Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
(Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional)

DOSEN PEMBIMBING
RAHMATULLAH JAFAR,S.Ip,M.Si

DISUSUN OLEH:
ANDI ARIFAI
(D071201024)

MATA KULIAH UMUM


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
1. Makna integrasi Nasional
Integrasi nasional terdiri dari dua pengertian yakni secara Etimologi dan
Terminologi.
Secara etimologi, integrasi nasional terdiri atas dua kata yakni integrasi
dan nasional. Integrasi yang berarti menyatu dan nasional yang berarti bangsa
atau Negara. Jika digabungkan maka integrasi nasional adalah suatu usaha
dan upaya untuk menyatukan atau menggabungkan perbedaan pada kelompok
budaya atau kelompok sosial sehingga menjadi satu kesatuan Negara
Republik Indonesia.
Secara terminologi, integrasi nasional adalah proses penyatuan perbedaan
dalam suatu Negara sehingga tercipta keselarasan dan kepaduan dalam suatu
negara. Dengan demikian, integrasi biasanya menunjuk suatu proses untuk
penyatuan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda baik dalam
kondisi sosial, budaya, maupun politik kedalam satu kesatuan wilayah untuk
membangun kesetiaan yang lebih besar dan bersifat nasional. Sebagai suatu
proses, integrasi nasional menekankan pada persatuan persepsi dan perilaku
di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Hal ini berarti kita harus
menerima dengan hati yang tulus akan perbedaan-perbedaan yang terjadi
misalnya, perbedaan kasta, agama, daerah, dan sebagainya.
Coleman J S dan Rosenberg, Carl G (1964) dan Olawore dan Adisa
(2008) dikutip dalam tulisan Tersoo, Ikyase J and Ejue, Egberi A. (2014:33),
mengemukakan (mendefined) bahwa integrasi nasioanl adalah:
… as a broad subsuming procces whose two dimentions are political
integration and territorial integration while political integratios has to do
with progressive bridging of the elite mass gap on the vertical plane, while
territorial integration refers to the progressive reduction of cultural and
regional tension in the procces of creating a homogeneous territorial
political community. In the same vein Olwore & Adisa (2008) defined
national integration as the attempt at uniting or bringing together the
hitherto multi-ethnic groups of people with diverse cultural, historical,
language, religions and beliefs systems and one which would remove
primordial and subordinate loyalties and sentiments to ethnic nationalities.
Mengacu pada pendapat ahli tersebut, bahwa integrasi nasional termasuk
integrasi politik dan teritorial secara homogen, dalam perbedaan baik kultur
maupun kepercayaan dan agama ke dalam satuan identitas bangsa. Untuk itu,
di dalam setiap kehidupan masyarakat, kita akan menemukan integrasi dalam
dua wujudnya yakni dalam dimensi vertikal dan horizontal. Dalam dimensi
vertikal, integrasi nasional bertujuan mengintegrasikan persepsi dan perilaku
elit dan massa, yaitu dengan menghilangkan atau mengurangi kesenjangan-
kesenjangan antara kelompok yang dipengaruhinya.
Sementara di dalam dimensi horizontal, integrasi nasional berkaitan
dengan kadar integrasi antar kelompok-kelompok masyarakat. Pada dimensi
ini, proses integrasi diarahkan pada upaya untuk menjembatani perbedaan
yang dilahirkan oleh faktor-faktor teritorial (termasuk kultural) dengan
mengurangi kesenjangan-kesenjangan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor
tersebut.
2. Jenis-Jenis Integrasi Nasional
Menurut Myron Weiner dan Ramlan Surbakti (2010) menyatakan bahwa
integrasi nasional dibagi menjadi 5 jenis yakni:
1) Integrasi Bangsa
Integrasi Bangsa adalah proses yang menunjuk pada penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam
suatu pembentukan identitas nasional. Dalam hal ini, berbagai perbedaan
yang terjadi dalam kalangan masyarakat dalam aspek budaya dan sosial,
di satupadukan dan kemudian dari hasil tersebut maka akan menghasilkan
suatu budaya dan sosial baru yang dapat dijadikan sebagai sebuah
identitas.
2) Integrasi Wilayah
Integrasi wilayah adalah proses yang menunjuk pada masalah
pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial
yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya
masyarakat tertentu. Dalam hal ini wewenang atas kekuasaan suatu
Negara di pusatkan pada satu kekuasaan saja yakni pada kekuasaan
nasional pusat. Dimana kekuasaan pusatlah yang mengatur segala urusan
terhadap unit-unit sosial yang kecil yang berada di bawahnya.
3) Integrasi Elit Massa
Integrasi elit massa adalah integrasi yang menunjuk pada masalah
penghubungan antara pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan
perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan
massa. Dalam hal ini pemerintah dapat melakukan musyawarah dengan
rakyat terkait pengambilan keputusan terhadap rencana yang akan
diambil.
4) Integrasi nilai
Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai minimum
yang diperlakukan dalam memelihara tertib sosial. Hal ini dilakukan agar
