Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bagus Pramuji

No. BP : 1710242014

LAND CLEARING DAN PENANAMAN


A. Land Clearing
Land clearing adalah kegiatan awal seperti pembersihan lahan, mulai dari
pemotongan pepohonan hutan, pembabatan dan pembakaran atau kegiatan-kegiatan
pembukaan dan pengelolahan lahan untuk kegiatan budidaya.
Adapun proses dalam land clearing yaitu sebagai berikut :
1. Underbrushing, yaitu kegiatan pembabatan pepohonan yang berdiameter maksimum 30
cm agar memudahkan pelaksanaannya.
2. Felling/ cutting, yaitu kegiatan penumbangan pohon yang berdiameter lebih dari 30 cm
3. Pilling, yaitu kegiatan pengumpulan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi
tumpukan-tumpukan kayu pada jarak tertentu dan membuat jalur tumpukan sesuai arah
angina
4. Burning, yaitu kegiatan pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup
kering
Adapun metode dalam penebasan dan penumbangan land clearing adalah sebagai
berikut :

1. Metode Perimeter

Metode ini cocok diterapkan pada real yang rata. Setelah plot areal yang akan dibuka
telah ditentukan, maka bulldozer mulai menebas atau menumbangkan pohon, dari luar
menuju ke dalam, mengelilingi plot areal dengan arah gerak bulldozer berlawanan dengan
arah jarum jam (Gambar 4-2.A.). Penumbangan dilakukan sedemikian rupa, sehingga arah
tumbangnya pohon tidak mengganggu pohon-pohon yang belum tumbang, melainkan jatuh
di areal yang telah dikerjakan (Gambar 4-2.B.)
2. Metode Out Crop

Sama seperti metode perimeter, metode out crop cocok diterapkan untuk areal yang
rata. Perbedaannya terletak pada arah gerak bulldozer. Pada metode ini
penebasan/penumbangan dimulai dari tengah-tengah plot areal menuju keluar dengan gerak
bulldozer searah jarum jam seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3 A dan Gambar 4.3.B.

3. Metode Contour

Metode ini umumnya diterapkan pada areal yang berbukit. Bulldozer menebas /
menumbangkan dari atas bukit ke bawah pada daerah dengan ketinggian yang sama (contour
yang sama) seperti ditunjukkan pada Gambar 4-4.
4. Metode zig-zag

Sama seperti metode primeter dan out crop,metode zig-zag dapat diterapkan pada
area yang rata. Metode zig-zag dapat dilihat pada gambar 4-5

B. Penanaman
Teknik penanaman aren dapat dilakukan dengan sistim monokultur atau dengan
sistim agroforestri/tumpangsari. Dengan sistim monokultur terlebih dahulu dilakukan
pembersihan lapangan dari vegetasi yang ada (land clearing) dan pengolahan tanah
dengan pembajakan atau pencangkulan serta pembuatan lubang tanaman.
Pembuatan lubang tanaman dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dan jarak antar lubang
(jarak tanam) 5 x 5 m atau 9 x 9 m. untuk mempercepat pertumbuhan pada lubang
tanaman diberi tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, urea, TSP, sekitar 3 –
5 hari setelah lubang tanaman disiapkan, baru dilakukan penanaman. Bibit yang baru
ditanam, sebaiknya diberi naungan atau peneduh.
Sistim agroforestri/tumpangsari, ini dapat dilakukan dengan menamai bagian lahan
yang terbuka yaitu diantara kedua tanaman pokok dengan tanaman penutup tanah seperti
leguminose atau tanaman palawija

Anda mungkin juga menyukai