Undang-Undang (UU) Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menyatakan bahwa Perbankan
Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan Prinsip Syariah, demokrasi ekonomi, dan
prinsip kehati-hatian. Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) wajib menjalankan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat. Keduanya-BUS dan UUS-dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk
lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial
lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Kedua lembaga tersebut dapat
menghimpun dana sosial yang berdasarkan wakaf uang dan menyalurkan kepada pengelola wakaf (
nadzir) sesuai cengan kehendak pemberi wakaf ( wakif)
2. Selain melakukan kegiatan usaha tersebut, sesuai dengan Pasal 20 UU Perbankan Syariah, BUS juga
dapat: