1. Tahap preinteraksi
a. Mengumpulkan data tentang klien
b. Menyiapkan alat
2. Tahap Kerja
a. Memulai kegiatan dengan cara yang baik, memilih alat restrain yang
tepat
b. Memasang restrain pada klien dengan cepat dan tepat, Bantu pasien
dalam kondisi duduk jika tidak ada kontra indikasi, Pasang jaket restrain
ke tubuh pasien. Jaket restrain ini seperti baju tidak berlengan dan ada
dua buah tempat tali di samping kanan dan kiri untuk lewat tali.Setelah
itu masukkan tali ke lubang tadi, dan tali ke lubang yang ada di bawah
tempat tidur (kanan dan kiri) atau bisa tali kedua ujungnya mengelilingi
kasur bawah.
c. Pastikan tidak ada bagian vest yang berkerut di bagian punggung
pasien, masukkan genggaman tangan diantara restrain dan pasien untuk
memastikan bahwa pernafasan tidak dibatasi oleh restrain.
d. Hindari mengikat restrain pada side rail tempat tidur, mengamankan
restrain dari jangkauan pasien
e. Melakukan pemeriksaan tanda vital, memeriksa bagian tubuh yang
direstrain, memperhatikan respon pasien
- Kontrak yang akan datang (restrain akan dilepas apabila.... sesuai
kasus : adek tidak turun-turun lagi dari tempat tidur)
- Vest restrain juga bisa digunakan untuk mengamankan lansia/pasien
dengan kondisi membutuhkan yang duduk di kursi roda, agar tidak jatuh
ke depan. dengan cara yang sama, hanya saja ini diikatkan di kursi roda
bukan tempat tidur.
b. Baju Restrain
Sama seperti di atas perbedaan pada alat restrain yang digunakan dan
Tahapan kerja, :
a. Pegang pundak pasien dan tangan yang agresif, berjalan di belakang
pasien dan tetap waspada
b. Buka baju dalam posisi "menyerbu", pakaikan baju dengan cepat
c.Handle tangan pasien ke belakang, seperti orang diborgol,
mengamankan restrain dari jangkauan pasien
d. Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
e. Melakukan pemeriksaan tanda vital, memeriksa bagian tubuh yang
direstrain, memperhatikan respon pasien
c. Teknik Elbow Restrain
Digunakan pada umumnya untuk anak-anak atau bayi guna mencegah
anak menekuk tangan dan mencapai insisi atau alat terapeutik lain yang
menempel pada anak.
Sama seperti diatas, pada tahap kerja
a. Memasang restrain pada klien dengan cepat dan tepat
b. Pegang lengan klien, pasang ikatan ke klien
c. Masukkan satu jari sebelum diikat agar tidak terlalu kencang, hindari
mengikat restrain pada side rail tempat tidur
d. Mengamankan restrain dari jangkauan pasien
e. Menyediakan keamanan dan kenyamanan sesuai kebutuhan
f. Melakukan pemeriksaan tanda vital (khususnya pada capillary refill dan
pulsasi proximal di lengan untuk mengetahui sirkulasi pasien)
g. Memeriksa bagian tubuh yang direstrain
d. Restrain Ekstremitas
Digunakan untuk membatasi gerak ekstremitas.
Tahapan sesuai dengan diatas,
Pada pelaksanaan tindakan restrain pada daerah yang tidak
membahayakan pada keempat ekstremitas dengan menggunakan bahan
yang tidak berbahaya/mencederai pasien,
e. Teknik Mummy Restrain
Dilakukan untuk bayi agar tidak bergerak dan jatuh/untuk mengontrol
pergerakan selama pemeriksaan.
Bentuknya seperti gurita/grito, bedanya ada 2 lapis, lapisan pertama di
ikat ke tempat tidur sedangkan lapisan kedua di ikat ke bayi/anak (seperti
grito).
3. Tahap Terminasi
a. Merapikan pasien dan memberikan posisi yang nyaman
b. Mengumpukan dan membersihkan alat
melepas sarung tangan & mencuci tangan
c. Membaca hamdallah
d. Mengevaluasi respon klien
e. Memberi reinforcement positif
f. Mengakhiri Pertemuan dengan baik: bersama keluarga dan klien
membaca doa
Evaluasi Diri/Penguji
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
......................................................
Pembimbing/Penguji
(……………………………….)
Daftar Pustaka
Sujarwo, Livana (2017), Dampak Tindakan Restrain Pasien Gangguan Jiwa, Jurnal
Ilmiah STIKES Kendal volume 7 No.2 Oktober 2017.
Sulistyowati, Dwi Ariani. E Prihantini. (2013), Keefektifan Penggunaan Restrain
Terhadap Penurunan Perilaku Kekerasanpada Pasien Skizofrenia, Jurnal Terpadu Ilmu
Kesehatan Volume 3, No.2, November 2014.
Abdul muhits, Nurul Hidayah, MH. Saputra, Icha Suryani (2017) Hubungan Durasi
Pemberian Restrain Dengan Resiko Perilaku Marah Berulang Pada Pasien Skizofrenia, Med