DAYA TOKSISITAS - Intravena tidak melalui proses
absorpsi, langsung ke pembuluh darah
• LD 50 à Dosis yang membunuh 50% hewan uji - Inhalasi • ED50 à Dosis yang berefek terhadap 50% - Intramuskular hewan uji - Oral - Kulit, kecuali bila zat tersebut lipofil (larut • TD50 à pengaruh toksik terhadap 50% hewan dlm lemak) dan bila luka terbuka uji Metabolisme - Detoksifikasi • IT ( Index therapi) = LD50/ED50 - aktivasi DOSIS AMAN ED sempit, LD lebar. ED semakin ke 2. Faktor Tubuh kiri, LD semakin ke kanan. Karena LD menunjukan Usia terutama bayilansia toksisitas suatu zat yang makin berbahaya. Status gizi pada kekurangan protein, enzim,albumin JENIS RESPON TOKSIK Kebiasaan terjadi ketika meminum obat dosis tinggi u/ sistem syaraf pusat->toleransi- 1. Jangka masa pemaparan >ketergantungan akut/singkat 3. Faktor lingkungan dosisnya > dosis toksik. Suhu sub kronik Pekerjaan kronik (chronic) Kondisi lingkungan dosisnya < dosis toksik 2. Tempat respon toksik : setempat (local) hanya pada yg terpapar PENANGANAN/TERAPI KERACUNAN sistemik (seluruh tubuh) ginjal, ke sirkulasi 1. Lihat fungsi vital tubuh darah 3. Waktu menimbulkan efek: Pernafasan CPR/oksigen segera alkohol, Denyut jantung RJP delay à parasetamol; Dehidrasi infus 2. Mencegah absorpsi di sal.cerna lambat i.e. asbestos 4. Sifat respon: Pengenceran (Dilusi ) diberi air hangat diberikan pada : berbalik (reversible)à sembuh - kasus keracunan pelarut asam atau tidak berbalik (irreversible) à lama atau tidak basa sembuh à teratogen (zat bahaya bagi janin) - keracunan karena makanan atau bahan 5. Respon khusus: padat Respon terhadap organ: paru-paru, jantung, hati, - keracunan yang disebabkan pelarut ginjal, SSP, Reproduksi, Kulit. organik karsinogenesis Muntah (Emesis) mutagenesis – effect genetic Tidak boleh dilakukan pada korban: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERACUNAN # pingsan atau tidak sadar # tidak punya refleks muntah 1. Faktor Bahan zat penyebab # anak-anak dibawah 6 bulan Bentuk Tidak boleh dilakukan jika keracunan : - Gas : H2s, CO mudah terhirup +asam atau basa kuat - Cair : mudah diabsorpsi +hidrokarbon yang mudah menguap - padat +konvulsan Dosis Oleh : sirup ipekak (zat Apabila melebihi dosis toksik emetin/penstimulasi muntah), apomorfin, Cara masuk racun larutan sabun, rangsangan mekanik, zat racun yang larut lemak dan yang lar.garam pekat terikat dalam protein plasma. Pencucian Lambung (Lavage) Menggunakan arang aktif. Dapat dilakukan pada penderita : 4. Antidot spesifik (antidot=anti racun) pasen setengah sadar, tidak sadar, tidak Antidot kimia ada reflek muntah, jika muntah tidak Bereaksi secara kimia à menghasilkan boleh, Menelan racun dalam jumlah besar senyawa yang kurang atau tidak beracun. Tidak boleh dilakukan pencucian lambung: Contoh : oksalat + ca ca oksalat racun korosif, racun mudah menguap, mengendap kejang. Dengan cara memasukan selang Antidot reseptor orogatri/nasogastri, dimasukan nacl/air Antidot reseptor berkompetisi dengan zat hangat, dgn posisi kepala dibawah. racun dalam berikatan pada reseptor. Contoh Adsorben : histamin+reseptor histamin. Nalokson Zat yang dapat digunakan adalah arang berikatan dengan reseptor morfin, sehingga aktif , kaolin, tanah fuller (CaO), dapat digunakan untuk terapi kolestiramin, pektin, atalplugit. ketergantungan. Racun berdifusi ke dalam pori-pori Antidot antagonisme disposisional permukaan zat à membentuk ikatan Bekerja pada tahap absorpsi, metabolisme, kompleks. distribusi atau ekskresi. Contoh: Keracunan Katartik atau laksan parasetamol Mempercepat pengosongan lambung dan Antidot antagonis fungsional usus. Katartika: NaCl fisiologis, Mg sulfat, Efeknya yang berlawanan menurunkan kerja Mg sitrat, Na sulfat, dan Sorbitol zat toksik. Contoh; Reaksi anafilaktik yang Demulsen