SKRIPSI
Oleh:
Shofiyatul Masruro
NIM 160210102004
SKRIPSI
diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Pendidikan Fisika (S1)
dan mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Shofiyatul Masruro
NIM 160210102004
i
PERSEMBAHAN
i
MOTTO
ii
PERNYATAAN
NIM : 160210102004
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Shofiyatul Masruro
NIM 160210102004
iii
SKRIPSI
Oleh:
Shofiyatul Masruro
NIM 160210102004
Pembimbing
iv
PENGESAHAN
Tim Penguji:
Ketua, Sekretaris,
Mengesahkan,
Dekan,
v
RINGKASAN
vi
eksperimen. Kelompok eksperimen pada penelitian ini merupakan kelompok yang
diberi perlakuan berupa paparan medan magnet ELF terbagi menjadi dua
kelompok yakni kelompok eksperimen 900 μT dan kelompok eksperimen 1000
μT masing-masing kelompok dipapar selama 30 menit, 45 menit dan 60 menit.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium ELF Pendidikan Fisika Universitas
Jember. Pengukuran pH dengan alat pH meter digital dan pengukuran daya hantar
listrik dengan alat conductivity meter (TDS meter). Pengukuran pH dan DHL
dilakukan pada hari ke-0, hari ke-4, hari ke-8, dan hari ke-12 setelah pemaparan.
Kualitas cabai merah dapat dilihat dari kondisi fisik dan sifat fisiknya.
Kondisi fisik cabai merah bisa dilihat dari pengamatan kondisi fisik baik, cacat,
dan warna. Sedangkan, sifat fisiknya dapat dilihat dari pH dan daya hantar
listriknya. Semakin lama penyimpanan cabai merah maka akan mengalami
penurunan kualitas kondisi fisik maupun sifat fisiknya. Begitu juga dengan sifat
fisiknya semakin lama penyimpanan maka tingkat keasamannya relatif meningkat
akibat produksi asam pada proses pembusukan. Peningkatan keasaman ini
mengakibatkan nilai pH cabai merah mengalami penurunan sehingga produksi ion
H+ meningkat, pertambahan ion ini tentunya mengakibatkan ion-ion yang
sebelumnya sudah terkandung dalam bahan juga akan mengalami pertambahan
sehingga nilai daya hantar listrik (DHL) bahan akan meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sifat fisik yakni nilai
pH, nilai DHL dan kondisi fisik mengalami penurunan disetiap pengukuran.
Semakin besar intensitas (≥700 μT hingga 1000 μT) dan lama paparan medan
magnet ELF berpengaruh terhadap perubahan sifat fisik dan kondisi fisik dari
cabai merah.
vii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Paparan
Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) Terhadap Daya Hantar Listrik
dan Nilai Derajat Keasaman (pH) Pada Proses Dekomposisi Cabai Merah
(Capsicum annuum L.)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph,D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Jember;
2. Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Jember;
3. Drs. Bambang Supriadi, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember;
4. Dr. Sudarti, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing Akademik;
5. Dr. Sudarti, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing Utama, Drs. Maryani, M.Pd.
selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah meluangkan waktu, pikiran,
dan perhatian dalam penulisan skripsi ini;
6. Dr. Supeno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji, Drs. Trapsilo Prihandono,
M.Si. selaku Dosen Penguji Anggota yang telah memberikan kritik dan saran
dalam penyusunan skripsi ini;
7. Bapak dan ibu Dosen Pendidikan Fisika FKIP yang telah memberikan ilmu
selama menjadi mahasiswa;
viii
8. Ibunda Hj. Sri Mulyani dan Ayahanda Drs. H. Ashari yang selalu memberikan
motivasi dan do’a dalam setiap perjuangan penulis serta kasih sayang yang
telah diberikan selama ini;
9. Teman-teman mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Jember yang telah telah memberikan dorongan dan semangat;
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
MOTTO..................................................................................................................ii
PERNYATAAN....................................................................................................iii
SKRIPSI.................................................................................................................iv
PENGESAHAN......................................................................................................v
RINGKASAN........................................................................................................vi
PRAKATA...........................................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
x
3.5.6 Tahap Penelitian..................................................................................29
3.6 Metode Analisa Data...................................................................................30
3.6.1 Tabel dan Hasil pengukuran dan Pengamatan....................................30
3.6.2 Teknik Analisa Data...........................................................................33
BAB 5. PENUTUP................................................................................................61
5.1 Kesimpulan..................................................................................................61
5.2 Saran.............................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Perambatan gelombang elektromagnetik...........................................................6
2.2 Kerangka konsep..............................................................................................18
3.1 Desain penelitian..............................................................................................21
3.2 Electromagnetic field sources..........................................................................26
3.3 Electromagnetic tield tester..............................................................................27
3.4 Alat ukur pH meter...........................................................................................28
3.5 Alat ukur conductivity meter...........................................................................29
3.4 Bagan alur penelitian........................................................................................30
4.1 Diagram rata-rata nilai pH cabai merah setelah hari ke-4................................36
4.2 Diagram rata-rata nilai pH setelah hari ke-8....................................................37
4.3 Diagram rata-rata nilai pH cabai merah setelah hari ke-12..............................38
4.4 Diagram nilai rata-rata pH setiap Pengukuran.................................................38
4.5 Diagram rata-rata nilai DHL cabai merah setelah hari ke-4............................40
4.6 Diagram rata-rata nilai DHL cabai merah setelah hari ke-8............................41
4.7 Diagram rata-rata nilai DHL cabai merah setelah hari ke-12..........................42
4.8 Diagram nilai rata-rata DHL setiap pengukuran..............................................43
4.9 Diagram rata-rata nilai kualitas fisik cabai merah hari ke-4.............................45
4.10 Diagram rata-rata nilai kualitas fisik cabai merah setelah hari ke-8...............45
4.11 Diagram rata-rata nilai kualitas fisik cabai merah setelah hari ke-12............46
4.12 Diagram nilai rata-rata kualitas fisik setiap pengukuran................................47
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
BAB 1. PENDAHULUAN
sendiri. Cara pengawetan yang paling umum terhadap bahan makanan dapat
dilakukan secara fisik, kimia dan radiasi (Supardi et al, 1999 : 13).
Sembiring (2009) menyatakan bahwa cabai merah tergolong sayuran yang
mudah rusak dengan daya simpan kurang dari dua hari. Jika lebih dari dua hari
akan mengalami pembusukan. Untuk memperpanjang daya simpan cabai merah
dengan cara pengawetan yaitu salah satu menggunakan medan magnet ELF.
Berdasarkan penelitian Sudarti (2014) membuktikan bahwa medan magnet ELF
intensitas diatas 500 𝜇T dapat membunuh bakteri atau menghambat
perkembangbiakan bakteri, sehingga dapat menghambat proses pembusukan.
Maka peneliti menggunakan intensitas 900 𝜇T dan 1000 𝜇T dengan waktu
paparan 30 menit, 45 menit, dan 60 menit, karena mengacu pada penelitian
sebelumnya yaitu pada penelitian Naura (2018) pada intensitas 900 𝜇T sudah
efektif dan optimal dalam proses pengawetan pada buah anggur sedangkan 1000
𝜇T diharapkan dengan intensitas yang lebih besar dapat mendapatkan hasil yang
lebih efektif dan optimal.
Pemanfaatan medan magnet pada bidang pangan lebih banyak digunakan
dalam proses pengawetan. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang
memanfaatkan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) dalam bidang
pangan. Sadidah et al. (2015) menyatakan bahwa intensitas paparan medan
magnet ELF sebesar 500 µT mempengaruhi nilai pH yaitu mengalami
peningkatan sebesar 1.00 pada saat 24 jam setelah proses fermentasi dan terjadi
penurunan jumlah bakteri pada saat 72 jam setelah proses fermentasi makanan
tape ketan. Sudarti (2014) menyimpulkan bahwa dosis paparan medan magnet
ELF sebesar 646,7 µT selama 30 menit dapat menurunkan populasi bakteri
Salmonella typhimurium pada sayuran gado-gado dengan presentase destruksi
pada bumbu gado-gado sebesar 56% dan pada sayuran gado-gado sebesar 17%.
Kristianawati (2015) menyimpulkan bahwa paparan medan magnet ELF 100 µT
selama 5 menit dapat mempengaruhi nilai pH pada keju jenis cream cheese yaitu
mengalami penurunan.
Paparan medan magnet ELF 500 µT selama 50 menit dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan berat jarum tiram (Sudarti, 2017), juga paparan medan
3
lempengan tembaga sangkar pada alat. Adapun cara kerja alat ini yaitu
menggunakan sumber tegangan input dari PLN sebesar 220 V,dengan kuat arus 5
A dan frekuensi sebesar 50 Hz yang kemudian diubah dengan menggunakan
transformator stepdown dengan tegangan output 7 V dengan kuat arus mencapai
85 - 3000 A dan akan mengaalir pada suatu lempengan tembaga sangkar medan
magnet ELF. Pada saat kondisi tegangan kecil dan arusnya maksimal maka dapat
menghasilkan radiasi medan magnet maksimal dan medan listrik yang minimal
mendekati medan listrik alamiah. Gelombang elektromagnetik ini dihasilkan
dihasilkan di sekitar aliran listrik pada sepanjang kabel atau pada peralatan listrik
(Sudarti, 2010). Maka dapat di simpulkan bahwa medan magnet ELF memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Termasuk dalam spektrum gelombang elektromagnetik
b. Memiliki frekuensi antara 0 sampai 300 Hz
c. Termasuk dalam radiasi non-ionisasi
d. Medan listrik dan medan magnet bertindak independen satu sama lain sehingga
dapat diukur secara terpisah
e. Medan magnet tidak bisa dihalangi oleh material biasa seperti dinding
bangunan
f. Sumber paparan medan magnet mudah untuk di dapat yaitu dari peralatan
elektronik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
(condition). Masalah utama cabai merah adalah daya simpan dan penyimpanan,
dimana cabai merah tergolong sayuran yang mudah rusak dengan daya simpan
kurang dari dua hari. Jika lebih dari dua hari akan mengalami pembusukan
(Sembiring, 2009). Sedangkan, dalam penyimpanan buah cabai besar pada suhu
kamar adalah penurunan kualitas akibat menurunnya berat serta nilai gizi seperti
vitamin C. Hal ini disebabkan oleh proses transpirasi dan respirasi yang
berlangsung cepat dan terus menerus.
Cabai merah mengandung vitamin C (asam askorbat) dan beta karoten
yang tinggi bila dibandingkan dengan buah-buah yang lain. Vitamin C pada
cabai merah berfungsi sebagai pemelihara membran sel, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi (Almatsiar, 2004). Vitamin C adalah vitamin yang
mudah larut dalam air dan pemanasan. Winarno (2002) menyatakan bahwa
vitamin C disebut juga asam askorbat, vitamin yang paling sederhana, mudah
berubah akibat oksidasi, tetapi amat berguna bagi manusia. Struktur kimianya
terdiri dari rantai 6 atom C dan kedudukannya tidak stabil (C6H8O6), karena
mudah bereaksi dengan O2 di udara menjadi asam dehidroaskorbat. Cabai merah
dapat dimanfaatkan sebagai pendetoksi alami di dalam tubuh, sehingga asupan
nutrisi dapat ditingkatkan ke seluruh tubuh. Cabai merah juga dapat merangsang
pelepasan endorphin yang dapat menimbulkan efek penghilang rasa sakit alami.
Vitamin-vitamin yang terkandung dalam cabai juga dapat dimanfaatkan dalam
mengurangi resiko terkena penyakit. Vitamin C, folat, serta beta-karoten yang
terkandung dapat mengurangi resiko kanker usus besar. Vitamin B6 dan asam
folat yang terkandung dapat mengurangi resiko terkena serangan jantung dan
stoke (Darmawan, 2011).
Salah satu cara mencegah terjadinya kerusakan kandungan cabai merah
dapat dilakukan dengan teknik pengemasan. Pantastico (1986) menyatakan
kadungan gula dan vitamin-vitamin dalam buah-bauahan dapat dipertahankan
lebih baik dengan pengemasan dari pada yang tidak dikemas. Pengemasan
merupakan teknik pengawetan untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan
pangan dan menambah umur simpan. Buckle (1987) menyatakan bahwa
pengemasan merupakan tindakan memberi kondisi sekeliling yang tepat bagi
10
suatu bahan pangan dan merupakan suatu cara untuk mempermudah dalam
pengangkutan, pemasaran dan pendistribusian. Beberapa syarat yang harus
dipenuhi kemasan adalah melindungi produk yang dikemas, dapat memperkecil
kehilangan air dandapat mengatur suhu. Setiap jenis kemasan memiliki kelebihan
seperti plastik poliethylen memiliki sifat fleksibel, tahan asam, basa lemah,
dan minyak. Sifat feksibel ini mempunyai sifat yang berbeda terhadap daya
tembus gas seperti oksigen dan uap air. Adapun kandungan gizi tiap 100 g yang
terkandung dalam cabai merah dapat dilihat dalam tabel berikut (Wirakusumah,
1995) :
Tabel 2.2 Beberapa penelitian tentang pemanfaatan medan magnet ELF dalam bidang
pangan
Penelitian sebelumnya Intensitas Lama Dampak
Paparan
Aplikasi Paparan Medan 300 µT 90 menit berpengaruh terhadap
Magnet Extremely Low nilai pH tape singkong,
Frequency (ELF) yakni mengalami
Terhadap Nilai Derajad penurunan pH.
11
25 menit
yang lambat, sehingga menghasilkan zat coklat rapuh yang disebut sebagai
karat. Dalam kasus buah segar, kulit buah biasanya menyediakan penghalang
terhadap oksidasi. Namun, setelah kulitnya rusak, sel-sel pada buah mengalami
kontak langsung dengan molekul oksigen dan udara, kemudian akan memulai
membakar mereka. sehingga hasilnya yaitu bentuk karat bintik-bintik
kecoklatan. Mencegah oksidasi yang disebabkan oleh oksigen yaitu untuk
memberikan lapisan perlindungan diantara materi yang ada ditempat terbuka
dengan udara. Oksidasi yang merusak tidak akan terjadi apabila oksigen tidak
mampu berinteraksi langsung dengan bahan yang mengandung radikal bebas
(Pantastico, 1985).
2. kehilangan vitamin (terutama vitamin C) dan nutrisi tertentu yang tidak jelas
terdeteksi secara organoleptik.
Daya hantar listrik atau konduktivitas yaitu ukuran seberapa kuat suatu
larutan dalam menghantarkan listrik. Besarnya daya hantar listrik suatu larutan
bergantung pada faktor yaitu jumlah ion yang ada dalam larutan dan kecepatan
ion tersebut. Ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar
(Bird, 1993). Semakin besar nilai daya hantar listrik berarti kemampuan dalam
menghantarkan listrik semakin kuat.
Besarnya tahanan konduktor elektrolit dapat ditentukan dengan hukum
ohm. Hukum Ohm menyatakan “besarnya arus listrik (I) yang mengalir melalui
larutan yang sama dengan perbedaan potensial (V) dibagi dengan tahanan
(R). Secara matematis, hukum Ohm dapat dirumuskan sebagai berikut :
V
I=R (2.8)
Keterangan :
I = Kuat Arus (ampere)
V = Tegangan (volt)
R = Tahanan listrik (Ω)
Keterangan :
ρ = tahanan spesifik atau resistivitas (Ωcm dalam satuan SI: Ωm)
l = panjang (cm dalam satuan SI: m)
A = luas penampang (cm2 dalam satuan SI: m2)
Kebalikan dari resitivitas dinamakan sebagai konduktansi spesifik atau
konduktivitas dengan simbol (K),sehingga:
1
K=ρ (2.10)
1A
C=ρ l
A
C=K l
l
K= CA (2.12)
Cabai Merah
Bakteri Erwinia
Carotovora
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual paparan medan magnet ELF pada cabai merah
terpapar oleh medan magnet alamiah bumi yang memiliki nilai sebesar 25-65 𝜇T,.
Desain penelitian dapat dilihat seperti gambar 3.1 sebagai berikut:
Pemaparan
K Ka Kb Kc Kd
Keterangan:
K : Sampel kelompok kontrol berjumlah 4 sampel cabai merah tanpa
paparan medan magnet ELF
Ka : Sampel kelompok kontrol selama 0 Hari
Kb : Sampel kelompok kontrol selama 4 Hari
Kc : Sampel kelompok kontrol selama 8 Hari
Kd : Sampel kelompok kontrol selama 12 Hari
E1 : Sampel kelompok eksperimen berjumlah 12 sampel cabai merah dipapar
medan magnet ELF 900 𝜇𝑇
E2 : Sampel kelompok eksperimen berjumlah 12 sampel cabai merah dipapar
medan magnet ELF 1000 𝜇𝑇
22
E1,1 : Kelompok yang dipapar medan magnet ELF 900 𝜇𝑇 dengan lama
paparan 30 menit
E1,2 : Kelompok yang dipapar medan magnet ELF 900 𝜇𝑇 dengan lama
paparan 45 menit
E1,3 : Kelompok yang dipapar medan magnet ELF 900 𝜇𝑇 dengan lama
paparan 60 menit
E2,1 : Kelompok yang dipapar medan magnet ELF 1000 𝜇𝑇 dengan lama
paparan 30 menit
E2,2: Kelompok yang dipapar medan magnet ELF 1000 𝜇𝑇 dengan lama
paparan 45 menit
E3,3: Kelompok yang dipapar medan magnet ELF 1000 𝜇𝑇 dengan lama
paparan 60 menit
b. EMF Teaster
Alat yang digunakan untuk mengukur besar medan magnet yang dipancarkan
CT dan digunakan sebagai kalibrasi besarnya medan magnet yang bersumber dari
24
yang akan digunakan dalam penelitian. EMF tester merupakan alat utama yang
digunakan untuk mengukur besarnya intensitas medan magnet.
