“Pengendalian Keuangan”
KELOMPOK 8:
BAB II
KESIMPULAN
2.1.Manajemen keuangan sangat penting untuk dipelajari oleh manajer keuangan karena
dapat mengelola asetnya dengan baik dan bertanggung jawab sehingga mendatangkan
keuntungan bagi perusahaan.
2.2.Fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, penghitungan biaya,
dan deviden untuk suatu organisasi. Tujuan manajer keuangan adalah membuat rencana
guna memperoleh dan menggunakan dana serta memaksimalkan nilai organisasi.
2.3.Pengertian pengendalian ada dua yaitu umpan balik mekanikal vs respon prilaku dalam
hal ini fokus utama dalam pengendalian keuangan adalah perilaku dari orang-orang yang
ada dalam organisasi dan bukan pada mesin. Dan konsep perluasan konsep-konsep
tradisonal dimana konsep-konsep pengendalian tradisonal dalam akuntansi sering kali
berarti hasil dari informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan.
2.4.Secara formal, sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu kofigurasi yang
saling melengkapi, yaitu sub sistem formal yang didukung proses administratif. Untuk
bisa menjadi pengendalian yang komprehensif, suatu sistem pengendalian seharusnya
mencakup aktivitas seperti: perencanaan, operasi, umpan balik dan interaksi
pengendalian.
2.5.Konteks dapat menjadi penting untuk keberhasilan dalam mendesain dan
mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan yang mengacu pada serangkaian
karakteristik yang menentukan susunan empiris dalam sistem pengendalian yang akan
ditetapkan seperti: ukuran, stabilitas lingkungan, motif keuntungan, faktor-faktor proses.
2.6.Untuk memperbaiki kemungkinan keberhasilan para desainer akan mencari cara untuk
menemukan hubungan sebab akibat yang dipercaya bersifat nyata dalam lingkungan
sehingga memiliki kemampuan untuk mengantisipasi konsekuensi logis yang dapat
dihasilkan dari penambahan suatu pengendalian atau aturan pengendalian seperti:
antisipasi terhadap konsekuensi logis, relevansi dengan teori agensi, dan pengelolaan
perubahan.
2.7.Untuk melindungi perusahaannya, para manajer senior didorong untuk mendefinisikan
ulang bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana mereka yakin
bahwa bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup
perusahaan seperti: sistem pengendalian diagnostik, sistem batasan, sistem kepercayaan,
sistem pengendalian interaktif, dan penyeimbangan pemberdayaan dan pengendalian.
DAFTAR PUSTAKA