Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi adalah studi yang mempelajari bagaimana suatu manusia memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ekonomi menjadi dasar dari ilmu mengenai pengaturan-pengaturan
rumah tangga baik itu rumah tangga konsumen maupun rumah tangga produsen.
Ekonomi memiliki peran aktif untuk membantu manusia dalam mengelola sumber daya
yang ada.
Pada dasarnya, kebutuhan hidup manusia sangat tidak terbatas. Namun, alat pemuas
kebutuhan yang tersedia di muka bumi ini terbatas. Inti dari permasalahan ekonomi
adalah tidak seimbangnya kebutuhan manusia dengan alat pemuas kebutuhannya. Selain
itu, distribusi dari alat pemuas kebutuhannya terkadang memiliki kendala.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan permintaan dan penawaran
yang dilakukan dalam sebuah pasar. Pasar disini merupakan tempat bertemunya proses
permintaan dengan proses penawaran. Sebelum suatu produk memasuki pasar, produk
tersebut akan melalui tahap produksi, kemudian akan didistribusikan ke pasar yang
nantinya akan dibeli oleh konsumen dan dikonsumsi.
Dalam hal ini, ilmu ekonomi berperan untuk meminimalisir kesalahan yang dapat
terjadi di suatu pasar. Dengan adanya analisis terhadap konsumen dan produsen,
diharapkan kegiatan dalam pasar tidak akan terlalu terganggu dengan adanya hambatan-
hambatan yang terjadi.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

2. Membantu mahasiswa dalam memahami garis anggaran


3. Membantu mahasiswa dalam memahami pergeseran garis anggaran
4. Membantu mahasiswa dalam memahami penyebab perubahan garis anggaran

1.2.2 Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :


2. Memberi mahasiswa pengetahuan tentang garis anggaran
3. Memberi mahasiswa pengetahuan tentang pergeseran garis anggaran
4. Memberi mahasiswa pengetahuan tentang penyebab perubahan garis anggaran

1.3 Rumusan Masalah


1.3.1 Bagaimana kurve garis anggaran dapat bergeser
1.3.2 Bagaimana tingkat kepuasan konsumen menggunakan pendekatan grafik dan
matematik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Garis Anggaran

Menurut Mankiw (2012: 440) Garis Anggaran adalah “the limit on the consumption bundles
that a consumer can afford”. Apabila diterjemahkan, kurang lebih: Garis Anggaran adalah
berbagai kemungkinan kombinasi konsumsi yang mampu diperoleh konsumen dengan
pendapatannya.
Pada dasarnya setiap orang pasti menginginkan konsumsi yang banyak dan berkualitas
tinggi, karena hal tersebut memang sudah menjadi sifat dasar manusia. Namun, keinginnya
tersebut tidak akan selalu terpenuhi karena pengeluaran manusia dibatasi oleh anggaran yang
dimiliki. Itulah sebabnya Garis Anggaran sering juga disebut dengan “Kendala Anggaran”.
Setiap konsumen berusaha mengalokasikan pendapatan yang terbatas untuk membeli
berbagai macam komoditi yang tersedia sedemikian rupa sehingga tingkat kepuasan yang
diterimanya maksimum.
Kendala pendapatan ini juga dapat digambarkan pada bidang yang sama dengan kurva
indiferen. Kendala pendapatan ini disebut juga garis anggaran (budget line), yaitu garis yang
menghubungkan titik-titik kombinasi barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan
tertentu.
B. Ciri-Ciri Garis Anggaran
1. Berslope negatif
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kana semakin membesar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.

Contoh :

Misalnya, Anda memiliki pendapatan tetap sebagai pelajar seperti kiriman uang dari orangtua
Anda sebesar Rp500.000,00 dan uang tersebut Anda belikan pakaian dan buku pelajaran.
Adapun harga pakaian adalah Rp20.000,00 per unit dan harga buku adalah Rp25.000,00 per unit.

Anda akan menghabiskan uang yang ada untuk membeli pakaian dan buku. Anda dapat
membelanjakan uang tersebut untuk membeli berbagai alternatif kombinasi pakaian dan buku.
Jika seluruh uang yang ada dibelanjakan untuk membeli pakaian, Anda dapat membeli 25 potong
pakaian. Adapun jika digunakan untuk membeli buku, Anda dapat membeli 20 buku. Beberapa
kemungkinan dari kombinasi pakaian dan buku tersebut terlihat pada Tabel berikut ini.
Tabel Alternatif Kombinasi Pakaian dan Buku

Pakaian Buku
25 0
20 4
15 8
10 12
5 16
0 20

Berdasarkan Tabel di atas, dapat digambarkan kurva garis anggaran yang berbentuk garis
lurus. Kurva garis anggaran menunjukkan seluruh kombinasi dari kedua barang yang mungkin
terjadi, sehingga seluruh pendapatan konsumen habis dibelanjakan.

Dengan demikian, garis anggaran menggambarkan semua kombinasi barang-barang yang


tersedia bagi rumah tangga pada penghasilan atau pendapatan tertentu dan pada harga barang-
barang yang dibelinya.

Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.
 Contoh 2 :

Tabel 1. Berbagai Kombinasi yang Dapat dipilih Oleh Konsumen


Uang untuk Uang untuk Total
Mie Ayam Jus Alpukat
Membeli Mie Membeli Jus Pengeluaran
(mangkuk) (gelas)
Ayam (Rp) Alpukat (Rp) (Rp)
0 10 0 50.000 50.000
1 9 5.000 45.000 50.000
2 8 10.000 40.000 50.000
3 7 15.000 35.000 50.000
4 6 20.000 30.000 50.000
5 5 25.000 25.000 50.000
6 4 30.000 20.000 50.000
7 3 35.000 15.000 50.000
8 2 40.000 10.000 50.000
9 1 45.000 5.000 50.000
10 0 50.000 0 50.000
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa terdapat 11 kombinasi konsumsi yang dapat dipilih
oleh konsumen. Pada dasarnya konsumen pasti menginginkan semuanya maksimal (10 mangkuk
mie ayam dan 10 gelas jus alpukat) tetapi manusia dibatasi oleh anggarannya yaitu sebesar
Rp50.000,00 sehingga konsumen hanya mampu mengkonsumsi mie ayam dan jus alpukat sesuai
11 kombinasi pada tabel 1 di atas.
Apabila tabel tersebut digambarkan dalam sebuah kurva, maka kurva tersebut akan mirip
dengan kurva permintaan yang memiliki slope negatif. Berikut ini kurva Garis Anggaran
tersebut:

Berbagai titik pada garis anggaran mengindikasikan kombinasi konsumen atau trade-
off antara dua barang (dalam hal ini adalah mie ayam dan jus alpukat). Ketika seorang konsumen
meningkatkan jumlah mie ayam yang dibeli, konsumen tersebut harus mengurangi jumlah jus
alpukat yang dibeli dan sebaliknya.
 Perilaku Konsumen Rasional
Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut:
a) Barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen;
b) Barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen;
c) Mutu barang terjamin;
d) Harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

 Perilaku Konsumen tidak Rasional


Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen
tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya,
yaitu:
a) Tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik;
b) Memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen;
c) Ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon;
d) Prestise atau gengsi.

C. Pergeseran Anggaran

Pergeseran garis anggaran dapat disebabkan oleh salah satu sebab berikut ini, yaitu : 
 Pertama perubahan harga X, sedangkan harga Y dan pendapatan tetap. Apabila harga X
turun maka semakin banyak jumlah barang X yang dapat dibeli, sehingga garis anggaran
bergeser berlawanan arah dengan arah jarum jam. Sebaliknya kalau harga X naik maka
semakin sedikit barang X yang dapat dibeli, dan pergeserannya adalah searah jarum jam. 
 Kedua perubahan harga barang Y dengan asumsi barang X dan pendapatan tetap akan
mengakibatkan pergeseran searah atau berlawanan arah jarum jam. 
 Ketiga terjadi perubahan harga barang dengan persentase yang sama, kalau harga X naik
10 persen dan harga Y juga naik 10 persen, atau bila Y turun 10 persen dan harga X juga
turun 10 persen. Perubahan ini akan menyebabkan garis anggaran bergeser sejajar ke kiri
atau ke kanan.
 Keempat, Perubahan garis anggaran ke kiri atau ke kanan dapat juga disebabkan oleh
kenaikan pendapatan. Apabila pendapatan naik sedangkan harga kedua jenis barang
konstan maka garis anggaran akan bergeser ke kanan, ini berarti lebih banyak dari kedua
jenis barang yang dapat dibeli. Sedangkan, kalau terjadi penurunan pendapatan akan
menyebabkan garis anggaran bergeser ke kiri secara sejajar.

    
       Faktor yang dapat merubah Budget Line :

1. Perubahan Harga. Jika harga suatu barang naik, maka Budget Line akan mengarah ke titik
Origin dan jika harga suatu barang turun, maka Budget Line akan bergeser menjauhi titik 0.
2.  Perubahan Pendapatan. Jika pendapatan naik, Budget Line akan bergeser ke kanan/
menjauhi titk Origin. Dan sebaliknya.

Seorang konsumen akan mencapai tingkat kepuasan maksimum dengan syarat bahwa dia
mencapai titik dimana Bugdet Line menyinggung Indefference Curve. Dengan diketahuinya
citarasa konsumen (yang ditunjukan oleh Kurva Kepuasan Sama = IC/ Indefference Curve) dan
berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen (yang ditunjukkan oleh Budget Line)
dapatlah sekarang ditunjukkan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasaan yang
maksimum. Untuk maksud tersebut perlu Garis Anggaran Pengeluaran (BL) dan Indefference
Curve (IC) digambarkan dalam satu grafik.

Indefference Curve mempunyai karakteristik:

a) Selera konsumen terhadap barang tertentu dianggap konsisten, akibat dari asumsi ini adalah
kurva indeference tidak pernah bersinggungan berpotongan (intersection) satu sama lain.
b) Individu atau konsumen lebih menyukai barang dengan jumlah yang lebih banyak dari pada
jumlah yang lebih sedikit, sehingga akibat dari asumsi ini adalah kurva indeference berslope
negatif, yang merfleksikan prinsip umum dimana individu akan mengorbankan baraang
untuk mendapatkan barang yang mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
c) Kurva indifference menggambarkan efek subtitusi antara barang satu dengan barang
lainnya.  Misalnya X dan Y mempunyai efek subtitusi 1:2 maka satu kenaikan barang X akan
menyebabkan penrurunan dua unit barang Y. 

Tidak hanya kepuasan optimum yang bisa dicapai menggunakan kurva garis anggaran,
namun solusi optimal juga bisa didapatkan dengan memperhatikan garis anggaran. Diantaranya:

Memaksimalkan tingkat kepuasan pada garis anggaran tertentu.


Ketika seseorang dihadapkan pada suatu garis anggaran tertentu dan ia hanya memiliki sejumlah
uang. Maka sebagai solusi ia harus memilih kombinasi yang bisa mendapatakan kepuasan yang
maksimum dengan menghabiskan seluruh dana yang tersedia.
Minimalisasi garis anggran pada tingkat kepuasan tertentu.
Ketika seseorang telah merasa puas dengan hanya mengonsumsi sejumlah tertentu barang. Maka
lebih baik ia menggunakan kombinasi yang memiliki kepuasan sama dengan yang lain namun
menggunakan dana yang lebih rendah.

1. Perubahan Harga
Perubahan harga dengan asumsi pendapatan tetap, akan menyebabkan garis anggaran
yang baru bergeser ke kanan bila terjadi perubahan harga dari $ 6 menjadi $ 3. Artinya seolah –
olah pendapatan bertambah, dan barang yang dapat dibeli semakin banyak.
Kurva:
Berdasarkan gambar di atas, garis anggaran bergeser ke kiri bila terjadi kenaikan harga
dari $ 6 menjadi $ 12, artinya seolah – olah pendapatan berkurang dan barang yang dapat dibeli
semakin sedikit

Gambar di atas menunjukkan perubahan pembelian barang akibat perubahan harga.

2. Perubahan Pendapatan

Perubahan pendapatan dengan asumsi harga tetap, akan menyebabkan garis anggaran
yang baru bergeser sejajar ke kanan bila terjadi kenaikan pendapatan dari $ 15 menjadi $ 30
artinya barang yang dapat dibeli semakin banyak. Garis anggarannya bergeser ke kiri bila terjadi
penurunan pendapatan dari $ 30 menjadi $ 15, artinya barang yang dapat dibeli semakin sedikit.

Kurva:
Gambar di atas menunjukkan perubahan konsumsi akibat perubahan pendapatan

D. Teori Utilitas

Utilitas atau Nilai guna adalah tingkat kepuasan atau kegunaan yang diperoleh seseorang
dalam mengkonsumsi suatu produk barang atau jasa.

The Classical Theory of Utility

      Menyatakan bahwa utility dapat diukur (measurable), seperti harga serta kuantitas penawaran
dan permintaan. Jadi, utility is cardinal, sehingga terhadap suatu barang atau jasa dapat diberi
angka utilitas. Utilitas mempunyai prinsip bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan seseorang
dalam mengkonsumsi barang tersebut maka semakin tinggi pula nilai guna dari produk barang
atau jasa tersebut. Utilitas sendiri dapat dibagi menjadi dua macam:

 Nilai guna total (total utility)


 Nilai guna marginal (marginal utility)

 Nilai Guna Total (Total Utility)

Adalah tingkat kepuasan yang didapatkan konsumen dari proses mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu.
Contoh: Kita membeli air mineral sebanyak 2 botol dan meminumnya langsung pada saat car
free day, maka nilai guna air mineral yang kita minum tersebut adalah sejumlah 4 botol.
Pada minggu berikutnya, konsumsi kita terhadap air mineral tersebut akan bertambah
atau meningkat ,karena setelah berjalan kita akan merasa haus atau dehidrasi maka akan segera
minum air sebanyak mungki atau bertambah 2 botol dari minggu sebelumnya jadi meningkat
sejumlah 4 botol maka dengan begitu nilai guna dari air mineral yang kita minum adalah 6.

 Nilai Guna Marginal (Marginal Utility)

Adalah kenaikan atau penurunan tingkat kepuasan konsumen karena dampak kenaikan
atau pengurangan penggunaan satu unit produk barang atau jasa tertentu. Nilai guna marginal
atau marginal utility berlaku dengan beberapa syarat seperti berikut:

 Nilai guna yang dapat diukur


 Konsumen bersifat rasional sehingga berdampak perilaku bisa dipahami secara logis
 Konsumen memiliki tujuan memaksimumkan utilitasnya

Contoh:
Ketika kita sedang meminum air mineral pertama, maka nilai guna total air mineral yang
dapat diukur adalah 30 dan pada konsumsi air mineral berikutnya kita mendapat nilai guna 50.
Dari nilai guna total konsumsi air mineral pertama dan setelahnya maka kita akan mengetahui
nilai guna marginalnya yaitu 50 – 30 = 20. Maka nilai gunanya adalah 20. Hukum marginal
utility yang semakin menurun Law of Diminishing Marginal Utility.

Jika ada tambahan nilai guna yang nantinya diperoleh seseorang dari dia mengkonsumsi
sesuatu barang akan menjadi semakin sedikit atau menurun jika orang tersebut terus melakukan
penambahan nilai konsumsinya sehingga menyebabkan bertambahnya nilai guna dari barang
tersebut yang menjadi negative.

Konsep nilai guna utility ini dapat menjelaskan berbagai macam kelemahan berupa
paradok seperti kegunaan suatu barang beserta harganya. Contohnya seperti buah jeruk, yang
dimana kita sampai titik tertentu tidak akan mau lagi memakannya, hingga buah jeruk itu
diberikan secara gratis. Hal ini secara langsung menunjukkan bahwa pertambahan tingkat
kepuasan seseorang dari barang yang diberikan dari setiap tambahan satu unit produk atau
barang yang dikonsumsi semakin menurun atau berkurang. Maka dari itu inilah yang disebut
Law of Diminishing Marginal Utility.

Setiap orang akan berusahan untuk meningkatkan atau memaksimumkan tingkat


kepuasan dari setiap barang yang dikonsumsinya. Maka jika hanya terdapat 1 jenis barang untuk
memaksimumkan nilai guna dari suatu barang maka tidaklah sulit untuk dijadikan pengukurnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Garis anggaran (budget line) adalah garis yang menunjukan jumlah barang yang dapat


dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu,pada tingkat harga tertentu.Konsumen
hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran

Saran

Dalam kegiatan ekonomi, terdapat banyak permasalahan, salah satunya kelangkaan.


Diharapkan dengan adanya makalah ini, pembaca maupun masyarakat dapat melakukan analisis
sebelum melakukan kegiatan perekonomian sehingga dapat meminimalisir masalah yang bisa
saja muncul.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pendidikanekonomi.com/2014/11/pengertian-garis-anggaran-kendala.html

http://web-suplemen.ut.ac.id/espa4111/espa4111a/MENU2/garis_anggaran1.htm

http://majalaremaja.blogspot.com/2012/06/ciri-ciri-penting-garis-anggaran.html

https://blogips-ekonomi.blogspot.com/2018/04/kurva-indiferen-dan-garis-anggaran.html

http://hafidasatya.blogspot.com/2009/12/resume-pergeseran-garis-anggaran.html

http://chanchanfia.blogspot.com/2013/12/konsep-budget-dan-kepuasan-optimal.html

Anda mungkin juga menyukai