c. Neraca digital
Alat yang digunakan untuk menimbang massa cabai merah untuk masing–
masing sampel pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
d. pH meter
pH meter ialah alat digital yang digunakan untuk mengukur Nilai Derajat
Keasaman (pH) suatu bahan. Cara penggunaannya yaitu dengan memasukkan
probe sensor kedalam larutan cabai merah yang akan diuji, sehingga nilai pH
nantinya akan langsung terbaca oleh pH meter tersebut.
e. Conductivity Meter
Conductivity meter adalah alat digital yang digunakan untuk mengukur daya
hantar listrik suatu bahan. Cara penggunaannya yaitu dengan memasukkan alat
tersebut ke dalam larutan cabai merah, sehingga nilai daya hantar listriknya akan
langsung terbaca oleh alat conductivity meter tersebut
f. Stopwatch
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu saat proses pemaparan medan
magnet ELF
g. Mortal
Alat yang digunakan untuk menghaluskan cabai merah
h. Beaker glass
3.4.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Cabai Merah
2) Tissue
3) Steroform
4) Plastik Wrap
menit, dan 60 menit. Sedangkan kelompok kontrol tanpa paparan medan magnet
ELF.
Berikut adalah gambar alat ukur daya hantar listrik (conductivity meter) :
Persiapan
Penetuan Sampel
Kelas Kontrol
Kelompok Kontrol Kelas Eksperimen
Kelompok Eksperimen
45 Sampel 24 Sampel
Data
Analisa data
Pembahasan
Kesimpulan
0 Ka
E1,1 E2,1
(30’) (30’)
E1,2 E2,2
4 Kb
(45’) (45’)
E1,3 E2,3
(60’) (60’)
E1,1 E2,1
(30’) (30’)
E1,2 E2,2
8 Kc
(45’) (45’)
E1,3 E2,3
(60’) (60’)
E1,1 E1,1
(30’) (30’)
E1,2 E2,2
12 Kd
(45’) (45’)
E1,3 E2,3
(60’) (60’)
Tabel 3.2 Data Hasil Pengukuran Daya Hantar Listrik Cabai Merah
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Paparan 900 µT Paparan 1000 µT
Hari ke-
Kel DHL Rata- Rata- Rata-
Kel DHL Kel DHL
rata rata rata
0 Ka
E1,1 E2,1
(30’) (30’)
E1,2 E2,2
4 Kb
(45’) (45’)
E1,3 E2,3
(60’) (60’)
E1,1 E2,1
(30’) (30’)
E1,2 E2,2
8 Kc
(45’) (45’)
E1,3 E2,3
(60’) (60’)
E1,1
E1,1 (30’)
(30’)
E1,2 E2,2
12 Kd
(45’) (45’)
E1,3 E2,3
(60’) (60’)
33
Eksperimen
kelompok Kontrol E E E E E E
900µT 900µT 900µT 1000µT 1000µT 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
pH hari
4,90
ke-0
pH hari
4,86 5,00 4,90 4,90 4,86 4,90 4,90
ke-4
pH hari
4,80 4,90 4,90 4,90 4,86 4,90
ke-8 4,90
pH hari
4,70 4,80 4,80 4,80 4,80 4,76
ke-12 4,80
pH hari ke-4
5,1
5
4,9
4,8
4,7
4,6
4,5
E 900µT E 900µT E 900µT E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
kontrol eksperimen
pH hari ke-4
Gambar 4.1 Diagram rata-rata nilai pH cabai merah setelah hari ke-4
37
Dari gambar 4.1 dapat diketahui bahwa pada pengukuran hari ke+4 setelah
pemaparan, nilai pH yang dimiliki oleh kelompok kontrol yaitu sebesar 4,86.
Sedangkan kelompok eksperimen intensitas 900 μT selama waktu paparan 30, 45
dan 60 menit memiliki nilai pH sebesar 5,00, 4,90, dan 4,90, kemudian
eksperimen intesitas 1000 μT selama waktu paparan 30, 45, dan 60 menit
memiliki nilai pH sebesar 4,86, 4,90, dan 4,90.
pH hari ke-8
5,1
5
4,9
4,8
4,7
4,6
4,5
E 900µT E 900µT E 900µT E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
kontrol eksperimen
pH hari ke-8
Gambar 4.2 Diagram rata-rata nilai pH cabai merah setelah hari ke-8
Dari gambar 4.2 dapat diketahui bahwa pada pengukuran hari ke-8 setelah
pemaparan, nilai pH yang dimiliki oleh kelompok kontrol yaitu sebesar 4,8.
Sedangkan kelompok eksperimen intensitas 900 μT selama waktu paparan 30, 45
dan 60 menit memiliki nilai pH sebesar 4,90, 4,90, dan 4,90, kemudian
eksperimen intesitas 1000 μT selama waktu paparan 30, 45, dan 60 menit
memiliki nilai pH sebesar 4,90, 4,86, dan 4,90.
38
pH hari ke-12
5,1
5
4,9
4,8
4,7
4,6
4,5
E 900µT E 900µT E 900µT E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
kontrol eksperimen
pH hari ke-12
Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa pada pengukuran hari ke-12
setelah pemaparan, nilai pH yang dimiliki oleh kelompok kontrol yaitu sebesar
4,7. Sedangkan kelompok eksperimen intensitas 900 μT selama waktu paparan
30, 45 dan 60 menit memiliki nilai pH sebesar 4,80, 4,80, dan 4,80, kemudian
eksperimen intesitas 1000 μT selama waktu paparan 30, 45, dan 60 menit
memiliki nilai pH sebesar 4,80, 4,80, dan 4,76.
Pengukuran pH
5,1
5
4,9
4,8
4,7
4,6
4,5
E 900µT 30' E 900µT 45' E 900µT 60' E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60'
kontrol eksperimen
Eksperimen
Kelompok kontrol E E E E E E
900µT 900µT 900µT 1000µT 1000µT 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
DHL hari
390
ke-0
DHL hari
364 260 237,3 268 244 256 253,3
ke-4
DHL hari
321 237 243 237,3 249 218,3
ke-8 248,6
DHL hari
275 223,6 212,6 211,3 206,6 205 204,3
ke-12
400
350
300
μS/cm
250
200
150
100
E 900µT E 900µT E 900µT E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
kontrol eksperimen
Gambar 4.5 Diagram rata-rata nilai DHL cabai merah setelah hari ke-4
Gambar 4.5 diatas merupakan hasil pengukuran rata-rata nilai daya hantar
listrik cabai merah pada hari ke-4 setelah pemaparan. Berdasarkan nilai Diagram
tersebut dapat diketahui bahwa pada sampel kelompok kontrol memiliki daya
hantar listrik sebesar 364 μS/cm, kelompok eksperimen intesitas 900 µT selama
waktu paparan 30, 45, dan 60 menit memiliki daya hantar listrik sebesar 260 μS/cm,
237,3 μS/cm dan 268 μS/cm. Sedangkan intesitas 1000 µT selama waktu paparan
30, 45, dan 60 menit memiliki daya hantar listrik sebesar 244 μS/cm, 256 μS/cm, dan
253,3 μS/cm.
41
400
350
300
μS/cm
250
200
150
100
E 900µT E 900µT E 900µT E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
kontrol eksperimen
Gambar 4.6 Diagram rata-rata nilai DHL cabai merah setelah hari ke-8
Gambar 4.6 diatas merupakan hasil pengukuran rata-rata nilai daya hantar
listrik cabai merah pada hari ke-8 setelah pemaparan. Berdasarkan nilai Diagram
tersebut dapat diketahui bahwa pada sampel kelompok kontrol memiliki daya
hantar listrik sebesar 321 μS/cm, kelompok eksperimen intesitas 900 µT selama
waktu paparan 30, 45, dan 60 menit memiliki daya hantar listrik sebesar 248,6 μS/cm,
237 μS/cm dan 243 μS/cm. Sedangkan intesitas 1000 µT selama waktu paparan 30,
45, dan 60 menit memiliki daya hantar listrik sebesar 237,3 μS/cm, 249 μS/cm, dan
218,3 μS/cm.
42
400
350
300
μS/cm
250
200
150
100
E 900µT E 900µT E 900µT E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
kontrol eksperimen
Gambar 4.7 Diagram rata-rata nilai DHL cabai merah setelah hari ke-12
Gambar 4.7 diatas merupakan hasil pengukuran rata-rata nilai daya hantar
listrik cabai merah pada hari ke-12 setelah pemaparan. Berdasarkan nilai Diagram
tersebut dapat diketahui bahwa pada sampel kelompok kontrol memiliki daya
hantar listrik sebesar 275 μS/cm, kelompok eksperimen intesitas 900 µT selama
waktu paparan 30, 45, dan 60 menit memiliki daya hantar listrik sebesar 223,6 μS/cm,
216,6 μS/cm dan 211,3 μS/cm. Sedangkan intesitas 1000 µT selama waktu paparan
30, 45, dan 60 menit memiliki daya hantar listrik sebesar 206,6 μS/cm, 205 μS/cm, dan
204,3 μS/cm.
43
Pengukuran DHL
400
350
μS/cm
300
250
200
150
100
E 900µT E 900µT E 900µT E 1000µT E 1000µT E 1000µT
30' 45' 60' 30' 45' 60'
kontrol Eksperimen
DHL hari ke-0 DHL hari ke-4 DHL hari ke-8 DHL hari ke-12
Pengukuran kualitas fisik cabai merah dilakukan setiap 4 hari sekali yang
dilaksanakan pada bulan November 2019. Pengukuran kualitas fisik dilakukan
dengan mengamati dan menghitung jumlah cabai merah yang timbul bercak pada
permukaannya. Bercak dari penelitian ini sebagai indikator buah mengalami
pembusukan. Adapun hasil pengamatan kualitas fisik cabai merah pada penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
44
Hari ke-4
100%
80%
60%
40%
20%
Kontrol 900µT 30' 900µT 45' 900µT 60' 1000µT 1000µT 1000µT
30' 45' 60'
Baik
Gambar 4.9 Diagram rata-rata kualitas fisik cabai merah hari ke-4
Gambar 4.9 diatas merupakan hasil pengamatan kualitas fisik cabai merah
pada hari ke-4 setelah pemaparan. Berdasarkan nilai diagram tersebut dapat
diketahui bahwa pada kelompok kontrol banyak yang mengalami cacat atau
timbulnya bercak pada kulit cabai merah. Sedangkan pada kelompok eksperimen
intensitas 900 µT dan 1000 µT selama waktu paparan 30, 45, dan 60 menit
cenderung mampu mempertahankan kualitas fisik cabai merah.
Hari ke-8
100%
80%
60%
40%
20%
Kontrol 900µT 30' 900µT 45' 900µT 60' 1000µT 1000µT 1000µT
30' 45' 60'
baik
Gambar 4.10 Diagram rata-rata kualitas fisik cabai merah hari ke-8
diketahu bahwa pada kelompok kontrol banyak yang mengalami cacat atau
timbulnya bercak pada kulit cabai merah. Sedangkan pada kelompok eksperimen
intensitas 900 µT dan 1000 µT selama waktu paparan 30, 45, dan 60 menit
cenderung mampu mempertahankan kualitas fisik cabai merah.
Hari ke-12
100%
80%
60%
40%
20%
Kontrol 900µT 30' 900µT 45' 900µT 60' 1000µT 1000µT 1000µT
30' 45' 60'
baik
Gambar 4.11 Diagram rata-rata kualitas fisik cabai merah hari ke-12
Kualitas Fisik
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke 4 ke 8 ke ke 4 ke 8 ke ke 4 ke 8 ke ke 4 ke 8 ke ke 4 ke 8 ke ke 4 ke 8 ke ke 4 ke 8 ke
12 12 12 12 12 12 12
30’ 45’ 60’ 30’ 45’ 60’
KontrolEksperimen 900µT Eksperimen 1000 µT
Baik
4.2.1 Hasil Analisa Data Pengaruh Medan Magnet ELF Terhadap pH Cabai
Merah
a. Hipotesis Penelitian
Hipotesis statistik dalam penelitian adalah pernyataan atau dugaan mengenai
keadaan populasi yang sifatya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya
(Sugiyono, 2010). Hipotesis ini berprinsip pada pengujian signifikasi. Signfikasi
sendiri adalah merupakan taraf kesalahan yang didapatkan atau diharapkan ketika
peneliti hendak menganalisasi sampel penelitiannya. Taraf signifikasi yang sering
digunakan sebesar 0,05. Setelah mentukan batas signifikasi, maka kaidah
penerimaan atau penolakan dapat diterapkan.
48
ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
pH_hari_4 Between
Groups ,036 6 ,006 6,333 ,002
Within
,013 14 ,001
Groups
Total ,050 20
pH_hari_8 Between
,026 6 ,004 9,000 ,000
Groups
Within
Groups ,007 14 ,000
Total ,032 20
pH_hari_12 Between
Groups ,026 6 ,004 9,000 ,000
Within
,007 14 ,000
Groups
Total ,032 20
Tabel 4.4 di atas menunjukkan hasil uji Anova dengan hasil pengukuran
pH sebagai variabel terikat pada hari ke-4, ke-8, dan ke-12 setelah pemaparan.
Sedangkan yang menjadi faktor adalah perlakuan yang diberikan pada sampel
yaitu kontrol (tanpa paparan medan magnet ELF), dan eksperimen (paparan
dengan intensitas 900 μT selama waktu paparan 30, 45 dan 60 menit, kemudian
paparan dengan intensitas 1000 μT selama waktu paparan 30, 45, dan 60 menit.
Signifikansi (sig) uji One way Anova pH cabai merah pada data hasil pengukuran
pH pada hari ke-4, ke-8, dan ke-12 setelah pemaparan menunjukkan angka 0,002,
0,000, dan 0,000 atau menunjukkan bahwa signifikansi (sig) <0,05 hal ini
menunjukkan bahwa Ha penelitian ini diterima dan H0 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai pH cabai merah
kelompok kontrol dan eksperimen
49
Multiple Comparisons
LSD
95% Confidence
Mean Interval
Difference Std. Lower Upper
Dependent Variable (I-J) Error Sig. Bound Bound
pH_hari_4 Kontrol 900 mT
-,13333* ,02520 ,000 -,1874 -,0793
30'
900 mT
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
45'
900 mT
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
60'
1000 mT
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
30'
1000 mT
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
45'
1000 mT
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
60'
pH_hari_8 Kontrol 900 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
30'
900 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
45'
900 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
60'
1000 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
30'
1000 mT
-,06667* ,01782 ,002 -,1049 -,0285
45'
1000 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
60'
pH_hari_12 Kontrol 900 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
30'
900 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
45'
900 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
60'
1000 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
30'
1000 mT
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
45'
1000 mT
-,06667* ,01782 ,002 -,1049 -,0285
60'
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
50
Tabel 4.5 diatas menunjukkan hasil Uji Anova Multiple Comparisons Post
Hoc bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan
eksperimen. Hal ini terdapat tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok
kontrol dan eksperimen di hari ke-4 yaitu 0,207 atau lebih dari 0,05, artinya H0
diterima dan Ha ditolak. Sedangkan Sedangkan, pada hari ke-8 dan hari ke-12
setelah pemaparan cabai merah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen baik intensitas 900
μT dan intensitas 1000 μT hal ini ditunjukkan dengan signifikansi pada tabel Post
Hoc yang menunjukkan signifikamsi <0,05. Pada hari ke-8 maupun hari ke-12
kelompok kontrol memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok
eksperimen intensitas 900 μT maupun kelompok eksperimen intensitas 1000 μT
hal ini ditunjukkan dengan signifikansi dibawah 0,05. Perbedaan yang signifikan
terjadi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen intensitas 900 μT
(waktu paparan 30, 45 dan 60 menit) yang ditunjukkan uji multiple comparions
dengan signifikansi <0,05 yakni 0,000. Begitu juga terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen intensitas 1000 μT
(waktu paparan 30, 45, dan 60 menit) yang ditnjukkan dengan signifikansi 0,000
atau kurang dari 0,05.
4.2.2 Hasil Analisa Pengaruh Medan Magnet ELF Terhadap DHL Cabai Merah
a. Hipotesis Penelitian
Hipotesis statistik dalam penelitian adalah pernyataan atau dugaan mengenai
keadaan populasi yang sifatya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya.
Hipotesis ini berprinsip pada pengujian signifikasi. Signfikasi sendiri adalah
merupakan taraf kesalahan yang didapatkan atau diharapkan ketika peneliti
hendak menganalisasi sampel penelitiannya. Taraf signifikasi yang sering
digunakan sebesar 0,05. Setelah mentukan batas signifikasi, maka kaidah
penerimaan atau penolakan dapat diterapkan.
51
ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
DHL_hari_4 Between
Groups 33447,619 6 5574,603 10,877 ,000
Within
7175,333 14 512,524
Groups
Total 40622,952 20
DHL_hari_8 Between
20209,810 6 3368,302 6,198 ,002
Groups
Within
7608,000 14 543,429
Groups
Total 27817,810 20
DHL_hari_12 Between
11445,905 6 1907,651 5,944 ,003
Groups
Within
4493,333 14 320,952
Groups
Total 15939,238 20
Tabel 4.6 di atas menunjukkan hasil uji Anova dengan hasil pengukuran
DHL sebagai variabel terikat pada hari ke-4, ke-8, dan ke-12 setelah pemaparan.
Sedangkan yang menjadi faktor adalah perlakuan yang diberikan pada sampel
yaitu kontrol (tanpa paparan medan magnet ELF), dan eksperimen (paparan
dengan intensitas 900 μT selama waktu paparan 30, 45 dan 60 menit, kemudian
paparan dengan intensitas 1000 μT selama waktu paparan 30, 45, dan 60 menit.
Signifikansi (sig) uji One way Anova DHL cabai merah pada data hasil
pengukuran DHL pada hari ke-4, ke-8, dan ke-12 setelah pemaparan
menunjukkan angka 0,000, 0,002, dan 0,003 atau menunjukkan bahwa
signifikansi (sig) <0,05 hal ini menunjukkan bahwa Ha penelitian ini diterima dan
H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara nilai DHL cabai merah kelompok kontrol dan eksperimen.
52
Multiple Comparisons
LSD
95% Confidence
Mean Interval
Difference Std. Lower Upper
Dependent Variable (I-J) Error Sig. Bound Bound
DHL_hari_4 Kontrol 900 mT
104,00000* 18,48466 ,000 64,3544 143,6456
30'
900 mT
126,66667* 18,48466 ,000 87,0210 166,3123
45'
900 mT
96,00000* 18,48466 ,000 56,3544 135,6456
60'
1000
120,00000* 18,48466 ,000 80,3544 159,6456
mT 30'
1000
108,00000* 18,48466 ,000 68,3544 147,6456
mT 45'
1000
110,66667* 18,48466 ,000 71,0210 150,3123
mT 60'
DHL_hari_8 Kontrol 900 mT
72,33333* 19,03380 ,002 31,5099 113,1568
30'
900 mT
84,00000* 19,03380 ,001 43,1765 124,8235
45'
900 mT
48,00000* 19,03380 ,024 7,1765 88,8235
60'
1000
83,66667* 19,03380 ,001 42,8432 124,4901
mT 30'
1000
72,00000* 19,03380 ,002 31,1765 112,8235
mT 45'
1000
102,66667* 19,03380 ,000 61,8432 143,4901
mT 60'
DHL_hari_12 kontrol 900 mT
51,33333* 14,62765 ,003 19,9601 82,7065
30'
900 mT
62,33333* 14,62765 ,001 30,9601 93,7065
45'
900 mT
63,66667* 14,62765 ,001 32,2935 95,0399
60'
1000
68,33333* 14,62765 ,000 36,9601 99,7065
mT 30'
1000
70,00000* 14,62765 ,000 38,6268 101,3732
mT 45'
1000
70,66667* 14,62765 ,000 39,2935 102,0399
mT 60'
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
53
Tabel 4.7 diatas menunjukkan hasil Uji Anova Multiple Comparisons Post
Hoc bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan
eksperimen. Hal ini terdapat tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok
kontrol dan eksperimen di hari ke-8 yaitu 0,24 atau lebih dari 0,05, artinya H0
diterima dan Ha ditolak. Sedangkan, pada hari ke-4 dan hari ke-12 setelah
pemaparan cabai merah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, baik intensitas 900 μT dan
intensitas 1000 μT hal ini ditunjukkan dengan signifikansi pada tabel Post Hoc
yang menunjukkan signifikamsi <0,05. Pada hari ke-4 maupun hari ke-8
kelompok kontrol memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kelompok
eksperimen intensitas 900 μT maupun kelompok eksperimen intensitas 1000 μT,
hal ini ditunjukkan dengan signifikansi dibawah 0,05. Perbedaan yang signifikan
terjadi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen intensitas 900 μT
(waktu paparan 30, 45 dan 60 menit) yang ditunjukkan uji multiple comparions
dengan signifikansi <0,05 yakni 0,000. Begitu juga terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen intensitas 1000 μT
(waktu paparan 30, 45, dan 60 menit) yang ditnjukkan dengan signifikansi 0,000
atau kurang dari 0,05.
10% cacat serta 75% baik dan 25% cacat. Pada kelompok eksperimen yang
dipapar medan magnet ELF dengan intensitas 900 μT selama 60 menit di hari ke-
4 kualitas fisik terdapat 95% baik dan 5% cacat, sedangkan di hari ke-8 sampai
hari ke-12 terdapat 85% baik dan 15% cacat serta 77,5% baik dan 22,5% cacat.
Pada kelompok eksperimen yang dipapar medan magnet ELF dengan intensitas
1000 μT selama 30 menit di hari ke-4 kualitas fisik terdapat 92,5% baik dan 7,5%
cacat, sedangkan di hari ke-8 sampai hari ke-12 terdapat 82,5% baik dan 17,5%
cacat serta 65% baik dan 35% cacat. Pada kelompok eksperimen yang dipapar
medan magnet ELF dengan intensitas 1000 μT selama 45 menit di hari ke-4
kualitas fisik terdapat 92,5% baik dan 7,5% cacat, sedangkan di hari ke-8 sampai
hari ke-12 terdapat 80% baik dan 20% cacat serta 65% baik dan 35% cacat. Pada
kelompok eksperimen yang dipapar medan magnet ELF dengan intensitas 1000
μT selama 60 menit di hari ke-4 kualitas fisik terdapat 92,5% baik dan 7,5% cacat,
sedangkan di hari ke-8 sampai hari ke-12 terdapat 85% baik dan 15% cacat serta
72,5% baik dan 27,5% cacat. Berdasarkan pengukuran tersebut, dapat diperoleh
hasil bahwa medan magnet ELF memperhantakan kualitas cabai merah. Terbukti
cabai merah yang dipapar medan magnet ELF dengan intensitas 900 μT dan 1000
μT selama 30 menit, 45 menit, dan 60 menit dapat mempertahankan kualitas fisik
cabai merah.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pembahasan Pengaruh Medan Magnet ELF Terhadap Kualitas Fisik Cabai
Merah
Penelitian ini mengkaji pengaruh paparan medan magnet ELF dengan
intensitas 900 μT dan 1000 μT dengan variasi waktu 30, 45, dan 60 menit
terhadap kualitas fisik cabai merah. Pemberian paparan pada penelitian ini sangat
penting dilakukan untuk kualitas fisik cabai merah. Kerusakan fisik pada buah
atau sayuran akan menyebabkan berkurangnya minat untuk mengkonsumsi.
Sayuran atau buah-buahan mempunyai sifat fisik yang berbeda. Perbedaan tingkat
kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Parameter sifat fisik buah
atau sayuran meliputi: warna, aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan kekerasan.
55
Kerusakan ini lebih banyak disebabkan oleh suhu penyimpanan yang telalu tinggi
(heat injury) atau terlalu rendah (chilling injury), yang masing-masing dapat
menyebabkan kerusakan, misalnya adanya noda/bercak-bercak cokelat pada
bagian kulit cabai merah. Selain itu, pada penyimpanan yang terlalu rendah
tingkat kelembabannya (< 85%), akan mempercepat proses transpirasi, sehingga
buah menjadi kusut dan teksturnya menurun.
Berdasarkan hasil penelitian paparan medan magnet ELF dengan intensitas
900 μT dan 1000 μT selama 30, 45, dan 60 menit berpengaruh terhadap kualitas
fisik cabai merah. Dibandingkan dengan kelompok kontrol, kelompok eksperimen
lebih mempertahankan kualitas fisik cabai merah. Pengujian sampai hari ke+12
menunjukkan bahwa pada kelompok yang diberi paparan dengan intensitas 900
μT selama 60 menit dapat mempertahan kualitas fisik dari cabai merah tersebut,
sehingga nilai pH dan DHL dapat dikatakan yang optimal dibandingkan yang
lainnya.
Cahyono (2002) menyatakan bahwa sayuran atau buah mengandung air
dalam jumlah yang banyak dan nutrisi yang sangat baik bagi pertumbuhan
mikroorganisme. Buah atau sayuran yang baru dipanen sebenarnya telah
dihinggapi atau ditumbuhi berbagai macam mikroorganisme (mikroflora) dari
yang tidak menyebabkan pembusukan sampai yang menyebabkan pembusukan.
Pencucian buah tidak dapat membunuh semua mikroorganisme pada buah. Sapers
(2001:305) menyatakan pencucian dan sanitasi buah konvensional tidak dapat
menghilangkan atau menginaktivasi mikroorganisme patogen lebih dari 99%.
Respon mikroorganisme tergantung kondisi kontaminasi yang mempengaruhi
pengikatan dan ketahanan buah.
