Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KOMPARATIF RASIO KEUANGAN

ANTARA PT HM SAMPOERNA,TBK &


PT GUDANG GARAM,TBK

Erbina Meliana Purba 1


Lisa Marlina 2
1
Alumni FE USU Deparemen Manajemen
2
Staf Pengajar Departemen Manajemen FE USU

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the differences and to compare


financial performance between financial performance of PT HM Sampoerna,Tbk and
P.T Gudang Garam,Tbk.
The data used are the annual financial statements of PT HM. Sampoerna,Tbk
and PT Gudang Garam,Tbk, which have been audited from 2009-2011.This research
is case study research. The method of data analysis is descriptive analysis. The
analysis technique used is comparison of financial Ratios with the combined ratio
analysis and statistical technique using Mann-Whitney (U-Test), with a significance
level (α) = 5%. Analyzing data using statistical data processed by software SPSS for
windows 16.0.
The results showed that the financial performance of PT HM Sampoerna,Tbk
better than PT Gudang Garam,Tbk. The Financial Performance is measured by
liquidity, leverage, activity and profitability ratios. According to the result of Mann-
Whitney (U-Test )method, conclude that there is a different of financial performance
between PT HM Sampoerna,Tbk and PT Gudang Garam,Tbk comprehensively.
Financial performance of PT HM. Sampoerna,Tbk better than PT Gudang Garam,
Tbk. The hypothesis testing for 11 financial ratios both of them, show that 10 ratios
are different significantly namely CR, QR, DAR, DER, ITO, TATO, NPM, ROI, ROE,
TIE. Another ratio namely: EPS doesn’t show the significant difference.

Key Words : Current Ratio, Quick Ratio, DAR, DER, TIE, Inventory Turnover Ratio,
TATO, NPM, ROE, ROI, EPS.

1. PENDAHULUAN yang sulit seperti saat ini menuntut


1.1 Latar Belakang perusahaan memiliki kinerja yang baik
Situasi perekonomian yang tidak sehingga perusahaan mampu bertahan.
menentu dan sulit diramalkan dewasa Perusahaan-perusahaan harus
ini sangat besar pengaruhnya terhadap menghadapi persaingan yang ketat
dunia usaha yang ingin tetap bertahan tidak hanya antar perusahaan sejenis
dan mengembangkan semaksimal tetapi lebih melibatkan industri secara
mungkin usahanya. Keadaan ekonomi keseluruhan, dan juga berbagai

1
ancaman dari pihak eksternal lainnya. memberikan pengukuran relatif dari
Sehingga, Perusahaan dituntut untuk keseluruhan aktivitas perusahaan.
meningkatkan kinerjanya agar tetap Rasio Keuangan adalah “angka
bertahan dalam masa krisis dan yang diperoleh dari hasil perbandingan
persaingan yang ketat. Hal ini juga dari suatu pos laporan keuangan
yang saat ini dihadapi oleh dengan pos lainnya yang mempunyai
perusahanan rokok Indonesia. hubungan yang relevan dan signifikan”
Perusahaan rokok di Indonesia (Harahap, 2008 : 297). Rasio keuangan
memiliki peran yang sangat sangat dapat menjelaskan Informasi yang
penting dalam perekonomian dapat digunakan sebagai alat
Indonesia. Perusahaan rokok pertimbangan, dan informasi
mempunyai multiplier effect yang tambahan dalam pengambilan
sangat luas, seperti menumbuhkan keputusan dimasa sekarang dan yang
industri jasa terkait, penyediaan akan datang.
lapangan usaha dan penyerapan tenaga PT Gudang Garam,Tbk dan PT
kerja mencapai 6,1 juta . HM Sampoerna,Tbk adalah
Pita Cukai rokok telah perusahaan penghasil rokok di
menyumbang pendapatan pajak yang Indonesia. Bergerak dalam sektor
besar bagi Indonesia. Pada tahun 2010 industri yang sama, bahkan memiliki
dan 2011 lalu, pemerintah sudah segmen pasar yang sama.
menaikkan cukai rokok masing-masing Pada Tahun 2011 PT HM
sebesar 12% dan 6%. Tahun 2012 Sampoerna,Tbk adalah perusahaan
kenaikan tarif cukai berkisar antara penghasil rokok dengan laba terbesar
13% - 16%. Pemerintah bahkan sudah dan PT Gudang Garam,Tbk adalah
mulai mempersiapkan kenaikan cukai perusahaan dengan laba terkecil dari
rokok untuk 2013 (detik.com). Hal ini dari 3 perusahaan rokok yang terdaftar
tentu sangat memberatkan bagi di bursa efek Indonesia yaitu: PT HM
Perusahaan Rokok di Indonesia Sampoerna,Tbk, PT Gudang Garam,
Fenomena-fenomena yang terjadi Tbk, dan PT Bentoel Internasional
mengharuskan perusahaan rokok di Investama,Tbk.
Indonesia untuk memiliki kinerja Perbedaan tersebut
keuangan yang baik, sehinggga melatarbelakangi penulis dalam
mampu bertahan dan mencapai tujuan melakukan penelitian dengan judul:
perusahaan “Analisis Komparatif Rasio
Ada beberapa metode yang dapat Keuangan pada PT HM Sampoerna,
digunakan dalam menganalisis kinerja Tbk dan PT Gudang Garam,Tbk”.
keuangan perusahaan (Kasmir, 1.2 Rumusan Masalah
2008:215)seperti:”analisis tren, indeks
berseri, perbandingan common size, 1. Bagaimana kinerja keuangan PT
analisis arus kas dan modal kerja, dan HM Sampoerna,Tbk dibandingkan
analisis rasio keuangan”. Namun, dengan kinerja keuangan P.T.
analisa dengan menggunakan rasio Gudang Garam, Tbk?.
akan memberikan hasil yang mampu