menyebabkan korban sulit bernapas, maka Penggunaan susu, es krim, kuning telur à diberikan adrenalin yang menormalkan mengurangi iritasi yang disebabkan oleh pernapasannya. sejumlah larutan asam atau basa. 3. Mempercepat eliminasi (sudah masuk ke darah) Diuresis paksa MEKANISME KERJA RACUN mempertinggi ekskresi melalui ginjal. Contoh senyawa: Furosemid atau HCT. 1. Toksokinetika – farmakokinetika Metode ini digabung dengan pembasaan Farmakokinetika : perjalanan racun di dalam atau pengasaman urin tubuh. Farmakodinamika : apa yg tjd pada tubuh +Pembasa urin: Na- bikarbonat ketika ada racun. +Pengasama urin: Asam askorbat Absorpsi Dialisis Yaitu proses penyerapan racun dari tempat - Dialisis peritonial pernafasan ke dalam pembuluh darah. Memasukkan alat ke dalam Inhalasi > parenteral > enteral > topikal peritoneumMemasukkan alat ke dalam Tempat masuknya racun : peritoneum - Sal.cerna penting! - Hemodialisis Adanya pH mempengaruhi keefektifan Sebagai membran semipermeabelnya racun. Misal : lambung, usus adalah kantung “cellophane”. Untuk - Sal.nafas racun yg ukurannya keil. Tapi racun yg Gasmudah menguapmudah diinhalasi bersifat protein/larut lemak tdk - Kulit tersaring lewat folikel rambut, sel-sel kelenjar - Hemoperfusi keringat atau sel kelenjar sebasea. Distribusi Adalah proses perpindahan racum dari darah 3. Ginjal ke suatu tempat di dlm tubuh melalui organ sasaran utama dari efek toksik. Logam pemb.darah. berat, analgesik, antibiotik. Racun dalam darah biofase efek toksik 4. Sis.syaraf Biotransformasi/metabolisme Seny. Sianida dan azid Terjadi di hati (pada hepatosi),usus,ginjal,paru 5. Sis.kardiovaskular Tahapan : Pada jantung dan pem.darah. misal : fluor, Fase I (detoksifikasi) kobalt, arsen. *Terjadi reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis 6. Karsinogenesis * Metabolit yang dihasilkan senyawa tidak Menyebabkan kanker. Paparan asap rokok, toksik stress,alkohol. Fase II 7. Teratogenik *Metabolit fase I berikatan (konjugasi) dengan Cacat bawaan pada janin. Streptomisin, senyawa endogen (gugus sulfhidril,NH2) talidomid. *Metabolit yang dihasilkan senyawa larut air 8. Sis.reproduksi Hasil metabolisme: Metabolit tidak toksik Menganggu spermatogenesis. Logam berat, yang larut air. pestisida. Ekskresi 9. Kulit - Ekskresi Urinari Iritasi. Kosmetika. Metabolit yang larut dalam air dalam darah akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urin. ANALISIS TOKSIKOLOGI - Ekshalasi Senyawa yang mudah menguap akan Pertanyaan yang harus terjawab setelah analisis: dikeluarkan melalui pernapasan jenis racun apa yang terlibat? - Ekskresi fecal berapa besar dosis yang digunakan? Senyawa yang kelarutannya kecil dalam air kapan paparan tersebut terjadi (kapan racun (larut dalam lemak) diekskresikan ke tersebut mulai kontak dengan korban)? saluran empedu, usus kecil dan melalui jalur apa paparan tersebut terjadi dikeluarkan bersama feses. s. (jalur oral, injeksi, inhalasi, dll)? - Jalur ekskresi lainnya Faktor-faktor yang berpengaruh: Susu ibu, keringat dan saliva 2. Farmakodinamika Waktu pengambilan spesimen Efek zat terhadap fisiologi dan biokimia seluler Pembalseman serta mekanisme kerja obat. Efek tersebut Dekomposisi (pembusukan) muncul jika zat toksik tersebut berikatan Petugas pengambil spesimen harus memiliki dengan reseptor (berfungsi sebagai tempat informasi/catatan kasus dari catatan/laporan sistem biologis yang dapat mengenali berbagai atau dokumen lain yang relevan. zat yang punya sifat kimia khusus). Pertimbangan pemilihan spesimen toksikologi: 1. Mudah dianalisis 2. Mudah didapat KERJA RACUN PADA ORGAN 3. Obat induk atau metabolitnya 4. Waktu obat masih terdeteksi pada spesimen 1. Sistem pernafasan 5. Stabilitas obat pada spesimen Yg toksik spt amonia, klorin iritasi lokal 6. Volume/jumlah spesimen Yg karsinogenik asap rokok, AsH3 2. Hati PENANGANAN SPESIMEN Merusak hati etanol, metroteksat, obat 1. Waktu obat anti tuberkulosis, dan parasetamol. 2. Beberapa obat punya waktu deteksi yg Zat2 yang bersifat asam akan menjadi pendek basa, lalu diekstraksi dengan eter. 3. Spesimen postemortem 2. Screening test autolisis/pembusukan Reaksi warna (spot test) apabila gugus 4. Waktu pengambilan spesifik, warna akan timbul KLT Imunoassay PENANGANAN SAMPEL Spektrofotometri 3. Uji konfirmasi 1. Jenis sampel Harus yang spesifik dan sensitif. Misal : GCMS, 1) Cairan tubuh HPLC 2) Organ 4. Interpretasi hasil 3) Sisa makanan dan sisa minuman didasarkan pada data analisis yang valid dan 4) Air (Sumur, sungai, kolam, dll) harus didukung oleh pemahaman ilmu 2. Jenis pengawet toksikologi-farmakologi. •Alkohol absolut (96%) ditambah Na.nitrit Faktor utama yang menentukan hasil analisis: •Formalin 1% 1) Teknis analisis à metode analisis, •Eter operator/analis. •Natrium fluorida kristal, konsentrasi akhir 1% 2) Matriks biologis à variansi sampel terutama pada darah 3) Diagnosis keracunan atau kesalahan •Na Nitrit (0,5%b/v) setelah penambahan NaF. menginterpretasikan. mengandung alkohol 5. Pelaporan •Natrium fluorida + Natrium sitrat pada dimuat ke dalam suatu laporan yang sesuai darah dengan hukum dan perundangan-undangan. •Natrium Azida 1% pada urin •Na Benzoat dan phenil mercuri nitrat anti jamur TOKSIKOLOGI BAHAN MAKANAN DAN ALAM •Larutan garam dapur jenuh. 1. Toksin hewan Pengawet u/ organ yang akan di autopsy : buffer Bisa ular fosfat dan formalin. Menyebabkan hematotoksik(darah) dan 3. Pengadministrasian neurotoksik(syaraf) Kedap air, diberi label dengan sangat jelas Pada hematotoksik, akan menyebabkan Disertai surat pengantar kasus, berita acara hematuri (darah dlm urin), dan penyegelan pendarahan feses Pada neurotoksik akan berbahaya thd TAHAPAN ANALISA RACUN syaraf pusat, kematian, pem.life Bisa laba-laba 1. Sample preparation - Bersifat sistemik (neurotoksik) Disimpan di freezer. Sampel dibagi dua, yg - Bersifat nekrotik satu untuk dianalisis langsung, yang satunya Bisa sengat tawon (WASP) untuk cadangan. Bisa tawon mengandung dalam jumlah dan Pemilihan metode ekstraksi : komposisi berbeda senyawa : - Langsung menggunakan 1 pelarut yang 5- hidroksitriptamin mengekstrak racun, apabila sdh diketahui Hialuronidase (enzim) racunnya Polipeptida yang bersifat termostabil - Stas-Otto-Gang berdasarkan kelarutan Mandaratoksin pada suasan asan dan basa, kemudian di 2. Bahan dari tanaman ekstraksi. Dengan ara : spesimen Kecubung dan atropa dihancurkan, ditambah Nacl fis, diasamkan. Digunakan sbg obat tidur. Senyawa : - Nitrofurazon : Efek negative membunuh alkaloid, I-hiosiamin menyebabkan flora usus dan resistensi mikroba. halusinasi, kematian, depresan berat - Kaliumklorat : iritasi kuat terhadap Nikotin dan asap tembakau membran mukosa lambung dan usus. Nikotin menyebabkan kecanduan. - Diethylpyroarbonat : menyebabkan Mempengaruhi psikis namun tdk iritasi membran mukosa. menimbulkan sakau. Tar (sisa pembakaran - Dulcin : tidak layak digunakan sebagai hidrokarbon) mengandung poliaromatic pemanis. hidrokarbon yaitu benzopirena, berifat - Brominated vgtbl oil : Menimbulkan karsinogenik, apabila pembakaran tdk reaksi alergi, metabolisme ion Br yang sempurna akan menghasilkan CO dan CO2. perlahan menimbulkan akumulasi pada Asam sianida dlm singkong sel adiphose tulang dan lemak. Sifatnya mudah menguap, mudah larut. - KBr : bersifat karsinogenik. Senyawa : glikosida sianogen, berikatan dg gugus gula linamarin, amigdalin. Sianida punya finitas terhadap Fe, menyebankan TOKSIKOLOGI NAPZA anoksia (kekurangan O2) Asam jengkolat dlm jengkol Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, Stabil, larut dalam lemak, asam, mudah dan zat adiktif lain, yaitu obat atau zat yang jika masuk mengkristal dan mengendap dalam urin. kedalam tubuh akan berpengaruh terhadap fungsi 3. Bahan tambahan lain tubuh, terutama otak sehingga dapat berpengaruh Tempe bongkrek terhadap kerja otak dan mengubah perilaku Apabila tercemar Pseudomonas oovenans pemakainya menjadi tidak normal. akan menyebabkan toksoflavin yaitu EFEK : merupakan penghambat (inhibitor) terhadap enzim mitokhondria sehingga 1. Stimulansia menaikan aktvts sistem syaraf mengganggu mekanisme fosforilasi pusat. oksidatif, mengganggu pemecahan Contoh: sabu (methamphetamines), ecstasy karbohidrat dan lemak, serta menghambat (amphetamines), kokain, steroid, nikotin, pembentukan ATP sehingga menyebabkan kafein. kadar gula dalam darah menurun 2. Depresif menurunkan aktv sistem syaraf (hipoglikemia). pusat. Contoh: heroin, morfin, petidine, Oncom valium, alkohol, ganja (cannabis), opium. Dapat tercemar aspergillus flavus 3. Halusinasi menimbulkan halusinasi. menghasilkan alfatoksin. Biasanya pd Contoh : LSD, ganja/cannabis, magic makanan kaleng mushroom. Bahan pencemar Pertanian herbisida, insketisida Logam berat ZAT EFEK WAKTU PAKAI EFEK SETELAH PAKAI Bahan tambahan makanan - Asam borat : terjadi kumulatif pada Stimulan Agresif, kreatif, sulit Kurang PD, badan tidur, komunikatif, lemas, depresi, otak, hati, lemak dan ginjal. horny, paranoid. mengantuk. - Asam salisilat : menyebabkan muntah muntah, kejang perut, sesak napas, Depresan Cuek, santai, malas, Sensitif, lemas, depresi. asidosis, mengantuk.
- Formalin : depresi susunan syaraf.
Halusino- Halusinasi, euforia, Depresi, pusing, - Kloramfenikol : membunuh flora usus gen paranoid. paranoid. dan menyebabkan resistensi bakteri (2) golongan anti-ansietas : kecemasan (3) golongan antipsikosis : psikopat Contoh Antipsikosis: Chlorpromazin, haloperidol, trifluoperazin, (4) golongan antidepresi :penanganan gejala depresi NARKOBA Contoh antidepresan: Amitriptilin, Imipramin, Fluoxetin, Sertralin, dll Narkous = penghilang kesadaran
1. Candu ZAT ADIKTIF
Getah tanaman Papaver Somniferum. zat yang menimbulkan ketergantungan baik psikis Toksisitas à depresi SSP atau fisik yang bukan termasuk narkotika dan 2. Morfin psikotropika alkaloida utama dari opium. Efek: analgesia 1. Alkohol dan narkose perasaan khawatir lenyap dan Absorpsinya cepat, efeknya segera dirasakan. suasana hati menjadi tenang dan tentram. Dosis kecil perasaan relax dan rasa senang. 3. Heroin Dosis tinggitidak mampu mengendalikan heroin dihidrolisis menjadi monoasetilmorfin diri (depresi). Efek sebanding dg dosis. Alkohol (MAM) selanjutnya dihidrolisis menjadi dpt menyebabkan kerusakan hati. morfin. 2. Nikotin 4. Kodein Terdapat pada tembakau, yang dihisap dalam senyawa aktif dalam opium/candu bentuk rokok, cerutu. 5. Ganja 3. Inhalansia Tanaman Cannabis sativa mengandung Zat yg mudah menguap dan masuk ke kanabioid psikoaktif. Zat aktif dari ganja pernafasan. Biasanya pada ketergantungan adalah δ-9-tetrahydrocannabinol (THC). Efek aromaterapi,aseto, dll. depresan SSP disertai halusinasi. 4. Kafein 6. Kokain Misal : kopi, teh. Menyebabkan denyut Erythroxylon coca. Menyebabkan euforia, jantung meningkat, hcl meningakt, aktivitas peningkatan harga diri dan perasan perbaikan juga meningkat. pada tugas mental dan fisik. 7. Metadon digunakan dalam pengobatan ketergantungan dan overdosis opioid (morfin, heroin)
GOLONGAN AMFETAMIN
Meningkatkan daya kerja dan untuk menginduksi
perasaan euforik. Zat golongan amfetamin: ekstasi, sabu sabu.
PSIKOTROPIKA
Mempunyai efek khusus pada psikis atau jiwa.
Berdasarkan penggunaannya dalam terapi:
(1) golongan hipnotika(tertidur) dan sedativa (tidak sadar/ngantuk) contoh : #Luminal (fenobarbitol) #diazepam (benzodiazepin) paling sering digunakan