Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Imunologi pasif

By : Ayu Triwidianingsih

1. Antibodi spesifik anti streptolisin O


2. Streptococcus Beta hemolitikus (grup A dan grup C)
3. Partikel latex yang dilapisi antigen streptolisin O
4. C- reaktive protein
5. Hati
6. Infeksi akut dan inflamasi/peradangan
7. Partikel lateks yang dilapisi AHG (Anti Human Globulin) CRP antibodi
8. Rheumatoid faktor
9. Antibodi terhadap rheumatoid faktor
10. Serum
11. Aglutinasi latex
12. Visual
13. Penganceran serum/titer serum
14. 1 iu/mL
15. Virus dengue
16. Dalam sampel
17. Ga tau
18. B
19. A
20. Garis
21. Merah
22. Antigen spesifik
23. Antibodi dan antigen spesifik
24. Garis berwarna merah

ESSAI

1. Konjugat adalah katalisator yang membantu proses pengikatan Ab/Ag sehinggga hasil
pemeriksaan dapat dibaca dengan mudah
2. Agar molekul yang tidak berikatan dengan substansi terbuang serta menguatkan ikatan
yang telah terbentuk sebelumnya
3. Cut off adalah batas deteksi yang masih bisa di baca oleh alat
IgM ELISA Rubella : Mikrotiter strip well dilapisi dengan anti-human IgM-class
antibodi untuk mengikat antibodi Rubella yang terdapat dalam spesimen. Setelah mencuci
well untuk membuang semua bahan yang tidak berikatan, dimasukkan kompleks antigen dan
enzim peroksidase (HRP) yang dilabelkan dengan antibodi Rubella. Ikatan kompleks ini
untuk menangkap antibodi IgM spesifik Rubella. kompleks imun ini akan terlihat dengan
penambahan substrat Tetramethylbenzidine (TMB) yang menghasilkan warna biru pada hasil
reaksi. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan jumlah antibodi IgM spesifik
Rubella. Sulphuric acid ditambahkan untuk menghentikan reaksi. Titik akhir hasil berwarna
kuning. Absorban dicari dengan ELISA microwell plate reader dengan panjang gelombang
450 nm.

IgG Dengue Metode ELISA : Mikrotiter strip well dilapisi dengan antigen Dengue
untuk mengikat antibodi spesifik IgG dalam spesimen. Setelah pencucian well untuk
membuang semua bahan yang tidak berikatan, kompleks antigen dan konjugat enzim
peroksidase (HRP) yang dilabelkan pada antihuman IgG ditambahkan. Ikatan kompleks ini
untuk menangkap spesifik antibodi Dengue. Kompleks imun terbentuk oleh ikatan konjugat
yang divisualisi dengan penambahan substrat Tetramethylbenzidine (TMB) yang
menghasilkan warna biru pada hasil reaksi. Intensitas warna dari produk sebanding dengan
jumah antibodi spesifik IgG terhadap Dengue dalam spesimen. Sulphuric acid ditambahkan
untuk mengakhiri reaksi. Hasil akhir produknya merupakan kompleks warna kuning.
Absorbant dicari dengan panjang gelombang 450 nm menggunakan ELISA microwells plate
reader.
IgE ECLIA : Metode ECLIA yang menggunakan
metode kompetitif dipakai untuk menganalisis substrat yang
mempunyai berat molekul yang kecil. Sedangkan prinsip
sandwich digunakan untuk substrat dengan berat molekul yang
besar. Metode Electrochemiliuminescense Imunoassay
menggunakan ruthenium (II) tris(bipyridyl) sebagai label dan
bereaksi dengan tripropilamine (TPA) pada permukaan
elektroda dan panjang delombang 620 nm. Dengan
menggunakan label Mi, beberapa pemeriksaan dapat
dilakukan. Pemeriksaan flowcytometry dengan menggunakan
butiran magnet pada fase padat. Butiran magnet akan
tertangkap permukaan elektroda dan label yang tidak terikat
dibuang dengan cairan dasar. Reaksi electrochemiluminescent
terjadi pada saat label telah terikat dan emisi cahaya akan dihitung memalui tabung
fotomultiplier.

Anda mungkin juga menyukai