2
2. Apakah Terdapat perbedaan 2.1.2. Bentuk-bentuk Rasio Keuangan
kinerja keuangan antara
PT HM Sampoerna,Tbk dan PT Menurut J. Fred Wetson (2004
Gudang Garam,Tbk? :202), rasio keuangan ada tiga jenis
yaitu:
1.3 Tujuan Penelitian 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio),
1. Untuk mengetahui dan terdiri dari:
menganalisis perbandingan kinerja a) Rasio lancar (Current Ratio)
keuangan PT HM Sampoerna,Tbk b) Rasio perputaran kas
dan kinerja keuangan PT Gudang c) Rasio utang terhadap kekayaan
Garam,Tbk bersih
2. Untuk mengetahui perbedaan 2. Rasio Profitabilitas (Profitability
kinerja keuangan PT HM Ratio), yang terdiri dari:
Sampoerna,Tbk dan PT Gudang a) Rasio laba bersih
Garam,Tbk b) Tingkat laba atas penjualan
c) Tingkat laba atas akuntansi
3. Rasio Efisiensi (Activity Ratio),
3. TINJAUAN PUSTAKA Terdiri dari:
2.1.1 Analisis Laporan Keuangan a) Waktu pengumpulan piutang
Laporan keuangan adalah “laporan b) Perputaran persediaan ( Inventory
yang menunjukkan kondisi keuangan Turn Over)
perusahaan pada saat ini dalam suatu c) Rasio aktiva terhadap nilai bersih
periode tertentu” (Kasmir, 2008:7). (Total Asset Turn Over)
Laporan keuangan perusahaan d) Rasio Perputaran investasi
bertujuan untuk meringkaskan hasil
kegiatan untuk jangka waktu tertentu. 1. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
2.1.2 Analisis Rasio Keuangan merupakan “rasio yang
2.1.2.1 Pengertian Rasio Keuangan menggambarkan kemampuan
Analisis Laporan keuangan dapat perusahaan dalam memenuhi
dilakukan dengan menggunakan rasio- kewajiban (utang) jangka pendek”
rasio keuangan. Rasio Keuangan (Van Horne, 2005:205). Artinya,
merupakan “indeks yang meng apabila hutang perusahaan ditagih
hubungkan dua angka akuntansi dan oleh kreditur, maka perusahaan akan
diperoleh dengan membagi satu angka mampu memenuhi utang tersebut
dengan angka lainnya” (Van Horne, terutama utang yang sudah jatuh
2005: 202). Rasio keuangan digunakan tempo.
untuk mengevaluasi kondisi dan
kinerja perusahaan. Dari rasio a. Rasio Lancar (Current Ratio)
keuangan ini akan terlihat kondisi Rasio lancar atau current ratio
kesehatan perusahaan yang merupakan rasio untuk mengukur
bersangkutan. kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek

3
atau utang yang segera jatuh tempo. panajang, bila perusahaan dibubarkan
Dengan kata lain, seberapa banyak (dilikuidasi).
aktiva lancar yang tersedia utnuk
menutupi kewajiban jangka pendek a. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio)
yang segera jatuh tempo. Penghitungan Debt Rasio merupakan rasio utang
rasio lancar dilakukan dengan yang digunakan untuk mengukur
membandingkan antara total aktiva perbandingan antara total utang dengan
lancar dengan total utang lancar. total aktiva. Dengan kata lain, seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 utang atau seberapa besar utang
Rasio Lancar = perusahan berpengaruh terhadap
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
pengelolaan aktiva. Rasio ini dapat
b. Rasio Sangat Lancar (Quick diperoleh dari:
Ratio) Total Utang
Debt to Asset Ratio =
Rasio cepat (quick ratio) atau rasio Total Aset
sangat lancar atau acid test ratio
merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam b. Debt to Equity Ratio
memenuhi atau membayar kewajiban Debt to equity ratio merupakan
utang lancar (utang jangka pendek) rasio yang digunakan untuk menilai
dengan aktiva lancar tanpa utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari
memperhitungkan nilai sediaan dengan cara membandingkan antara
(inventory). seluruh utang, termasuk utang lancar
dengan seluruh ekuitas. Rasio ini
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 −𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 berguna untuk mengetahui setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan
𝑈𝑡𝑎𝑛 𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
untuk jaminan utang. Rasio ini dapat
di peroleh dari:
2. Rasio Leverage
Total Utang
Rasio leverage merupakan Debt to Equity Ratio = Ekuit as
rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai oleh utang. Rasio yang c. Times Interest Earned
berkaitan dengan utang adalah rasio Times Interest Earned merupakan
solvabilitas, yang merupakan rasio untuk mencari jumlah kali
kebalikan dari rasio leverage. Dalam perolehan bunga (Weston 2008 : 160).
arti luas dikatakan bahwa rasio Menurut James C.Van Horne (2008 :
solvabilitas digunakan untuk 160), Times Interest Earned adalah
mengukur kemampuan perusahaan “rasio yang menunjukkan kemampuan
untuk membayar seluruh kewajiban perusahaan untuk membayar biaya
baik jangka pendek, maupun jangka bunga, sama seperti coverage ratio”.

4
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai b. Total Assets Turn Over
berikut: Total Asset Turn Over merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur
EBIT perputaran semua aktiva yang dimiliki
Times Interest Earned = perusahaan dan mengukur berapa
Biaya Bunga
jumlah penjualan yang diperoleh dari
tiap rupiah aktiva.
3. Rasio Aktivitas
Rasio total assets turn over
Rasio aktivas merupakan rasio
diperoleh dengan cara membandingkan
yang digunakan untuk mengukur
penjualan dengan total aktiva.Rasio ini
efektivitas perusahaan dalam
dapat dirumuskan sebagai berikut:
menggunakan aktiva yang dimilikinya,
juga dapat digunakan untuk mengukur Penjualan
tingkat efisiensi (efektivitas) Total Asset Turn over =
Total Aktiva
pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Rasio aktivitas juga digukan untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. 4. Rasio Profitabilitas
Secara umum, rasio aktivitas yang Tujuan utama dari perusahaan
ada digunakan, akan mampu adalah Laba. Perusahaan selalu
memperlihatkan efektivitas perusahaan berusaha meningkatkan laba dari
secara maksimal. Adapun jenis-jenis waktu ke waktu. Perusahaan telah
rasio aktivitas (Van Horne 2005:211) menetapkan standar laba yang
yaitu: ditargetkan untuk satu periode. Standar
laba atau tingkat keuntungan tersebut
a. Perputaran Sediaan dapat dinyatakan dalam rasio, yang
Perputaran sediaan merupakan dikenal sebagai rasio keuntungan atau
rasio Yang digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas, disebut juga
berapa kali dana yang ditanam dalam dengan rasio rentabilitas.
sediaan (inventory) ini berputar dalam Rasio profitabilitas merupakan
satu periode. Rasio ini dikenal dengan rasio untuk menilai kemampuan
nama rasio perputaran sediaan perusahaan dalam mencari
(inventory turn over). Dapat diartikan keuntungan. Rasio ini juga
pula bahwa perputaran sediaan memberikan ukuran tingkat efektivitas
merupakan rasio yang menunjukkan manjemen suatu perusahaan. Hal ini
berapa kali jumlah barang sediaan ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan
diganti dalam satu tahun. Semakin dari penjualan dan pendapatan
kecil rasio ini, semakin jelek demikian investasi.
pula sebaliknya. Jenis-jenis rasio Profitabilitas
(Van Horne,2005:222) yaitu:
Penjualan
Rasio Perputaran sediaan =
Sediaan a. Profit Margin on Sales

