Anda di halaman 1dari 4

2.2.

1 Aliran Laminer dan Turbulen


Aliran viskos dapat dibedakan menjadi 2 (dua) tipe yaitu aliran laminer dan tubulen.
Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak teratur mengikuti lintasan yang saling
sejajar. Aliran ini terjadi apabila kecepatan kecil dan atau kekentalan besar. Pengaruh
kekentalan adalah sangat besar sehingga dapat meredam gangguan yang dapat menyebabkan
aliran menjadi turbulen. Dengan berkurangnya kekentalan dan bertambahnya kecepatan
aliran maka daya redam terhadap gangguan akan berkurang, yang sampai pada suatu batas
tertentu akan menyebabkan terjadinya perubahan aliran dari laminar ke turbulen. Pada aliran
turbulen gerak partikel-partikel zat cair tidak teratur. Aliran ini terjadi apabila kecepatan
besar dan kekentalan zat cair kecil.
2.2.2 Aliran Laminer Dalam Pipa
Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak teratur mengikuti lintasan
yang saling sejajar. Aliran laminer lebih mudah terjadi bila kecepatan aliran relatif kecil
sedangkan viskositas cairan besar dan pengaruh kekentalan cukup dominan dibandingkan
dengan kecepatan aliran, sehingga partikel-partikel zat cair akan bergerak teratur menurut
lintasan lurus (Triatmojo,1996).
Secara matematis aliran laminer akan terjadi bila perbandingan momentum dan gaya
viskous ada di bawah 2000, atau yang lebih dikenal dengan bilangan Reynold (Re) < 2000.
Bilangan Reynold (Re) dapat ditulis dalam bentuk rumus sebagai berikut:
2.1 Aliran Viskos

salah satu ujung pipa harus sama dengan massa fluida yang keluar di ujung lainnya.
Jika fluida memiliki massa tertentu masuk pada pipa yang diameternya besar,
Zat cair riil didefinisikan sebagi zat yang mempunyai kekentalan, berbeda dengan
zat air ideal yang tidak mempunyai kekentalan. Kekentalan disebabkan karena adanya
sifatckohesi antara partikel zat cair. Karena adanya kekentalan zat cair maka terjadi
perbedaaan kecepatan partikel dalam medan aliran. Partikel zat cair yang berdampingan
dengan dinding batas akan (kecepatan nol) sedang yang terletak pada suatu jarak tertentu
dari dinding akan bergerak. Perubahan kecepatan tersebut merupakan fungsi jarak dari
dinding batas. Aliran zat cair riil disebut juga aliran viskos.
Aliran viskos adalah aliran zat cair yang mempunyai kekentalan (viskositas).
Viskositas terjadi pada temperature tertentu. Tmemberikaan sifat air (viskositas
kinematik) pada tekanan atmosfer dan beberapa temperature. Kekentalan adalah sifat zat
cair yang dapat menyebabkan terjadinya tegangan geser pada waktu bergerak. Tegangan
geser ini akan mengubah sebagian energi aliran dalam bentuk energi lain seperti panas,
suara, dan sebagainya. Perubahan bentuk energi tersebut menyebabkan terjadinya
kehilangan energi.

Aliran viskos dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam. Apabila pengaruh


kekentalan (viskositas) adalah cukup dominan sehingga partikel-partikel zat cair bergerak secara
teratur menurut lintasan lurus maka aliran disebut laminar. Aliran laminar terjadi apabila
kekentalan besar dan kecepatan aliran kecil. Dengan berkurangnya pengaruh kekentalan atau
bertambahnya kecepatan maka aliran akan berubah dari laminar menjadi turbulen. Pada aliran
turbulen partikel-partikel zat cairbergerak secara tidak teratur.
2.2 Garis Tenaga (EGL) dan Garis Tekanan (HGL) pada Jaringan Pipa
Berdasarkan persamaan Bernoulli, tinggi tenaga total di suatu titik pada pipa
merupakan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan. Garis yang
menghubungkan titik-titik tinggi tenaga disebut garis tenaga (garis energi). Sedangkan
garis yang menghubungkan titik-titik tinggi tekanan disebut sebagai garis tekanan.
Garis tekanan terletak di bawah garis tenaga sebesar tinggi kecepatan dalam pipa.

Garis Energi (EGL) dan Garis Tekanan (HGL) dedefinisikan sebagai :


p v²
EGL = z + +
γ 2g

p
HGL = z +
γ

EGL menunjukkan tinggi tekan total Bernoulli sedangkan HGL adalah tinggi air pada tabung
piezometric yang dipasang pada pipa .
Pada gambar 2.1 di atas menjelaskan tekanan yang ditimbulkan oleh air pada setiap penampang
saluran stinggi y di atas dasar saluran. Jumlah energy dalam aliran berdasarkan suatu garis persamaan
adalah jumlah tinggi tempat z diukur dari dasar saluran, tinggi tekanan y dan kecepatan V2/2g,
dengan V adalah kecepatan rata-rata aliran. Energi ini dinyatakan dalam gambar dengan suatu garis
derajat energi (energy grade line) atau disingkat garis energi (energy line). Energi yang hilang ketika
pengaliran terjadi dari penampang (1) ke penampang (2) dinyatakan hf. Secara umum, persamaan
dasar yang dipakai untuk menganalisa debit (Q) aliran pada saluran terbuka yang berlaku untuk suatu
penampang saluran dapat dilihat dalam rumus berikut:
Q=V.A……………………….……………………………………………………(2.1)
dengan :
Q = debit (m3/dtk)
V = Kecepatan rata-rata (m/dtk)
A = Luas penampang saluran (m2/dtk)
Untuk menghitung luas penampang saluran, dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
A=b.h………………………………………………………………………………(2.2)
Dengan,
A = Luas penampang saluran (m2)
b = Lebar saluran (m)
h = Tinggi saluran (m)
Untuk keceptan rata-rata, digunakan rumus:
V=
Q/(b.h)……………………………………………………………………………..(2.3)
Menurut V.T Chow (1985) saluran terbuka merupakan saluran yang mengalirkan air dengan suatu
permukaan bebas. Berdasarkan asal saluran dapat digolongkan menjadi saluran alamiah (natural)
yang meliputi semua alur air yang terdapat secara alamiah dipermukaan bumi dan saluran buatan
(artificial) yang meliputi semua alur air hasil buatan manusia seperti drainase, gorong-gorong,
terusan dan lain – lain. Saluran terbuka menurut B.Triadmodjo (1996) adalah saluran dimana air
mengalir dengan permukaan bebas. Pada saluran terbuka, saluran alamiah (sungai), variabel aliran
sangat tidak teratur terhadap ruang dan waktu. Variabel tersebut adalah tampang lintang saluran,
kekasaran, kemiringan dasar, belokan, debit, dan lain sebagainya. Zat cair yang mengalir pada
saluran terbuka mempunyai bidang kontak hanya pada dinding dan dasar saluran. Saluran terbuka
dapat berupa saluran alamiah atau buatan, galian tanah dengan atau tanpa lapisan penahan, terbuat
dari pipa, beton, batu, bata, atau material lain, dapat berbentuk persegi, segitiga, trapesium,
lingkaran, tapal kuda, atau tidak beraturan.

Anda mungkin juga menyukai