Anda di halaman 1dari 13

RESUME KULIAH UMUM

Disusun oleh :
Muhammad Abil Nurjani
21.19.0014

PROGRAM STUDI KLIMATOLOGI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN
GEOFISIKA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
BMKG SDM Unggul untuk Menjadi Global Player
Oleh : Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc. ( Sestama BMKG)

Sejarah AMG-STMKG :
1950 – Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA)-Jurusan Meteorologi-Universitas Indonesia
1955 – Lembaga Meteorologi dan Geofisika-Bandung, di bawah Lembaga Meteorologi dan Geofisika
Kementerian Perhubungan, tempat kuliah di ITB Bandung
1960 – Akademi Metorologi dan Geofisika, dipindah ke Jl. Arif Rahman Hakim, Jakarta
1965 – Jawatan Meteorologi dan Geofisika berubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika
tetap di bawah Menteri Perhubungan, nama AMG tidak mengalami perubahan
1972 – Direktorat Meteorologi dan Geofisika berubah nama menjadi Pusat Meteorologi dan
Geofisika, dengan kedudukan setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, nama AMG
tidak mengalami perubahan
1973 – Selain program akademi, diselenggarakan juga pendidikan observator meteorologi, geofisika
dan radio teknik, serta penataran penyelenggaraan meteorologi, klimatologi dan geofisika. Gabungan
pendidikan tersebut Unit Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika
1978 – Unit Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika mendapatkan wadah organisasi
dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika (BPLMG)
1999 – Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika berubah menjadi AMG
2001 – hari Senin, 3 September 2001, kampusnya pindah dan berlokasi di Jl. Perhubungan I No.5,
Komplek Meteo DEPHUB, Pondok Betung, Bintaro
2012 – Meminta ijin untuk pembukaan Diploma
2014 – AMG berubah menjadi STMKG

Penerapan awal manajemen talenta Nasional :


Mutasi JPT Nasional :
1. Mengurangi kesenjangan pembangunan
2. Mengurangi fragmentasi birokrasi daan silo mentality
3. Optimalisasi ASN sebagai pemersatu bangsa
4. Mengurangi disparitas kinerja organisasi
Dibutuhkan SMART WORKER , berintegritas, pekerja keras, dan memiliki kompetensi manajarial
dan teknis sesuai standar nasional.
Talent SDM BMKG :
1. Akusisi talenta
2. Pengembangan talenta
3. Retensi talenta
4. Penempatan talenta
5. Pemantauan talenta

Kebijakan SDM BMKG :


2020 – Penyempurnaan pilar merit system dan perataan organisasi
2021 – pnyempurnaan
2022 – SMART ASN dan penguatan
2023 – ASN human capital dan BMKG sebagai global player
2024 – ASN BMKG menjadi global player
Tantangan global player : budaya, geogafis, kondisi politik, pemerintahan, resiko kesehatan,
keamanan.
Peran STMKG menuju ASN global player( 65% pegawai BMKG dari STMKG)

 Akusisi talent dasar potensi


 Pendidikan teknis pembinaan karakter
 Penugasan sebagai ASN BMKG
 Proses pengembangan di BMKG
Peran Sains dan Teknologi dalam Penanggulangan Bencana
Hidrometeorologi di Indonesia
Oleh : Prof. Dr. rer. nat. Muh. Aris Marfai, M.Sc. (UGM)

Latar Belakang : Bencana hidrometeorologis dominan terjadi di wilayah tropis karena


karakteristik cuaca dan iklim yang spesifik.
 Wilayah tropis memiliki curah hujan tinggi
 Berdampak besar pada bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor
(Adhikari et al 2010; Kirschbaum et al 2009)
 Risiko bencana yang tinggi akibat kombinasi potensi bencana dan kerentanan
masyarakat
Peningkatan bencana hidrometeorologis akibat perubahan iklim dan tekanan penduduk dunia
akan semakin meningkat. Bagaimana perubahan iklim berdampak pada pertanian?
Perubahan iklim menyebabkan pola cuaca yang tidak menentu, suhu ekstrim dan perubahan
sumber daya alam, mengancam kemampuan petani untuk mempertahankan produksi dan
mempertahankan tanaman yang berkualitas.
Efek yang terjadi akibat perubahan iklim terhadap pertanian :
a. Panas yang berlebihan
b. Kehilangan sumber daya alam
c. Kekeringan
d. Curah hujan yang berlebihan
e. Penyakit baru
f. Kehilangan nutrisi
Tantangannya adalah penduduk akan diprediksi meningkat mencapai 9 miliar populasi pada
tahun 2050. Hal ini dapat menyebabkan penigkatan risiko terhadap pertanian.
Kejadian bencana di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologis dan frekuensinya
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kejadian yang banyak terjadi adalah banjir, lalu
disusul tanah longsor.
Bencana hidrometeorologis di Indonesia
 Frekuensi dan magnitude semakin meningkat dari tahun ke tahun (banjir, kekeringan,
longsor, puting beliung, dll)
 Jumlah masyarakat terdampak semakin besar dan kerugian meningkat
 Berdampak besar pada sektor, termasuk pangan, industri, kesehatan, dan transportasi
 Perlu upaya pengurangan risiko bencan hidrometeorologis dengan mengikuti
perkembangan sains dan teknologi saat ini

