Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR STATISTIKA

MATA KULIAH STATISTIKA


Dosen Pengampu : Bapak Dzikrullah Akbar, M.Sc

Nama Anggota :
1. Alfi Dimas Pangedoan (21.19.0002)
2. Muhammad Abil Nurjani (21.19.0014)
3. Reza Bia Chandra (21.19.0016)
4. Sopia Mince Asary (21.19.0025)
5. Thedy Gio Miokta (21.19.0018)
6. Yusuf Isa Nur Muhammad (21.19.0022)

PROGRAM STUDI KLIMATOLOGI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
A. LATAR BELAKANG
Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang konsep dan metode yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasi
data pada kegiatan tertentu. Fungsi statistika yaitu menyajikan data berupa angka dan
menganalis data tersebut.
Dalam kegiatan penelitian, seringkali dihadapkan pada pilihan tentang teknik
statistik yang paling tepat untuk digunakan dalam menganalisis data. Dengan
menggunakan teknik statistika yang tepat akan memberikan dasar-dasar yang dapat
dipertanggung-jawabkan dalam menarik kesimpulan penelitian secara benar, layak
dan teliti.

B. TUJUAN
Taruna/i mampu mengetahui dan memahami tentang konsep dasar statistika dan
manfaatnya untuk kegiatan penelitian.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan motivasi belajar statistika?
2. Jelaskan pengertian statistika?
3. Sebutkan beberapa istilah dalam statistika?
4. Apa itu peubah dan skala pengukuran?
5. Jelaskan yang dimaksud data dan pengumpulan data?

D. PEMBAHASAN
1. Motivasi Belajar Statistika
Motivasi belajar statistika yaitu untuk memenuhi kebutuhan terhadap segala
kegiatan yang berhubungan dengan ilmu statistika. Seperti kegiatan penelitian,
dimana statistika sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan agar diperoleh
hasil yang tidak bias atau tidak banyak menyimpang, maka diperlukan data harus
obyektif, yang dapat menggambarkan keadaan sebenarnya, data harus tepat waktu (up
to date), serta data harus relevan dengan persoalan yang dihadapi.
Statistika juga dapat menangani perubahan yang terjadi dengan menerapkan
analisis dan metode yang sesuai dengan masalah serta pemodelan yang ada dalam
ilmu statistika. Diawali dengan mengidentifikasi masalah hingga mendapatkan solusi
yang tepat untuk menangani perubahan yang ada.
Tidak hanya itu, Ilmu statistika juga dapat mempermudah kita dalam menjabarkan
hubungan antarvariabel pada saat penelitian. Dimana disetiap permasalahan pasti
memiliki berbagai macam jenis variabel yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Statistika dapat menjabarkan dengan baik dan menemukan hubungan antarvariabel
tersebut. Sehingga, mempermudah proses penelitian.
Manfaat statistika dalam kehidupan manusia yaitu :
a) Membantu penelitian dalam menggunakan sampel sehingga penelitian dapat
bekerja efisien dengan hasil yang sesuai dengan objek yang diteliti.
b) Membantu penelitian dalam menentukan prediksi untuk waktu yang akan
datang.
c) Membantu penelitian untuk melihat ada tidaknya hubungan antar variabel
yang satu dengan yang lain.
d) Membaca hasil pengamatan baik melalui tes atau pun observasi lapangan.
Topik terkini dalam bahasan statistika seperti untuk quick count kandidat yang
akan menang di pemilihan umum, lalu prediksi kondisi perekonomian nasional
kedepannya setelah menghadapi pandemik Covid-19, serta prediksi berakhirnya
pandemi Covid-19 dari kehidupan kita.

2. Pengertian Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika
adalah ilmu yang berkenaan dengan data.
Sedangkan statistik adalah data statistik. Artinya bahwa, statistik merupakan
kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan, atau dengan istilah
lain, deretan atau kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang
kegiatan hidup tertentu. Jadi, statistik bisa dipahami sebagai rekapitulasi dari fakta
yang berbentuk angka-angka yang disusun bisa dalam bentuk tabel dan diagram,
untuk mendeskripsikan suatu permasalahan.
Tahapan-tahapan yang ada dalam statistika yaitu :
a) Pengumpulan data, yaitu pencarian informasi penting tentang suatu fenomena
atau gejala yang akan dipelajari melalui pengamatan atau pengukuran yang
nantinya diharapkan akan diperoleh data berupa bilangan atau angka - angka
(data kuantitatif). Pengumpulan data dapat dilakukan menggunakan tes,
kuisioner atau angket, wawancara, dan lain sebagainya.
b) Pengolahan data, yaitu suatu proses untuk memperoleh data dengan rumusan
tertentu. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh pada akhirnya dapat
membantu peneliti mencapai tujuan penelitian.
Pada pelaksanaannya, kegiatan pengolahan data meliputi langkah - langkah
seperti :
1) Editing atau pemeriksaan yang berkaitan dengan kelengkapan data yang
diperoleh
2) Coding atau pengkodean adalah klasifikasi atau penggolongan data yang
bertujuan mempermudah proses analisis data
3) Pemrosesan atau penyiapan untuk dianalisis seperti pengentrian data pada
program komputer
4) Pembersihan data atau cleaning untuk pengecekan kembali apakah ada
kesalahan atau tidak
5) Pengecekan informasi sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
c) Penyajian data dengan teknik penyajian data yang dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu menggunakan tabel dan grafik (diagram).
d) Penganalisisan data.
e) Penarikan kesimpulan sesuai dengan rumusan masalahnya.
Metodologi pemecahan masalah secara statistika :
a) Mengidentifikasi masalah atau peluang
Harus memahami dan mengidentifikasi masalah atau peluang yang dihadapi
secara tepat. Informasi kuantitatif yang bermanfaat dalam hal mencakup data
yang menggariskan sifat dan luas permasalahan. Misalnya, kurangnya
produksi dan pesanan yang belum di penuhi. Fakta tentang populasi perlu
dipelajari dan juga dampak situasi terhadap sumber daya perusahaan seperti
personalia, material, dana dan waktu.
b) Mengumpulkan data yang tersedia
Data yang dikumpulkan harus benar, tepat waktu, selengkap mungkin, dan
relevan terhadap permasalahan yang ditelaah. Sumber data dapat
diklasifikasikan ke dalam kategori internal dan eksternal. Data bisnis dan
ekonomi internal dapat ditemukan di bagian akuntansi, produksi dan
pemasaran, serta dibagian lain dalam organisasi. Selain data asosiasi
perdaganggan, konsumen dan pemasok, data eksternal dapat juga diperoleh
dari berita bisnis periodik seperti Business week, Sales Management, Statistik
Indonesia dan buletin Bank Indonesia.
c) Mengumpulkan data orisinil yang baru
Data yang diperlukan oleh analisis tidak tersedia dari sumber-sumber lain,
sehingga tidak ada alternatif bagi analisis kecuali mengumpulkan sendiri. Ada
beberapa metode untuk memperoleh data yang diinginkan contohnya dengan
menggunakan wawancara secara pribadi dan kuesioner melalui pos.
d) Mengklasifikasikan dan mengiktisarkan data
Setelah data orisinil telah dikumpulkan, kemudian mengorganisasikan atau
mengelompokan data itu untuk tujuan penelaahan. Identifikasi jenis data
dengan karakteristik serupa dan mengaturnya ke dalam kelompok atau kelas,
disebut klasifikasi. Data produksi dapat diklasifikasikan, misalnya,
berdasarkan produk yang dibuat, lokasi pabrik, atau proses produksi yang
digunakan.
e) Menyajikan data
Iktisar informasi yang penting dalam bentuk tabel, grafik dan ukuran
kuantitatif menyediakan sarana masalah, membantu mengidentifikasikan
hubungan-hubungan dan membantu para analis menyajikan serta
mengkomunikasikan butir-butir penting kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
f) Menganalisis data
Pihak yang memecahkan masalah harus menginterpretasikan hasil dari
langkah- langkah sebelumnya, menggunakan ukuran deskriptif yang telah
dihitung sebagai dasar untuk menarik kesimpulan secara statistik yang
mungkin bernilai, dan menggunakan alat bantu statistik yang dapat membantu
mencari kemungkinan rangkaian tindakan paling menarik. Pengambilan
keputusan harus mempertimbangkan pilihan-pilihan atas dasar sasaran yang
telah ditentukan agar menghasilkan suatu rencana atau keputusan yang
merupakan jawaban terbaik terhadap permasalahannya. Sekali lagi ketetapan
pilihannya pada keterampilan analitis.

3. Beberapa Istilah Statistika


a) Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya.
Contoh: Misal akan diteliti tentang IPK taruna STMKG tingkat 1 maka
populasinya “Semua taruna STMKG”
b) Sampel
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi.
Contoh : Misal akan diteliti tentang IPK taruna STMKG tingkat 1 maka
sampelnya “Mahasiswa prodi klimatologi pada semester II”
c) Parameter
Parameter merupakan tetapan atau besaran yang tidak diketahui nilainya pada
suatu populasi.
Contoh : Tinggi rata-rata wanita Indonesia merupakan suatu parameterkarena
tidak diketahui nilianya dengan pastidan harus ditaksir dengan sampel.
d) Statistik
Statistik adalah alat bantu untuk memberi gambaran atas suatu peristiwa
melalui bentuk yang sederhana dapat berupa angka-angka atau berupa grafik-
grafik.
e) Statistika Deskriptif
Statistika Deskriptif adalah metode yang berkaitan tentang penyusunan dan
penyajian data. Fungsinya untuk memberikan gambaran (tabel, diagram,
grafik). Statistika Deskriptif juga sebagai alat bantu untuk mendiskripsikan
fenomena-fenomena yang diteliti berdasarkan data yang terkumpul.
f) Statistika Inferensia
Statistika Inferensial adalah alat bantu tidak hanya untuk mendiskripsikan,
tetapi lebih ditekankan pada fungsi analisis untuk menginferensialkan
(menemukan ciri-ciri statistik tertentu) untuk suatu populasi dari suatu sampel
secara random, dalam rangka pengujian hipotesis penelitian.
4. Peubah dan Skala Pengukuran
Peubah adalah suatu ciri/karakteristik yang dapat mengambil lebih dari satu nilai
di antara anggota-anggota suatu contoh atau populasi. Peubah dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu peubah diskret dan peubah kontinu.
Peubah diskret adalah peubah yang berkenaan dengan banyaknya atau hasil
membilang; sifatnya dapat dihitung. Misalnya, jenis kelamin adalah peubah diskret
karena banyaknya dapat dihitung (dua). Peubah diskret hanya terdiri dari dua atau
dianggap dua pilihan, seperti pria-wanita, hidup-mati, dan benar-salah. Sedangkan
peubah kontinu adalah peubah yang berkenaan dengan hasil pengukuran, misalnya
skor, tinggi badan, berat badan, dan bilangan real pada garis bilangan.
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dibedakan menjadi 4, yaitu skala
nominal, ordinal, interval, dan rasio. Setiap skala pengukuran memiliki sifat dan ciri
yang berbeda dengan yang lainnya. Sifat dan ciri skala pengukuran berfungsi dalam
menentukan teknik analisis statistika yang akan digunakan :
a) Skala Nominal (Kategorik)
Skala nominal adalah skala yang digunakan untuk mengklasifikasi obyek amatan
atau gejala berdasarkan sifat, ciri, maupun karakteristik tertentu. Setiap obyek amatan
diidentifikasi dan diberi simbol yang berfungsi untuk membedakan obyek amatan
yang satu dengan lainnya.
Simbol tersebut berupa bilangan atau angka. Angka yang digunakan untuk
mengidentifikasi obyek terdiri dari beberapa katagori atau klasifikasi, maka angka
sebagai simbol tersebut membentuk suatu skala nominal. Sebagai contoh, klasifikasi
cabang olahraga yang diminati mahasiswa sebagai obyek amatan adalah sepakbola
diberi simbol 1, bola basket diberi simbol 2, bolavoli diberi simbol 3, bulutangkis
diberi simbol 4, tenis meja diberi simbol 5, dan seterusnya. Setiap mahasiswa akan
memilih dan termasuk dalam salah satu katagori cabang olahraga yang diminati.
Bilangan atau angka pada skala nominal hanya sebagai simbol atau lambang pada
setiap obyek amatan, dan jika terdiri dari beberapa titik skala maka disebut katagori.
(Budiwanto: 2014).
b) Skala Ordinal (Kategorik)
Skala ordinal atau skala berjenjang adalah skala digunakan untuk mengklasifikasi
obyek amatan yang terdiri dari katagori-katagori berdasarkan jenjang atau tingkatan
tanpa memperhatikan jarak antar klasifikasi yang satu dengan lainnya.
Setiap katagori diberi simbol menurut jenjang atau ranking. Dan antara obyek
amatan yang satu dengan lainnya mempunyai hubungan dan ciri yang berkaitan.
Hubungan antara katagori yang satu dengan lainnya dinyatakan dengan kata lebih
tinggi, lebih jauh, lebih cepat, dan sebagainya.
Untuk mengklasifikasi obyek amatan atau hasil pengumpulan data digunakan
bilangan atau angka sebagai simbul atau lambang. Namun, bilangan sebagai simbul
yang menunjukkan klasifikasi tersebut menunjukkan adanya tingkatan atau jenjang.
Contoh: klasifikasi jenjang kepangkatan pada tentara, prajurit diberi simbol 1, kopral
diberi simbol 2, sersan diberi simbol 3, letnan diberi simbol 4, kapten diberi simbol 5
dan seterusnya. Jenis pangkat tentara tersebut menunjukkan hubungan yang
berjenjang antar katagori, yaitu kapten (bersimbol 5) lebih tinggi dari letnan
(bersimbul 4), letnan (bersimbul 4) lebih tinggi dari sersan (bersimbul 3), dan
seterusnya (Budiwanto: 2014).
c) Skala Interval (Numerik)
Skala interval adalah skala yang digunakan untuk menunjukkan adanya
pengelompokan data yang mempunyai besaran dan jarak (interval) yang sama. Ciri
lainnya, mempunyai besaran yang berkelanjutan (kontinum), terukur dan
menggunakan angka 0 (nol) menurut konvensi (arbitrary) bersifat relatif. Skala
interval ditandai dengan unit pengukuran yang sama dan ajeg (konstan) berupa
bilangan nyata untuk setiap obyek amatan dalam himpunan yang berurutan.
Dalam pengukuran ini perbandingan jarak antara dua interval unit pengukuran dan
titik 0 adalah sembarang. Contohnya adalah skala hasil pengukuran temperatur atau
suhu. Dua jenis skala yang sering digunakan untuk mengukur temperatur adalah skala
Celcius dan Fahrenheit. Kedua jenis skala tersebut mempunyai unit pengukuran dan
titik nol yang berbeda dan bersifat independen. Tetapi dua skala tersebut memberikan
informasi yang sama dan linier, yaitu temperatur dalam skala yang satu dapat
ditransformasi ke skala yang lain. Titik beku tempertur 0° dan titik didih 100° pada
skala Celcius sama dengan titik beku tempertur 32° dan titik didih 212° pada skala
Fahrenheit (Budiwanto: 2014).
d) Skala Rasio (Numerik)
Skala rasio pada dasarnya sama dengan skala interval. Perbedaannya, angka 0
(nol) pada skala rasio mempunyai sifat mutlak (absolut). Angka 0 (nol) adalah murni,
yang berarti tidak ada sama sekali atau kosong. Angka pada skala rasio ini
mempunyai jarak satuan yang sama.
Rasio berarti perbandingan, yang memungkinkan angka-angka pada alat ukur
yang berskala rasio dapat dibandingkan secara teliti. Alat ukur panjang (meteran),
stop watch dan timbangan berat sebagai contohnya. Benda yang beratnya 10
kilogram, pasti dapat dikatakan dua kali lipat berat benda lain yang beratnya 5
kilogram. Karena sifat skala rasio hampir sama dengan skala interval, maka teknik
analisis statistika yang digunakan pada data berskala interval berlaku juga untuk data
yang berskala rasio (Budiwanto: 2014).
5. Data dan Pengumpulan Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari
datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam
penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang
bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Menurut Syafrizal Helim
Situmorang, “Data adalah sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari hasil
observasi (pengamatan) suatu obyek.”
Data dapat dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Objektif, artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
b) Representatif, artinya mewakili (persoalan yang ada) sesuatu yang lebih luas.
c) Mempunyai (Tingkat) Kesalahan Baku Yang Kecil.
d) Up To Date, data harus masih baru atau tidak kadaluwarsa.
e) Relevan, data yang dihasilkan harus ada hubungannya dengan persolan yang
akan dipecahkan.
Data memiliki berbagai macam jenis berdasarkan sifat, sumber, cara memperoleh,
dan waktu pengumpulan.
Jenis data Isdijanto via google book.

Berikut ini jenis-jenis data, yaitu :


a) Berdasarkan Cara Memperolehnya
Data berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi 2, yaitu data primer
dan data sekunder.
1) Data Primer
Pengertian Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan
langsung dari objek yang diteliti oleh orang atau organisasi yang
melakukan penelitian. Contohnya :
• Data hasil kuisioner terhadap responden
• Data hasil wawancara langsung
• Data hasil survei
2) Data Sekunder
Pengertian Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau
sumber lain yang telah ada. Jadi penulis tidak mengumpulkan data
langsung dari objek yang diteliti. Biasanya data sekunder diperoleh dari
penelitian-penelitian terdahulu dan data diterima dalam bentuk jadi, seperti
diagram, grafik, dan tabel. Contoh :
• Data sensus penduduk oleh BPS
• Data penyakit kanker yang dikeluarkan oleh WHO
• Data startup di Indonesia yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi
dan Informasi
b) Berdasarkan Sifatnya
Jenis data berdasarkan sifatnya dibagi lagi menjadi dua, yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif.
1) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak berbentuk
angka,biasanya dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol, atau gambar.
Data kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi,
studi literatur, dan lain sebagainya. Data kualitatif biasanya bersifat
objektif, sehingga setiap orang yang membacanya akan menimbulkan
penafsiran yang berbeda. Contohnya :
• Kuisioner tentang tingkat kepuasan pasien di suatu rumah sakit
• Kualitas pelayanan di hotel, dan lain-lain.
• Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang
diperoleh dari suatu penelitian, pengukuran, atau observasi.
2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif dapat diperoleh dengan melakukan survey untuk
mendapatkan jawaban rigid berupa angka. Data kuantitatif ini bersifat
objektif, sehingga setiap orang yang mebaca atau melihat data ini akan
menafsirkannya dengan sama. Contoh :
• Umur Rudi 20 tahun
• Tinggi badan rata-rata di kelas A adalah 172 cm
• Suhu di Kota Jakarta mencapai 37°
c) Berdasarkan Sumbernya
Data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua macam, yaitu data internal
dan data eksternal.
1) Data Internal
Data internal adalah data yang diperoleh langsung dari suatu organisasi
atau tempat dilakukannya penelitian. Contohnya :
• Kebutuhan tenaga kerja di suatu perusahaan
• Jumlah karyawan di perusahaan
• Tingkat kepuasan karyawan di suatu institusi
2) Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar lingkup kerja kita.
Contoh :
• Data kependudukan yang dikeluarkan oleh BPS
• Data penjualan produk perusahaan lain
• Jumlah siswa di sekolah lain
d) Berdasarkan Waktu Pengumpulannya
Jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi dua macam,
yaitu data cross section dan data berkala (time series data) .
1) Data Cross Section
Data cross section adalah data yang diambil pada 1 periode waktu tertentu
sehingga ia membutuhkan data di waktu lain jika ingin melakukan
perbandingan.
Contoh sederhana, dalam sebuah desa ada 100 KK, dengan parameter
tertentu 30% nya dikategorikan sebagai keluarga Miskin. Nah 30% nya itu
adalah data yang dihasilkan dari data cross section karena hanya mencakup
titik waktu itu saja. Contoh lain :
• Data penjualan suatu perusahaan pada bulan Februari 2018
• Data keuangan perusahaan pada bulan Mei 2015
2) Data Berkala
Data berkala adalah data yang diambil secara kontinu dari waktu ke waktu
untuk mengetahui perkembangan dari objek yang sedang diamati atau
diobservasi.
Data ini nantinya akan diamati pola perubahannya dari periode ke periode.
Pola perubahan ini dapat digunakan untuk membuat perencanaan atau
mengambil sebuah keputusan. Data berkala dapat diambil setiap hari,
minggu, bulan, triwulan, atau setiap tahun. Contohnya :
• Data impor beras Indonesia tahun 2010 – 2020
• Jumlah penjualan perharai selama bulan Agustus 2019
• Hasil pertanian setiap bulan selama tahun 2019
Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan dalam suatu penelitian
untuk mengumpulkan atau memperoleh data. Metode pengumpulan data menjadi hal
yang tak kalah pentingnya dalam suatu penelitian.
Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan
mencapai tujuan penelititan. Dengan teknik pengumpulan data yang tepat akan
diperoleh data yang akurat, sehingga hasil dari penelitian memiliki kredibilitas yang
tinggi.

Ada beberapa teknik untuk mengumpulkan data, yaitu wawancara, observasi,


angket (kuesioner), dokumentasi.
a) Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan narasumber untuk mendapatkan informasi. Wawancara dapat
dilakukan secara langsung/tatap muka ataupun tanpa tatap muka, yaitu melalui
media komunikasi.
Wawancara terbagi menjadi dua jenis:
1) Wawancara Terstruktur
Pada wawancara terstruktur, peneliti teleh mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan
yang akan ditanyakan kepada narasumber. Peneliti juga dapat menggunakan alat
bantu seperti kamera, perekam suara, alat tulis, dan lain sebagainya.
2) Wawancara Tidak Terstruktur
Lain halnya dengan wawancara tidak terstruktur, biasanya peneliti tidak
mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu.
b) Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek menggunakan
pancaindera. Observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan
untuk suatu penelitian. metode pengumpulan data ini terbagi menjadi dua macam,
yaitu:
1) Participant observation
Pada participant observation, peneliti ikut terlibat langsung dalam proses
observasi terhadap suatu objek yang sedang diamati.
2) Non participant observation
Sedangkan non participant observation, peneliti tidak terlibat secara langsung
dalam proses observasi.
c) Angket (kuesioner)
Metode pengumpulan data berikutnya adalah angket (kuesioner). Metode ini
dilakukan dengan cara meberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
sejumlah responden yang dijadikan sampel pada suatu penelitian. Berdasarkan
bentuk pertanyaannya, kueasioner dibedakan menjadi dua jenis:
1) Kuesioner terbuka : Pada kuesioner terbuka responden diberikan kebebasan
untuk menjawab kuesioner.
2) Kuesioner tertutup : Sebaliknya pada kuesioner tertutup sudah disediakan
pilihan jawaban umtuk dipilih sesuai dengan kondisi responden.
d) Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
menganalisi dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen dapat berupa
autobiografi, surat, arsip foto, jurnal kegiatan, dan lain sebagainya.

Berikut ini merupakan penjelasan tentang 5 metode pengumpulan data :


a) Registrasi/pencatatan. Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan secara
individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desa-desa secara
terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka
warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih
dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembaga-lembaga swasta, banyak yang
secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti
contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan.
b) Sensus, yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh elemen dalam
populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu.
c) Survei, yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen dari
populasi. Makin banyaknya jenis data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian, timbul
permasalahan bagaimana menghasilkan data yang akurat dengan menyeimbangkan
tenaga, biaya dan waktu. Untuk itu survey lebih sering digunakan untuk penelitian.
d) Eksperimen, lebih spesifik untuk tujuan-tujuan penelitian tertentu, misalnya
memilih unit-unit dari suatu populasi, kemudian memberikan perlakuan yang berbeda
antar unit, dan dibandingkan hasilnya. Misalnya seorang peneliti ingin melihat
pengaruh pakan ternak yang terbuat dari daun bakau terhadap pertumbuhan kambing.
Maka diambil 10 ekor kambing berjenis kelamin sama dan umur yang sama, 5 ekor
diberi makan daun bakau dan 5 ekor lagi diberi makan rumput seperti biasa. Setelah
beberapa minggu hasilnya dibandingkan.
e) Sampling.
Sampling iyalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian saja dari
anggota populasi untuk diselidiki. data yang diperoleh dari pengumpulan data
sampling ini disebut dengan “statistic” tanpa(s) atau “perkiraan (estimate value)”.
Dari cara mengumpulan data di atas, metode sensus tidak memerlukan metode
sampling khusus dalam pelaksanaannya karena semua individu dari populasi akan
diukur parameternya sehingga tidak ada penghitungan sampling error untuk metode
tersebut dan yang ada hanya lah non sampling error. sementara itu, metode survei dan
eksperimen membutuhkan metode sampling tertentu dalam pelaksanaannya agar
kesimpulan yang akurat dapat diperoleh. Metode pengambilan sampel dapat dikaukan
dengan dua cara yaitu probability sampling dan non probability sampling.
E. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita dapat yaitu statistika adalah ilmu yang mempelajari
tentang merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan
mempresentasikan data. Statistika sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Utamanya dapat mempermudah manusia dalam mendapatkan data yang sesuai dan
memperoleh hasil analisa yang sesuai. Ada banyak tahapan, metodologi, istilah yang
ada dalam statistika. Dalam ilmu statistika juga digunkan berbagai teknik dan metode
analisis untuk mendapatkan hasil yang benar dan tidak jauh menyimpang. Oleh
karena itu digunkanlah data yang baik untuk menghasilkan hasil yang baik pula.

DAFTAR PUSTAKA

Budiwanto, S. (2014). Metode Statistika untuk Analisis Data Bidang Keolahragaan.


Malang: Universitas Negeri Malang, 174.
Evita Dewi, K. (2017). Istilah Umum Statistika.
Juanda, B., & Kemenkeu, A. T. (2003). Metode Statistik. Departemen Statistika
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Lubis, R. (2019). Istilah Umum Dalam Statistika.
Prabawanto, S., & Mandiri, B. B. Distribusi Peluang.
Simamora, D. P. O. (2017). Implementasi Algoritma RC4 Dan Playfair Cipher Untuk
Mengamankan Data Teks. Pelita Informatika: Informasi dan Informatika, 6(1).
SIREGAR, R. I. (2018). VISUALISASI DATA SEKOLAH KOTA PEKANBARU
MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM SUNBURST (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).

Anda mungkin juga menyukai