BAB 1 MATA Hadhinah
BAB 1 MATA Hadhinah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami anatomi dan
fisiologi uvea
1.3. MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk para pembaca khususnya
yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara umumnya dapat lebih
mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi uvea.
1
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
sangat padat, serta dilapisi kulit dan dibatasi konjungtiva. Kelopak mata ditutup
oleh otot-otot melingkar, yaitu muskulus orbikularis okuli.
Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea
dibatasi oleh ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan
pada ruda paksa yang disebut perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea ini terdiri
atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan
otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. Otot siliar yang
terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi.
Iris memiliki celah ditengahnya yang disebut dengan pupil, yang berfungsi
sebagai tirai yang melindungi retina serta mengendalikan jumlah cahaya yang
masuk ke mata.
Lensa adalah organ fokus utama yang membiaskan berkas-berkas cahaya
yang terpantul dari benda-benda yang dilihat menjadi bayangan yang jelas pada
mata.
Pupil adalah bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan celah
dalam iris dimana cahaya masuk melaluinya untuk mencapai retina. Pupil yang
normal akan berkonstriksi jika terkena cahaya. Pupil midriasis adalah keadaan
pupil yang berdilatasi lebih dari 5mm, biasa terjadi karena trauma tumpul pada
uvea yang mengakibatkan kelumpuhan otot sfingter pupil.4
3
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
dan berkomunikasi dengan ciliary posterior .Mengalir melalui darah vena empat
hingga delapan pusaran air yg berpusar atau pembuluh darah yang penetrate the
sclera posterior to the equator and join the superior and inferior ( fig.8.1 )
pembuluh darah mata .Indra pasokan yang diberikan oleh saraf ciliary panjang
atau pendek .8
Iris
Iris adalah perpanjangan corpus ciliare ke anterior. Iris berupa permukaan
pipih dengan apertura bulat yang terletak di tengah, pupil. Iris terletak
bersambungan dengan permukaan anterior lensa, memisahkan bilik mata depan
dengan bilik mata belakang yang masing-masing berisi aqueous humor. Didalam
stroma iris terdapat sfingter dan otot-otot dilator. Kedua lapisan berpigmen pekat
pada permukaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina dan lapisan epitel
pigmen retina kearah anterior.
Pendarahan iris didapat dari circulus major iris. Kapiler-kapiler iris
mempunyai lapisan endotel yang tak berlubang (nonfenestrated) sehingga
normalnya tidak membocorkan fluoresein yang disuntikkan secara intravena.
Persarafan sensoris iris melalui serabut-serabut dalam nervi ciliares.
Iris mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran
pupil pada prinsipnya ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat
aktivitas parasimpatis yang dihantarkan melalui nervus kranialis III dan dilatasi
yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatis. 12
4
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Histologi Iris
Iris dapat dibedakan menjadi 4
lapisan: (1) lapisan border
anterior, (2) stroma dan otot
sfingter, (3) epitel anterior dan otot
dilator, dan (4) epitel posterior.
5
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Dekat dari akar iris, ekstensi dari lapisan ini membentuk prosesus iris yang
berbentuk jari yang dapat menempel pada jalinan-jalinan trabekula. Jumlah dari
prosesus-prosesus ini bervariasi, tetapi biasanya tidak menghalangi pengeluraran
aqueous humor . Lapisan border anterior ini berakhir pada akar.
6
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
7
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Otot dilator terletak dari akar iris sampai stroma dibawah pertengahan dari
otot sfingter. Dekat dari ujung otot dilator, sebagian proyeksi kecil masuk ke
stroma atau, lebih akuratnya ke dalam sfingter. Karena serabut-serabut ini
tersusun secara radial, kontraksi otot dilator menarik bagian pupil ke arah akar
iris, sehingga membesarkan pupil pada midriasis. Inervasi pada dilatasi ini adalah
simpatis.
Epitel anterior seterusnya menjadi pinggir pupil menjadi sel epitel kuboid, dan
epitel ini selanjutnya menjadi epitel berpigmen pada posterior korpus ciliare.
Epitel posterior
Lapisan epitel kedua stroma adalah epitel posterior iris, sebuah lapisan
yang sangat berpigmen, sekitar sel-sel kolumnar yang dihubungkan oleh tight
junction dan desmosome. Pada pinggir dari epitel posterior iris mulai kehilangan
pigmennya seiring menjadi korpus ciliare sebagai sel epitel yang tidak berpigmen.
Membrane basement yang tipis menutupi bagian dasar dari lapisan selular ini,
membarisi camera oculi posterior.
Lapisan epitel anterior dan posterior di iris tersusun secara apex ke apex,
suatu hasil perkembangan embriologis. Mikrofilik apical meluas dari kedua
permukaan, dan desmosome menghubungkan kedua permukaan apical ini. Sel-sel
epitel sekitar iris posterior ke permukaan anterior pada pinggir pupil, membentuk
bulu-bulu pupil yang berpigmen, yang mengelilingi pupil; ini normalnya
mempunyai tampilan yang bergerigi.
8
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
9
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Warna iris
Warna iris tergantung pada susunan dan kepadatan dari komponen
jaringan ikat pada lapisan border anterior dan stroma, kepadatan melanosit, dan
kepadatan pigmen dalam melanosit. Sebuah iris berwarna biru karena suatu alasan
bahwa langit juga berwarna biru; panjang gelombang yang terlihat disebabkan
dari pancaran sinar oleh susunan dan kepadatan komponen jaringan ikat. Warna
lain dapat disebabkan oleh jumlah penyerapan sinar, yang tergantung pada
kepadatan pigmen dalam melanosit. Jika iris mengandung sangat banyak pigmen,
permukaan anterior menjadi coklat dan mulus, bahkan kemerahan, sedangkan
pada iris yang lebih terang, trabekula kolagen menjadi nyata dan warnanya
bertingkat dari abu-abu menjadi biru menjadi hijau tergantung kepadatan pigmen
dan kolagen. Suatu bintik atau nevus adalah suatu area yang hiperpigmentasi,
suatu akumulasi melanosit, dan sering ditemukan pada lapisan border anterior.
Pada semua warna iris, kedua lapisan epitel sangat berpigmen. Hanya pada
seorang yang albino yang memiliki iris dengan sedikit pigmen.
Korpus ciliare
Ketika dlihat dari depan mata, korpus ciliare adalah suatu struktur yang
berbentuk cincin. Ketebalannya sekitar 5.9mm pada sisi nasal dan 6.7mm pada
sisi temporal. Area posterior dari korpus ciliare, yang berakhir pada ora serrate,
tampak sedikit rata, tetapi korpus ciliare anterior mengandung sejumlah lipatan-
lipatan atau prosesus-prosesus yang memanjang ke dalam camera oculi posterior.
Pada potongan sagittal korpus ciliare memiliki bentuk yang segitiga, dasarnya
terletak pada anterior, salah satu sudut dari dasar ini terletak pada sclera spur, akar
iris memanjang dari sekitar tengah ke dasar, dan bagian dari dasar ini membatasi
camera oculi anterior. Sisi luar dari segitiga terletak pada sclera, dan sisi dalam
membatasi camera oculi posterior dan sidikit bagian dari ruang vitreous. Apexnya
terletak pada ora serrate.
10
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Korpus ciliare dapat dibagi menjadi dia bagian, pars plikata (corona
ciliaris) dan pars plana (orbicularis ciliaris). Pars plikata lebih lebar, bagian
anteriornya mengandung prosesus siliaris. Sekitar 70-80 prosesus siliaris
memanjang ke camera oculi posterior, dan bagian-bagian diantaranya disebut
lembah (0f Kuhnt). Sebuah prosesus siliar panjangnya sekitar 2mm, lebarnya
0.5mm, dan tingginya 1 mm, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan dalam
semua pengukuran.
