1002 1934 1 SM PDF
1002 1934 1 SM PDF
oleh :
Lilik Gani Ahmad
Staf Ahli Komisi KPPU
Email: lgahmad09@gmail.com
Maman Surahman
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Jakarta
Email: maman.surahman2009@gmail.com
ABSTRAK: Perbandingan perhitungan daya dukung tiang pancang dari hasil datainsitu test (Sondir/CPT
dan SPT), hasil parameter laboratorium, dan hasil formula dinamis dibandingkan dengan hasil
pembebanan statis (static loading test kantledge). Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan cara
pengambilan data dari pihak proyek dan melakukan studi pustaka. Pada perhitungan daya dukung tiang
pancang dilakukan beberapa metode, yaitu: untuk data sondir dengan metode bagemann, metode
deRuiter dan beringen, untuk data SPT dengan metode Meyerhof (1956) dan metode L. Decourt (1982),
untuk data hasil laboratorium dengan metode α, metode λ, dan metode U.S Army Corp, Untuk data formula
dinamis dengan rumus Hiley (1930), rumus ENR, dan rumus Janbu (1953), Mansur dan Hunter
(1970). Beberapa metode perhitungan daya dukung pondasi tersebut terdapat perbedaan nilai, baik
dilihat dari penggunaan metode perhitungan, faktor aman (safety factor) yang digunakan maupun lokasi
titik yang di tinjau. Perhitungan daya dukung aksial berdasarkan hasil uji lapangan, hasil laboratorium,
hasil formula dinamis sebaiknya dianggap sebagai perkiraan kasar, bukan sebagai daya dukung ultimit
tiang yang sebenarnya. Apabila diragukan keamanannya, maka analisis berdasarkan hasil uji diatas dapat
dicek kebenarannya dengan melakukan uji pembebanan pada tiang, baik uji pembebanan static(static
loading test). Berdasarkan data sondir dengan metode Bagemann dari titik pancang 1 s/d 4 diperoleh
hasil rata-rata Qult = 360,43 ton dan metode deRuiter and Beringen dari titik pancang 1 s/d 4 diperoleh
hasil rata-rata Qult = 536,99 ton. Untuk data SPT dengan metode Meyerhof (1956) dari titik pancang 1
s/d 4 diperoleh hasil rata-rata Qult = 407,09 ton, metode L.Decourt (1982) diperoleh hasil rata-rata Qult
= 536,99 ton.
65 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 7 Nomer 2 | April 2016
laboratorium, dan formula dinamis dengan Tabel 1. Nilai-nilai tipikal beban ijin tiang
loading test kantledge. Parameter geser beton pracetak
tanah dalam menghitung daya dukung
Diameter Beban tiang
pondasi tiang beton pracetak dari hasil
tiang (cm) maksimum (kN)
ketiga jenis alat uji tersebut, hasil dari
perhitungan tersebut akan dibandingkan, 30 300 - 700
sehingga akan diperoleh perbedaannya dan
juga diharapkan akan diperoleh daya 35 350 - 850
dukung pondasi tiang yang paling aman 40 450 - 1200
serta menguntungkan dari masing-masing
penyelidikan. 45 500 - 1400
50 700 - 1750
Maksud dan Tujuan
60 800 – 2500
1. membandingkan daya dukung aksial
tiang pancang berdasarkan hasil sondir, Sumber : Hary Christady Hardiyatmo, 2010,
SPT (insitu test), parameter hal 81.
laboratorium, dan rumus dinamis,
dibandingkan dengan hasil Penyelidikan lapangan (insitu test)
pembebanan statik (Kantledge system)
Penyelidikan lapangan atau uji yang secara
terhadap daya dukung aksial tiang
umum digunakan yaitu :
pancang yang direncanakan.
1. Dutch Cone Penetrometer Test (DCPT
2. mendapat suatu hasil perbandingan
atau sondir)
daya dukung ultimit pondasi tiang
2. Standar Penetrasi Test (SPT)
pancang yang mendekati hasil uji
pembebanan di lapangan (daya dukung Penyelidikan dengan Dutch Cone
ultimit). Penetrometer Test (DCPT atau Sondir).
66 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN INSITU TEST LOADING TEST (Lilik - Maman)
Gambar 2. Klasifikasi tanah pada hasil uji Penyelidikan lapangan dengan Standar
kerucut statis (sondir) Penetration Test (SPT)
Pada gambar tersebut fr adalah rasio Standart Penetration Test (SPT) adalah
gesekan (friction ratio) yang merupakan sejenis percobaan dinamis dengan
perbandingan antara gesekan selimut total, memasukan suatu alat yang dinamakan split
fs (gaya gesek yang bekerja pada selimut spoon kedalam tanah. Dengan percobaan ini
konus dibagi dengan luas selimutnya atau akan diperoleh kerapatan relatif (relative
disebut gesek satuan) dengan tahanan density), sudut geser tanah (Ҩ) berdasarkan
konus qc atau rasio gesekan dinyatakan oleh nilai jumlah pukulan (N).
persamaan:
67 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 7 Nomer 2 | April 2016
Dalam perhitungan daya dukung aksial tiang Sehingga daya dukung ujung menjadi :
pancang ini, metode yang akan digunakan Qp = Ñp . K . Ap
antara lain dengan metode Meyerhof (1956) Dimana,
dan Metode L. Decourt (1982). Ñp = rata-rata ketiga nilai NSPT pada
ujung tiang
Metode Meyerhof (1956) K = koefisien tanah untuk metode L.
