
konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.

G. INDIKATOR
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

H. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan
dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya
pada tercapainya tujuan tersebut. Dilihat dari sejarahnya, tujuan
pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950 yang
diterapkannya dalam ilmu perilaku (behavioral science) dengan maksud untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. 

1. Arti Tujuan Pembelajaran


Banyak pengertian yang diberikan para ahli pembelajaran tentang tujuan
pembelajaran, yang satu sama lain memiliki kesamaan di  samping ada perbedaan
sesuai dengan sudut pandang garapannya. Robert F. Mager (1962) misalnya
memberikan pengertian tujuan pembalajaran sebagai perilaku yang hendak
kompetensi tertentu. Pengertian kedua dikemukakan oleh Edwar L. Dejnozka dan
David E. Kapel (1981), juga Kemp (1977) yang memandang bahwa tujuan
pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku
atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil
belajar yang diharapkan. Perilaku ini dapat berupa fakta yang konkret serta dapat
dilihat dan fakta yang tersamar. Definisi ketiga dikemukakan oleh Fred Percival dan
Henry Ellington (1984) yakni tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang jelas
dan menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapat
dicapai sebagai hasil belajar.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ketiganya mempunyai pendapat yang
sama kerena unsur-unsur yang dipakai untuk merumuskan definisi dan cara
perumusannya sama. 

Anda mungkin juga menyukai