5
Profit Margin on Sales atau Profit dengan modal sendiri. Rasio ini
Margin Ratio atau margin laba atas menunjukkan efisiensi penggunaan
penjualan merupakan salah satu rasio modal sendiri. Untuk memperoleh
yang digunakan untuk mengukur rasio ROE kita membadingkan
margin laba atas penjualan. Cara pendapatan perusahaan setelah pajak
pengukuran rasio ini adalah dengan dengan total ekuitasnya. Rasio ini
membandingkan laba bersih setelah dapat dirumuskan sebagai berikut:
pajak dengan penjualan bersih Rasio
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: EAT
ROE =
Ekuitas
Laba Bersih
Margin Laba Bersih =
Penjualan d. Laba Per Lembar Saham Biasa
(Earning per Share of Common
b. Hasil Pengembalian Investasi Stock)
(Return on Investment/ ROI) Rasio laba per lembar saham
Hasil pengambalian investasi atau merupakan rasio untuk mengukur
lebih dikenal dengan nama Ruturn on keberhasilan manajemen dalam
Investment (ROI) atau retun on total mencapai keuntungan bagi para
assets merupakan rasio yang pemegang saham. Keuntungan bagi
menunjukkan hasil (return) atas pemegang saham adalah jumlah
jumlah aktiva yang digunakan dalam keuntungan setelah dipotong pajak.
perusahaan dalam perusahaan. ROI Keuntungan yang tersedia bagi
juga merupakan suatu ukuran pemegang saham biasa adalah jumlah
efektivitas manajemen dalam keuntungan dikurangi pajak, dan
mengelola investasinya. ROI dikurangi hak-hak pemegang saham
menunjukkan profitabilitas dari prioritas.
seluruh dana perusahaan, baik modal Rasio ini diperoleh dengan
pinjaman maupun modal sendiri. Rasio membandingkan laba saham biasa
ini dapat dirumuskan sebagai berikut: dengan jumlah saham biasa yang
beredar. Rasio ini dapat dirumuskan
EAT
ROI = sebagai berikut:
Total Asset
Laba saham biasa
EPS =
Saham biasa yang beredar

2.1.3. Metode Analisis Rasio


c. Hasil Pengembalian Ekuitas Keuangan
(Retur on Equity/ ROE) Ada tiga jenis analisis rasio
Hasil pengembalian ekuitas atau keuangan (Sjahrial, 2007 : 37) yaitu:
return on equity atau rentabilitas 1. Cross Sectional Analysis
modal sendiri merupakan rasio untuk Adalah metode analisis rasio
mengukur laba bersih sesudah pajak keuangan dengan cara