Radiasi medan magnet ELF dengan paparan yang tinggi dapat
menghambat pertumbuhan sel, sedangkan medan magnet ELF dengan paparan
yang rendah dapat meningkatkan proliferasi sel. Hal tersebut dapat dilihat dari
rasio pertumbuhan bakteri S. aureus yang dipapar medan magnet 0,5 mT yaitu
0,82, sedangkan rasio pertumbuhan bakteri yang sama yang dipapar medan
magnet 2 mT yaitu 0,69 (Masoumeh et al., 2013). Paparan medan magnet dapat
mempengaruhi metabolisme sel bakteri dengan merubah pergerakan dan
56
hari ke-12, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen yang dipapar
medan magnet ELF dengan intensitas 900 𝜇𝑇 dan 1000 𝜇𝑇 selama 30, 45, dan 60
menit.
Cabai merah berhubungan dengan besarnya konsultasi ion. Cabai merah
memiliki nilai pH kisaran 6-7, apabila terjadi pengasaman oleh aktivitas
mikroorganisme maka nilai pH tersebut akan menurun (Guntoro, 2008). Pada
penelitian sebelumnya, telah dilakukan pengukuran pH awal pada cabai merah
sebesar 5,68 (Fatimah, 2003). Hal ini sesuai dengan pengukuran nilai awal pH
cabai merah pada hari ke-0 yakni 5,0 nilai ini menunjukkan bahwa cabai merah
terjadi pengasaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme di dalam
cabai merah berkembang dan menyebabkan nilai pH akan menurun. Kerusakan
akibat infeksi mikrooorganisme akan semakin cepat terjadi jika kondisi
memungkinkan terutama setelah produk dipanen dan dilakukan penanganan dan
penyimpanan. Berbagai mikroorganisme menjadi beberapa penyebab rusaknya
sayuran. Mikroba merusak bahan pangan dengan cara menghidrolisis atau
mendegradasi makromolekul penyusun bahan menjadi fraksi-fraksi yang lebih
kecil serta dapat mengeluarkan racun (Suter, 2000).
Berdasarkan hasil penelitian, paparan medan magnet ELF dengan
intensitas 900 𝜇𝑇 dan 1000 𝜇𝑇 selama 30, 45, dan 60 menit berpengaruh terhadap
nilai pH cabai merah. Pengukuran nilai pH cabai merah sampai hari ke+12
menunjukkan bahwa nilai pH cabai merah mengalami penuruan dari setiap
pengukuran. Nilai pH seluruh sampel dari hari ke-0 sampai hari ke-12 cenderung
mengalami penurunan yang menandakan bahwa cabai merah mengalami
metabolisme atau proses pembusukan sehingga semakin asam. pH cabai merah
yang diberi perlakuan mengalami penurunan dikarenakan medan magnet ELF
tidak mematikan seluruh mikroorganisme sehingga proses metabolisme pada
cabai merah masih berlangsung.
Pada kelompok eksperimen pH cabai merah cenderung lebih konstan,
karena adanya pengaruh paparan medan magnet ELF yang diberikan.. Hal ini
dikarenakan adanya penghambatan aktivitas metabolisme bakteri pembentuk
asam oleh medan magnet yaitu dengan cara memindahkan energi dari medan
58
magnet ke ion–ion dalam sel bakteri pembentuk asam. Energi ditransfer secara
khusus dari medan magnet ke ion–ion pada bakteri. Energi juga ditransfer pada
aktivitas metabolik yang melibatkan ion. Dimana perpindahan energi ke ion
menghasilkan peningkatan kecepatan serta aliran ion–ion seperti Ca2+ melewati
membran sel. Ion-ion juga membawa efek medan magnet dari daerah interaksi ke
jaringan dan organ lainnya. Sehingga efek medan magnet pada akhirnya akan
merusak struktur sel dan protein dalam sel. Protein yang biasa digunakan sebagai
nutrisi sel atau sebagai zat gizi organik yang berperan untuk pertumbuhan dan
proses metabolisme sel, menjadi rusak dengan adanya pemberian medan magnet.
Rusaknya protein dalam sel ini mengakibatkan terhambatnya proses metabolisme
sel, sehingga aktivitas bakteri pembentuk asam dalam menghasilkan senyawa
asam menjadi terganggu. Sari (2012) yang menyatakan bahwa penurunan pH
selama penyimpanan tidak terlalu tajam disebabkan oleh adanya penghambatan
aktivitas bakteri pembentuk asam. Berdasarkan pembahasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa medan magnet ELF berpengaruh positif terhadap nilai pH
cabai merah, dimana kelompok eksperimen dengan intensitas 900 𝜇𝑇 dan 1000
𝜇𝑇 selama 30, 45, dan 60 menit dapat mempertahankan nilai pH cabai merah.
Intensitas paparan medan magnet ELF yang efektif dalam penelitian ini yakni 900
𝜇𝑇 selama 60 menit.
4.3.3 Pembahasan Pengaruh Medan Magnet ELF Terhadap DHL Cabai Merah
dilakukan empat kali yaitu, hari ke-0, hari ke-4, hari ke-8 dan hari ke-12, baik
kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen yang dipapar medan magnet
ELF dengan intensitas 900 𝜇𝑇 dan 1000 𝜇𝑇 selama 30, 45, dan 60 menit.
Berdasarkan hasil penelitian, paparan medan magnet ELF dengan
intensitas 900 𝜇𝑇 dan 1000 𝜇𝑇 selama 30, 45, dan 60 menit berpengaruh terhadap
nilai DHL cabai merah. Pengukuran nilai DHL cabai merah sampai hari ke-12
menunjukkan bahwa nilai DHL cabai merah mengalami penuruan dari setiap
pengukuran. Nilai DHL seluruh sampel dari hari ke-0 sampai hari ke-12
cenderung mengalami penurunan. Berdasarkan tabel maupun diagram yang telah
disajikan di atas diketahui bahwa terjadi penurunan nilai daya hantar listrik (DHL)
pada setiap pengukurannya. Kelompok kontrol menjadi sampel dengan nilai daya
hantar listrik (DHL) tertinggi disetiap pengukuran ditunjukkan dengan nilai 390
μS/cm pada hari ke-0, 364 μS/cm pada hari ke-4, 321 μS/cm dan 275 μS/cm.
Sedangkan kelompok ekperimen dengan intensitas 1000 𝜇𝑇 selama 60 menit di
hari pengukuran ke+12 menjadi sampel dengan DHL terendah selama pengukuran
yakni 204,3 μS/cm.
Pemberian paparan medan ELF pada cabai merah agar mempertahankan
kualitasnya agar tidak cepat terjadi proses pembusukan. Hal ini dapat
dihubungkan dengan proses pembusukan suatu bahan dengan bakteri asam laktat.
Bakteri asam laktat adalah bakteri yang mampu mengubah karbonhidrat (glukosa)
menjadi asam laktat. Semakin banyak jumlah bakteri maka produksi asam akan
meningkat. Di dalam suatu bahan terjada suatu elektrolit yang memiliki tingkat
keasaman yang tinggi maka jumlah muatan positif (H+) yang dihasilkan semakin
besar sehingga arus listrik yang dihasilkan juga semakin besar. Sebaliknya,
apabila suatu larutan memiliki tingkat keasaman yang rendah maka jumlah
muatan positif (H+) yang dihasilkan juga semakin kecil sehingga arus listrik yang
dihasilkan juga semakin kecil (Purnomo, 2010). Hal ini terbukti dalam peeleitian
yang dilakukan, dimana pada pengukuran sampel hari ke-12 memiliki nilai DHL
yang kecil dan memiliki nilai pH yang cendurung tinggi.
Pada kelompok eksperimen DHL cabai merah cenderung lebih konstan
dibanding kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan adanya penghamabatan pada
60
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
a. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemberian intensitas dan variasi
waktu yang lebih dari penelitian sebelumnya untuk perlakuan paparan medan
magnet untuk pengawetan cabai merah
b. Dalam melakukan penelitian sebaiknya lebih hati-hati terkait prosedur pemaparan
serta perlu diperhatikan faktor-faktor yang mungkin bisa mempengaruhi proses
penelitian dan pengambilan data.
DAFTAR PUSTAKA
Barbosa dan Canovas. 1998. Oscillating Magnetic Fields for Food Processing.
New York: Marcel Dekker, Inc.
Bird, T. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Gandjar, I.G dan A. Rohman. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Handayani, S. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta: JP BOOKS
Mardika. 2017. Studi Paparan Medan Magnet Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET) Pada Pertumbuhan Sayuran Caisim (Brassica Juncea L),
Jurnal ECOTROPHIC. 2: 118-124
Sari, E. K. N. 2012. Proses pengawetan sari buah apel (mallus sylvestris mill)
secara non-termal berbasis teknologi oscillating magneting field (OMF).
Jurnal Teknologi Pertanian. 13(2): 78-87.
Taringan, T.R.P. 2012. Jurnal Studi Tingkat Radiasi Medan Eltromagnetik yang
Ditimbulkan oleh telepon seluler. Jurnal Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura. 1(1).
Tipler, P.A. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Winarno, F.G, dan M. Aman. 1979. Fisiologi Lepas Panen. Jakarta: PT Sastra
Hudaya.
Wirakusumah, E. S. 1995. Buah dan Sayur untuk Terapi. Cetakan ke-1. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Young, H.G. 2012. College Physics 9th Edition. San Pransisco: Person Education,
Inc.
66
MATRIK PENELITIAN
Pengaruh Paparan 1.Apakah Paparan 1.Variabel bebas : a. Jenis Penelitian : Metode analisa data:
Medan Magnet Medan Magnet Intensitas Paparan True Eksperimen a. Analisis Uji Oneway
Extremely Low Extremely Low Medan Magnet b. Desain Penelitian : Anova
Frequency (ELF) Frequency (ELF) ELF, Lama Randomized Subjects
Terhadap Daya Hantar Berpengaruh Terhadap Paparan Post Test Only Group
Listrik dan Nilai Derajat Daya Hantar Listrik 2. Variabel Terikat Desaign
Keasaman (pH) Pada Pada Proses :
Proses Dekomposisi Dekomposisi Cabai Daya Hantar
Cabai Merah (Capsicum Merah (Capsicum Listrik, Derajat
annuum L.) annuum L.)? Keasaman (pH),
dan Kualitas Fisik
2.Apakah Paparan
3.Variabel Kontrol:
Medan Magnet
Jumlah Cabai
Extremely Low
Merah
67
Frequency (ELF)
Berpengaruh Terhadap
Nilai Derajat Keasaman
(pH) Pada Proses
Dekomposisi Cabai
Merah (Capsicum
annuum L.)?
LAMPIRAN B. DATA HASIL PENELITIAN
4,90
0 Ka 4,90 4,90
4,90
5,00 4,90
4,80 E1,1 (30’) 5,00 5,00 E2,1 (30’) 4,80 4,86
5,00 4,90
4,90 4,90
4 Kb 4,90 4,86 E1,2 (45’) 4,90 4,90 E2,2 (45’) 4,90 4,90
4,90 4,90
4,90 4,90
4,90 E1,3 (60’) 4,90 4,90 E2,3 (45’) 4,90 4,90
4,90 4,90
4,90 4,90
4,80 E1,1 (30’) 4,90 4,90 E2,1 (30’) 4,90 4,90
4,90 4,90
4,90 4,90
8 Kc 4,80 4,80 E1,2 (45’) 4,90 4,90 E2,2 (45’) 4,80 4,86
4,90 4,90
4,90 4,90
4,80 E1,3 (60’) 4,90 4,90 E2,3 (60’) 4,90 4,90
4,90 4,90
4,80 4,80
4,70 E1,1 (30’) 4,80 4,80 E1,1 (30’) 4,80 4,80
4,80 4,80
4,80 4,80
12 Kd 4,70 4,70 E1,2 (45’) 4,80 4,80 E2,2 (45’) 4,80 4,80
4,80 4,80
4,80 4,80
4,70 E1,3 (60’) 4,80 4,80 E2,3 (60’) 4,80 4,76
4,80 4,70
69
Multiple Comparisons
LSD
95% Confidence
Mean Interval
Difference Std. Lower Upper
Dependent Variable (I-J) Error Sig. Bound Bound
pH_hari_4 kontrol 900
-,13333* ,02520 ,000 -,1874 -,0793
mT 30'
900
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 45'
900
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 60'
1000
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 30'
1000
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 45'
1000
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 60'
900 kontrol ,13333* ,02520 ,000 ,0793 ,1874
mT 30' 900
,10000* ,02520 ,001 ,0460 ,1540
mT 45'
900
,10000* ,02520 ,001 ,0460 ,1540
mT 60'
1000
,13333* ,02520 ,000 ,0793 ,1874
mT 30'
1000
,10000* ,02520 ,001 ,0460 ,1540
mT 45'
1000
,10000* ,02520 ,001 ,0460 ,1540
mT 60'
900 kontrol ,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
mT 45' 900
-,10000* ,02520 ,001 -,1540 -,0460
mT 30'
900
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 60'
1000
,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
mT 30'
1000
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 45'
1000
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 60'
900 kontrol ,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
70
mT 60' 900
-,10000* ,02520 ,001 -,1540 -,0460
mT 30'
900
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 45'
1000
,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
mT 30'
1000
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 45'
1000
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 60'
1000 kontrol 0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 30' 900
-,13333* ,02520 ,000 -,1874 -,0793
mT 30'
900
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 45'
900
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 60'
1000
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 45'
1000
-,03333 ,02520 ,207 -,0874 ,0207
mT 60'
1000 kontrol ,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
mT 45' 900
-,10000* ,02520 ,001 -,1540 -,0460
mT 30'
900
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 45'
900
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 60'
1000
,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
mT 30'
1000
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 60'
1000 kontrol ,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
mT 60' 900
-,10000* ,02520 ,001 -,1540 -,0460
mT 30'
900
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 45'
900
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 60'
1000
,03333 ,02520 ,207 -,0207 ,0874
mT 30'
1000
0,00000 ,02520 1,000 -,0540 ,0540
mT 45'
pH_hari_8 kontrol 900
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 30'
900
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 45'
900
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 60'
71
1000
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 30'
1000
-,06667* ,01782 ,002 -,1049 -,0285
mT 45'
1000
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 60'
900 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 30' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 45'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
900 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 45' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 45'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
900 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 60' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 45'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 30' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 45'
72
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000 kontrol ,06667* ,01782 ,002 ,0285 ,1049
mT 45' 900
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 30'
900
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 45'
900
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 60'
1000
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 30'
1000
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 60'
1000 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 60' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 45'
pH_hari_12 kontrol 900
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 30'
900
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 45'
900
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 60'
1000
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 30'
1000
-,10000* ,01782 ,000 -,1382 -,0618
mT 45'
1000
-,06667* ,01782 ,002 -,1049 -,0285
mT 60'
900 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 30' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 60'
900 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
73
mT 45' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 60'
900 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 60' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 60'
1000 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 30' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 60'
1000 kontrol ,10000* ,01782 ,000 ,0618 ,1382
mT 45' 900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 45'
900
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 60'
1000
0,00000 ,01782 1,000 -,0382 ,0382
mT 30'
1000
,03333 ,01782 ,082 -,0049 ,0715
mT 60'
1000 kontrol ,06667* ,01782 ,002 ,0285 ,1049
mT 60' 900
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 30'
74
900
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 45'
900
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 60'
1000
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 30'
1000
-,03333 ,01782 ,082 -,0715 ,0049
mT 45'
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
75
342
0 Ka 441 390
386
260 270
358 E1,1 (30’) 275 260 E2,1 (30’) 216 244
245 246
239 235
4 Kb 392 364 E1,2 (45’) 209 237,3 E2,2 (45’) 263 256
264 270
258 278
253,
342 E1,3 (60’) 288 268 E2,3 (60’) 252
3
258 230
230 239
237,
315 E1,1 (30’) 255 248,6 E2,1 (30’) 209
3
261 264
269 241
8 Kc 328 321 E1,2 (45’) 208 237 E2,2 (45’) 285 249
234 221
294 236
218,
320 E1,3 (60’) 250 243 E2,3 (60’) 208
3
275 211
214 196
206,
260 E1,1 (30’) 222 223,6 E1,1 (30’) 218
6
235 206
193 180
12 Kd 295 275 E1,2 (45’) 219 212,6 E2,2 (45’) 205 206
226 230
209 180
204,
270 E1,3 (60’) 228 211,3 E2,3 (60’) 208
3
197 225
76
Multiple Comparisons
LSD
95% Confidence
Mean Interval
Difference Std. Lower Upper
Dependent Variable (I-J) Error Sig. Bound Bound
DHL_hari_4 Kontro 900
104,00000 18,4846 143,645
l mT * ,000 64,3544
6 6
30'
900
126,66667 18,4846 166,312
mT * ,000 87,0210
6 3
45'
900
18,4846 135,645
mT 96,00000* ,000 56,3544
6 6
60'
1000
120,00000 18,4846 159,645
mT * ,000 80,3544
6 6
30'
1000
108,00000 18,4846 147,645
mT * ,000 68,3544
6 6
45'
1000
110,66667 18,4846 150,312
mT * ,000 71,0210
6 3
60'
900 kontro - -
18,4846 -
mT 30' l 104,00000 ,000 143,645
* 6 64,3544
6
900
18,4846 -
mT 22,66667 ,240 62,3123
6 16,9790
45'
900
18,4846 -
mT -8,00000 ,672 31,6456
6 47,6456
60'
1000
18,4846 -
mT 16,00000 ,401 55,6456
6 23,6456
30'
1000
18,4846 -
mT 4,00000 ,832 43,6456
6 35,6456
45'
1000
18,4846 -
mT 6,66667 ,724 46,3123
6 32,9790
60'
900 kontro - 18,4846 ,000 - -
77
1000
18,4846 -
mT -9,33333 ,621 30,3123
6 48,9790
60'
1000 kontro - -
18,4846 -
mT 45' l 108,00000 ,000 147,645
* 6 68,3544
6
900
18,4846 -
mT -4,00000 ,832 35,6456
6 43,6456
30'
900
18,4846 -
mT 18,66667 ,330 58,3123
6 20,9790
45'
900
18,4846 -
mT -12,00000 ,527 27,6456
6 51,6456
60'
1000
18,4846 -
mT 12,00000 ,527 51,6456
6 27,6456
30'
1000
18,4846 -
mT 2,66667 ,887 42,3123
6 36,9790
60'
1000 kontro - -
18,4846 -
mT 60' l 110,66667 ,000 150,312
* 6 71,0210
3
900
18,4846 -
mT -6,66667 ,724 32,9790
6 46,3123
30'
900
18,4846 -
mT 16,00000 ,401 55,6456
6 23,6456
45'
900
18,4846 -
mT -14,66667 ,441 24,9790
6 54,3123
60'
1000
18,4846 -
mT 9,33333 ,621 48,9790
6 30,3123
30'
1000
18,4846 -
mT -2,66667 ,887 36,9790
6 42,3123
45'
DHL_hari_8 kontrol 900
19,0338 113,156
mT 72,33333* ,002 31,5099
0 8
30'
900
19,0338 124,823
mT 84,00000* ,001 43,1765
0 5
45'
900
19,0338
mT 48,00000* ,024 7,1765 88,8235
0
60'
1000 19,0338 124,490
83,66667* ,001 42,8432
mT 0 1
79
30'
1000
19,0338 112,823
mT 72,00000* ,002 31,1765
0 5
45'
1000
102,66667 19,0338 143,490
mT * ,000 61,8432
0 1
60'
900 kontro -
- 19,0338 -
mT 30' l ,002 113,156
72,33333* 0 31,5099
8
900
19,0338 -
mT 11,66667 ,550 52,4901
0 29,1568
45'
900
19,0338 -
mT -24,33333 ,222 16,4901
0 65,1568
60'
1000
19,0338 -
mT 11,33333 ,561 52,1568
0 29,4901
30'
1000
19,0338 -
mT -,33333 ,986 40,4901
0 41,1568
45'
1000
19,0338 -
mT 30,33333 ,133 71,1568
0 10,4901
60'
900 kontro -
- 19,0338 -
mT 45' l ,001 124,823
84,00000* 0 43,1765
5
900
19,0338 -
mT -11,66667 ,550 29,1568
0 52,4901
30'
900
19,0338 -
mT -36,00000 ,079 4,8235
0 76,8235
60'
1000
19,0338 -
mT -,33333 ,986 40,4901
0 41,1568
30'
1000
19,0338 -
mT -12,00000 ,539 28,8235
0 52,8235
45'
1000
19,0338 -
mT 18,66667 ,343 59,4901
0 22,1568
60'
900 kontro - 19,0338 -
,024 -7,1765
mT 60' l 48,00000* 0 88,8235
900
19,0338 -
mT 24,33333 ,222 65,1568
0 16,4901
30'
80
900
19,0338
mT 36,00000 ,079 -4,8235 76,8235
0
45'
1000
19,0338
mT 35,66667 ,082 -5,1568 76,4901
0
30'
1000
19,0338 -
mT 24,00000 ,228 64,8235
0 16,8235
45'
1000
19,0338
mT 54,66667* ,012 13,8432 95,4901
0
60'
1000 kontro -
- 19,0338 -
mT 30' l ,001 124,490
83,66667* 0 42,8432
1
900
19,0338 -
mT -11,33333 ,561 29,4901
0 52,1568
30'
900
19,0338 -
mT ,33333 ,986 41,1568
0 40,4901
45'
900
19,0338 -
mT -35,66667 ,082 5,1568
0 76,4901
60'
1000
19,0338 -
mT -11,66667 ,550 29,1568
0 52,4901
45'
1000
19,0338 -
mT 19,00000 ,335 59,8235
0 21,8235
60'
1000 kontro -
- 19,0338 -
mT 45' l ,002 112,823
72,00000* 0 31,1765
5
900
19,0338 -
mT ,33333 ,986 41,1568
0 40,4901
30'
900
19,0338 -
mT 12,00000 ,539 52,8235
0 28,8235
45'
900
19,0338 -
mT -24,00000 ,228 16,8235
0 64,8235
60'
1000
19,0338 -
mT 11,66667 ,550 52,4901
0 29,1568
30'
1000
19,0338 -
mT 30,66667 ,129 71,4901
0 10,1568
60'
1000 kontro - 19,0338 - -
,000
mT 60' l 102,66667 0 143,490 61,8432
81
*
1
900
19,0338 -
mT -30,33333 ,133 10,4901
0 71,1568
30'
900
19,0338 -
mT -18,66667 ,343 22,1568
0 59,4901
45'
900
- 19,0338 - -
mT ,012
54,66667* 0 95,4901 13,8432
60'
1000
19,0338 -
mT -19,00000 ,335 21,8235
0 59,8235
30'
1000
19,0338 -
mT -30,66667 ,129 10,1568
0 71,4901
45'
DHL_hari_1 kontrol 900
14,6276
2 mT 51,33333* ,003 19,9601 82,7065
5
30'
900
14,6276
mT 62,33333* ,001 30,9601 93,7065
5
45'
900
14,6276
mT 63,66667* ,001 32,2935 95,0399
5
60'
1000
14,6276
mT 68,33333* ,000 36,9601 99,7065
5
30'
1000
14,6276 101,373
mT 70,00000* ,000 38,6268
5 2
45'
1000
14,6276 102,039
mT 70,66667* ,000 39,2935
5 9
60'
900 kontro - 14,6276 - -
,003
mT 30' l 51,33333* 5 82,7065 19,9601
900
14,6276 -
mT 11,00000 ,465 42,3732
5 20,3732
45'
900
14,6276 -
mT 12,33333 ,413 43,7065
5 19,0399
60'
1000
14,6276 -
mT 17,00000 ,265 48,3732
5 14,3732
30'
1000
14,6276 -
mT 18,66667 ,223 50,0399
5 12,7065
45'
82
1000
14,6276 -
mT 19,33333 ,207 50,7065
5 12,0399
60'
900 kontro - 14,6276 - -
,001
mT 45' l 62,33333* 5 93,7065 30,9601
900
14,6276 -
mT -11,00000 ,465 20,3732
5 42,3732
30'
900
14,6276 -
mT 1,33333 ,929 32,7065
5 30,0399
60'
1000
14,6276 -
mT 6,00000 ,688 37,3732
5 25,3732
30'
1000
14,6276 -
mT 7,66667 ,608 39,0399
5 23,7065
45'
1000
14,6276 -
mT 8,33333 ,578 39,7065
5 23,0399
60'
900 kontro - 14,6276 - -
,001
mT 60' l 63,66667* 5 95,0399 32,2935
900
14,6276 -
mT -12,33333 ,413 19,0399
5 43,7065
30'
900
14,6276 -
mT -1,33333 ,929 30,0399
5 32,7065
45'
1000
14,6276 -
mT 4,66667 ,754 36,0399
5 26,7065
30'
1000
14,6276 -
mT 6,33333 ,672 37,7065
5 25,0399
45'
1000
14,6276 -
mT 7,00000 ,640 38,3732
5 24,3732
60'
1000 kontro - 14,6276 - -
,000
mT 30' l 68,33333* 5 99,7065 36,9601
900
14,6276 -
mT -17,00000 ,265 14,3732
5 48,3732
30'
900
14,6276 -
mT -6,00000 ,688 25,3732
5 37,3732
45'
900
14,6276 -
mT -4,66667 ,754 26,7065
5 36,0399
60'
83
1000
14,6276 -
mT 1,66667 ,911 33,0399
5 29,7065
45'
1000
14,6276 -
mT 2,33333 ,876 33,7065
5 29,0399
60'
1000 kontro -
- 14,6276 -
mT 45' l ,000 101,373
70,00000* 5 38,6268
2
900
14,6276 -
mT -18,66667 ,223 12,7065
5 50,0399
30'
900
14,6276 -
mT -7,66667 ,608 23,7065
5 39,0399
45'
900
14,6276 -
mT -6,33333 ,672 25,0399
5 37,7065
60'
1000
14,6276 -
mT -1,66667 ,911 29,7065
5 33,0399
30'
1000
14,6276 -
mT ,66667 ,964 32,0399
5 30,7065
60'
1000 kontro -
- 14,6276 -
mT 60' l ,000 102,039
70,66667* 5 39,2935
9
900
14,6276 -
mT -19,33333 ,207 12,0399
5 50,7065
30'
900
14,6276 -
mT -8,33333 ,578 23,0399
5 39,7065
45'
900
14,6276 -
mT -7,00000 ,640 24,3732
5 38,3732
60'
1000
14,6276 -
mT -2,33333 ,876 29,0399
5 33,7065
30'
1000
14,6276 -
mT -,66667 ,964 30,7065
5 32,0399
45'
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
84