Pars plana adalah bagian yang lebih rata dari korpus ciliare. Pars ini
memanjang dari posterior dari pars plikata ke ora serrate, yang mana adalah
transisi antar korpus ciliare dan koroid. Ora serrate memiliki pola yang bergerigi,
tonjolan apex depan yang disebut gigi atau prosesus dentatum. Bagian yang
bundar yang terletak antara gigi disebut teluk oral.
Prosesus dentatum adalah perpanjangan dari jaringan retinal kedalam
bagian pars plana.Serabut-serabut zonula terbentuk dari korpus ciliare ke lensa.
Sebagian dari serabut-serabut ini masuk ke dalam membrane pembatas internal
dari pars plana dan pergi melawati ke lembah diantara prosesus siliar. Sebagian
menempel ke membrane pembatas internal dari lembah-lembah pars plikata.
11
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Penempelan pada vitreous, dasar vitreous, melebar kedepan sekitar 2mm terhadap
posterior dari pars plana.
Lapisan nonpigmented yang dapat membantu aliran darah yang
barrier (antara nonpigmented ) sel epitel saluran penghubung tersebut
.Lapisan pigmen dan bersama-sama nonpigmented yang bertanggung jawab
atas produksi aqueous humor .Kontraksi otot dan meningkatkan ciliary izin
akomodasi trabecular outfl .Tubuh ciliary juga memberikan kontribusi untuk
rute outfl aduh uveoscleral .11
Otot siliar
12
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Otot siliar terbentuk dari serat-serat otot polos yang terletak arah
longitudinal, radial, dan sirkular. Penjalinan terbentuk antara ikatan dan dari
Serabut dan dari lapisan ke lapisan, sejumlah ragam dari jaringan ikat
ditemukan antara ikatan-ikatan otot. Serabut otot longitudinal (of Brucke) terletak
berdekatan dengan suprasiliaris dan parallel ke sclera. Setiap ikatan otot
membentuk dasar V yang panjang dan sempit yang terletak pada sclera spur,
sedangkan apexnya di koroid. Tendonnya berasal menempelkan serabut otot ke
sclera spur dan ke helaian jalinan trabekula yang berdekatan. Insersi dari otot
siliar adalah pada 1/3 anterior koroid dalam bentuk seperti bintang atau “otot
bintang”. Dibawah serabu otot longitudinal, serabut radial berbentuk lebih lebar,
lebih pendek antar V yang berasal dari sclera spur dan masuk ke jaringan ikat
dekat dasar prosesus siliaris. Lapisan ini adalah transisi dari serabut-serabut yang
terletak longitudinal ke serabut sirkular.
Bagian yang paling dalam dari otot siliar, (Muller’s) otot anular, yang
terbentuk dari bundelan otot sirkular dengan kerja dari otot bertipe sfingter. Serat-
serat ini terletak dekat lingkaran mayor iris.
Otot siliar diinervasi oleh inervasi otonom. Stimulasi parasimpatis
mengaktifkan kontraksi otot. Sedangkan inervasi simpatetik memiliki efek inhbisi
yang merupakan suatu fungsi dari aktifitas parasimpatetis.
Stroma siliar
Jaringan ikat stroma yang memiliki vaskularisasi yang sanga banyak,
terletak antara otot dan lapisan epitel dan membentuk inti dari setiap prosesus
siliar; berlanjut bersama jaringan ikat yang memisahkan bundalan otot siliar. Pada
anterior, stroma lanjut bersama iris stroma. Tipis pada pars plana, dimana
berlanjut ke posterior sebagai stroma koroid. Lingkaran mayor arteri iris terletak
pada stroma anterior siliar ke otot sirkular dan dekat dengan akar iris. arteri
sirkular ini terbentuk oleh anastomosis dari arteri-arteri siliar yang posterior dan
panjang. Kapiler stromal besar dan berbolong-bolong, yang terutama pada
prosesus siliar, dan kebanyakan terletak dekat epitel berpigmen.
Epitel Ciliare
13
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Dua lapisan epitel yang tersusun secara apex ke apex, menutupi korpus
ciliare dan membatasi camera oculi posterior dan bagian dari vitreous body.
Kedua lapisan epitel mengandung komponen seluler yang secara aktif berperan
dalam sekresi.
Lapisan luar adalah sel yang berpigmen dan berbentuk kuboid, dan sel-sel
ini dihubungkan oleh desmosome dan gap junction. Pada anterior epitel siliar
yang berpigmen seterusnya akan menjadi epitel anterior iris. pada posterior
seterusnya akan menjadi epitel retinal yang berpigmen. Suatu membrane
basement yang menempelkan epitel pigmen ke stroma. Membrane basement ini
selanjutnya akan menjadi membrane basement iris pada anterior dan membrane
basement koroid pada posterior.
Lapisan epitel yang di dalam adalah sel yang tidak berpigmen dan
terbentuk dari sel-sel kolumnar pars plana dan kuboidal pars plikata. Dinding
lateral pada sel ini dihubungkan satu sama lain oleh desmosome, gap junction, dan
zonula occludens pada apeks-apeksnya, yang membentuk suatu lokasi bernama
blood-aqueous barrier.
Kedua lapisan epithel ini tersusun apex ke apex karena suatu invaginasi
dari neural ectoderm pada pembentukan optis. Hubungan antar sel seperti tiht
junction dan desmosome menghubungkan kedua lapisan. Gap junction antar
permukaan apex menyediakan suatu ruang komunikasi antar lapisan dan
kemungkinan penting untuk pembentukan aqueous.
Koroid
Koroid adalah segmen posterior uvea, di antara retina dan sclera. Koroid
tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid; besar , sedang, dan kecil. Semakin
dalam pembuluh terletak didalam koroid, semakin lebar lumennya. Bagian dalam
pembuluh darah koroid dikenal sebagai koriokapilaris. Darah dari pembuluh
koroid dilairkan melalui empat vena vorticosa, satu di tiap kuadran posterior.
Koroid disebelah dalam dibatasi oleh membrane Bruch dan disebelah luar
oleh sklera. Ruang suprakoroid terletak diantara koroid dan sklera. Koroid
14
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
melekat erat ke posterior pada tepi-tepi nervus opticus. Disebelah anterior, koroid
bergabung dengan korpus ciliare.2
15
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Stroma koroid
Stroma koroid adalah jaringan ikat yang berpigmen, bervaskular, dan
mengandung melanosit, fibroblast, makrofag, limfosit, dan sel mast. Fibril
kolagen tersusun sirkular di sekeliling pembuluh, yang menjadi cabang dari arteri
posterior ciliare pendek. Pembuluh koroid di inervasi oleh system otonom.
Stimulasi simpatis akan menyebabkakn konstriksi sedangkan parasimpatis masih
belum jelas.
16
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Neurofibromatosis
Kedua bentuk neurofibromatosis yang umum adalah von Recklinghausen
neurofibromatosis (NF1) dan neurofibromatosis akustik bilateral (NF2). NF1
adalah bentuk yang lebih sering ditemukan. Penyakit ini adalah penyakit
keturunan dominan otosom dan berhubungan dengan kromosom 17. Gejala
umunya adalah neurofiroma multiple, lesi kulit berpigmen, malformasi tulang,
dan tumor-tumor terkait. Penyakit ini didiagnosis berdasarkan macula kutaneus
berpigmen yang multiple, neurofibroma dan nodul iris. Kasus ringan dapat hanya
menunjukkan adanya nodul iris yang berhubungan dengan café au lait spot.5
Anatomi siliaris
17
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Badan ciliary merupakan produksi aqueous humor dan ini sangat terlibat
dalam dinamika aqueous humor . badan ciliary adalah bagian anterior dari saluran
uveal , yang berada di antara iris dan koroid .