6
membandingkan rasio keuangan Kesimpulan dari penelitian ini adalah
dua atau lebih perusahaan sejenis sebagai berikut:
pada waktu yang sama
2. Time Series Analysis 1. Likuiditas yang diukur oleh
Adalah metode analisis rasio Rasio Lancar dan rasio Cepat,
keuangan satu perusahaan dengan menunjukkan bahwa Quik Ratio
cara deret berkala, atau menurun, mengindikasikan
membandingkan rasio keuangan bahwa hal ini disebabkan 95,2%
perusahaan dari waktu ke waktu perusahaan mempunyai
selama tahun penelitian yang sudah kemampuan lebih rendah untuk
ditetapkan. membayar kewajibannya.
3. Combined Analysis Current ratio menunjukkan tren
Adalah metode analisis rasio menurun dari tahun ke tahun,
keuangan gabungan,yakni dengan namun kebutuhan likuiditas
melakukan metode Cross sectional diatas 5% mampu dipenuhi oleh
analysis dan Time series analysis). perusahaan.
Dalam hal ini, dianalisis dua atau 2. Rasio aktivitas diukur dengan
lebih perusahaaan sejenis, dalam dengan Inventory Turnover dan
waktu ke waktu, sesuai dengan Perputaran piutang mempunyai
jumlah tahun yang telah ditentukan. kondisi tren yang menurun.
Inventory Turnover diindikasikan
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu bahwa meningkatnya jumlah
persediaan untuk mencapai
Miftakhul Jannah (2011) melakukan penjualan tertentu. Dari 165
penelitian dengan judul “ Eksplorasi sampel hanya 13,3 % perusahaan
Kinerja Keuangan Perusahaan Food yang berada di atas rata-rata
and Beverage yang Terdaftar Di Bursa industri. Total asset turnover dan
Fixed asset turnover mempunyai
Efek Indonesia (BEI)” Penelitian ini
kondisi tren yang meningkat.
dilakukan ntuk mengetahui kinerja
3. Rasio profitabilitas/rentabilitas
keuangan perusahaan Food and
mempunyai tren menurun. hasil
Beverage melalui penggunaan analisa pengembalian investasi berkurang
laporan keuangan menggunakan rasio dan hal ini menunjukkan
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio ketidakmampuan perusahaan
aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio untuk memperoleh Return on
pasar assets/Invesment
Teknik yang digunakan untuk
menentukan sampel pada penelitian ini C. METODE PENELITIAN
adalah dengan menggunakan metode 3.1 Defenisi Operasional
sensus yaitu peneliti dapat meneliti Dalam penelitian ini yang menjadi
seluruh elemen populasi dengan adalah Rasio Keuangan yang terdiri
mengambil seluruh sampel perusahaan dari:
Food and Beverage di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2000 – 2009.

7
1. Rasio Likuiditas mengukur kemampuan 2. Teknik Analisis Komparatif
perusahaan dalam memenuhi kewajiban Kuantitatif-Statistik
nya yang sudah jatuh tempo, baik Teknik analisis ini
kewajiban kepada pihak di luar menggunakan Software SPSS For
perusahaan maupun di dalam Windows 16.0. Analisis komparatif
perusahaan.
dilakukan dengan melakukan uji
2. Rasio Leverage merupakan rasio yang Mann-Whiteney(U Test) dilakukan
digunakan untuk mengukur sejauh mana
untuk menguji signifikansi beda rata-
aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
rata dua kelompok independen pada
3. Rasio aktivas Berfungsi mengukur
efektivitas suatu perusahaan dalam pengujian nonparametrik. Prinsipnya
mengguna kan aktiva yang dimilikinya, ingin mengetahui apakah ada
mengukur tingkat efisiensi dalam perbedaan Sum Of Ranks sampelnya.
pemanfaatan sumber daya perusahaan. Rumus mencari Zhitung pada Mann-
4. Rasio Bertujuan untuk menilai Whitney(U Test)
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan Laba. Rasio ini dapat 𝑅1−𝜇 𝑅1
dijadikan alat evaluasi kenerja Z hitung =
manajemen selama sehingga rasio ini 𝝈𝑹
sering disebut sebagai salah satu alat Dimana:
ukur kinerja manajemen. R1 = Jumlah Rangking Populasi 1.

3.2 Teknis Analisis Data 𝜇𝑅1 = Rata-rata distribusi sampling,


a) Metode Komparatif pada populasi 1.
Metode Komparatif adalah Metode
𝜎𝑅 = Standar Deviasi distribusi
yang dilakukan dengan cara
sampling pada kedua
membandingkan data-data yang telah
populasi.
dikumpulkan dan dianalisis
sebelumnya. Metode komparatif dalam
Dengan Hipotesis:
penelitian ini menggunakan Teknik
HO = tidak terdapat perbedaan yang
sebagai berikiut:
signifikan antara kinerja
1. Teknik Analisis komparatif rasio.
keuangan PT HM Sampoerna,
Ada tiga jenis analisis perbandingan
Tbk dengan kinerja keuangan
rasio (Sjahrial, 2007 : 37) yaitu:
PT Gudang Garam,Tbk.
a) Cross Sectional Analysis (Analisis
Ha = terdapat perbedaan yang
perusahaan sejenis pada waktu yang
signifikan antara kinerja
sama)
keuanganPT HM Sampoerna,
b) Time Series Analysis (Analisis deret
Tbk dengan kinerja keuangan
berkala
PT Gudang Garam,Tbk.
c) Combined Analysis (Analisis
Bila hasil dari uji beda varian tersebut
Gabungan, antara Cross sectional
adalah tidak terdapat perbedaan atau
analysis dan Time series analysis)
kedua varian sama (Equal variances
assumed) maka kita akan

8
menggunakan uji Z statistik dua arah Tabel 4.1.
dengan tingkat signifikansi 5%, Rekapitulasi Rasio PT HMSP & PT GGRM
dimana kriteria yang berlaku adalah: Rasio Periode Rata
Zhitung > Ztabel atau Zhitung < −Ztabel 2009 2010 2011 Rata
Kinerja keuangan dua kelompok Rasio
Lancar 1.880 1.613 1.749 1.747
variabel Berbeda secara 1. HMSP 2.460 2.701 2.245 2.469
signifikan−Ztabel ≤ Zhitung ≤ + Ztabel : 2. GGRM
Kinerja keuangan dua kelompok Rasio Cepat
variabel tidak berbeda secara 1. HMSP 0.467 0.611 0.699 0.592
signifikan 2. GGRM 0.343 0.322 0.175 0.280

DAR
D. HASIL PENELITIAN DAN 1. HMSP 0.409 0.502 0.600 0.504
PEMBAHASAN 2. GGRM 0.325 0.306 0.372 0.334

a. Analisis Perbandingan Kinerja DER


Keuangan Dengan Metode 1. HMSP 0.693 1.009 0.899 0.867
Combined Analysis 2. GGRM 0.481 0.442 0.592 0.505
Hasil perhitungan rasio-rasio keuangan
TIE
PT HM Sampoerna,Tbk dan 1. HMSP 51.790 294.83 1144.1 496.90
P.Tgudang Garam,Tbk meliputi Rasio 2. GGRM 9.844 22.63 25.15 19.208
Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio ITO
Aktivitas dan Rasio Profitabilitas 1. HMSP 4.086 4.426 5.930 4.814
selama periode 2009-2011 dapat 2. GGRM 1.957 1.868 1.495 1.773
ditujukkan Dalan Tabel 4.1 TATO
Berdasarkan hasil penelitian dan 1. HMSP 2.200 2.114 2.728 2.347
pembahasan data, dapat disimpulkan 2. GGRM 1.211 1.226 1.072 1.169
bahwa Kinerja Keuangan PT HM Sumber : Data Sekunder (Data dioalah)
Sampoerna,Tbk lebih baik dibanding memiliki likuiditas yang lebih baik
kan dengan Kinerja Keuangan PT dibandingkan dengan P.T. H.M.
Gudang Garam,Tbk Hal ini dapat Sampoerna, Tbk.
dilihat dari perbandingan rasio Berdasarkan rasio leverage
likuiditas, leverage, aktivitas, dan menunjukkan bahwa P.T H.M.
profitabilitasmasing-masing Sampoerna, Tbk selama periode 2009-
perusahaan. 2011 memiliki rasio leverage yang
Berdasarkan rasio likuiditasnya lebih rendah dibandingkan dengan P.T.
menunjukkan bahwa P.T Gudang Gudang Garam, Tbk hal ini
Garam,Tbk selama periode 2009-2011 dikarenakan oleh P.T. H.M.
Sampoerna, Tbk memiliki pendapatan
yang lebih besar meskipun memiliki
proporsi utangyang besar, namun
EBIT P.T. H.M. Sampoerna, Tbk

