Isuzu Eror Code Inbound4357287 PDF
Isuzu Eror Code Inbound4357287 PDF
PIC &
Date / dayA Time Duration Training Content
Instructor
9:00 15' Introduction SVC/HRD
9:15 30' General Information of ISUZU Series Product (PK) SVC/HRD
Engine Mechanical (Common Rail)
9:45 15' Break
10:00 60' - Pengantar sistem common rail [Theory]
Monday
Other
O2 (oxygen)
1%
21% Argon
N2 (Nitrogen)
CO2 (carbon dioxide)
SO2 (Sulfur dioxide)
Main Issue
78%
Co (carbon monoxide)
HC (hydrocarbons) Lingkungan & Fuel Economic
Nox (nitrous oxides)
PM (Particulate Matter
Training Center-Service Dept.
Efek Samping
Pollutant Efek Samping thd Manusia
Lingkungan
Co (carbon monoxide)
Mengganggu pertukaran oxigen
pada darah,melumpuhkn syaraf,
sesak nafas dan
pusing,menyebabkan kematian
HC (hydrocarbons) Photo chemical, hujan asam, Mengganggu pernapasan
kerusakan hutan
Nox (nitrous oxides) Photo chemical, hujan asam, Sakit mata, hidung, tenggorokan,
kerusakan hutan Pusing
NEGARA 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10
Bangladesh
Cambodia
Hongkong E1 E2 E3
(4 Kota) (Euro 3 di 7 Megapolitan)
India E1 E2 E2
Indonesia E2
Malaysia E1 E2
Nepal E1
Philipine E1
PRC E1
Singapore E1 E2
Sri Lanka CO
Taipei, China US
Thailand E1 E2 E3 E4
Vietnam E1
E1 :Euro-1 E2 :Euro-2 E3 :Euro-3 E4 :Euro-4 US :US Tier-1 CO :Idle CO & HC/Diesel Smoke Standar
Training Center-Service Dept.
CC
CC DPD
Training Center-Service Dept.
ENGINE EMISSION
MECHANISM CONTROL SYSTEM
• Direct Injection • EGR System
CONVENTIONAL • Turbocharged • Catalytic Converter
• Intercooler
Injection Pump Distributor Type (Rotary: 4JA, 4JB) Injection Pump In-Line Type (4HG)
1. Injection Pump dapat dengan mudah di adjust untuk Injection Pump Weight Size (mm) Parts
mendapatkan karakteristik torsi mesin Type (kg) (P x L) Quantity
2. Injection berhenti ketika kunci kontak off sehingga VE Distributor 5,5 207 x 181 196
mesin bisa berhenti seketika PE4 In-Line 11,6 293 x 210 326
3. Perawatan mudah karena pelumasan menggunakan PE6 In-LIne 13,3 347 x 210 368
bahan bakar
Training Center-Service Dept.
ISUZU JAPAN
Euro I ~ II Euro II ~ III
Telah
mengaplikasikan
kontrol emisi hingga
EURO-V dengan
teknologi hybrid
Conventional Electronic Diesel Injection system:
- BIOGAS
Euro IV Euro III ~ IV - LNG
- BATTERY
ISUZU INDONESIA
Common Rail namun
Hybrid System Common-rail masih EURO-II ?
Training Center-Service Dept.
Product
line-up
Training Center-Service Dept.
P r o d u c t l I n e – u p
Light Commercial vehicle
Panther
Single-cab double-cab rodeo ls
D Max
Standard flatdeck 3-way
Pick up
Training Center-Service Dept.
PANTHER lcv
D-max lcv
Pick up lcv
P r o d u c t l I n e – u p
Commercial vehicle
n-series
FVZ/M FVR FTR FRR
f-series
CYZ51n cyz51q
C-series
Standard flatbed minibus
bison
Training Center-Service Dept.
N*55 series cv
N*71 series cv
f series cv
Model : FRR90
GVW : 12 Tons
Max Power : 190PS / 2600rpm
Max Torque : 510Nm/1600rpm
Engine : 4HK1-TCC
Driving Sys. :4x2
Training Center-Service Dept.
c series cv
CYZ51n cyz51q
Training Center-Service Dept.
bison cv
Common Rail
Engine Mechanism
4HK & 6HK (F-Series)
Cab Design
ISUZU F-series memiliki tiga ukuran kabain yang berbeda. “Day cab” adalah ukuran kabin terkecil di F-series. Day cab dengan
ruang tidur adalah jenis “Full cab”. Sedangkan “Wide cab” adalah ukuran kabin terbesar di F-series. Kode 4X,5X menunjukan
ukuran lebar kabin. Oleh karena itu, engine 6HK1 memiliki 3 jenis mesin yang berbeda.
Day Cab
(4x Cab without bed space)
Full Cab
(4x Cab with bed space*)
*This type is reference
Wide Cab
(5x Cab with bed space)
Training Center-Service Dept.
Sisi kiri (Day cab) Sisi kanan (Day cab) Tampak atas (Day cab)
Training Center-Service Dept.
M odel 4H K 1-T C S
E ngine type W ater-cooled 4-cycle in-line 4-cylinder 16-valve O H C direct-injection diesel engine
C ylinder layout and num ber - inside
m m (in) L4 - D ia 115 (4.53) - 125 (4.92)
diam eter - stroke
T otal displacem ent L(in3) 5.193
C om pression ratio 17.5
kP a(kgf / cm 2 /
C om pression pressure 2750 (28 / 398) / 220
psi) /r/m in
F uel injection tim ing B TD C 0°
F uel injection sequence 1 - 3 -4 -2
Injection pum p type E lectronically controlled fuel injection system (com m on-rail type)
G overnor type E lectronic
T im er type E lectronic
Injection nozzle type M ulti-hole nozzle
Inlet and exhaust valve clearance (w hen
m m (in) 0.4 (0.016)
cold)
Inlet valve opening and closing tim ing O pen 19°(B T D C )
Inlet valve opening and closing tim ing C lose 53°(A B D C )
29
Training Center-Service Dept.
6H K 1-T C N 6H K 1-T C S
M odel 6H K 1-T C N 6H K 1-T C C 6H K 1-T C S
(E uro2 spec) (E uro2 spec)
E ngine type W ater-cooled 4-cycle in-line 6-cylinder 24-valve O H C direct-injection diesel engine
C ylinder layout and num ber - inside
m m (in) L6 - D ia 115 (4.53) - 125 (4.92)
diam eter - stroke
T otal displacem ent L(in3) 7.79 (475.35)
C om pression ratio 17.5
kP a(kgf / cm 2 /
C om pression pressure 3240 (33 / 469) / 200
psi) /r/m in
D rying w eight (excluding air cleaner) kg (lb) 613 (1352) 601 (1325)
F uel injection tim ing B TD C 0°
F uel injection sequence 1 -5 -3 -6 -2 -4
Injection pum p type E lectronically controlled fuel injection system (com m on-rail type)
G overnor type E lectronic
T im er type E lectronic
N ozzle m odel D LL - P
Inlet and exhaust valve clearance (w hen
m m (in) 0.4 (0.016)
cold)
Inlet valve opening and closing tim ing O pen 17°(B T D C )
Inlet valve opening and closing tim ing C lose 42°(A B D C )
Cylinder Head
Cylinder head terbuat dari cast iron, dan Euro4 spec
terdapat 4 valve setiap cylinder. Baut
cylinder head dipasang mengunakan
metode sudut [angle method].
Keterangan
1. Noise cover 14. Head gasket
3
4
Training Center-Service Dept.
Keterangan
1. Camshaft gear 6. Air compressor idle
2. Positioning gear
3. Idle B gear 7. Crank gear
4. Positioning 8. Oil pump gear
5. Air compressor gear 9. Supply pump gear
10. Idle A gear
11. Idle C gear
Training Center-Service Dept.
Crankshaft
Diterapkan proses TUFFTRIDE treatment , dan “grade” masing-masing
diameter journal ditandai pada balance weight. No.1
Training Center-Service Dept.
Valve Clearance 1. Putar crankshaft , tempatkan cylinder 1 pada titik mati atas (TMA).
Sejajarkan tanda pada crank pulley dan tanda pada front cover 0° TMA
2. Kendurkan adjust screw dari rocker arm dan bridge
3. Masukan feeler gauge antara rocker arm end dan cap bridge, kemudian
kencangkan rocker arm adjust screw. (22 N.m/2.2kg.m/16lb.ft)
4. Setel bridge adjust screw sampai menyentuh valve shaft dengan feeler
gauge masih terpasang
4HK1
6HK1
Training Center-Service Dept.
Fuel system
System Common rail electronic fuel injection terdiri dari sebuah supply pump yang menghasilkan tekanan tinggi dan men-supply tekanan tinggi bahan
bakar (high-pressure fuel), common rail yang mengatur tekanan tinggi bahan bakar yang dihasilkan, dan injector yang akan menurunkan jumlah tekanan
tinggi bahan bakar kemudian menginjeksikannya. Setiap pengontrolan berdasarkan pada bermacam-macam signal, dan sebuah Engine Control Module
(ECM) yang akan mengontrol injection timing dan injection quantity pada setiap kondisi pengendaraan.
Training Center-Service Dept.
Euro2 spec
Euro2
specification have
Pre fuel filter.
Training Center-Service Dept.
Supply pump
* Type HP4 …adalah type tiga [3] plunger. Untuk 6HK1
Type HP3…adalah type dua [2] plunger. Untuk 4HK1
Training Center-Service Dept.
Injector Keterangan
1. QR code
2. Terminal stud
3. Injector drive section
4. Injector assembly
5. Gasket
6. O-ring
7. Fuel outlet port
Injector dipasang pada bagian atas cylinder head, dan kerja fuel injection
dikontrol oleh engine control module. ECM menaikan tegangan untuk
injector drive dan memberikan tegangan yang dinaikan tersebut pada
injector. ECM kemudian menggunakan pengontrolan pada pengiriman
listrik ke injector untuk mengontrol injection quantity, fuel injection timing
dan faktor lainnya. Selanjutnya, setiap injector memiliki ID code sendiri.
Jika If ECM atau ada injector yang diganti, ID code injector harus
dimasukan kedalam ECM.
Boost pressure sensor diletakkan pada pipa induksi udara. Boost pressure sensor adalah
sebuah transduser tegangan yang bervariasi sesuai dengan perubahan tekanan udara didalam
Boost Pressure Sensor pipa udara. Boost pressure sensor memberikan signal keECM melalui signal circuit, yang
relatif akan berubah terhadap tekanan udara didalam pipa udara. ECM mendeteksi tegangan
6HK1 signal rendah pada saat tekanan rendah (boost pressure rendah), seperti saat mesin dengan
beban rendah. ECM mendeteksi tegangan signal tinggi saat tekanan tinggi (boost pressure
tinggi), seperti saat beban mesin tinggi.
4HK1
Rotating direction
4HK1
Camshaft gear
Rotating direction
4HK1
Crankshaft position (CKP) sensor
Crankshaft position
(CKP) sensor
Training Center-Service Dept.
Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor ECT sensor dipasangkan pada thermostat housing. ECT sensor adalah sebuah
variable resistor dan mengukur temperature dari cairan pendingin mesin. Saat ECT
6HK1 sensor dingin, hambatan sensor (sensor resistance) adalah tinggi. Saat temperature
cairan pendingin mesin bertambah naik, hambatan sensor (sensor resistance)
menjadi turun. Dengan hambatan sensor yang tinggi (high sensor resistance), ECM
mendeteksi tegangan tinggi pada signal circuit. Dengan hambatan sensor rendah
(lower sensor resistance),ECM mendeteksi tegangan yang rendah pada signal circuit.
4HK1
Fuel Temperature (FT) Sensor FT sensor dipasangkan pada fuel supply pump. FT sensor adalah sebuah variable resistor dan ia
mengukur temperature dari bahan bakar yang masuk ke fuel supply pump.Saat FT sensor dingin,
Fuel temperature (FT) sensor
hambatan sensor (sensor resistance) tinggi. Saat temperatur bahan bakar naik, hambatan sensor
Fuel rail pressure (FRP) regulator
turun. Dengan hambatan sensor tinggi, ECM mendeteksi tegangan tinggi pada signal circuit.
Dengan hambatan sensor rendah, ECM mendeteksi tegangan rendah pada signal circuit.
6HK1 Fuel temperature (FT) sensor
4HK1
Mass Air Flow (MAF) Sensor MAF sensor adalah sebuah pengukur aliran udara (air flow meter) yang mengukur jumlah
(Except Euro 2 Specification) udara yang masuk kedalam mesin. MAF sensor dipasangkan diantara air cleaner dan
turbocharger. Jumlah udara yang sedikit yang masuk ke mesin mengindikasikan mesin
deselerasi atau berputar idling. Jumlah udara yang besar yang masuk kedalam mesin
mengindikasikan akselerasi atau mesin dalam kondisi beban penuh / tinggi. MAF sensor
assembly terdiri dari sebuah MAF sensor element dan sebuah intake air temperature (IAT)
sensor yang keduanya bekerja mengukur aliran udara yang masuk ke mesin. MAF sensor
element mengukur jumlah bagian udara yang melewati bagian dalam saluran pada sensor
housing.
Training Center-Service Dept.
Injector
Kerja Electronic control type injectors dikontrol oleh ECM. Dibandingkan
dengan conventional injection nozzles, perbedaannya terdapat sebuah
Terminal stud command piston, solenoid valve, etc. ID codes yang tuliskan pada plat atas
injector menunjukan variasi karateristik injector, dan ID code ditunjukan
secara numeric (terdapat 30 alphanumeric figure yang diitunjukan dan
hanya 24 yang digunakan). System ini digunakan untuk informasi fuel
injector flow rate (ID codes) yang berguna untuk pengontrolan injection
Fuel leak quantity secara optimal. Saat injector baru dipasang dikendaraan,
off port diperlukan untuk meng-input / memasaukan ID codes kedalam ECM. QR
(Quick Response) code atau ID code fuel injector flow rate dipakai untuk
meningkatkan ketepatan jumlah injeksi injektor. Penggunaan kode injeksi
QR plate O-ring tersebut memungkinkan jumlah injeksi bahan bakar dikontrol pada semua
Injector parts rentang tekanan injeksi, memberikan kontibusi bagi peningkatan efisiensi
number marking pembakaran dan pengurangan emisi gas buang.
Injector memiliki orifice yang sangat kecil. (Inlet orifice and Outlet orifice) oleh karena itu, jika menggunakan bahan bakar yang terkontaminasi
(jelek),orifice akan tersumbat, dan tidak dapat berfungsi.
Dan injector ini tidak dapat dibuka. (Non disassembly) hasilnya, jika terjadi masalah pada injektor, maka harus diganti dengan injector yang baru.
Inlet orifice
Return port
Outlet orifice
1) Tidak Injeksi
Two way valve (TWV) menutup outlet orifice dengan
2. Injection start (Mulai penginjeksian) 3. Injection end (Akhir penginjeksian)
tekanan spring, saat tidak ada aliran arus dari Engine
Saat arus listrik dialirkan dari ECM ke Saat ECM menghentikan aliran arus ke
Control Module (ECM) ke solenoid. Pada saat itu tekanan solenoid, TWV ditarik keatas untuk solenoid, TWV bergerak kebawah untuk
bahan bakar yang bekerja ke bagian ujung nozzle sama membuka outlet orifice, sehingga bahan menutup outlet orifice. Akibatnya bahan
dengan tekanan bahan bakar yang bekerja ke control bakar mengalir kearah return port. bakar tidak dapat mengalir dari control
chamber melalui inlet orifice. Perlawanan tekanan pada Akibatnya nozzle terdorong keatas chamber, sehingga tekanan bahan bakar
bagian ini menyebabkan tekanan pada permukaan bagian bersama dengan command piston oleh dalam control chamber naik drastis, kemudian
atas piston + tekanan nozzle spring mengalahkan tekanan tekanan yang bekerja pada bagian ujung nozzle terdorong ke bawah oleh command
pada bagian ujung nozzle, dengan begitu nozzle didorong nozzle, kemudian lubang injeksi nozzle piston menutup lubang injeksi nozzle,
ke arah bawah untuk menutup lubang injeksi. membuka untuk menginjeksikan bahan sehingga penginjeksian bahan bakar berakhir.
bakar.
Training Center-Service Dept.
