Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 5

1. Apa yang harus dilakukan guru agar guru tidak terlalu merepotkan siswa dalam
penyiapan alat dan bahan?
Guru dapat menyiapkan alat dan bahan sebelum memulai kegiatan belajar
mengajar atau bisa juga disiapkan pagi hari dengan minta tolong kepada murid untuk
menyiapkan alat dan bahan hingga kondisi siap pakai dan sudah dibagi tiap
kelompok.

2. Apakah penanganan situasi multitugas dapat dapat digunakan di semua jenjang


pendidikan?
Penanganan situasi multitugas dapat digunakan untuk semua jenjang
pendidikan.

Kelompok 6

1. Dalam model pembelajaran langsung, bagaimana cara guru untuk mendorong siswa
berpikir reflektif dan mampu memecahkan masalah?
Untuk meninakatkan agar siswadapat berpikir reflektif yaitu guru harus
menggunakan metode dimana metode ini lebih menekankan pada keaktifan siswa
dalam proses pembelajarannya. Hal seperti ini dapat meningkatkan kemampuan
siswa melalui analisis. Pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang sesuatu yang
diajarkan selangkah demi langkah.

2. Di dalam model pembelajaran langsung guru dituntut harus memiliki kualitas pribadi
yang dapat mengembagkan hubungan kemanusiaan, bagaimanakah caranya agar
guru tersbut dapat mengembangkan hubungan kemanusiaan yang dimaksud
tersebut?
Agar guru dapat mengembangkan hubungan kemanusiaan yaitu dengan cara
guru harus memiliki kualitas pribadi yang baik seperti apapun yang disampaikan atau
diberikan seorang guru kepada siswanya haruslah dapat memotivasi dan
bermanfaat. Karena di sini guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun juga
sebagi manager kelas, supevisor, orang tua kedua, motivator, konsuler dan
eksploratif.

Kelompok 7

1. Apa perbedaan berpikir kreatif dan berpikir kritis?


Berpikir kreatif alah berpikir secara konsisten dan terus menerus
menghasilkan sesuatu yang kreatif/ orisinil sesuai dengan keperluan. Sedangkan
berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipecayai atau dilakukan.
Perbandingan berpikir kritis dan berpikir kreatif.

No
Berpikir Kritis Berpikir Kreatif
.
1. Analtis Mencipta
2. Mengumpulkan Meluaskan
3. Kirarkis Bercabang
4. Peluang Kemungkian
5. Memutuskan Menggunakan keputusan
6. Memusat Menyebar
7. Objektif Subjektif
8. Menjawab Sebuah jawaban
9. Analitis Mencipta
10. Otak kiri Otak kanan
11. Sejajar Hubungan
12. Masuk akal Kekayaan, kebaruan
13. Ya, akan tetapi.... Ya, dan....

2. Dalam pembelajaran inkuiri, langkah dan tahapan apa saja yang perlu dilakukan?
1) Orientasi
2) Merumuskan Masalah
3) Merumuskan Hipotesis
4) Mengumpulakan Data
5) Menguji Hipotesis
6) Menarik Kesimpulan

Kelompok 8

1. Pembelajaran yang berlangsung di kelas berusaha untuk mengikuti alur:


pendahuluan, kegiatan inti, penutup (akhir pembelajaran). Mengapa harus
demikian? Bagaimana jika tidak demikian?
Pembelajaran yang dilakukan sebenarnya dapat saja dijalankan tanpa
menggunakan alur. Namun, pembelajaran yang diselenggarakan jadi sulit untuk
diukur tingkat ketercapaiannya. Dengan deikian, idealnya memang pembelajaran
yang dilakukan ialah mengikuti alur tersebut. Ini akan memberikan kesan bahwa
pembelajaran yang dilakukan step by step atau langkah demi langkah. Dalam alur ini,
pendahuluan atau kegiatan awal dimaksudkan untuk memberi pancingan dan curah
pendapat (brain storming) agar dapat diarahkan pada materi pelajaran. Sementara
itu, kegiatan inti merupakan langkah praktik yang dipakai dalam kegiatan belajar
seperti penggunaan metode ajar. Pada bagian akhir hendaknya diberikan kesimpulan
sehingga apa yang telah dipelajari akan diulas dan disimpulkan dengan lebih singkat
untuk mudah dipahami siswa.

2. Apakah strategi yang tepat dapat mengembangkan intelektual peserta didik?


Kemampuan intelektual peserta didik dapat terasah dengan pemilihan
strategi belajar yang tepat. Hal seperti ini didahului oleh motivasi dan semangat
siswa dalam mengikuti pelajaran. Motivasi dan semangat siswa pertama kali akan
muncul apabila guru dapat menyampaikan materi ajar dengan menarik. Misalnya
dengan pemilihan media belajar, teknik mengajar, dan metode pembelajaran yang
menyenangkan siswa. Pembelajaran yang baik berupaya mengarahkan siswa untuk
dapat mengeksplor pengetahuan berdasakan hal terkecil yang pernah ia temui,
misalnya siswa diajak untuk menggambarkan sebuah kenampakan fisik suatu objek
yang pernah ia temui. Dengan demikian pengetahuan siswa akan berkembang. Guru
tidak seharusnya memaksa peserta didik yang agak lamban dalam berjalan agar serta
merta mengikuti proses pembelajaran di sekolahnya. Guru juga jangan menghambat
peserta didik yang jenius untuk berhenti mengunggu pasif teman-temannya yang
masih jauh dibawahnya. Dari sini adal penekanan agar guru tetap memperhatikan
tingkat kemampuan peserta didik dalam menyerap materi ajar.

Anda mungkin juga menyukai