9
cenderung meningkat sehingga dapat yaitu: CR, QR, DAR, DER, ITO,
menutupi beban bunga atas utang TATO, NPM, ROI, ROE,TIE dan
tersebut. sisanya, 1 yaitu Rasio EPS tidak
menunjukkan perbedaan sigifikan.
Berdasarkan rasio aktivitasnya
Melalui metode Mann-Whiteney(U-
menunjukkan bahwa P.T. H.M.
Test) juga dapat disimpulkan bahwa
Sampoerna, Tbk selama periode 2009-
kinerja Keuangan PT HM
2011 memiliki tingkat efisiensi yang
Sampoerna,Tbk lebih baik
lebih baik dibandingkan dengan P.T.
daibandingkan dengan Kinerja
Gudang Garam, Tbk hal ini
Keuangan PT Gudang Garam,Tbk hal
dikarenakan oleh P.T. H.M.
ini dibuktikan oleh Sum Of Ranks
Sampoerna, Tbk memiliki angka
Rasio PT HM Sampoerna,Tbk yang
penjualan yang lebih tinggi, dan
lebih tinggi dibandingkan Sum Of
manajemen persediaaan yang lebih
Ranks Rasio PT Gudang Garam,Tbk.
baik dibandingkan dengan. P.T.
Hal ini menunjukkan bahwa rasio PT
Gudang Garam, Tbk.
HM Sampoerna,Tbk lebih tinggi
Berdasarkan rasio profitabilitasnya
dibandingkan PT Gudang Garam,Tbk.
menunjukkan bahwa P.T. H.M. Tabel 4.2
Sampoerna, Tbk selama periode 2009- Rekapitulasi U test PT HMSP & PT GGRM
2011 memiliki profitabilitas yang lebih Perbedaan
baik dibandingkan dengan P.T. H.M. Rasio
Perbandingan Kinerja
Variabel t-hitung Keuangan
Sampoerna, Tbk hal ini dikarenakan Keuangan
dengan t-tabel HMSP dan
oleh P.T. H.M. Sampoerna, Tbk GGRM
CR (Current -1.964 < -1.960 Signifikan
memiliki laba bersih yang tinggi, Rasio Ratio)
sehingga dengan Return yang tinggi Likuiditas QR (Quick -1.964 < -1.960 Signifikan
Ratio)
akan meningkatkan Earning Per Share DAR (Debt to
-1.964 < -1.960 Signifikan
saham P.T. H.M. Sampoerna, Tbk, AssetRatio)
DER (Debt to -1.964 < -1.960 Signifikan
namun Earning Per Share saham P.T. Rasio
Equity Ratio)
Leverage
Gudang Garam, Tbk lebih besar TIE (Times -1.964 < -1.960 Signifikan
Interest
dibandingkan P.T. H.M. Sampoerna, Earned)
Tbk. ITO
(Inventory -1.964 < -1.960 Signifikan
b. Analisis Perbandingan Kinerja Rasio Turn Over)
Keuangan Dengan Mann-Whitney Aktivitas TATO (Total
(Uji U) Asset Turn -1.964 < -1.960 Signifikan
Over)
Berdasarkan hasil analisis dengan NPM(Net
-1.993 < -1.960 Signifikan
metode Mann-Whiteney(U-Test) pada Profit Margin)
ROI (Return
Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa On -1.993 < -1.960 Signifikan
Rasio
secara keseluruhan kinerja keuangan Profitabilitas
Investment)
ROE (Return
PT HM Sampoerna,Tbk & PT Gudang On Equity)
-1.993 < -1.960 Signifikan

Garam,Tbk berbeda. Pengujian atas 11 EPS (Earning


-1.528 > -1.960
Tidak
Per Share) Signifikan
Rasio Keuangan kedua perusahaan
menunjukkan bahwa 10 Rasio
memiliki Perbedaan yang signifikan E. KESIMPULAN DAN SARAN

10
5.1 Kesimpulan utang baru. Hal ini diakibatkan
oleh Rasio utang P.T. H.M.
1. Berdasarkan hasil penelitian dan Sampoerna, Tbk sangat tinggi.
pembahasan data, dapat Bila Jumlah utang terus
disimpulkan bahwa Kinerja bertambah maka beban bunga
Keuangan P.T. H.M. Sampoerna, akan semakin tinggi.
Tbk lebih baik dibandingkan 3. P.T. Gudang Garam, Tbk perlu
dengan Kinerja Keuangan PT mengurangi persediaan bahan
Gudang Garam,Tbk Hal ini bakunya nilai persediaan cukup
dibuktikan oleh rasio likuiditas, besar,mengakibatkan perputaran
leverage, aktivitas, dan persediaan hanya 2 kali dalam
profitabilitas. satu tahun. Hal ini akan
2. Berdasarkan hasil analisis dengan berakibat pada modal yang
metode Mann-Whiteney(U-Test) tertanam (Capital Sunk) dan
disimpulkan bahwa secara biaya penyimpanan serta
keseluruhan kinerja keuangan PT pemeliharaan bahan baku yang
HM Sampoerna,Tbk & PT tinggi, sehingga mengakibatkan
Gudang Garam,Tbk berbeda. perusahaan tidak efisien.
Pengujian atas 11 Rasio Keuangan 4. P.T. Gudang Garam, Tbk perlu
kedua perusahaan menunjukkan meningkatkan pendapatannnya
perbedaan yang signifikan atas 10 melalui penjualan sehingga akan
Rasio yaitu CR, QR, DAR, DER, menghasilkan laba yang lebih
ITO, TATO, NPM, ROI, ROE,TIE besar ini akan memperbesar
dan sisanya, 1 yaitu Rasio EPS nilai Rasio Return On
tidak menunjukkan perbedaan Investment dan Return On
sigifikan. Equity.

