Anda di halaman 1dari 2

PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM LINGKUNGAN

PEMBELAJARAN RUMAH DAN FORMASI PERENCANAAN : SEBUAH STUDI


INTERVENSI KELUARGA TERHADAP ANAK TK
Journal 44
Nama Journal Early Childhood Education Journal
Judul Home Learning Environment and Concept Formation : A Family
Artikel/Journal Interetion Study with Kindergarten Children
Penulis/Peneliti Frank Niklas • Caroline Cohrssen • Collette Tayler
Tahun Penelitian 2015
Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan kualitas dari interaksi antara orangtua dan anak
dalam penggunaan lingkungan pembelajaran rumah (HLE) dengan
melengkapi sekelompok sampel terpisah dari para orangtua dengan
pengetahuan akan : pentingnya lingkungan pembelajaran rumah dan
prinsip menghitung dan membaca dialogis ( bersifat terbuka ).
Asumsi Mungkin bisa meningkatkan kualitas yang mengandung pengajaran
daari HLE dan dukungan baik terhadap penalaran mudah (fluid
reasoning) ketika dibandingkan dengan keluarga yang tidak
berpartisipasi dalam kegiatan intervensi.
Metode Pendekatan penelitian:
Quanititative

Sampel penelitian:
113 sample , terdiri dari anak laki – laki 57.8% dan anak perempuan
42.2 %. Sebanyak 9% menggunakan selain Bahasa Inggris di rumah.
Latar belakang orangtua sebanyak 15% tidak bersekolah, setidaknya
memiliki sertifikat TAFE.

Instrumen:
- Orangtua mendapatkan penjelasan dari peneliti untuk
mendiskusikan pentingnya berhitung usia dini dan kemampuan
literasi dirumah secara umum dan menarik dalam berinteraksi
untuk mengembangkan berpikir dan pembelajaran.
- Menyediakan pembekalan sebagai sugesti mengenai dukungan
munculnya kecakapan anak dalam sikap yang bertujuan.
- Mengundang para orangtua sebagai bagian dari sesi
individualisasi (individualisasi session).
- Diakhir sesi, bermain dadu (bermain kata, bernyanyi, dadu,
angka, frekuensi percakapan, mengunjungi perpustakaan ,
menggunakan matematika dalam keseharian) ; dan membaca
buku (Harry Maclary from Donadson’s Diary) sebagai sesi
individual.
- Sebagai tambahan, orangtua merupakan contoh maka anak
mengikuti pola tingkah dan mengadopsi perilaku orangtua.

Analisis data: t-test, ANCOVA, kuesioner (sebagai pengukuran survey


HLE).
Hasil dan - Anak yang berusia lebih tua – laki- lak, menyerap konsep
Kesimpulan formasi lebih besar dibanding anak perempuan.
- Anak – anak yang memiliki bahasa selain bahasa Ingrris
dirumah cenderung lebih memakai HLE setelah tes sesi kedua.
- Ada perbedaan setelah mengikuti HLE, pada penilaian putaran
pertama (t1), orangtua berencana untuk mengubah gaya HLE
mereka dengan memakai pertemuan dan sesi individu. Penilaian
putaran ke-2 (t2), lebih dari 80% merubah adaptasi sebagai
dukungan dirumah.
- Waktu digunakan sebagai indikasi bahwa ada perbedaan antara
kelompok yang berpartisipasi dengan tidak yang berpartisipasi,
dimana t1, kedua grup tidak berbeda, namun pad t2 , ada
perbedaan dari hasil t-test.
- Dengan menggunakan ANCOVA , usia anak dan jenis kelamin
merupakan variable terikat yang menunjukkan tidak ada
perbedaan untuk waktu, tapi berbeda hasil signifikan antara
waktu dan grup yang berparitsipasi.
- Selanjutnya, anak yang berasal dari grup berpartisipasi memiliki
hasil signifikan lebih tinggi (2.5) dalam formasi tugas dibanding
dengan yang tidak-berpartisipasi.

Kontribusi - Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan lingkungan


terhadap Disertasi pembelajaran rumah diasosiasikan dekat dengan kompetensi anak
sejak dini dan memiliki prediksi dalam perkembangan literasi anak
dan kemampuan berhitung, disertai dengan kemampuan secara
kognitif.
- Penelitian ini menyediakan informasi bagaimana dukungan
terhadap cara berpikir dan pembelajaran anak melalui interaksi
keseharian , menunjukkan aktifitas yang berfokus terhadap
aktifitas dialogis membaca dan berhitung.
- Lingkungan pembelajaran rumah sangat mendukung penalaran
mudah pada anak yang sejalan dengan bagaimana interaksi
orangtua dalam memecahkan masalah, beranggapan dan
kemampuan refleksi pemikiran.
- Dari kemampuan yang dilakukan keluarga oleh berpartisipasi ,
anak – anak menunjukkan penalaran mudah pada saat disekolah,
meskipun tidak semua berkembang pada kompetensi kognitif.
- Para orangtua yang mendorong dan bertanya pada saat aktivitas
membaca dan berhitung sebagai tujuan dari tingkat berpikir tinggi
dan mentransfer pengetahuan antar konteks, serta mengajak anak-
anak mengartikulasikan pemikirannya.

Anda mungkin juga menyukai