Anda di halaman 1dari 4

Laporan Pembelajaran Selama Daring

Pembelajaran secara daring untuk perkuliahan ada plus minus nya bagi saya. Mungkin
beberapa hal bernilai baik dan menguntungkan tapi banyak juga bernila buruk dan merugikan
saya. Untuk yang menguntungkan menurut saya adalah pembelajaran dapat dilakukan dimana
saja dan tidak harus pergi ke kampus untuk belajar. Lalu, saya menjadi mengerti untuk
menggunakan perangkat laptop lebih baik lagi karena ada awalnya saya kurang mengerti
mengenai program-program yang ada di laptop dan aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk
melakukan pembelajaran online. Pembelajaran online membantu saya dapat lebih banyak
memperoleh informasi dari internet dimana dosen memberikan link atau sumber-sumber
terpercaya yang dapat dijadikan sebagai acuan pencarian bahan tugas. Tak jarang, dosen
mengirimkan link atau buku berbentuk pdf untuk membantu saya mengerjakan tugas dan melihat
bagaimana pengerjaan tugas tersebut atau materi pelajaran dalam bentuk video.

Ada juga seminar-seminar yang saya ikuti karena dilakukan secara online membantu saya
menambah wawasan yang saya punya. Karena biasanya saya sangat jarang untuk ikut seminar
yang memerlukan biaya yang cukup mahal dan harus pergi ke lokasinya dulu untuk bisa ikut.
Hal ini menyita banyak waktu dan uang saya untuk mengikuti seminar. Karena itu, saya sangat
merasa terbantu dengan adanya pembelajaran online dengan seminar online. Saya cukup suka
dengan mata kuliah psikologi disamping dosennya cukup baik memberikan pelajaran dan materi
yang dijelaskan, dosen tersebut juga cukup ramah dalam berdiskusi. Kemudian saya merasa
senang dengan tugas yang diberikan karena tugasnya cepat dipahami dan itu membuat tugasnya
tidak terasa berat. Sebelum memberikan tugas, dosennya juga menjelaskan terlebih dahulu secara
detail mengenai tugasnya jadi saya mudah mengerjakannya.

Namun saya juga merasakan kerugian dari adanya pembelajaran online. Saya sangat
merasa terbebani dengan tugas yang kian menumpuk dan menyita waktu saya sehingga saya
setiap hari hanya bisa menatap layar hp atau laptop untuk mengerjakan tugas sampai orangtua
saya bingung kenapa saya terus menerus menatap layar laptop dan hp setiap saat. Tugas dari
semua dosen cukup menyulitkan saya dalam memanajemen waktu yang sudah saya atur
jadwalnya. Keadaan covid-19 juga merugikan saya karena saya kesulitan mendapatkan data
lapangan untuk tugas penelitian. Saya harus mencari data dari link resmi yang mana tidak
semuanya terlampirkan dan ada juga yang terkunci sehingga tidak bisa saya akses. Tugas yang
begitu banyak membuat saya merasa sakit kepala dan bingung harus apa. Ada juga yang dosen
tidak memberikan penjelasan secara jelas tetapi soal yang diberikan benar-benar sulit. Tetapi
setelah saya kerjakan sesuai dengan buku panduan malah dikatakan hasil kerjaan saya salah dan
saya bingung salahnya dimana. Tidak adanya evaluasi atau diskusi pembahasan soal tersebut
membuat saya kesal karena dosen seakan tidak peduli dengan mahasiswanya dan menganggap
pemahaman mahasiswanya dapat setara dengan pemikiran dosennya.

