Anda di halaman 1dari 22

PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164


FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anatomi kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola
mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk flm air mata di
depan kornea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk
melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.
Anatomi bola mata berebntuk bulat dengan panjang maksimal 24mm.
bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu: sclera, uvea, retina. Uvea lapis
vascular didalam bola mata yang terdiri dari atas iris, badan siliaris dan koroid. 1
Uvea adalah organ yang terdiri dari beberapa kompartemen mata yang
berperan besar dalam vaskularisasi bola mata. Terdiri atas iris, badan silier dan
koroid. Uveitis didefinisikan sebagai inflamasi yang terjadi pada uvea.2 Aqueous
humor merupakan cairan jernih tak berwarna yang secara aktif disekresi oleh
prosessus siliaris. Aqueous humor mengisi bilik mata depan dan belakang,
dibentuk dari plasma darah dan disekresi oleh epitel silier tak berpigmen.3

1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami anatomi dan
fisiologi uvea

1.3. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk para pembaca khususnya
yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara umumnya dapat lebih
mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi uvea.

1
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Mata


Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga
lapisan. Dari luar ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2)
koroid/badan siliaris/iris, dan (3) retina. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar
terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya berkas–berkas cahaya ke interior
mata. Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan
mengandung pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan retina. Lapisan
paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat
berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan saraf di dalam. Retina mengandung
sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi
impuls saraf.
Rongga mata (orbital) bertujuan untuk melindungi bola mata. Bentuk
rongga mata adalah piramida empat sisi yang ujungnya berada di foramen optikal.
terdapat tujuh tulang yang ikut membentuk formasi tulang orbital ini yaitu :
maksilari, zigoma, frontal, ethmoidal, lakrima, palatin, dan sfenoid. Tulang-tulang
ini membentuk soket untuk bola mata yang memberi tempat untuk masuknya otot-
otot mata dan berasosiasi sangat dekat dengan sinus sekitarnya dan fosa kranial.
Banyak saraf dan pembuluh darah yang melewati foramina, fisura dan kanal dari
tulang orbital. Rongga mata juga terdapat kelenjar air mata yang terletak
Periorbita adalah membran periosteal yang menutupi tulang orbital. Pada
ujung orbital, periorbita bersatu dengan durameter menutupi saraf optik. Pada
bagian depan, periorbita menyambung dengan septum orbital dan periosteum dari
tulang fasial. Garis persatuan dari ketiga lapisan pada lingkaran orbita disebut
dengan arkus marginalis.
Kelopak mata berfungsi juga untuk melindungi mata serta mengeluarkan
sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Kulit dari
kelopak mata bagian atas sangatlah tipis sedangkan pada bagian bawah lebih
tebal. Kelopak mata terdiri lempengan tarsal yang terdiri dari jaringan fibrus yang

2
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

sangat padat, serta dilapisi kulit dan dibatasi konjungtiva. Kelopak mata ditutup
oleh otot-otot melingkar, yaitu muskulus orbikularis okuli.
Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea
dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan
pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea ini terdiri
atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan
otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. Otot siliar yang
terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi.
Iris memiliki celah ditengahnya yang disebut dengan pupil, yang berfungsi
sebagai tirai yang melindungi retina serta mengendalikan jumlah cahaya yang
masuk ke mata.
Lensa adalah organ fokus utama yang membiaskan berkas-berkas cahaya
yang terpantul dari benda-benda yang dilihat menjadi bayangan yang jelas pada
mata.
Pupil adalah bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan celah
dalam iris dimana cahaya masuk melaluinya untuk mencapai retina. Pupil yang
normal akan berkonstriksi jika terkena cahaya. Pupil midriasis adalah keadaan
pupil yang berdilatasi lebih dari 5mm, biasa terjadi karena trauma tumpul pada
uvea yang mengakibatkan kelumpuhan otot sfingter pupil.4

2.2 Anatomi dan Fisiologi uvea


Lapisan tengah dari mata adalah traktus uvea, yang terdiri dari tiga bagian:
dari depan ke belakang: iris, korpus ciliare, dan koroid. Uvea terkadang disebut
lapisan vascular karena struktur terbesarnya adalah koroid yang terdiri terutama
dari pembuluh-pembuluh darah yang memperdarahi lapisan luar retina.
Neurovascular menyampaikan: pasokan ke saluran arteri uveal disediakan
oleh arteri mata. Untuk jangka pendek ciliary posterior arteri masuk ke dalam bola
mata dengan saraf optik dan pasokan koroid . Panjang arteri ciliary posterior tentu
saja sepanjang bagian permukaan sclera to the ciliary body and the iris. They form
the major arterial circleat the root of there is and the minor arterial circle in the
collarette of the iris . Anterior dari pembuluh arteri ciliary berasal dari otot rektus

3
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

dan berkomunikasi dengan ciliary posterior .Mengalir melalui darah vena empat
hingga delapan pusaran air yg berpusar atau pembuluh darah yang penetrate the
sclera posterior to the equator and join the superior and inferior ( fig.8.1 )
pembuluh darah mata .Indra pasokan yang diberikan oleh saraf ciliary panjang
atau pendek .8

Iris
Iris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior. Iris berupa permukaan
pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah, pupil. Iris terletak
bersambungan dengan permukaan anterior lensa, memisahkan bilik mata depan
dengan bilik mata belakang yang masing-masing berisi aqueous humor. Didalam
stroma iris terdapat sfingter dan otot-otot dilator. Kedua lapisan berpigmen pekat
pada permukaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina dan lapisan epitel
pigmen retina kearah anterior.
Pendarahan iris didapat dari circulus major iris. Kapiler-kapiler iris
mempunyai lapisan endotel yang tak berlubang (nonfenestrated) sehingga
normalnya tidak membocorkan fluoresein yang disuntikkan secara intravena.
Persarafan sensoris iris melalui serabut-serabut dalam nervi ciliares.
Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran
pupil pada prinsipnya ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat
aktivitas parasimpatis yang dihantarkan melalui nervus kranialis III dan dilatasi
yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatis. 12

4
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Histologi Iris
Iris dapat dibedakan menjadi 4
lapisan: (1) lapisan border
anterior, (2) stroma dan otot
sfingter, (3) epitel anterior dan otot
dilator, dan (4) epitel posterior.

Lapisan Border Anterior


Pemukaan lapisan iris, lapisan border anterior, adalah kondensasi tipis dari
stroma. Sebenarnya, beberapa ahli beranggapan bahwa ini bukanlah lapisan yang
terpisah. Lapisan ini terdiri dari fibroblast, melanosit-melanosit berpigmen, dan
fibril kolagen. Ujung cabang sel- sel ini saling menjalin membentuk seperti
sulaman berlapis dimana bagian atas adalah fibroblast sedang bagian bawah
adalah melanosit. Ketebalan lapisan melanosit dapat bervariasi pada iris, dengan
akumulasi melanosit membentuk massa seperti bintik-bintik yang timbul, terjadi
pada lapisan border anterior. Kepadatan dan susunan pada sulaman ini berbeda
pada setiap iris dan menjadi penyebab perbedaan warna pada iris. Fibril-fibril
kolagen teratur pada kolom-kolom radial yang dapat dilihat dengan mudah
sebagai serat-serat putih pada iris berwarna terang.

5
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Dekat dari akar iris, ekstensi dari lapisan ini membentuk prosesus iris yang
berbentuk jari yang dapat menempel pada jalinan-jalinan trabekula. Jumlah dari
prosesus-prosesus ini bervariasi, tetapi biasanya tidak menghalangi pengeluraran
aqueous humor . Lapisan border anterior ini berakhir pada akar.

Stroma iris dan otot sfingter


Jaringan ikat pada stroma terdiri dari sel-sel berpigmen dan tidak
berpigmen, fibril-fibril kolagen, dan substansi dasar yang melebar. Sel-sel yang
berpigmen termasuk melanosit dan sel-sel clump, sedangkan sel-sel yang tidak
berpigmen adalah fibroblast, limfosit, makrofag, dan sel mast. Walaupun
melanosit dan fibroblast memiliki banyak cabang prosesus, sel-sel tersebut
berjarak luas di stroma, jadi cabang-cabang ini tidak membentuk jalinan. Sel-sel
clump berukuran besar, bulat, berpigmen gelap dan digambarkan beragam sebagai
“sel-sel neuroectodermal yang berpindah” atau lebih seperti “makrofag yang
berubah”. Sel-sel clump biasanya ditempatkan di porsi pupil pada stroma, sering
dekat dengan otot sfingter.

6
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Arteri iris adalah cabang dari pembuluh-pembuluh sirkular lingkaran


mayor pada iris, terletak di korpus ciliare dekat akar iris. Pembuluh-pembuluh iris
biasanya berjalan mengikuti sepanjang akar iris ke pinggir pupil. Pembuluh-
pembuluh ini dahulunya dianggap memiliki tunika adventisia yang menebal
secarakhusus dan disebut “Pembuluh darah berdinding tebal”. Dengan pewarnaan
mutakhir telah menunjukkan bahwa seikat fibril-fibril kolagen yang mengelilingi
pembuluh darah seiring dengan jaringan kolagen pada stroma dan bukan bagian
dari dinding pembuluh. Jaringan fibril merapatkan pembuluh-pembuluh darah
pada tempatnya dan melindunginya dari terbelit dan tekanan selama perpindahan
iris pada miosis dan midriasis. Sebuah pembuluh sirkuler yang tidak sempurna,
lingkaran minor pada iris, terletak pada stroma iris di bagian collarette dan sisa
perkembangan embriologi. Kapiler-kapiler iris tidak memiliki ruang dan
membentuk bagian pembatas darah-aqueous. Stroma iris bersambungan dengan
stroma korpus ciliare.
Otot sfingter terletak didalam stroma dan terdiri dari otot polos yang
dihubungkan oleh tight-junctions. Seperti arti namanya, otot sfingter adalah otot
sirkuler dengan lebar 0.75 sampai 1 mm, mengelilingi pupil dan terletak pada
zona pupilaris dari stroma. Otot sfingter berlabuh tegas pada stroma yang
berdekatan dan mempertahankan fungsinya bahkan sangat tertarik secara radial.
Kontraksi otot sfingter menyebabkan pupil konstriksi pada miosis. Otot ini di
inervasi oleh system parasimpatis.

Epitel anterior dan otot dilator


Terdapat dua lapisan pada posterior stroma. Yang pertama adalah: lapisan
epitel yang terletak terdekat ke stroma, epitel anterior iris, yang terdiri dari sel
mioepitelial yang unik. Pada bagian apical epitel kuboidal berpigmen yang
berhubungan dengan tight junction dan desmosome, dimana bagian basal
terbentuk dari perpanjangan, kontraksi prosesus-prosesus otot polos. Serat-serat
otot memanjang kedalam stroma, membentuk 3-5 lapisan otot dilator yang
dihubungkan oleh tight junction.

7
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Otot dilator terletak dari akar iris sampai stroma dibawah pertengahan dari
otot sfingter. Dekat dari ujung otot dilator, sebagian proyeksi kecil masuk ke
stroma atau, lebih akuratnya ke dalam sfingter. Karena serabut-serabut ini
tersusun secara radial, kontraksi otot dilator menarik bagian pupil ke arah akar
iris, sehingga membesarkan pupil pada midriasis. Inervasi pada dilatasi ini adalah
simpatis.
Epitel anterior seterusnya menjadi pinggir pupil menjadi sel epitel kuboid, dan
epitel ini selanjutnya menjadi epitel berpigmen pada posterior korpus ciliare.

Epitel posterior
Lapisan epitel kedua stroma adalah epitel posterior iris, sebuah lapisan
yang sangat berpigmen, sekitar sel-sel kolumnar yang dihubungkan oleh tight
junction dan desmosome. Pada pinggir dari epitel posterior iris mulai kehilangan
pigmennya seiring menjadi korpus ciliare sebagai sel epitel yang tidak berpigmen.
Membrane basement yang tipis menutupi bagian dasar dari lapisan selular ini,
membarisi camera oculi posterior.

Lapisan epitel anterior dan posterior di iris tersusun secara apex ke apex,
suatu hasil perkembangan embriologis. Mikrofilik apical meluas dari kedua
permukaan, dan desmosome menghubungkan kedua permukaan apical ini. Sel-sel
epitel sekitar iris posterior ke permukaan anterior pada pinggir pupil, membentuk
bulu-bulu pupil yang berpigmen, yang mengelilingi pupil; ini normalnya
mempunyai tampilan yang bergerigi.

8
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Permukaan iris anterior


Tipis, radial, kolom-kolom berkolagen atau trabekula terdapat pada iris
yang berwarna terang. Lebih tebal, berorientasi radial, trabekula bercabang
mengelilingi pembukaan pada permukaan yang disebut dengan crypts. Crypts
terletak pada kedua sisi collarette (Fuch’s crypt) dan dekat dari akar ( peripheral
crypt). Ini memberikan jalan kepada aqueous humor untuk keluar dengan cepat
dan masuk ke ruang pada stroma iris pada saat volume iris berubah terhadap
dilatasi dan konstriksi iris.
Lipatan kontraksi sirkular, terletak pada permukaan anterior pada zona
siliaris, hasil dari perpindahan jaringan akar iris selama dilatasi pupil.