Sains dan teknologi dalam penanggulangan bencana hidrometeorologi di Indonesia


 Respon telepon interaktif
 Informasi pertanian dan pasar lewat situs web
 Berbagi informasi secara real time untuk bidang pertanian
 Berbagi ilmu seputar hidrometeorologis untuk pertanian lewat sosial media
Contoh potensi pemanfaatan dalam era Industri 4.0
 Kajian kerawanan, kerentanan, dan risiko bencana meteorologi
 Early Warning System (EWS) bencana hidrometeorologi
 Prediksi ketersediaan sumber daya air dan rekomendasi pengelolaan
 Penyusunan strategi mitigasi dan adaptasi pertanian untuk penigkatan ketahanan
pangan
 Potensi sumberdaya terbaharukan (pembangkit listrik tenaga surya, microhidro,
angin)
 Analisis dan prediksi penyebaran vector-borne disease (demam berdarah,
chikungunya, malaria)
Kesimpulan
 Perkembangan sains dan teknologi memiliki potensi dan andil yang besar dalam
pengurangan risiko bencana hidrometeorologis
 Pemanfaatan teknologi sangat luas dalam mendukung ketahanan pangan, pemenuhan
sumberdaya air, kesehatan, serta ketahanan masyarakat terhadap bencana
 Perlu sinergi dan kolaborasi berbagai pihak untuk menghasilkan solusi dalam
penanggulangan bencan hidrometeorologi
Teknologi Terbaru di Bidang Meteorologi
Oleh : Guswanto, M.Si (Deputi Bidang Meteorologi BMKG)

Adanya 3 elemen pemanfataan teknologi untuk observasi cucaca,antara lain:


 Mesin cuaca
 Pemanfaatan mesin cuaca untuk model cuaca konvensional.
 Penggunaan data satelit yang semakin besar
 Penggunaan big data analytic yang mempunyai peranan penting dalam pemodelan
data

Selain hal diatas diperlukannya penyelesain tantangan geogrfafis karena bertemunya cuaca
dengan permukaan bumi yang memiliki dampak-dampak berbeda. Hal ini juga akan
meningkatkan akurasi pemodelan data nantinya.
Selanjutnya ada skema pengelolaan NWP yang diperoleh dari pengamatan suatu
daerah.Pengamatan yang dilakukan semakin lama dan semakin rapat pada suatu daerah
menyebaban data yang diperoleh semakin akurat.Hampir seluruh negara telah
mengembangkan teknologi ini,hal ini dapat dititu juga oleh Indonesia agar pengamatan data
yang peroleh semakin baik mengingat indonesia berada di daerah tropis yang pergerakan
perubahan cuaca sangat dinamis. Setelah itu,diperlukannya peningkatannya akurasi sebagai
tujuan utama.Jika akurasi tidak meningkat maka kinerja yang dilakukan masih belum
optimal,sebabnya perlu ditingkatkan keoptimalan kinerja.
Adapun hal lain yaitu perbedaan teknologi,teknologi sekarang yang digunakan oleh BMKG
belum teknologi termuktakhir.Teknologi yang digunakan masih teknologi eksitimg yang
belum lengkapnya alat pengamatan cuaca bagi penerbangan dan bersifat standolone serta
informasi yang diberikan belum otomatis.
Hal ini pada Bandara Changi Airport,Singapura yang peralatan yang dimiliki sudah sangat
memadai sehingga data yang diperoleh juga semakin baik. Tentu hal ini perlu ditiru agar
pemberian informasi semakin akurat,berkualitas,dan mengurangi kesalahan.
Sedangkan untuk meteorologi maritim diperlukan pengelolaan data yang lebih baik lagi dan
lebih lengkap.Oleh sebab itu diperlukannya peningkatan-peningkatan teknologi agar data
yang diperoleh semakin baik. Pada observasi maritim,idealnya diperlukan integrasi dari
beberapa peralatan cuaca dan oseanografi seperti AWS,ADCB,AWL,dan, COASTAL
BUOY.
Diperlukannya peningkatan sebab kegiatan observasi dahulu masih menggunakan kertas yang
pastinya memakan waktu lama.Peningkatan teknologi ini diharapkan agar semakin baiknya
data yang didapat dan informasi data yang diberikan semakin baik.

Teknologi Baru di Bidang Klimatologi


Oleh : Drs. Herizal, M.Si (Deputi Bidang Klimatologi BMKG)

Klimatologi adalah salah satu ilmu yang memperlajari iklim,hal ini telah dijelaskan dalam
PERPRES 61 tahun 2008 dan dipertegas dalam UU mengenai tugas dan wewenang BMKG
yang mengenai pengamatan iklim.
Klimatologi sendiri punya panduan internasional yang bernama GLOBA FRAME WORK
CLIMATE SERVICE (GFWCS) yang langsung diawasi oleh PBB.Panduan ini sendiri
mempunyai konsep untuk melakukan monitoring,observasi,pemodelan data,dan
penelitian.Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sebuah data iklim yang akurat.
Kemajuan teknologi dan berkembangnya ilmu klimatologi secara dinamis menyebabkan
tidak relevannya lagi model data lama dalam menjelaskan fenomena-fenomea baru.Sehingga
sasaran kerja yang diberikan oleh GFWCS melipurti : pertanian,sumber daya
air,energi,kesehatan,dan perngurangan resiko bencana.
Selain itu,perubahan iklim juga menjadi perhatian khusus bagi dunia, sekjen WWO
menghimbau kepada setiap kepala negara harus dapat mengkontrol polusi udara di negara
mereka.Hal ini demi menghindari dampak besar yang akan terjadi akibat perubahan iklim.
Semakin rapatnya pengamatan curah hujan maka data yang diberikan akan semakin
akurat,hal ini sedikit teratasi dengan adanya dibuat pos-pos pengamatan curah hujan
diberbagai wilayah indonesia demi mendapatakan data yang akurat.Selain itu BMKG bekerja
sama dengan BASELINE SURFACE RADIATION NETWORK) yang diperintahkan oleh
staf kepresidenan untuk memnatu energi radiasi matahari sebagai energi terbarukan yang
dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan asupan energi negara.
Hal ini tidak lepas dari kualitas penggunaan sistem yang lebih stabil demi mendapatkan data
yang akurat.Namun hal ini perlu adanya kontrol dalam penggunaannya agar data-data yang
diperoleh tidak rusak atau memberikan kualitas yang buruk,salah satu contoh adalah data
kalibrasi.
Untuk dapat melukan itu semua diperlukannya hardware berupa super computer dan cluster
computer serta global climate model dan regional climate model sebagai software dalam
pengelolaan data klimatologi agar mendapatlan data yang akurat dan memiliki kualitas tinggi.
Teknologi Terbaru di Bidang Geofisika
Oleh : Dr.Ir. Muhammad Sadly, M.Eng (Deputi Bidang Geofisika BMKG)

Melihat posisi Indonesia yang berada didaerah tempat bertemunya lemepng dunia
menyebabkan rawannya terjadi gempa bumi baik magnitudo kecil atau besar.Lempeng dunia
yang berada tepat dibawah indonesia antara lain: lemepng India-Australia,lempeng
Pasifik,dan lempeng Eurasia.
Dikarekan semakin dinamisnya pergerakan lempeng-lempeng dunaia menyebabkan
meningkatnya aktivitas gempa bumi pada 2013-2019 sebesar 11.573 dengan berbagai
magnitudo dan 1.107 diantarnya dapat dirasakan. Hal ini juga menjadi alasan ditambahknya
alat sensor gempa sebesar 194 ditahun 2019 sehingga saat ini alat sensor gempa bumi 372
unit sehingga akurasi data semakin baik. Adanya tantangan BMKG dalam tuntunan
masyarakat sehingga diperlukannya inovasi. Agar kinerja BMKG menjadi
cepat,tepat,akurat,luas jangkauan,atraktif,dan mudah dipahami.
Ada pembangunan dan pengembangan teknologi yang ada,antara lain:
 BUOY TSUNAMI
a) Rancang bangun dan hilirasi
b) Rencana pemasangan pada lokasi gempa bumi
c) Integrasi data dalam sistem InaTEWS
 CABLE BASED TSUMAMETER (CBT)
a) Perancang bangun dan hilirasi
b) Rencama pemasangan dan lokasi CBT
c) Integrasi data dalam sistem InaTEWS
Semakin berkembangya Ina-TIDES dan InaCROS badan informasi geospasial sehingga
semakin memudahkan mendapatkan data.Berikut pemaparannya:
 InaCROS (Indonesian Continou Operatiion Reference Stations)
a) Sistem penentuan posisi spasial secara real tie dan kontinu pada titik kontrol
geodesi yang tersebar diseluruh Indonesia
b) Dukungan Ina-CROS terhadap sistem informaso gempa bumi dan peringatan
dini tsunami
 Ina-TIDES (Indonesia Tides System)
a) Pengamatan perubahan muka bumi laut secara real tiem dan kontinu
b) Mendeteksi perubahan muka laut secara tepat
c) Konfirmasi untuk mengakhiri peringatan dari Tsunami
Selain itu,ada juga teknologi sistem monitoring dan processing yaitu:
WRS New Generation :
a) Alat diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini Tsunami
b) Fitur utama adalah gempa bumi real time untuk memberikan data yang cepat
dan akurat secara otomatis.
c) Percepatan penyebarluasan informasi gempa bumi dan peringatan dini
Tsunami sehingga cepat mengambil keputusan penggulangan bencana.

Selanjutnya,ada teknologi spasial dan GNSS (Global Navigation Satelitte System).Beberapa


cara yaitu:
 Network Positioning Solution
 Base Line and Point Positioning Solution
 Inference Solution
 Prekursor Gempa Bumi Data Magnet
 Peringatan Dini Gempa
Adapun alat yang digunakan dalam tomografi seismik,berikut penjelasan singkat:
ANT (Ambient Noise Tomography) :
a) Alat ini digunakan untuk tomografi seismik sebagai data
b) Bersumber dari noise gelombang seismik pada mikroseismik samudra.perioda
pendek,dan perioda panjang (Boorman,2002)
i. Mikroseismik samudera primer (single freequency
microseism).Frekuensi kurang lebih 0,003 Hz-0,1 Hz
ii. Mikro samudrera sekunder (double freequency microseism).Frekuensi
kurang lebih 0,1 Hz-0,3 Hz
iii. Noise periode pendek:kebanyakan dari distribusi,stasioner,atau
bergerak salin itu gerak partikel besar.Frekuensi antara 0,5 Hz-60 Hz
iv. Noise periode panjang:pada komponen horizpntal dapat jauh lebih
besar daripada vertikal,contoh: efek drift

Kemudian adanya teknologi terbarukan dalam sistem informasi gempa bumi dan tsunami
yang semakin memudahkan pemberian informasi,teknologi tersebut antara lain:
 SEISCOMP 3 (SEISMIC PROCESSING) >untuk menentukan parameter gempa bumi
 TOAST (MODELING TSUNAMI PROCESSING)>memberikan pemodelan dengan
18000 skenario dan memberikan one fly modeling yang biasa disebut easy wave
 INTANT (INDONESIA TSUNAMI NON TEKTONIK)>sistem penanagan tsunami
yang dikarenakan pergerakan tektonik
 ENTITY VERSI 1.2 (INTERNAL ACCESS ONLY)> media display yang
berhunugan dengan kebencaan disekitar lokasi episenter.
 InaTEWS:IMPACT BASED REAKTIME SYSTEM (INTERNAL ACCESS
ONLY)>prototype yang membantu operator membuat keputuasan terkait warning
tsunami
 DOI system sensor InaTEWS>integarsi sensor InaTEWS
 SPK (sistem pendukung keputusan gempa bumi M<M5) (INTERNAL NETWORK
ONLY)>sistem koordinat antara pusat gempa regional dan UPT stasiun.
 EXTENDE SHAKEMAP InaTEWS WITH MMI CONTACT LINE
 WEB BASELINE STATION VIEW ON MAP (INTERNAL NETWORK ONLY)
 WEB BASE LINE TRACE VIEW (INTERNLA NETWORK ONLY)
 TABULAR LINE STATUS OFF SEISMIC STATION
 WEBDC3 TO DOWNLOAD WAVEFORM DATE
 WIKI DOKU FOR STATION MANAGEMENT (MAINTENCE STATIONS
REPORT)

Terakhir,perkembangan tekonologi diseminasi antara lain:


 WRS NEW GENERATION
 API BASED GOOGLE PLATFORM (GCP),untuk informasi warning gempa dan
tsunami
 KUISIONER GEMPA BUMI
 SMS LBS (LOCATON BASE SYSTEM)
 MOBILE TEKNOLOGI UNTUK DESIMINASI

Teknologi Terbaru di Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa, dan


Jaringan Komunikasi
Oleh : Dr.Ir. Muhammad Sadly, M.Eng (PLT Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi,
Rekayasa, dan Jaringan Komunikasi)

BMKG menuju Society 5.0


OBAT : Otomatisasi, Big data, Artifical intelligence, Internet of thing (IoT)
Ruang lingkup laboratorium kalibrasi - BMKG
1. Kelompok pengukuran suhu dan kelembaban (thermometer, kelembaban)
2. Kelompok pengukuran tekanan (barometer)
3. Kelompok pengukuran aliran (anemometer, HVAS)
4. Kelompok pengukuran panjang (curah hujan)
5. Kelompok pengukuran radiasi matahari (pyranometer)
6. Kelompok pengukuran gaya berat (gravimeter)
7. Kelompok pengukuran vibrasi (seismograf)
Mobile VSAT C-BAND
Pengadaan 7 unit Mobile VSAT C-BAND ditujukan untjk menyediakan akses jaringan ke
BMKG pusat dan internet BMKG di lokasi tanggal darurat bencana
Inovasi tidak lagi terhalangi oleh kemampuan mengumpulkan dta, tapi lebih kepada
kemampuan untuk mengelola, menganalisis, meringkas, memvisualkan, dan menggali
pengetahuan yang ada didalamnya pada saat yang tepat
BIG DATA
Big data = Transactions + Interactions + Observations
Big Data 3 V (Volume, Velocity, Variety)
Big Data 4 V (Volume, Velocity, Variety, Veracity)
Big Data 5 V (Volume, Velocity, Variety, Veracity, Value)
Kesimpulan:
Teknologi di bidang INSKALREKJRKOM (Khusus untuk penguatan dan pengembangan
sistem instrumentasi, database, dn ICT terus berkembang. Teknologi untuk sistem Processing
berbasis Big Data Analitik, AI, Deep Learning, Expert System. Perlu tingkatan kerja sama
dengan intitusi internasional dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM dan transfer
teknologi

Kepemimpinan Masa Depan


Oleh : Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc (Kepala BMKG)

Kepemimpinan harus bisa merangkul orang banyak.Merangkul disini adalah menentukan


jalan tengah agar tujuan yang ada dapat tercapai. Adanya visi dalam kepemimpinan membuat
setiap orang harus menyatukan pola pikir,keinginan atau kemauan,dan tujuan agar visi
tersebut dapat tercapai.
Menyamakan visi atau cita-cita bersama agar terwujudnya BMKG menjadi lebih baik lagi
dimasa yang akan datang.Selain itu,visi memiliki banyak kegunaan salah satunya
menyatukan hobi dan passion didalam suatu pekerjaan sehingga pekerjaan yang dilakukan
dapat maksimal karena adanya kenyamanan dalam bekerja.
Selanjutnya,demi menunjang itu semua maka adanya Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika sebagai wadah pembentukan pemimpin yang baik dan kompeten
sehingga kinerja BMKG sendiri makin baik kedepannya.Para taruna STMKG diharapkan
memiliki visi untuk belajar dengan rajin dan giat demi terciptanya tulung puggung pemberian
informasi di BMKG yang baik.
Menjadi pemimpin harus memiliki sikap,anatara lain:
1. Tahan banting dalam setiap keadaan
2. Peduli terhadap sekitar
3. Terbuka akan kekurangan diri
4. Dapat membimbing bawahannya
5. Tetap optimis
6. Jangan putus asa
7. Berani ambil resiko
8. Pemikiran terbuka
9. Pintar dan cepat belajar
10. Belajar dari kesalahan
11. Antisipasi kesalahan
12. Menerima masukan
13. Saling menghargai
14. Kerja sama tim
15. Kolektifitas dalam pengetahuan
16. Berpikir dan beradaptasi terhadap rencana
17. Jangan panik terhadap perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai