Anda di halaman 1dari 5

Teknik Gempa Struktur

KONSEP DESAIN STRUKTUR

I. PENDAHULUAN
Pembangunan Gedung Hotel adalah bangunan yang direncanakan
sebagai Hotel dan strukturnya didesain dengan sistem konstruksi beton
bertulang biasa.
Struktur terdiri atas 6 lantai yang direncanakan untuk menahan beban
mati (DL), beban hidup (LL) dan beban gempa. Analisa struktur dihitung
dengan menggunakan software SAP 2000 versi 9.0.3. Secara garis besar,
sekolah terdiri atas 6 lantai, memiliki ukuran panjang 19,2 meter dan lebar
19,2 meter, serta tinggi total bangunan 20 meter.
Struktur terdiri dari balok dan kolom yang membentuk rangka portal
(Portal Frame) sedang pelat secara umum didesain sebagai two way slab.
Hubungan balok dan kolom didesain sebagai “balok lemah kolom

kuat” dimana . < 1.

I.1 Konsep Dasar Perhitungan


Tahap awal perencanaan adalah mempelajari sistem struktur yang
dapat dipakai dengan mengikuti persyaratan-persyaratan yang ditentukan/
ditetapkan oleh Arsitek dan menentukan pembebanan tergantung dari fungsi
ruangan-ruangannya.
Untuk perhitungan pembesian balok dan kolom dilakukan dengan
software SAP 2000 versi 9.0.3 dimana untuk faktor reduksi kekuatan (Re =
8.5) diambil sesuai dengan ACI-318-2002 dan diadopsi oleh SNI 03-2846-
2002. Perencanaan bangunan ini dianalisa dengan 3 dimensi dengan
menggunakan SAP 2000 versi 9.0.3 dan didesain sebagai Struktur Rangka
Pemikul Momen Menengah (Intermediate Resisting Moment Frame).
Teknik Gempa Struktur

Hal-hal yang menyangkut masalah analisa struktur lebih lanjut diberikan


pada bab-bab berikut ini.

I.2 Peraturan dan Software yang Digunakan


Perencanaan dalam perhitungan bangunan gedung perkantoran ini,
dalam segala hal memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di
Indonesia.
Adapun peraturan-peraturan itu sebagai berikut :
- Peraturan Pembebanan Indonesia 1989.
- Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung SNI-1726-2002.
- Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-
2846-2002.
- Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318-2005)
and Commentary (ACI 318R-2005).
- Peraturan, ketentuan, dan literatur lain yang relevan, seperti :
- Mario Paz, Structural Dynamic,
- Chu Kia Wang, Charles G. Salmon, Binsar Hariandja, Disain Beton
Bertulang edisi keempat jilid 1 dan 2, 1994.
- Edward G. Nawy, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, 1998.
- Sunggono KH, Buku Teknik Sipil, 1995.
Adapun program/ software yang digunakan selain buatan sendiri dipakai
juga software komersial lainnya seperti :
- SAP 2000 v.9.0.3, Computer and Structure Inc.
- Dimensi balok (30 x 50) cm
- Dimensi kolom : - lantai 1, 2, 3 (50 x 50) cm
- lantai 4,5 (45 x 45) cm
- Tebal plat (t = 12 cm)
Teknik Gempa Struktur

I.3 Mutu/ Spesifikasi Bahan


Pada perhitungan konstruksi ini digunakan mutu bahan sebagai
berikut:
- Beton :
- Untuk pondasi bore pile, pile cap, pelat, balok dan tangga :
Mutu beton : K-300 (f’c = 25,38 MPa)
- Untuk kolom : K-300 (f’c = 25.38MPa)
- Untuk baja : U32 (fy = 320 MPa)

I.4 Kombinasi Pembebanan


Untuk perencanaan elemen kolom, balok sesuai dengan SNI-1726-
2002 pasal 4.4, maupun Standard Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2846-2002 pasal 11.2 mengenai kuat perlu
dan 11.3 mengenai kuat rencana, maka direncanakan dengan
memperhitungkan pengaruh gempa rencana dua arah dan didapatkan
kombinasi pembebanan sebagai berikut :
1. 1.4 DL
2. 1.2 DL + 1.6 LL
3. 1.2 DL + 1.0 LL ± 1.0E
4. 0.9DL ± 1.0 E
Dimana DL = Beban mati
LL = Beban hidup
E = Beban gempa

II. ANALISA STRUKTUR


II.1 Analisa Pembebanan Tetap
Analisa beban vertikal (dead load + live load) dilakukan dengan
membuat input untuk dua jenis kasus pembebanan :
Teknik Gempa Struktur

1. Dead Load + selfweight


2. Live load (tanpa reduksi)
Distribusi beban pada balok-balok dilakukan secara langsung oleh
SAP 2000 versi 9.0.3.

II.2 Analisa Pelat Lantai


Analisa pelat lantai didesain menggunakan metode two way slab
dimana dari hasil perhitungan momen tumpuan dan lapangan diambil nilai
yang terbesar setiap arah penulangan. Tebal selimut pelat direncanakan = 20
mm.
II.3 Analisa Gempa
Beban gempa dianalisa dengan metode analisa dinamis. Dari hasil
penganalisaannya akan dilakukan perbandingan yang kemudian diambil
pembebanan yang paling maksimum. Penentuan grafik Respons Spektrum
berdasarkan SNI 03-1726-2002, untuk tanah keras wilayah gempa 3
berdasarkan Peak Ground Acceleration, PGA = 0.15g dan periode ulang 50
tahun.
Kombinasi beban gempa rencana yang dipakai adalah 100% di satu
arah ditambah 30% di arah tegak lurusnya dan sebaliknya. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar bangunan mampu memikul beban yang datangnya dari
sembarang arah.
Respons tiap ragam getar yang terjadi untuk satu arah gempa
dikombinasikan dengan metode CQC (Complete Quadratic Combination).
Respons total dihitung dengan menjumlahkan respons dari dua arah gempa
yang saling tegak lurus dengan metode SRSS (Square Root of the Sum of
the Squares).
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas layan struktur gedung,
dalam segala hal simpangan antar-tingkat yang dihitung dari simpangan
struktur gedung menurut SNI 03-1726-2002 pasal 8.1.1 tidak boleh
Teknik Gempa Struktur

melampaui kali tinggi tingkat yang bersangkutan atau 30 mm

bergantung yang mana yang nilainya terkecil. Dimana R adalah faktor


reduksi gempa representatif dari struktur yang bersangkutan (R = 5.5, sistem
rangka pemikul momen menengah untuk beton bertulang).

Makassar, 10 Maret 2009


Dibuat oleh,

SUPRIADI
D 111 05 097

Anda mungkin juga menyukai