Decourt (pada tabel 3)
Korelasi daya dukung tiang dengan hasil uji
Ap = luas penampang dasar tiang
SPT yang diusulkan oleh Meyerhof
berdasarkan penyelidikan yang dilakukan
Tabel 3. koefisien tanah menurut L. Decourt
pada pondasi tiang pancang yang tertanam
Jenis tanah Nilai K (ton /m2)
pada tanah lempung berpasir halus.
Lempung 12
Lanau berlempung 20
Qu = m . Np . Ap + n . Ñ . As
Lanau berpasir 25
Pasir dan kerikil 40
Meyerhof menganjurkan nilai m = 40 untuk
koefisien perlawanan ujung tiang dan nilai n
Untuk mencari daya dukung selimut tiang
= 0,2 untuk koefisien perlawanan gesek
perlu mempertimbangkan rata-rata nilai
tiang pada tanah lempung kepasiran
NSPT sepanjang tiang yang tertanam. Namun
sedangkan n = 0,5 pada tanah kelanauan.
nilai N yang diambil untuk memperkirakan
Sehingga daya dukung ujung menjadi :
besarnya daya dukung ujung tiang tidak
boleh dipakai untuk memperkirakan
Qp = 40 . Np . Ap
besarnya daya dukung selimut tiang.
Ñp = (N1+N2)/2
Besarnya daya dukung selimut tiang dapat
dinyatakan dengan :
Dan daya dukung selimut tiang menjadi :
Qs = ( Ñ / 3 + 1) . As
Qs = 0,2 . Ñ . As
Dimana,
Dimana,
Ñ = nilai rata-rata NSPT sepanjang tiang
m = koefisien perlawanan ujung tiang
As = luas selimut tiang sepanjang tiang
N1 = nilai NSPT pada ujung tiang yaitu
tertanam
nilai NSPT rata-rata 1D dibawah dasar tiang
Para insinyur belanda sering menggunakan
N2 = nilai rata-rata NSPT sepanjang 4D
qc pada batas 300 kg/cm2 dan qc utama
diatas dasar tiang.
maksimum 150 kg/cm2 untuk tanah
Ap = luas penampang pada dasar tiang
berpasir dan 100 kg/cm2 untuk tanah pasir
n = koefisien perlawanan gesek tiang
yang sangat berlumpur.
Ñ = nilai rata-rata NSPT sepanjang tiang
(sumber: Cone Penetration Test,
As = luas selimut tiang
Performance and Design pasal 4.1 hal 24)
68 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN INSITU TEST LOADING TEST (Lilik - Maman)
69 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 7 Nomer 2 | April 2016
b. Kecepatan penurunan
Perhitungan tegangan
Gambar 3. Hasil uji beban tertahan (Whitaker, Untuk dapat menghitung besarnya
1970) penurunan kita harus mengetahui tegangan
semula (Po) pada lapisan yang bersangkutan
Konsolidasi Dan Penurunan dan tegangan sesudah pembangunan selesai
(Consolidated And Settlement) (P). Cara menghitung kedua tegangan ini
adalah sebagai berikut :
Bilamana suatu lapisan tanah mengalami
tambahan beban diatasnya, maka air pori a. Po (tegangan efektif semula)
akan mengalir dari lapisan tersebut dan
Tegangan ini adalah akibat berat tanah
isinya (volume) akan menjadi lebih kecil,
sendiri, dan dapat dihitung langsung, asal
yaitu akan terjadi konsolidasi. Pada
kita mengetahui berat isi tanah dan
umumnya konsolidasi ini akan berlangsung
dalamnya muka air tanah.
dalam satu jurusan saja, yaitu jurusan
vertikal, karena lapisan yang kena tambahan b. P (tegangan efektif setelah
beban itu tidak dapat bergerak dalam pembangunan selesai)
jurusan horizontal (ditahan oleh tanah
Tegangan P= Po + P
dikelilingnya)
Qf / Tf
TITIK PANCANG TITIK SONDIR DALAM (m) qc (kg/cm2)
(kg/cm2)
70 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN INSITU TEST LOADING TEST (Lilik - Maman)
KEDALAMAN
MUKA AIR TITIK
TITIK LOADING PANCANG
PANCANG TANAH Deep boring
TEST RENCANA
(MAT) (SPT)
(m)
P1 -3.90 m Deep boring (DB3) As H-7 no. 366 18
P2 -3.90 m Deep boring (DB3) As C’-10 no. 456 18
P3 -4.15 m Deep boring (DB2) As A-3 no. 136 18
P4 -3.90 m Deep boring (DB1) As H-4 no. 196 18
71 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 7 Nomer 2 | April 2016
72 | K o n s t r u k s i a
ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN INSITU TEST LOADING TEST (Lilik - Maman)
Daftar Pustaka
73 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 7 Nomer 2 | April 2016
74 | K o n s t r u k s i a