5.2. SARAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan Kesimpulan, dapat
diajukan beberapa saran sebagai BUKU
berikut: Brigham & Houston. 2008. Dasar-
1. P.T. H.M. Sampoerna, Tbk dasar Manajemen Keuangan. Salemba
perlu meningkatkan likuiditas Empat. Jakarta.
nya, karena rasio likuiditasnya Brealey, Myers & Marcus. 2008.
yang sangat rendah. Jika Dasar-dasarManajemen Keuangan.
likuiditasnya rendah maka P.T. Perusahaan Jilid 2.Erlangga. Jakarta
H.M. Sampoerna,Tbk akan Erlina.2011. Metodologi Penelitian.
menemukan kesulitan dalam Usu Press. Medan
melakukan kegiatan operasional Hanafi, Mamduh M. 2004.
nya. Manajemen Keuangan. BPFE
2. P.T. H.M. Sampoerna, Tbk Yogyakarta. Yogyakarta
perlu mempertimbangkan
dengan baik, jika ingin memiliki

11
Harahap, Sofyan Safri. 2008. Analisis Aktivitas Perusahaan”. Jurnal
Kritis Laporan keuangan. Rajawali Ilmiah Ranggading Vol.8 No.1,
Pers. Jakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Kesatuan, Bogor.
Penelitian Dengan Statistik. Bumi Badreldin, Ahmed Mohamed. 2009.
Aksara. Jakarta. “Measuring the Performance of
J. Fred Wetson, Eugene. 2004. Dasar- Islamic Banks by Adapting
Dasar Manajemen Keuangan Edisi Conventional Ratios”, Working
Ketujuh. Erlangga. Jakarta Paper Series No.16, Faculty of
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Management Technology German
Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta. University in Cairo
Keown, Arthur J. David F Scott Jr,
dkk. 1999. Dasar-Dasar Keuangan SKRIPSI
Edisi Kelima. Grafindo. Jakrta.
Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Syafriadi, Eko. 2011. “Analisis
Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Perbandingan kinerja antara Bank
Erlangga. Jakarta Syariah Mandiri dan Bank
Sjahrial, dermawan. 2007. Pengantar Muamalat Indonesia dengan rasio
Manajemen Keuangan. Penerbit CAMELS”. Skripsi Fakultas
Mitra Wacana Media. Jakarta. Ekonomi Universitas Sumatera
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Utara.
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Jannah, Miftakhul. 2011. “Eksplorasi
Kualitatif, R&D.CV. Kinerja Keuangan Perusahaan Food
alfabeta.Bandung. and Beverage yang Terdaftar Di
Van Horne, James C, Wachowicz, Jr, Bursa Efek Indonesia (BEI)”.
Jhon M. 2005. Prinsip-Prinsip Skripsi Sekolah Tinggi Ekonomi
Manajemen Keuangan Edisi Kedua Perbanas Surabaya.
belas. Salemba Empat. Jakarta.

WEBSITE
JURNAL
http://www.sampoerna.com/id_id/page
Wibowo, Tri. 2003. “Potret Industri s/homepage.aspx
Rokok Di Indonesia”. Jurnal Kajian http://www.gudanggaramtbk.com/ina/h
Ekonomi dan Keuangan Vol.7 No. ome/
2, Pusat Statistik dan Penelitian www.idx.com
Keuangan, Badan Analisa Fiskal, detik.com
Departemen Keuangan. Jakarta

Muktiadji, Nusa dan Dini Trisnawati.


2008. “Analisis Rasio Likuiditas
untuk Mengukur Kemampuan
Perusahaan Dalam Membiayai

12

Anda mungkin juga menyukai