Seperti saat saya mengerjakan laporan ini, ternyata ada kerjaan saya yang salah
dikarenakan dosen menyampaikan suatu tugas tidak dengan jelas. Saya merasa kesal karena
dosen tersebut tidak menerima perbaikan padahal ini bukan kesalahan saya saja tetapi kesalahan
dosen juga yang kurang jelas menyampaikan tugas. Ada juga tugas yang mengharuskan saya
membeli bahan keluar rumah. Padahal saat ini sedang Covid-19 tetapi saya harus keluar untuk
mengerjakan tugas tersebut. Saya kesal karena butuh perjuangan untuk bisa keluar rumah
membeli bahan tugas. Saya kesal ketika saya harus kucing-kucingan dengan polisi yang
berpatroli padahal saya mau beli bahan tugas tetapi tidak diperbolehkan karena daerah rumah
saya sudah zona merah. Saya ebnar-benar bingung dan kesal. Ditambah uang yang saya punya
tidak banyak tetapi beberapa perkuliahan mengharuskan daring dan melakukan video call selama
berjam-jam yang menghabiskan kuota dengan cepat. Pengeluaran saya satu hari benar-benar
banyak dan ini sangat merugikan saya. Saya berharap dapat dikurangi tugas ketika Covid-19
melanda ternyata tugas tetap banyak. Dan ada juga dosen yang selama Covid-19 menghilang
membiarkan mahasiswa belajar sendiri namun ketika ujian baru muncul dengan soal yang cukup
sulit. Saya butuh bimbingan dengan tugas dan materi yang ada tetapi dosennya tidak
menjelaskan hal tersebut.

Ada juga dosen yang sering membuat saya jantungan dan takut untuk melakukan sesuatu
karena setiap gerak gerik diperhatikan dan takut jika terjadi kesalahpahaman dengan dosen
tersebut. Setiap tugas harus diperhatikan benar-benar dan jika tidak paham maka boleh ebrtanya
tetapi ketika saya bertanya dosen tersebut akan menjawab namun dengan nada yang kesal dan
membuat saya malas untuk bertanya lagi. Ini benar-benar membuat kepala saya sakit. Berlebih
ketika ada satu orang yang membuat kesalahan maka satu kelas yang kena dan semua orang akan
terancam nilai sikapnya. Ada yang baik tetapi over disiplin dan membuat saya sedikit tidak
nyaman dengan hal tersebut. Dosennya cukup perfeksionis sehingga semua tugas harus
dikerjakan dengan benar walau dia berkata tidak masalah salah sedikit tetapi faktanya kesalahan
sedikit jadi suatu perkara yang besar. Sehingga saya harus benar-benar memperhatikan pekerjaan
saya dengan teliti. Saya tau ini baik untuk saya tetapi saya sedikit tertekan. Saya jujur kalau saya
lambat dalam berhitung dan karena itu saya sedikit kesal dengan tugas-tugas perhitungan.
Karena itu saya butuh penjelasan detail mengenai mata kuliah yang berkaitan dengan
perhitungan. Apalagi tugas yang menggunakan rumus membuat kepala saya terasa pecah dan
butuh penjelasan dengan detail. Tetapi banyak dosen yang tidak menjelaskan materi yang
berkaitan perhitungan.

Saya senang untuk beberapa saat tetapi kesal, sedih, marah untuk waktu cukup lama.
Banyak waktu saya yang tersita dan untuk istirahat saja terkadang tidak cukup. Karena tugas
yang menumpuk saya hanya menghabiskan waktu sekitar 1-2 jam per hari untuk tidur. Bahkan
sering saya tertidur di depan laptop bahkan telat makan. Saya juga sering telat buka puasa karena
mengerjakan tugas-tugas saya. Banyak sekali yang membuat saya kesalkan tetapi itu buang-
buang waktu saja jadi saya tetap diam dan mengerjakan tugas yang ada. Saya lelah dengan tugas
yang cukup banyak tetapi saya harus tetap semangat dengan semuanya. Mau bagaimana lagi, itu
sudah tuntutan saya. Harus dapat mempersiapkan otak dan hati untuk bisa bersabar dalam
menghadapi apapun yang terjadi diperkuliahan ini. Saya harus tetap bersemangat untuk menjadi
sarjana dan mengubah nasib keluarga saya. Saya ingin meningkatkan derajat orangtua saya dan
membahagiakan keduanya.

Anda mungkin juga menyukai