Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP)

METODE PRIMER

OLEH :

DEWA AYU AGUNG ARI DWIJAYANTI

17.321.2659

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “ MAKP PRIMER ” ini dapat
terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keperawatan. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Denpasar, 28 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….. 1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………….. 2
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………. 2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari MAKP Metode Primer ……………………………. 3

2.2 Syarat dari MAKP Metode Primer …………………………….. 3

2.3 Kelebihan dan Kekurangan dari MAKP Metode Primer ……. 5

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………….. 8

3.2 Saran ……………………………………………………………. 8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan Keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap perubahan
yang terjadi di Indonesia. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan.
Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan
sejalan dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan
secara profesional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang (Nursalam 2015,
Edisi2).
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu
metode perlakuan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya
dapat saling menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen
keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi hasil. Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan
terhadap mayoritas tenaga dari pada seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam
proses manajemen lebih rumit dibandingkan proses keperawatan.
Model asuhan keperawatan professional (MAKP) adalah suatu kerangka kerja yang
mendefinisikankeempat unsur : standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan
dansistem MAKP. Dalam menetapkan suatu model maka keempat hal tersebutharus
menjadi bahan pertimbangan, karena merupakan sebagai suatu kesatuanyang tidak dapat
dipisahkan. Sebagai seorang perawat professional kita harus bisa menetukan model mana
yang harus dipilih dalam menyelesaikan suatumasalah keperawatan agar meningkatkan
kepuasan pasien dan meningkatkankinerja perawat. Adapun beberapa model MAKP yaitu
Case Method, Fungsional , Team, Modular, Alokasi Pasien, Primer, Case Management.

1
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan
keperawatan adalah melakukan manajemen keperawatan dengan harapan adanya faktor
kelola yang optimal mampu meningkatkan keefektifan pembagian pelayanan keperawatan
sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan. Ruangan atau
bangsal sebagai salah satu unit terkecil pelayanan kesehatan merupakan tempat yang
memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan kiatnya secara optimal. Namun
perlu disadari, tanpa adanya tata kelola yang memadai, kemauan, dan kemampuan yang
kuat, serta peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan keperawatan profesional
hanyalah akan menjadi teori semata. Untuk itu, penulis tertarik untuk membahas salah
satu Model Asuhan Keparawatan yaitu, Model Asuhan Keperawatan Profesional Primer.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam penulisan makalah ini sebagai
berikut :
1. Bagaimana Pengertian dari MAKP Metode Primer ?
2. Bagaimana Syarat dari MAKP Metode Primer ?
3. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan dari MAKP Metode Primer ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
Jawaban dari pertanyaan tersebut sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertiam dari MAKP metode primer.
2. Untuk mengetahui syarat dari MAKP metode primer.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari MAKP metode primer.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi penulis
Diharapkan dengan penulisan makalah ini, penulis mampu mengetahui dan menguasai
penjelasan mengenai MAKP Primer dan dapat melanjutkan informasi kepada
lingkungan sekitar khususnya rumah sakit untuk sekedar menambah wawasan dan
informasi.
2. Bagi institusi
Diharapkan dengan adanya makalah ini, institusi mampu menelaah lebih dalam
mengenai sistem pelayanan baru rumah sakit yaitu MAKP Primer sehingga institusi
2
dapat mengarahkan mahasiswanya untuk meningkatkan kompetensi kerja guna
menghadapi tantangan kerja.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dari MAKP Metode Primer


Metode ini pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Lydia Hall (1963) ini
merupakan sistem dimana seorang perawat bertanggung jawab selama 24 Jam sehari, 7
hari per minggu,ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara
komprehensif, individual dan konsisten. Metode keperawatan primer membutuhkan
pengetahuan keperawatan dan keterampilan manajemen. Perawat primer mempunyai
tugas mengkaji dan membuat prioritas setiap kebutuhan pasien, mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, mengembangkan rencana keperawatan, dan mengevaluasi
keefektivitasan perawatan. Sementara perawat yang lain menjalankan tindakan
keperawatan, perawat primer mengkoordinasi perawatan dan menginformasikan tentang
kesehatan pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Keperawatan Primer
melibatkan semua aspek peran profesional, termasuk pendidikan kesehatan, advokasi,
pembuatan keputusan, dan kesinambungan perawatan. Perawat primer merupakan
manager garis terdepan bagi perawatan pasien dengan segala akuntabilatas dan tanggung
jawab yang menyertainya. Perawat primer dan perawat asosiat dalam MAKP (metode
primary team) yang dilaksanakan di ruangan.

2.2 Syarat dari MAKP Metode Primer


Sistem keperawatan primer Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan
yang dilakukan oleh satu orangregistered nurse sebagai perawat primer yang
bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang
menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila
perawat primer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan klien
diserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalaman dan
keterampilannya (associate nurse).

3
Metoda penugasan yang paling dipuji dan dipraktikkan saat ini adalah keperawatan
primer. Ini adalah perluasan dari prinsip desentralisasi autoritas, autoritas primer untuk
semua keputusan tentang proses keperawatan dipusatkan pada individu perawat
profesional. Perawat primer ditugaskan untuk merawat kebutuhan total pasien selama
waktu tinggal di rumah sakit.
Tanggung jawab mencakup periode 24 jam, dengan perawat kolega yang memberikan
perawatan bila perawat primer tidak ada. Perawatan yang diberikan direncanakan dan
ditentukan secara total oleh perawat primer.
Marram, Schlegel, dan Bevis menyatakan, “keperawatan primer adalah distribusi
keperawatan sehingga perawatan total individu adalah tanggung jawab seorang perawat,
bukan beberapa perawat.” Mereka mengindikasikan autonomi menjadi kunci pada
pengembangan keperawatan profesional.

Menurut Gillies (1986) perawat yang menggunakan metode keperawatan


primer dalam pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary nurse).
Pada metode keperawatan primer terdapat kontinutas keperawatan dan bersifat
komprehensif serta dapat dipertanggung jawabkan, setiap perawat primer biasanya
mempunyai 4 – 6 klien dan bertanggung jawab selama 24 jam selama klien dirawat
dirumah sakit. Perawat primer bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi dan
koordinasi dalam merencanakan asuhan keperawatan dan juga akan membuat rencana
pulang klien jika diperlukan. Jika perawat primer sedang tidak bertugas, kelanjutan
asuhan akan didelegasikan kepada perawat lain (associate nurse).
MPKP metode primer yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan
kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan,
melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.

4
Konsep dasar :

1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat


2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
Ketenagaan :
1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
4. Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional sebagai asisten.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan dari MAKP Metode Primer


1. Kelebihan
a. Bersifat kontinuitas dan konfrehensif
b. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan mandiri
c. Keuntungan antara lain terhadap pasien, dokter, dan rumah sakit (Gillies,
1989).

5
d. Mendorong kemandirian perawat.
e. Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
f. Berkomunikasi langsung dengan Dokter
g. Perawatan adalah perawatan komfrehensif
h. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
i. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
j. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan.
2. Kelemahan dari metode perawat primer :
a. Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan
mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis, penuh
pertimbangan, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu.
b. Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
c. Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.
d. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

Adapun Keuntungan dan Kerugian dari Metode MAKP Primer antara lain sebagai
berikut :

1. Kelebihan
a. Memberikan peningkatan autonomi pada pihak perawat, jadi meningkatkan
motivasi, tanggung jawab, dan tanggung gugat.
b. Menjamin kontinuitas perawatan sesuai perawat primer memberikan atau
mengarahkan perawatan sepanjang hospitalisasi.
c. Membuat ketersediaan peningkatan pengetahuan psikososial pasien dan
kebutuhan fisik, karena perawat primer melakukan pengkajian riwayat dan
fisik, mengembangkan rencana perawatan, dan melaksanakannya sebagai
kesatuan antara pasien dan pekerja kesehatan lain.
d. Meningkatkan pelaporan dan kepercayaan antara perawat dan pasien yang
akan memungkinkan pembentukan hubungan terapeutik.
e. Memperbaiki komunikasi informasi pada dokter.
f. Menghilangkan pembantu perawat dari administrasi perawatan pasien
langsung.

6
g. Membebaskan manajer perawat klinis untuk melakukan peran manajer
operasional: untuk menghadapi masalah staf dan penugasan dan memotivasi
serta mendukung staf.
2. Kerugian
a. Keperawatan primer dikatakan memerlukan seluruh staf menjadi RN, yang
meningkatkan pengaturan staf dan biaya. Sebagai contoh, uang dihemat bila
tugas bukan keperawatan dilakukan oleh kategori personel lain dan tidak
diambil alih oleh RN.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelayanan keperawatan professional adalah pemberian asuhan keperawatan dengan
pendekatan proses keperawatan. Metode penugasan yang memungkinkan terlaksananya
asuhan keperawatan secara professional diantaranya adalah metode Tim dan metode
Perawat Primer. Mengingat metode perawatan primer diperlukan perawat yang
mempunyai kompetensi yang tinggi (tingkat spesialis) dan jumlah yang cukup,
sementara di Indonesia (utamanya RSCM) belum ada maka dalam MPKP digunakan
metode PN dimodifikasi dengan pendekatan Tim (Primary team). Dalam
pengorganisasiannya agar tujuan pelayanan keperawatan dapat tercapai dibutuhkan
uraian tugas, tanggung jawab dan peran yang jelas dari masing-masing klasifikasi tenaga
perawat yang ada yaitu sebagai kepala ruang, ketua tim, dan pelaksana (metode Tim) dan
Kepala ruang, perawat primer dan perawat asosiat (MPKP).

3.2 Saran
Penulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat mengerti tentang
MAKP Primer sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan aplikasi model metode
asuhan keperawatan profesional primer.

8
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Depkes. 2016. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Nursalam.2015. Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta : salemba medika
Swanburg, Russel C. 2015. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan untuk Perawat
Klinis. Jakarta : EGC

9
10

Anda mungkin juga menyukai