Permukaan iris posterior


Permukaan posterior iris sangat lembut, tetapi ketika dilihat dengan
pembesaran, alur sirkular kecil terletak dekat pupil. Kontraksi alur sirkular (of
Schwalbe) terletak pada zona pupil dan struktur alur yang lebih dalam (of
Schwalbe) berjalan keluar dari zona siliaris dan masuk ke korpus ciliare sebagai
lembah antara prosesus siliaris. Juga ditemukan pada permukaan posterior lipatan
kontraksi sirkular yang sama dengan yang terletak pada permukaan anterior.

9
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Warna iris
Warna iris tergantung pada susunan dan kepadatan dari komponen
jaringan ikat pada lapisan border anterior dan stroma, kepadatan melanosit, dan
kepadatan pigmen dalam melanosit. Sebuah iris berwarna biru karena suatu alasan
bahwa langit juga berwarna biru; panjang gelombang yang terlihat disebabkan
dari pancaran sinar oleh susunan dan kepadatan komponen jaringan ikat. Warna
lain dapat disebabkan oleh jumlah penyerapan sinar, yang tergantung pada
kepadatan pigmen dalam melanosit. Jika iris mengandung sangat banyak pigmen,
permukaan anterior menjadi coklat dan mulus, bahkan kemerahan, sedangkan
pada iris yang lebih terang, trabekula kolagen menjadi nyata dan warnanya
bertingkat dari abu-abu menjadi biru menjadi hijau tergantung kepadatan pigmen
dan kolagen. Suatu bintik atau nevus adalah suatu area yang hiperpigmentasi,
suatu akumulasi melanosit, dan sering ditemukan pada lapisan border anterior.
Pada semua warna iris, kedua lapisan epitel sangat berpigmen. Hanya pada
seorang yang albino yang memiliki iris dengan sedikit pigmen.

Korpus ciliare
Ketika dlihat dari depan mata, korpus ciliare adalah suatu struktur yang
berbentuk cincin. Ketebalannya sekitar 5.9mm pada sisi nasal dan 6.7mm pada
sisi temporal. Area posterior dari korpus ciliare, yang berakhir pada ora serrate,
tampak sedikit rata, tetapi korpus ciliare anterior mengandung sejumlah lipatan-
lipatan atau prosesus-prosesus yang memanjang ke dalam camera oculi posterior.
Pada potongan sagittal korpus ciliare memiliki bentuk yang segitiga, dasarnya
terletak pada anterior, salah satu sudut dari dasar ini terletak pada sclera spur, akar
iris memanjang dari sekitar tengah ke dasar, dan bagian dari dasar ini membatasi
camera oculi anterior. Sisi luar dari segitiga terletak pada sclera, dan sisi dalam
membatasi camera oculi posterior dan sidikit bagian dari ruang vitreous. Apexnya
terletak pada ora serrate.

10
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Korpus ciliare dapat dibagi menjadi dia bagian, pars plikata (corona
ciliaris) dan pars plana (orbicularis ciliaris). Pars plikata lebih lebar, bagian
anteriornya mengandung prosesus siliaris. Sekitar 70-80 prosesus siliaris
memanjang ke camera oculi posterior, dan bagian-bagian diantaranya disebut
lembah (0f Kuhnt). Sebuah prosesus siliar panjangnya sekitar 2mm, lebarnya
0.5mm, dan tingginya 1 mm, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan dalam

semua pengukuran.
Pars plana adalah bagian yang lebih rata dari korpus ciliare. Pars ini
memanjang dari posterior dari pars plikata ke ora serrate, yang mana adalah
transisi antar korpus ciliare dan koroid. Ora serrate memiliki pola yang bergerigi,
tonjolan apex depan yang disebut gigi atau prosesus dentatum. Bagian yang
bundar yang terletak antara gigi disebut teluk oral.
Prosesus dentatum adalah perpanjangan dari jaringan retinal kedalam
bagian pars plana.Serabut-serabut zonula terbentuk dari korpus ciliare ke lensa.
Sebagian dari serabut-serabut ini masuk ke dalam membrane pembatas internal
dari pars plana dan pergi melawati ke lembah diantara prosesus siliar. Sebagian
menempel ke membrane pembatas internal dari lembah-lembah pars plikata.