tidak tercipta sikap saling berselisih satu sama lain karena faktor tata
tertib sosialnya.
5) Integrasi Tingkah Laku (Perilaku Integratif)
Integrasi tingkah laku menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang
terintegrasi demi mencapai tujuan bersama. Hal ini ditujukan agar
terciptanya tujuan bersama dan tanpa adanya perselisihan karena
perlakuan menyimpang yang dilakukan oleh salah satu pihak.
Dalam realitas nasional, integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek yakni:
1) Integrasi Politik
Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik
antara elit politik dengan massa pengikut maupun antara penguasa dan
rakyat guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan
proses politik yang partisipatif. Dimensi horizontal menyangkut hubungan
yang berkaitan dengan masalah teritorial, antar daerah, suku, umat
beragama dan golongan masyarakat Indonesia.
2) Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah
dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling
ketergantungan menjadikan wilayah dan orang-orang dari berbagai latar
akan mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dan sinergis.
3) Integrasi Sosial Budaya
Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang
berbeda tersebut dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan,
sistem nilai, dan lain sebagainya.
3. Pentingnya Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai
macam perbedaan yang ada di Indonesia. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan
sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula
terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia. Misalnya
menyatukan berbagai macam suku dan budaya yang ada di Indonesia.
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih
berkembang atau Negara yang masih mencari jati diri. Selain itu integrasi
nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional
merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan
yang ada di Indonesia. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman suku,
budaya, dan agama.
Integrasi nasional sangat dibutuhkan dalam suatu Negara untuk
membentuk suatu sistem ketatanegaraan. Jadi, diperlukan hubungan yang
ideal antara pemerintah dengan rakyatnya sesuai sistem nilai dan politik yang
disepakati.
Negara-negara baru, seperti halnya Indonesia tahun 1945. Membangun
integrasi menjadi tugas penting. Ada dua hal yang dapat menjelaskan hal ini.
Pertama, pemerintah kolonial Belanda tidak pernah memikirkan tentang
perlunya membangun kesetiaan nasional dan semangat kebangsaan pada
rakyat Indonesia. Penjajah lebih mengutamakan membangun kesetiaan
kepada penjajah itu sendiri dan guna kepentingan integrasi pribadi kolonial.
Jadi, setelah merdeka, kita perlu menumbuhkan kesetiaan nasional melalui
pembangunan integrasi bangsa.
Kedua, bagi negara-negara baru, tuntutan integrasi ini juga menjadi
masalah pelik bukan saja karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya,
tetapi juga latar belakang bangsa yang bersangkutan. Negara-bangsa (nation
state) merupakan negara yang di dalamnya terdiri dari banyak bangsa (suku)
yang selanjutnya bersepakat bersatu dalam sebuah bangsa yang besar.
Dari semua penjelasan di atas dapat dipetik bahwa integrasi diperlukan
guna mneciptakan kesetiaan baru terhadap identitas-identitas baru yang
diciptakan (identitas nasional), misal, bahasa nasional, simbol negara,
semboyan nasional, ideologi nasional, dan sebagainya. Upaya integrasi terus
dilakukan agar Indonesia menajdi satu kestatuan yang mana disebutkan dalam
semboyan Bineka Tunggal Ika. Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia,
perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga
Indonesia menjadi negara yang makmur. Selain menghargai dan mengakui
berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus
memiliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang
berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.
4. Integrasi vs Disintegrasi
Kebalikan dari integrasi adalah disintegrasi. Jika integrasi berarti
penyatuan, keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya,
disintegrasi dapat diartikan ketidakpaduan, keterpecahan di antara unsur-
unsur yang ada. Jika integrasi terjadi konsensus maka disintegrasi dapat
menimbulkan konflik atau perseteruan dan pertentangan.
Disintegrasi bangsa adalah memudarrnya kesatupaduan antar golongan,
dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan. Gejala
disintegrasi merupakan hal yang dapat terjadi di masyarakat. Dalam
lingkungan masyarakat pasti menginginkan terwujudnya suatau integrasi,
namun kenyatannya muncul yang namanya disintegrasi. Disintegrasi disini
memiliki banyak ragam dan macam, misalkan pertentangan fisik, perkelahian,
tawuran, revolusi, bahkan perang.
Daftar Pustaka
Joko Sulistiono, Hasibuan Afriadi S. 2018. Peranan Ideologi Dalam Integrasi
Nasional. Kebijakan Pemerintahan, 1(1), 1-10.
Nurwardani Paristuyanti, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai