TEKNOLOGI PENGELASAN
DISUSUN OLEH
NAMA : ANDRE PANJAITAN
NIM: 5183122019
DOSEN PENGAMPU :
Dr. R. Mursid, S.T., M.Pd.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
Laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pemikirannya.
Dan harapan kami semoga Laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat membantu memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Laporan ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam Laporan ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
TEORI DASAR.........................................................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................................14
ALAT DAN BAHAN..............................................................................................................14
BAB VI....................................................................................................................................26
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyalakan busur dan pengelasan alur dengan las busur listrik
dan las asetilin
2. Mahasiswa dapat membuat alur las pada pelat besi dengan menggunakan las busur
listrik
3. Mahasiswa dapat membuat sambungan tumpang dengan las busur listrik
4. Mahasiswa dapat membuat sambungan T pada dua buah plat besi
5. Mahasiswa dapat membuat sambungan 1 dengan las busur listrik
6. Mahasiswa dapat menyatukan dua buah plat dengan las asetilin
7. Mahasiswa dapat membuat sambungan tumpang dengan las asetilin
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar teori pengelasan yang didapatkan dari
matakuliah teknologi pengelasan
2. Mahasiswa mampu melakukan proses pengelasan dengan las asetilin maupun las
busur listrik
3. Mahasiswa mampu menyalakan busur dan membuat berbagai sambungan
1
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pengertian
Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah logam atau lebih menjadi satu
yang menggunakan tenaga panas , baik dengan bahan tambah yang biasanya dengan
menggunakan kawat las ataupun tidak.
2
Gambar 2. 2 Kabel Las
3. Setang Las
Yang berfungsi sebagai pemegang elektroda yang digunakan sebagai bahan isisan
dalam pengelasan.
4. Klem Massa
Berfungsi sebagai penghantar arus massa yang dijepit ke benda kerja.
3
5. Elektroda Las
Digunakan sebagai bahan tambah untuk proses pengelasan, dimana bagian selaput
luar akan terbakar pada saat proses pengelasan dan menghasilkan gas pelindung.
Gambar 2. 5 Elektroda
4
Ada 2 cara untuk menyalakan busur listrik yaitu sebagai berikut:
a. Diayunkan
Penyalaan ini dengan cara mengayunkan elektroda terhadap benda kerja.
5
Gambar 3. 1 Proses LasOxy-Acetylene
6
Gambar 2. 11 Tabung Oksigen
3. Regulator
Berfungsi untuk mengetahui tekanan isi tabung oksigen
dan acetylene dan untuk mengatur tekanan kerja yang dubutuhkan
pada saat pengelasan.
Gambar 2. 12 Regulator
4. Selang (Hose)
Digunakan untuk mengalirkan gas acetylene dan oksigen
dari tabung yang melalui regulator yang akan menuju ke setang
las (torch).
Gambar 2. 13 Selang(Hose)
7
5. Setang Las (Torch)
Berfungsi sebagai tempat pencampur gas acetylene
dengan gas oksigen, pada setang las terdapat katup acetylene dan
katup oksigen yang berfungsi untuk mengatur besarnya gas yang
akan dikeluarkan sekaligus tempat pembakaran campuran gas
acetylene dan oksigen.
2. Api Karburasi
Yaitu nyala api yang campuran gas acetylene lebih banyak dari gas
oksigennya.
8
3. Api Oksidasi
Yaitu nyala api yang campuran gas oksigen lebih banyak dari gas
acetylene.
9
2. Setang Las (Torch)
10
2.2.4 Tungsten Innert Gas (TIG)
Las TIG adalah proses las cair, dimana pengelasan yang sumber
panasnya berasal dari loncatan bunga api listrik dengan dilindungi oleh gas
mulia dan bahan tambahnya ditambahkan dari luar.
11
Gambar 2. 25 Tabung Gas Mulia
3. Setang Las (Torch)
Berfungsi sebagai tempat keluarnya gas mulia dan tempat
penyalaan busur listrik.
12
Gambar 2. 27 Jenis - Jenis Sambungan Las
13
BAB III
MATERI PEMBELAJARAN
1.Meja Las
Digunakan sebagai tempat untuk menaruh benda kerja yang akan dilas.
3.Palu
Gambar 3. 4 Palu
14
4.Baju Las/ Apron
Gambar 3. 5 Apron
5.Sarung Tangan
(a) (b)
Gambar 3. 7 (a) Tabung Acetylene, (b) Tabung Oksigen
7.Regulator
15
Gambar 3. 8 Regulator
8.Kawat Las
10.Penggrais
Gambar 3. 11 Penggaris
16
11.Penggores
Gambar 3. 12 Penggores
12.Topeng Las
Digunakan untuk melindungi bagian wajah dan mata welder dari sinar ultraviolet dan
percikan api las.
Berfungsi sebagai tempat pencampuran gas acetylene dengan gas oksigen dan juga tempat
pembakaran.
Gambar 3. 14 Torch
14.Klem Massa
17
Gambar 3. 15 Klem Massa
Digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari mesin las ke benda kerja.
17.Hack Saw
Cara Kerja
1.Siapkan 2 bahan las atau plat baja karbon dengan ukuran 40 mm x 20 mm
2.Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian ditempatkan dimeja las
3.Atur tegangan las 90-150 V
4.Gunakan apd (alat pelindung diri) seperti, sarung tangan, helm las, dan apron
5. Pasang kabel elektroda dan massa pada mesin las, yang dimana kabel elektroda dan
massa dihubungkan pada kutub positif dan kutub negatif
6.Pasang elektroda pada penjepit elektroda
7.Nyalakan mesin las
8.Mulai menyalakan elektroda dengan cara digoreskan atau dihentakan pada daerah benda
kerja yang akan dilas
9.Setelah nyala
10. Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung
11.Bersihkan kerak hasil las titik tersebut menggunakan sikat kawat dan palu terak
12.Kemudian lakukan pengelasan pada sambungan tersebut dengan cara diayun-ayun
dengan membentuk zigzag pada ujung elektroda
13.Bersihkan kerak hasil las pada sambungan menggunakan sikat kawat dan palu terak
14. Dinginkan hasil lasan, baik menggunakan air ataupun oli
19
B. Pengertian Sambungan Tumpang
Sambungan ini digunakan untuk menyatukan dua bagian logam dimana bagian yang
satu menumpang diatas logam lainnya.Sambungan seperti ini merupakan salah satu jenis
sambungan yang terkuat.
Alat dan Bahan
Alat :
1) Palu terak
2) Seperangkat peralatan las busur manual
3) Sikat kawat
4) Tang
Bahan :
6) 2 Plat baja karbon 40mm x 20mm
7) Elektroda E 6013 diameter 2,6mm
8) Sarung tangan
9) Helm las
10) Apron
Cara Kerja
1. Siapkan 2 bahan las atau plat baja karbon dengan ukuran 40 mm x 20 mm
2. Letakkan satu plat diatas plat yang lain kemudian ditempatkan dimeja las
3. Atur tegangan las 90-150 V
4. Gunakan APD (alat pelindung diri) seperti, sarung tangan, helm las, dan apron
5. Pasang kabel elektroda dan massa pada mesin las, yang dimana kabel elektroda dan
massa dihubungkan pada kutub positif dan kutub negative
6. Pasang elektroda pada penjepit elektroda
7. Nyalakan mesin las
8. Mulai menyalakan elektroda dengan cara digoreskan atau dihentakan pada daerah
benda kerja yang akan dilas
9. Setelah nyala
10. Posisikan elektroda membentuk sudut 80o untuk mendapatkan posisi yang pas saat
mengelas
11. Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung
12. Bersihkan kerak hasil las titik tersebut menggunakan sikat kawat dan palu terak
13. Kemudian lakukan pengelasan pada sambungan tersebut dengan cara diayun-ayun
dengan membentuk zigzag pada ujung elektroda
20
14. Bersihkan kerak hasil las pada sambungan menggunakan sikat kawat dan palu terak
15. Dinginkan hasil lasan, baik menggunakan air ataupun oli
Bahan :
1. 1 Plat baja karbon 40mm x 20mm
2. Elektroda E 6013 diameter 2,6mm
3. Sarung tangan
4. Helm las
5. Apron
Cara Kerja
1. Siapkan 1 bahan las atau plat baja karbon dengan ukuran 40 mm x 20 mm
21
2. Letakkan satu plat tersebut dimeja las
3. Atur tegangan las 90-150 V
4. Gunakan APD (alat pelindung diri) seperti, sarung tangan, helm las, dan apron
5. Pasang kabel elektroda dan massa pada mesin las, yang dimana kabel elektroda dan
massa dihubungkan pada kutub positif dan kutub negative
6. Pasang elektroda pada penjepit elektroda
7. Nyalakan mesin las
8. Mulai menyalakan elektroda dengan cara digoreskan atau dihentakan pada daerah
benda kerja yang akan dilas
9. Setelah nyala
10. Posisikan elektroda membentuk sudut 80o untuk mendapatkan posisi yang pas saat