11
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Penempelan pada vitreous, dasar vitreous, melebar kedepan sekitar 2mm terhadap
posterior dari pars plana.
Lapisan nonpigmented yang dapat membantu aliran darah yang
barrier (antara nonpigmented ) sel epitel saluran penghubung tersebut
.Lapisan pigmen dan bersama-sama nonpigmented yang bertanggung jawab
atas produksi aqueous humor .Kontraksi otot dan meningkatkan ciliary izin
akomodasi trabecular outfl .Tubuh ciliary juga memberikan kontribusi untuk
rute outfl aduh uveoscleral .11

Suprasiliaris (Lamina Suprasiliaris)


Suprasiliaris adalah lapisan yang paling luar dari korpus ciliare berdekatan
dengan sclera. Jaringan ikatnya tersusun dalam lapisan seperti pita yang
mengandung pigmen-pigmen melanosit, fibroblast, dan tali-tali kolagen. Susunan
tali-tali ini memperbolehkan korpus ciliare untuk masuk ke sclera tanpa terlepas
dari jaringannya yang meregang. Susunan suprasiliaris memperbolehkan
akumulasi cairan dalam ruangnya, yang dapat menyebabkan pelepasan korpus
ciliare dari sclera. Bahaya terhadap lapisan dikarenakan trauma dapat
menyebabkan pelepasan korpus ciliare.

Otot siliar

12
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Otot siliar terbentuk dari serat-serat otot polos yang terletak arah
longitudinal, radial, dan sirkular. Penjalinan terbentuk antara ikatan dan dari
Serabut dan dari lapisan ke lapisan, sejumlah ragam dari jaringan ikat
ditemukan antara ikatan-ikatan otot. Serabut otot longitudinal (of Brucke) terletak
berdekatan dengan suprasiliaris dan parallel ke sclera. Setiap ikatan otot
membentuk dasar V yang panjang dan sempit yang terletak pada sclera spur,
sedangkan apexnya di koroid. Tendonnya berasal menempelkan serabut otot ke
sclera spur dan ke helaian jalinan trabekula yang berdekatan. Insersi dari otot
siliar adalah pada 1/3 anterior koroid dalam bentuk seperti bintang atau “otot
bintang”. Dibawah serabu otot longitudinal, serabut radial berbentuk lebih lebar,
lebih pendek antar V yang berasal dari sclera spur dan masuk ke jaringan ikat
dekat dasar prosesus siliaris. Lapisan ini adalah transisi dari serabut-serabut yang
terletak longitudinal ke serabut sirkular.
Bagian yang paling dalam dari otot siliar, (Muller’s) otot anular, yang
terbentuk dari bundelan otot sirkular dengan kerja dari otot bertipe sfingter. Serat-
serat ini terletak dekat lingkaran mayor iris.
Otot siliar diinervasi oleh inervasi otonom. Stimulasi parasimpatis
mengaktifkan kontraksi otot. Sedangkan inervasi simpatetik memiliki efek inhbisi
yang merupakan suatu fungsi dari aktifitas parasimpatetis.

Stroma siliar
Jaringan ikat stroma yang memiliki vaskularisasi yang sanga banyak,
terletak antara otot dan lapisan epitel dan membentuk inti dari setiap prosesus
siliar; berlanjut bersama jaringan ikat yang memisahkan bundalan otot siliar. Pada
anterior, stroma lanjut bersama iris stroma. Tipis pada pars plana, dimana
berlanjut ke posterior sebagai stroma koroid. Lingkaran mayor arteri iris terletak
pada stroma anterior siliar ke otot sirkular dan dekat dengan akar iris. arteri
sirkular ini terbentuk oleh anastomosis dari arteri-arteri siliar yang posterior dan
panjang. Kapiler stromal besar dan berbolong-bolong, yang terutama pada
prosesus siliar, dan kebanyakan terletak dekat epitel berpigmen.
Epitel Ciliare

13
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Dua lapisan epitel yang tersusun secara apex ke apex, menutupi korpus
ciliare dan membatasi camera oculi posterior dan bagian dari vitreous body.
Kedua lapisan epitel mengandung komponen seluler yang secara aktif berperan
dalam sekresi.
Lapisan luar adalah sel yang berpigmen dan berbentuk kuboid, dan sel-sel
ini dihubungkan oleh desmosome dan gap junction. Pada anterior epitel siliar
yang berpigmen seterusnya akan menjadi epitel anterior iris. pada posterior
seterusnya akan menjadi epitel retinal yang berpigmen. Suatu membrane
basement yang menempelkan epitel pigmen ke stroma. Membrane basement ini
selanjutnya akan menjadi membrane basement iris pada anterior dan membrane
basement koroid pada posterior.
Lapisan epitel yang di dalam adalah sel yang tidak berpigmen dan
terbentuk dari sel-sel kolumnar pars plana dan kuboidal pars plikata. Dinding
lateral pada sel ini dihubungkan satu sama lain oleh desmosome, gap junction, dan
zonula occludens pada apeks-apeksnya, yang membentuk suatu lokasi bernama
blood-aqueous barrier.
Kedua lapisan epithel ini tersusun apex ke apex karena suatu invaginasi
dari neural ectoderm pada pembentukan optis. Hubungan antar sel seperti tiht
junction dan desmosome menghubungkan kedua lapisan. Gap junction antar
permukaan apex menyediakan suatu ruang komunikasi antar lapisan dan
kemungkinan penting untuk pembentukan aqueous.

Koroid
Koroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sclera. Koroid
tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid; besar , sedang, dan kecil. Semakin
dalam pembuluh terletak didalam koroid, semakin lebar lumennya. Bagian dalam
pembuluh darah koroid dikenal sebagai koriokapilaris. Darah dari pembuluh
koroid dilairkan melalui empat vena vorticosa, satu di tiap kuadran posterior.

Koroid disebelah dalam dibatasi oleh membrane Bruch dan disebelah luar
oleh sklera. Ruang suprakoroid terletak diantara koroid dan sklera. Koroid

14
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

melekat erat ke posterior pada tepi-tepi nervus opticus. Disebelah anterior, koroid
bergabung dengan korpus ciliare.2

Lamina Suprachoroid (Lamina Fusca)


Tipis, berpigmen, dan memiliki jaringan ikat bertali dan bercabang yang
berbentuk seperti pita. Ruang suprakoroidal atau ruangan perikoroidal berada
antara sclera dan pembuluh-pembuluh darah koroid. Lapisan ini mengandung
komponen baik dari sclera dan stroma koroid. Jika koroid di pisahkan dari sclera,
bagian dari suprakoroid akan melekat ke sclera dan sebagaian lagi akan menempel
pada koroid.

15
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Stroma koroid
Stroma koroid adalah jaringan ikat yang berpigmen, bervaskular, dan
mengandung melanosit, fibroblast, makrofag, limfosit, dan sel mast. Fibril
kolagen tersusun sirkular di sekeliling pembuluh, yang menjadi cabang dari arteri
posterior ciliare pendek. Pembuluh koroid di inervasi oleh system otonom.
Stimulasi simpatis akan menyebabkakn konstriksi sedangkan parasimpatis masih
belum jelas.

Lamina basalis (membrane Bruch)

16
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Lapisan koroid yang paling dalam, membrane bruch, berfusi dengan


retina. Berjalan dari nervus optikus menuju ora serrate, kemudian terdapat
modifikasi sebelum berlanjut menjadi korpus ciliare. Membrane basalis ini adalah
lapisan yang merupakan multilamina yang mengandung lapisan tengah dan serat
elastic. Seperti yang dilihat pada mikroskop electron, komponen membrane dari
luar ke dalam adalah (1) membrane basalis interupsi pada koriokapilaris (2) zona
kolagen luar (3) lapisan elastis, (4) zona kolagen dalam, (5) membrane basement
dari sel RPE.

Optic Nerve and Optic Tract


Saraf optik adalah sekitar 45 mm panjang , dua pertiga dari yang ada
di dalam orbit .Lamina di cribrosa , ca .1 juta meninggalkan serabut saraf dari
bola mata dan saat ini dikelilingi oleh selubung meduler dari oligodenroglia ,
dura mater dan pia mater .Setelah melewati kanal optik , itu sampai ke optik
kiasme di atas lantai dari ventrikel ketiga setelah berjalan sekitar 10 mm di
tengah fossa tengkorak . Di sini hidung serat retina menyeberang ke sisi yang
berlawanan .Saraf optik berjalan dengan serat optik dalam kaitan dengan
saluran lateral geniculate tubuh .Optik radiasi ( gratiolet memancar dari serat
) membentang dari posterior crus di sini melalui internal kapsul untuk optik
dasar penglihatan , wilayah striata , area 17 .13

Neurofibromatosis
Kedua bentuk neurofibromatosis yang umum adalah von Recklinghausen
neurofibromatosis (NF1) dan neurofibromatosis akustik bilateral (NF2). NF1
adalah bentuk yang lebih sering ditemukan. Penyakit ini adalah penyakit
keturunan dominan otosom dan berhubungan dengan kromosom 17. Gejala
umunya adalah neurofiroma multiple, lesi kulit berpigmen, malformasi tulang,
dan tumor-tumor terkait. Penyakit ini didiagnosis berdasarkan macula kutaneus
berpigmen yang multiple, neurofibroma dan nodul iris. Kasus ringan dapat hanya
menunjukkan adanya nodul iris yang berhubungan dengan café au lait spot.5
Anatomi siliaris