Fuel Supply Pump
Fuel supply pump adalah jantung dari system common rail type electronic fuel injection. Fuel supply pump dipasangkan dengan lokasi yang sama seperti
injection pump konvensional, dimana perbandingan putaran supply pump terhadap crankshaft adalah 1 : 1. Fuel rail pressure (FRP) regulator dan Fuel
temperature sensor adalah bagian dari fuel supply pump assembly. Bahan bakar dialirkan dari fuel tank melalui fuel supply pump dengan menggunakan
sebuah internal feed pump (trochoid type). Feed pump ini memompa bahan bakar masuk kedalam 3-plunger chamber yang juga dibagian dalam fuel
supply pump. Bahan bakar yang masuk kedalam chamber ini diatur oleh FRP regulator yang bekerja dikontrol oleh arus yang dialirkan dari ECM. Jika
tidak ada arus listrik yang ke solenoid maka menghasilkan maximum aliran bahan bakar, sedangkan jika ada aliran listrik ke solenoid akan menghasilkan
tidak ada aliran bahan bakar. Sesuai dengan putaran mesin, 3 plunger ini menghasilkan tekanan tinggi untuk dialirkan ke dalam fuel rail. ECM mengontrol
aliran bahan bakar yang masuk kedalam 3-plunger chamber ini, karena itu dapat mengontrol quantity dan pressure bahan bakar yang dikirimkan ke fuel
rail. Hal ini menghasilkan Performance mesin yang optimal This optimizes performance, memperbaiki fuel economic dan menurunkan NOx emisi gas
buang.
Training Center-Service Dept.
FRP sensor dipasangkan pada fuel rail dan tugasnya mendeteksi fuel
pressure didalam fuel rail, merubah tekanan menjadi voltage signal, dan
mengirimkan signal ke ECM. ECM memonitor FRP sensor signal voltage.
Saat Fuel rail pressure tinggi, signal voltage juga tinggi dan saat fuel
Fuel rail pressure (FRP) sensor
pressure rendah maka signal voltage juga rendah. ECM mengkalkulasi
aktual fuel rail pressure (fuel pressure) dari voltage signal dan digunakan
Pressure Limiter Valve hasilnya untuk mengontrol fuel injection dan tugas kontrol lainnya.
Valve Valve body Valve guide Spring Housing Pressure limiter membebaskan tekanan dengan membuka valve jika terjadi
tekanan tinggi yang berlebihandihasilkan. Valve akan terbuka saat tekanan
didalam rail naik kira-kira 220 MPa (32,000 psi), dan akan tertutup saat
tekanan turun sampai dengan kira-kira 50 MPa (7,250 psi). Bahan bakar akan
Fuel rail dikembalikan ke tangki bahan bakar melalui pressure limiter.
Engine Diagnosis
4HK & 6HK (F-Series)
DLC cable
Metode Menghubungkan
1. Masukan ISUZU system PCMCIA card kedalam Tech 2 unit.
6. Putar kunci kontak ke posisi "ON", dan tekan tombol "PWR" pada
keypad Tech2.
Pilih “Diagnosis”
Data Display
Penyesuaian dan status kontrol ECM akan ditunjukan setiap item. Saat membaca data, geser
selektor Tech2 24V adapter ke posisi 1.
Nilai item data yang ditunjukan direkam ke data Tech2 dan ditunjukan nilai tengahnya.
Data yang disimpan tentang data detail dari item yang disiplay.
Data dapat ditunjukan dengan menggunakan menu ini.
Data yang ditunjukan berhubungan dengan kondisi kendaraan atau peralatan di kendaraan.
・ Jika menu Data Display tidak dapat dipilih.
Kesalahan terjadi pada electrical wiring antara ECM dan DLC.
・ Jika data yang ditunjukan nilainya tetap terus.
[Contoh] Saat putaran mesin atau sensor menunjukan nilai data yang tetap tetapi kondisi aktual
nilainya adalah bebrbeda. Jika data yang tetap terus telah hilang dengan melepas konektor atau
kabel menggunakan tangan, perbaikan dibutuhkan kemungkinan pada bagian kesalahan koneksi
terminal terminal, PIN yang tidak teratur, kabel putus pada bagian yang dapat digerakkan oleh
tangan, atau short circuit.
・ Jika nilai kuantitatif ditunjukan seperti*.
Terdapat masalah dengan Tech2 software. Sekalipun hanya satu* ditemukan tanda pada “Data
Display”, Versi PCMCIA card butuh di upgrade.
Training Center-Service Dept.
MIL akan menununjukan kesalahan (Type A dan B ) jika terjadi masalah yang berkaitan dengan
emisi gas buang (spesifikasi Euro 4) atau terjadi masalah yang berhubungan dengan engine
performance (selain spesifikasi Euro 4) dan kendaraan membutuhkan perbaikan.
Berikut ini adalah daftar mode kerja untuk MIL:
• MILmenyala saat ignition switch ON, dengan mesin OFF. Ini adalah pengetesan lampu untuk
memastikan MIL dapat menyala dengan baik. (Euro 4 specification).
• MIL menyala kurang lebih 3 detik saat ignition switch ON, dengan mesin OFF. Ini adalah
pengetesan lampu untuk memastikan MIL dapat menyala dengan baik. (selain spesifikasi Euro
4 tanpa alat speed limiter).
• MIL menyala selama kurang lebih 15 detik dan berkedip 3 kali saat ignition switch ON, dengan
mesin OFF. Ini adalah pengetesan lampu untuk memastikan MIL dapat menyala dengan baik
dan pemeriksaan pemasangan speed limiter. (selain spesifikasi Euro 4 specification dengan
dilengkapi speed limiter).
• MIL akan OFF setelah mesin dihidupkan dan jika tidak ada kesalahan diagnostic.
• MIL akan menyala setelah mesin dihidupkan dan jika ECM mendeteksi ada kesalahan. DTC
akan disimpan, setiap saat ECM menyalakan MIL yang berkaitan dengan emisi gas buang
(spesifikasi Euro 4), dan yang berhubungan dengan kemampuan mesin (selain spesifikasi Euro
4).
Training Center-Service Dept.
DTC Type
Flash Code Except Euro DTC Descriptor
Euro 4 Spec
DTC 4 Spec.
P0016 16 A A Crankshaft Position - Camshaft Position Correlation
P0045 33 A – Turbocharger Boost Control Solenoid Circuit
P0079 38 A – Exhaust Valve Control Solenoid Circuit Low
P0080 38 A – Exhaust Valve Control Solenoid Circuit High
P0087 225 A A A Fuel Rail/ System Pressure Too Low
P0088 118 D A A Fuel Rail/ System Pressure Too High (First Stage)
P0088 118 A A A Fuel Rail/ System Pressure Too High (Second Stage)
P0089 151 A A A Fuel Pressure Regulator Performance
P0091 247 A A A Fuel Pressure Regulator Control Circuit Low
P0092 247 A A A Fuel Pressure Regulator Control Circuit High
P0093 227 A A A Fuel System Leak Detected
P0101 92 B – Mass Air Flow Sensor Circuit Range/ Performance
P0102 91 A – Mass Air Flow Sensor Circuit Low Input
P0103 91 A – Mass Air Flow Sensor Circuit High Input
P0107 32 A A Manifold Absolute Pressure Sensor Circuit Low Input
P0108 32 A A Manifold Absolute Pressure Sensor Circuit High Input
P0112 22 A A Intake Air Temperature Sensor Circuit Low
P0113 22 A A Intake Air Temperature Sensor Circuit High
P0116 23 B – Engine Coolant Temperature Sensor Circuit Range/ Performance
P0117 23 A A Engine Coolant Temperature Sensor Circuit Low
P0118 23 A A Engine Coolant Temperature Sensor Circuit High
P0122 43 A A Throttle Position Sensor Circuit Low
P0123 43 A A Throttle Position Sensor Circuit High
P0182 211 A A Fuel Temperature Sensor Circuit Low
P0183 211 A A Fuel Temperature Sensor Circuit High
P0192 245 A A Fuel Rail Pressure Sensor Circuit Low
P0193 245 A A Fuel Rail Pressure Sensor Circuit High
P0201 271 A A Injector Circuit Open - Cylinder 1
P0202 272 A A Injector Circuit Open - Cylinder 2
P0203 273 A A Injector Circuit Open - Cylinder 3
P0204 274 A A Injector Circuit Open - Cylinder 4
P0205 275 A A Injector Circuit Open - Cylinder 5
P0206 276 A A Injector Circuit Open - Cylinder 6
Training Center-Service Dept.
DTC Type
Flash Code Except Euro DTC Descriptor
Euro 4 Spec
DTC 4 Spec.
P0217 542 D D Engine Coolant Over Temperature Condition
P0219 543 D A Engine Overspeed Condition
P0234 42 A A Turbocharger Overboost Condition
P0299 65 B A Turbocharger Underboost
P0335 15 A A Crankshaft Position Sensor Circuit
P0336 15 A A Crankshaft Position Sensor Circuit Range/ Performance
P0340 14 A A Camshaft Position Sensor Circuit
P0341 14 A – Camshaft Position Sensor Circuit Range/ Performance
P0380 66 C A Glow Plug Circuit
P0381 67 C A Glow Plug Indicator Circuit
P0401 93 A – EGR Flow Insufficient Detected
P0404 45 A A EGR Control Circuit Range/ Performance
P0409 44 A A EGR Sensor Circuit
P0426 143 C – Catalyst Temperature Sensor Circuit Range/ Performance Sensor 1
P0427 48 A – Catalyst Temperature Sensor Circuit Low Sensor 1
P0428 48 A – Catalyst Temperature Sensor Circuit High Sensor 1
P042B 145 C – Catalyst Temperature Sensor Circuit Range/ Performance Sensor 2
P042C 49 C – Catalyst Temperature Sensor Circuit Low Sensor 2
P042D 49 C – Catalyst Temperature Sensor Circuit High Sensor 2
P0500 25 B A Vehicle Speed Sensor
P0502 25 A A Vehicle Speed Sensor Circuit Low Input
P0503 25 A A Vehicle Speed Sensor Circuit High Input
P0560 155 A – System Voltage
P0563 35 C A System Voltage High
P0601 53 A A Internal Control Module Memory Check Sum Error
P0602 154 C A Control Module Programming Error
P0604 153 A A Internal Control Module RAM Error
P0606 51 A A ECM Processor
P060B 36 A A Internal Control Module A/ D Processing Performance
P0633 176 C A Immobilizer not programmed
P0638 61 B A Throttle Actuator Control Range/ Performance
P0641 55 A A Sensor Reference Voltage 1 Circuit
P0650 77 A D Malfunction Indicator Lamp (MIL) Control Circuit
Training Center-Service Dept.
DTC Type
Flash Code Except Euro DTC Descriptor
Euro 4 Spec
DTC 4 Spec.
P0651 56 A A Sensor Reference Voltage 2 Circuit
P0685 416 C A ECM Power Relay Control Circuit Open
P0687 416 C A ECM Power Relay Control Circuit High
P0697 57 A A Sensor Reference Voltage 3 Circuit
P1093 227 A A Fuel Rail Pressure Too Low
P1261 34 A A Injector Positive Voltage Control Circuit Group 1
P1262 34 A A Injector Positive Voltage Control Circuit Group 2
P1404 45 A – EGR Position Fault (Closed Position Error)
P1404 45 A A EGR Position Fault (Learned Position Error)
P1455 132 A – PM Over Accumulation
P1471 149 A – DPD Insufficient Regeneration
P161B 179 C A Immobilizer wrong response
P1621 54 A A Control Module Long Term Memory Performance
P1664 76 C – Service Vehicle Soon Lamp Control Circuit
P1669 75 C – DPD Lamp Control Circuit
P2122 121 B A Pedal Position Sensor 1 Circuit Low Input
P2123 121 B A Pedal Position Sensor 1 Circuit High Input
P2127 122 B A Pedal Position Sensor 2 Circuit Low Input
P2128 122 B A Pedal Position Sensor 2 Circuit High Input
P2138 124 B A Pedal Position Sensor 1- 2 Voltage Correlation
P2146 158 A A Fuel Injector Group 1 Supply Voltage Circuit
P2149 159 A A Fuel Injector Group 2 Supply Voltage Circuit
P2227 71 B – Barometric Pressure Sensor Circuit Range/ Performance
P2228 71 A A Barometric Pressure Sensor Circuit Low
P2229 71 A A Barometric Pressure Sensor Circuit High
P242F 131 A – DPD Restriction
P2452 142 A – DPD Differential Pressure Sensor Circuit
P2453 141 A – DPD Differential Pressure Sensor Circuit Range/ Performance
P2454 47 A – DPD Differential Pressure Sensor Circuit Low
P2455 47 A – DPD Differential Pressure Sensor Circuit High
P2456 47 A – DPD Differential Pressure Sensor Learned Position
P2458 139 A – DPD Regeneration Duration
P253A 28 C A PTO Sensor Circuit
Training Center-Service Dept.
DTC Type
Flash Code Except Euro DTC Descriptor
Euro 4 Spec
DTC 4 Spec.
P256A 31 C A Engine Idle Speed Selector Sensor
U0073 84 B A Control Module Communication Bus Off
U0110 87 A A Lost Communication with VNT System
U0167 177 C A Immobilizer no response
PRACTICE
Worksheet_EMS_Tech2_Soal.doc
Training Center-Service Dept.