Pada penampang , badan ciliary memiliki bentuk dari segitiga siku-siku ,
sekitar 6 mm , di mana puncak berdekatan dengan koroid dan dasar dekat dengan
iris .Eksternal , itu menempel ke scleral memacu menciptakan ruang potensial ,
yang supraciliary ruang, diantara sclera. Permukaan luar bentuk anterior
penyisipan dari uveal saluran .Internal permukaan dari badan ciliary datang dalam
kontak dengan vitreous permukaan dan kontinu dengan retina.
Bagian anterior badan ciliary disebut pars plicata atau corona ciliaris dan
ditandai oleh proses ciliary, yang terdiri dari sekitar 70 radial pegunungan ( proses
utama ciliary ) dan jumlah yang sama dari lebih kecil pegunungan ( proses kecil
atau menengah ciliary) antara mereka .Pars plicata adalah berdekatan dengan iris
posterior permukaan dan adalah sekitar 2 mm panjang , 0,5 mm lebar, dan 0.8-1
mm tinggi sebanyak. Dengan demikian, proses ciliary memiliki permukaan yang
besar daerah, yang diperkirakan 6 cm, untuk ultrafiltration dan aktif cairan
transportasi, ini menjadi situs yang sebenarnya produksi aqueous pars plicata
menyumbang sekitar 25 % dari total panjang tubuh ciliary ( 2 mm ) 4 bagian
posterior badan ciliary disebut pars plana atau orbicularis ciliaris, yang juga relatif
datar dan sangat berpigmen permukaan batin, dan kontinu dengan koroid di ora
serrata.6
AQUEOUS HUMOR
Fisiologi aqueous humor dan pemeliharaan tekanan intraokular adalah
sebuah humor yang berair jelas berair cairan yang mengisi dalam ruang ( 0.25ml
dan ruang posterior ( 0.06ml dari bola mata .Selain perannya yang tepat dalam
18
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
menjaga tekanan intraokular ini juga memainkan peran yang penting dengan
menyediakan substrates metabolisme dan menghapus metabolities dari avascular
kornea dan lensa kristalin.7
Fungsi aqueous humor membawa oksigen dan nutrisi ke sel dari lens,
kornea, iris menghilangkan produk produk metabolisme dan zat-zat beracun dari
bangunan ini menyediakan optik jelas media untuk mengembang visi globe and
menyediakan mekanisme untuk menjaga tekanan intraokular ascorbate tinggi
tingkat oksidatif melindungi terhadap produk, ultraviolet-induced misalnya,
radikal bebas memfasilitasi seluler dan tanggapan humoral mata untuk peradangan
dan infeksi. 9
Suplai darah ke uveal untuk jangka pendek ciliary posterior saluran arteri
masuk ke dalam bola mata di lingkaran di sekitar saraf optik , dan cabang mereka
membentuk choroidal .Panjang arteri dan posterior ciliary dalam arteri ciliary
bergabung untuk membentuk lingkaran besar iris , yang memasok iris dan tubuh
ciliary. Aliran balik vena yang untuk sebagian besar adalah melalui pembuluh
darah uvea
Uveal innervation
innervation sensorik dari uvea disediakan melalui nasociliary cabang dari saraf
trigeminal . Simpatik serat dari superior serviks melalui mata tersebut dan
ganglion saraf pendek ciliary mempersarafi yang choroidal pembuluh darah , dan
simpatik serat dari superior serviks melalui panjang ciliary ganglion saraf
mempersarafi iris dan ciliary otot dilator .Parasimpatik serat dari ciliary ganglion
mempersarafi otot ciliary , iris sfingter , dan choroidal. 10
19
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
20
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas sidarta., 2010. Ilmu penyakit mata. Edisi ketiga. Fakultas kedokteran
universitas Indonesia. Jakarta.
2. Tiwi., 2009., Ilmu kesehatan RSUPM. Anatomi dan fisiologi uvea. Jawa
barat.
21
PAPER NAMA : HADHINAH RASIQAH NST
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 100 100 164
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
22