17
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Badan ciliary merupakan produksi aqueous humor dan ini sangat terlibat
dalam dinamika aqueous humor . badan ciliary adalah bagian anterior dari saluran
uveal , yang berada di antara iris dan koroid .
Pada penampang , badan ciliary memiliki bentuk dari segitiga siku-siku ,
sekitar 6 mm , di mana puncak berdekatan dengan koroid dan dasar dekat dengan
iris .Eksternal , itu menempel ke scleral memacu menciptakan ruang potensial ,
yang supraciliary ruang, diantara sclera. Permukaan luar bentuk anterior
penyisipan dari uveal saluran .Internal permukaan dari badan ciliary datang dalam
kontak dengan vitreous permukaan dan kontinu dengan retina.
Bagian anterior badan ciliary disebut pars plicata atau corona ciliaris dan
ditandai oleh proses ciliary, yang terdiri dari sekitar 70 radial pegunungan ( proses
utama ciliary ) dan jumlah yang sama dari lebih kecil pegunungan ( proses kecil
atau menengah ciliary) antara mereka .Pars plicata adalah berdekatan dengan iris
posterior permukaan dan adalah sekitar 2 mm panjang , 0,5 mm lebar, dan 0.8-1
mm tinggi sebanyak. Dengan demikian, proses ciliary memiliki permukaan yang
besar daerah, yang diperkirakan 6 cm, untuk ultrafiltration dan aktif cairan
transportasi, ini menjadi situs yang sebenarnya produksi aqueous pars plicata
menyumbang sekitar 25 % dari total panjang tubuh ciliary ( 2 mm ) 4 bagian
posterior badan ciliary disebut pars plana atau orbicularis ciliaris, yang juga relatif
datar dan sangat berpigmen permukaan batin, dan kontinu dengan koroid di ora
serrata.6

AQUEOUS HUMOR
Fisiologi aqueous humor dan pemeliharaan tekanan intraokular adalah
sebuah humor yang berair jelas berair cairan yang mengisi dalam ruang ( 0.25ml
dan ruang posterior ( 0.06ml dari bola mata .Selain perannya yang tepat dalam

18
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

menjaga tekanan intraokular ini juga memainkan peran yang penting dengan
menyediakan substrates metabolisme dan menghapus metabolities dari avascular
kornea dan lensa kristalin.7
Fungsi aqueous humor membawa oksigen dan nutrisi ke sel dari lens,
kornea, iris menghilangkan produk produk metabolisme dan zat-zat beracun dari
bangunan ini menyediakan optik jelas media untuk mengembang visi globe and
menyediakan mekanisme untuk menjaga tekanan intraokular ascorbate tinggi
tingkat oksidatif melindungi terhadap produk, ultraviolet-induced misalnya,
radikal bebas memfasilitasi seluler dan tanggapan humoral mata untuk peradangan
dan infeksi. 9
Suplai darah ke uveal untuk jangka pendek ciliary posterior saluran arteri
masuk ke dalam bola mata di lingkaran di sekitar saraf optik , dan cabang mereka
membentuk choroidal .Panjang arteri dan posterior ciliary dalam arteri ciliary
bergabung untuk membentuk lingkaran besar iris , yang memasok iris dan tubuh
ciliary. Aliran balik vena yang untuk sebagian besar adalah melalui pembuluh
darah uvea
Uveal innervation
innervation sensorik dari uvea disediakan melalui nasociliary cabang dari saraf
trigeminal . Simpatik serat dari superior serviks melalui mata tersebut dan
ganglion saraf pendek ciliary mempersarafi yang choroidal pembuluh darah , dan
simpatik serat dari superior serviks melalui panjang ciliary ganglion saraf
mempersarafi iris dan ciliary otot dilator .Parasimpatik serat dari ciliary ganglion
mempersarafi otot ciliary , iris sfingter , dan choroidal. 10

faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan aqueous humor


1. Variasi diurnal
Aliran aqueous humor lebih tinggi pada pagi hari dibandingkian sore hari.
Laju pembentukan aqueous humor selama tidur kira-kira ½ kali laju pada
saat bangun.
2. Umur

19
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Penurunan pembentukan aqueous humor berhubungan dengan usia,


terutama pada usia 60 tahun. Hal ini mungkin berhubungan dengan
penurunan ultrastruktur sel epitel siliaris.
3. Tekanan intraokuler
Beberapa peneliti telat menemukan mekanisme feedback yang
menyebabkan peningkatan atau penurunan pembentukan aqueous humor
berhubungan dengan perubahan tekanan intraokuler. 14

Diagram skematik menggambarkan trabecular meshwork yang keluar jalur


konvensional. Aqueous humor yang dihasilkan oleh tubuh ciliary dan mengalir
ditunjukkan dengan garis panah ) dari ruang posterior melalui anterior. Dari sana
mengalir keluar melalui trabecular meshwork ke dalam schlemm kanal dan
kemudian diserap ke dalam episcleral pembuluh darah melalui saluran kolektor. 1
BAB 3
KESIMPULAN
Lapisan tengah dari mata adalah traktus uvea, yang terdiri dari tiga bagian:
dari depan ke belakang: iris, korpus ciliare, dan koroid. Uvea terkadang disebut
lapisan vascular karena struktur terbesarnya adalah koroid yang terdiri terutama
dari pembuluh-pembuluh darah yang memperdarahi lapisan luar retina.

20
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Iris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior. Iris berupa permukaan


pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah, pupil. Iris terletak
bersambungan dengan permukaan anterior lensa, memisahkan bilik mata depan
dengan bilik mata belakang yang masing-masing berisi aqueous humor.
korpus ciliare adalah suatu struktur yang berbentuk cincin. Ketebalannya sekitar
5.9mm pada sisi nasal dan 6.7mm pada sisi temporal. Area posterior dari korpus
ciliare, yang berakhir pada ora serrate, tampak sedikit rata, tetapi korpus ciliare
anterior mengandung sejumlah lipatan-lipatan atau prosesus-prosesus yang
memanjang ke dalam camera oculi posterior.
Koroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sclera. Koroid
tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid; besar , sedang, dan kecil. Semakin
dalam pembuluh terletak didalam koroid, semakin lebar lumennya. Bagian dalam
pembuluh darah koroid dikenal sebagai koriokapilaris.
Fisiologi aqueous humor dan pemeliharaan tekanan intraokular adalah
sebuah humor yang berair jelas berair cairan yang mengisi dalam ruang ( 0.25ml
dan ruang posterior ( 0.06ml dari bola mata .Selain perannya yang tepat dalam
menjaga tekanan intraokular ini juga memainkan peran yang penting dengan
menyediakan substrates metabolisme dan menghapus metabolities dari avascular
kornea dan lensa kristalin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas sidarta., 2010. Ilmu penyakit mata. Edisi ketiga. Fakultas kedokteran
universitas Indonesia. Jakarta.
2. Tiwi., 2009., Ilmu kesehatan RSUPM. Anatomi dan fisiologi uvea. Jawa
barat.

21
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

3. Ryanti hani., nuwarsis., rahardjo., 2007., Journal oftamonologi Indonesia


vol 5, no 1.
4. Anatomi mata. ( http://doctorology.net/?p=105 ) (27 November 2010)
5. American Academy of Ophthalmology Staff US.
P e d i a t r i c o p h t h a l m o l o g y a n d strabismus. Basic and clinical
course. Section 6. San fransisco ; AAO 2005-2006.
6. Anatomy of Ciliary Body, Ciliary Processes, Anterior Chamber Angle and
Collector Vessels (http://dx.doi.org/10.5772/52780)
7. Khurana. J.J., 2007. Clinical ophthalmology, A Systemic Apporoach,
Sixth Edition. Elsevier. New York: Oxford.
8. Lang, G.K., Wagner. P., 2000. Ophthalmology A Short Textbook. Appl,
Wemding. Germany: Thieme.
9. Stamper R., Lieberman M., Drake M., 2009. Becker-shaffer’s” Diagnosis
and Therapy of the Glaucomas. China.
10. St. Louis., Missouri., 2005., Clinical Anatomy of the Visual System.
China.
11. James C., Alastair K., Philip I., et all., 2011. Oxford American Handbook
Of Ophthamology.
12. Riordan. P., Whither. J.P. 2008. Vaughan & Ashbury Oftalmologi Umum.
Edisi 17. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC
13. Schlote T. Rohrbach J., Grueb M., 2006. Pocket Atlas of Opthamonologi.
German.
14. Rahmawaty Rodiah L., 2009. Aqueous Humor. Pg 10-11
15. Manik Goel., Renata G. Picciani., Richard K. Lee., et all. 2010. Aqueous
humor Dynamic: A review. The Open Ophthamology Journal. USA.

22

Anda mungkin juga menyukai