NIM : 18086252
A. SATUAN PENDIDIKAN
PP No. 17 Tahun 2010 pasal 130 ayat (1), Pendidikan khusus bagi peserta
didik berkelainan dapat diselenggarakan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. (2) Penyelenggaraan pendidikan khusus
dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus, . . . ..
PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 135 ayat (1) Pendidikan khusus bagi peserta
didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dapat
diselenggarakan pada satuan pendidikan formal TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat. Ayat (5) Penyelenggaraan
program pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan
dan/atau bakat istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan dalam
bentuk: a. kelas biasa; b.kelas khusus; atau c. satuan pendidikan khusus.
B. MATA PELAJARAN
Mata pelajaran adalah sebuah jenis bidang yang harus dikuasai siswa sebagai
acuan dan syarat untuk kelulusan. Mata pelajaran ada beberapa pembagian yaitu: mata
pelajaran wajib, dan mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran wajib adalah mata
pelajaran yang secara umum sama se tingkatan sekolah di indonesia, baik negeri
ataupun swasta.
Setiap mata pelajaran Harus ada rancangan pelaksanaan pembelajaran guna
untuk agar mata pelajaran tersebut sesuai dengan apa yang dirancang dan tidak keluar
dari jalur.
C. KELAS PER SEMESTER
Kelas per semester adalah berapa banyak pertemuan atau tatap muka dalam
suatu semester tersebut, dan dibagi aas kelompok, yaitu: Belajar biasa, Ulangan
harian, Ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
E. KOMPETENSI INTI
. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas
atau program.
F. KOMPETENSI DASAR
G. INDIKATOR
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
H. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan
dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya
pada tercapainya tujuan tersebut. Dilihat dari sejarahnya, tujuan
pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950 yang
diterapkannya dalam ilmu perilaku (behavioral science) dengan maksud untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ketiganya mempunyai pendapat yang
sama kerena unsur-unsur yang dipakai untuk merumuskan definisi dan cara
perumusannya sama.