mengelas
11. Lakukan pengelasan pada plat tersebut dengan cara diayun-ayun dengan membentuk
zigzag pada ujung elektroda dengan membentuk garis lurus
12. Bersihkan kerak hasil las pada sambungan menggunakan sikat kawat dan palu terak
13. Dinginkan hasil lasan, baik menggunakan air ataupun oli
22
3. Sikat kawat
4. Tang
Bahan :
1. 2 Plat baja karbon 40mm x 20mm
2. Elektroda E 6013 diameter 2,6mm dan diameter 1,32mm
3. Sarung tangan
4. Helm las
5. Apron
6. Gerenda
Cara Kerja
1. Siapkan 2 bahan las atau plat baja karbon dengan ukuran 40 mm x 20 mm
2. Gerenda diantara salah satu sisi dari kedua plat tersebut sehingga membentuk huruf “V”
pada salah satu sisi kedua plat tersebut apabila digabungkan
3. Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian ditempatkan dimeja las
4. Atur tegangan las 90-150 V
5. Gunakan APD (alat pelindung diri) seperti, sarung tangan, helm las, dan apron
6. Pasang kabel elektroda dan massa pada mesin las, yang dimana kabel elektroda dan
massa dihubungkan pada kutub positif dan kutub negative
7. Pasang elektroda pada penjepit elektroda
8. Nyalakan mesin las
9. Mulai menyalakan elektroda dengan cara digoreskan atau dihentakan pada daerah
benda kerja yang akan dilas
10. Setelah nyala
11. Posisikan elektroda membentuk sudut 80o untuk mendapatkan posisi yang pas saat
mengelas
12. Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung
13. Bersihkan kerak hasil las titik tersebut menggunakan sikat kawat dan palu terak
14. Lakukan pengelasan pada plat tersebut (lapisan pertama) dengan cara diayun-ayun
dengan membentuk zig-zag pada ujung elektroda menggunakan elektroda diameter
1,32mm
15. Bersihkan kerak hasil las pada sambungan menggunakan sikat kawat dan palu terak
23
16. Kemudian, lakukan pengelasan kembali (lapisan kedua) dengan cara diayun-ayun
dengan membentuk zig-zag pada ujung elektroda menggunakan elektroda diameter
2,6mm.
17. Bersihkan kerak hasil las pada sambungan menggunakan sikat kawat dan palu terak
18. Kemudian, lakukan pengelasan kembali (lapisan ketiga) sampai lasan timbul sedikit
dari plat tersebut dengan cara diayun-ayun dengan membentuk zig-zag pada ujung
elektroda menggunakan elektroda diameter 2,6mm.
19. Dinginkan hasil lasan, baik menggunakan air ataupun oli
Bahan :
1. Plat baja tipis 40mm x 20mm
24
2. Pipa besi bulat dengan tinggi ±50mm dan diameter 30mm
3. Sarung tangan
4. Helm las
5. Apron
6. Kawat
Cara Kerja
1. Siapkan 1 bahan las atau plat baja tipis dengan ukuran 40 mm x 20 mm
2. Siapkan pipa besi bulat yang sudah dipotong dengan tinggi ±50mm dan diameter 30mm
3. Bentuk plat dengan sedemikian rupa sehingga membentuk sebagai alas tempat lilin
4. Atur tabung asetelin dan oksigen
5. Gunakan APD (alat pelindung diri) seperti, sarung tangan, helm las, dan apron
6. Hidupkan las karbit tersebut
7. Stel las sehingga mendapatkan campuran yang ideal antara asetelin dan oksigen
8. Las antara plat dengan besi bulat tersebut dengan bantuan kawat
9. Bersihkan kerak hasil las tersebut menggunakan sikat kawat dan palu terak
10. Dinginkan hasil lasan, baik menggunakan air ataupun oli
25
BAB VI
6.2 Saran
1. Pada saat melakukan pengelasan gunakan kacamata las, apron, da sarung
tangan.
2. Selalu Utamakan Keselamatan Kerja.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=pengetian+pengelasan&oq=pengetian+pengelasan&aqs=chrome..69i57j0l7.9524j0j8&sour
ceid=chrome&ie=UTF-8
Sutarjo. 1997. Petunjuk Praktek Las Acetylene dan Listrik. Cetakan Pertama.
Surabaya: SIC
http://www.maritimeworld.web.id/2015/02/Jenis-Jenis-Las.html
27