Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

SIMBOL DAN POSISI LAS

A. Simbol Las
Simbol pengelasan dapat mencakup banyak sekali informasi dengan bentuk yang kecil
dan sedrhana sehingga tidak memerlukan banyak tempat pada kertas gambar desain.
Informasi yang dapat dimuat meliputi proses pengelasan yang dipakai, bentuk dan dimensi
lasan, jenis bahan tambah serta jenis uji lasan yang akan dipakai/ dipersyaratkan untuk lasan
tersebut sesui dengan fungsinya. Simbol pengelasan dipakai pada gambar disain untuk
menghemat ruang gambar sehingga tidak terlalu sarat tulisan atau keterangan yang justru
dapat membingungkan dan menimbulkan kesalahan. Dengan demikian dapat segera
dimengerti betapa pentingnya simbol pengelasan, yaitu sebagai sarana para desainer untuk
menyampaikan semua informasi yang diperlukan para fabrikator.
Kemampuan para personil memahami arti simbol pengelasan sangat penting atau
kemungkinan akan menjadi persyaratan terutama untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi berat
seperti anjungan pengeboran minyak lepas pantai (RIG), reaktor nuklir dan sebagainya.
Pekerjaan tersebut bagi negara berkembang seperti indonesia akan semakin banyak pada
saat menyongsong era industri yang semakin berkembang. Personil yang dimaksud mungkin
saudara sendiri sebagai guru, instruktur atau calon pengelas.
Saudara dapat mengembangkan kemampuan membaca simbol pengelasan dengan
mempelajari secara sungguh-sungguh topik ini sambil dipraktekan. Tentu saja buku ini belum
memuat semua simbol pengelasan secara rinci namun baru garis besarnya saja. Bagi yang
berminat meningkatkan kemampuan bisa menghubungi lembaga pendidikan khusus las,
misalnya di condet untuk indonesia atau langsung dengan American Welding Society (AWS).
Perlu disadari bahwa simbol lasan tidak sama dengan simbol pengelasan. simbol
pengelasan mencakup simbol lasan, posisi pengelasan, proses pengelasan yang dipakai,
persiapan atau bentuk sambungan, kualitas atau jenis penyelesaian, dimensi lasan dan bahan
tambah serta beberapa informasi lain yang tidak terlalu selalu harus ada yang masuk simbol
suplemen. Komponen simbol pengelasan lengkap dapat disusun seperti gambar 4.1.
Komponen utam simbol pengelasan terdiri dari garis referensi, garis penunjuk, simbol
lasan, dimensi atau data lain tentang lasan, simbol tambahan (suplemen) pengerjaan akhir,
ekor dan spesefikasi proses atau referensi lain. Garis referensi adalah garis utama untuk
menepatkan semua simbol atau informasi pengerjaan. Garis referensi selalu dibuat mendatar.

130
Gambar 4.1 Komponen simbol pengelasan dan aturan penempatannya.

Simbol-simbol pengelasan terdiri dari simbol-simbol dasar yang ditunjukkan pada tabel
4.1 dan simbol-simbol tambahan yang ditunjukkan pada tabel 4.2. Simbol-simbol tersebut
dapat diaplikasikan pada seluruh metode pengelasan. Kecuali pada simbol-simbol rigi las dan
las buildup, seluruh simbol dasar menyatakan bentuk dari daerah pengelasan antara dua
logam las. Setiap simbol pengelasan harus dicantumkan, bersama dengan pernyataan
ukuran, disekitar garis keterangan. Setiap garis keterangan terdiri dari sebuah garis dasar dan
garis penunjuk yang terdiri atas sebuah tanda panah dan ekor. Sebagai aturannya garis dasar
harus horisontal.

131
Tabel 4.1 Simbol dasar pengelasan
Jenis Lasan Tanda Keterangan
Las tumpul Flens ganda
Flens tunggal Garis tegak disebelah kiri
Persegi
Alur V
Alur X Simetri terhadap garis tanda
Alur tirus Garis tegak disebelah kiri
Alur K Simetri terhadap garis tanda
Alur J Garis tegak disebelah kiri
Alur J ganda Simetri terhadap garis tanda
Alur U
Alur U ganda Simetri terhadap garis tanda
V terbuka
X terbuka Simetri terhadap garis tanda
Tirus terbuka Garis tegak disebelah kiri
K terbuka Simetri terhadap garis tanda

Las sudut Tunggal Garis tegak disebelah kiri


Ganda Simetri terhadap garis tanda
Las isi
Manik
Pelapisan
Las resistansi Titik Simetri terhadap garis tanda
Proyeksi Simetri terhadap garis tanda
Tumpang Simetri terhadap garis tanda
Pijar atau lantak Simetri terhadap garis tanda
Sumber: Harsono Wiryosumarto. 2000. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta

Gambar 4.2 menunjukkan beberapa contoh cara mencantumkan simbol dalam


hubungannya dengan garis dasar. Ketika satu bagian yang dilas diletakkan pada sisi yang
ditunjukkan dengan tanda panah atau garis dasar pada sisi Anda, satu simbol pengelasan dan
pernyataan ukuran harus diletakkan dibawah garis dasar. Ketika satu bagian yang dilas
diletakkan pada sisi yang berlawanan dengan tanda panah atau dibelakang garis dasar,
simbol pengelasan dan pernyataan ukuran harus diletakkan diatas garis dasar.

Sumber: Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1. Jakarta


Gambar 4.2 Cara mencantumkan simbol dalam hubungannya dengan garis dasar

 Bagian yang dilas diletakkan disisi yang ditunjukkan tanda panah atau garis dasar
pada sisi Anda

132
 Bagian yang dilas diletakkan pada sisi yang berlawanan dengan tanda panah atau
dibelakang garis dasar
 Untuk las-lasan dengan pengelasan sambungan tumpang (seperti las titik)
Jika terjadi garis dasar tidak dapat digambar secara horisontal, terdapat aturan khusus
untuk menentukan sisi atas dan bawah garis dasar, seperti ditunjukkan pada gambar 4.3.
Bubuhkan garis penunjuk ke ujung lain dari garis dasar, dan sebuah panah ke ujung garis
penunjuk, untuk menunjukkan daerah las. Garis penunjuk biasanya lurus.
Untuk menunjukkan permukaan yang dikampuh pada bevel/alur tunggal, bevel/alur
ganda atau bentuk-bentuk sejenis, gambarlah sebuah garis dasar disisi bagian logam induk
yang dikampuh, dan gambar sebuah garis penunjuk yang patah dengan panah terarah pada
permukaan yang dikampuh, seperti ditunjukkan pada gambar 4.4.

Sumber: Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1. Jakarta


Gambar 4.3 Sisi atas dan sisi bawah dari garis dasar

Sumber: Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1. Jakarta


Gambar 4.4 Penunjukan dengan menggunaan garis penunjuk yang patah

Terdapat sembilan simbol pengelasan tambahan berbeda yang menyatakan kondisi


permukaan, metode/cara penyelesaian, dsb dari daerah las seperti ditunjukkan pada tabel 4.2
Simbol-simbol tambahan ini harus digunakan jika diperlukan

133
Tabel 4.2 Simbol pengelasan tambahan
Pembagian Tanda Keterangan
tambahan
Kontur lasan Datar
Cembung Cembung kelar terhadap garis tanda
Cekung Cekung kelar terhadap garis tanda
Penyelesaian Pahat
Gerinda
Mesin
Pengelasan di lapangan Bila sudah jelas harus di las keliling,
Pengelasan keliling tanda ini tidak perlu
Pengelasan keliling di lapangan

Sumber: Harsono Wiryosumarto. 2000. Teknologi Pengelasan Logam. Jakarta

Tabel 4.3 Pemakaian Lambang pada Gambar


Contoh 1

Contoh 2

134
Contoh 3

Contoh 4

135
Contoh 5

Contoh 6

136
Contoh 7

137
Contoh 8

138
Contoh 9

Contoh 10

139
Contoh 11

Contoh 12

140
Contoh 13

Contoh 14

141
142
Contoh 15

Contoh 16
143
144
Contoh 17

145
Contoh 18

Contoh 19

Contoh 20

146
Contoh 21

Contoh 22

147
Contoh 23

148
Contoh 24

149
Contoh 25

150
Contoh 26

B. Posisi Las

151
Terdapat empat posisi pengelasan : datar, vertikal, horisontal dan diatas kepala
(overhead). Ketinggian meja dan bangku kerja harus disetel untuk memudahkan pengelasan
dilakukan pada posisi yang nyaman dan untuk mempertinggi efisiensi. Pengelasan overhead
dan pengelasan pipa sangat sulit sehingga sambungan-sambungan yang sangat dapat
diandalkan dan efisiensi pengelasan yang tinggi belum dapat diharapkan meskipun dengan
juru las terlatih. Oleh karena itu sedapat mungkin pengelasan dilakukan dalam posisi datar
dengan menggunakan posisioner.
Posisi pengelasan dapat terlihat lengkap pada tabel sebagai berikut:
1. Pelat
Posisi pengelasan tumpul pada pelat dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Las Tumpul (Butt Weld)

Posisi 1G Posisi 2G Posisi 3G Posisi (v-d)G Posisi 4G

Vertikal ke Vertikal ke
Datar Horisontal Atas kepala
atas bawah
Sumber: Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1.

Posisi pengelasan sudut pada pelat dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Las Sudut (Fillet Weld)

Posisi 1F Posisi 2F Posisi 3F Posisi (v-d)F Posisi 4F

Vertikal ke
Datar Horisontal Vertikal ke atas Atas kepala
bawah
Sumber: Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1.

152
2. Pipa
Posisi pengelasan tumpul pada pipa dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Las Tumpul (Butt Weld)

Posisi 1G Posisi 2G Posisi 5G Posisi (v-d)G Posisi 6G

Pipa : berputar Pipa : tetap Pipa : tetap Pipa : tetap Pipa : tetap
Sumbu : Sumbu : Sumbu : Sumbu : Sumbu : miring
horisontal vertikal horisontal horisontal Las : ke atas
Las : datar Las : Las : vertikal ke Las : vertikal ke
horisontal atas bawah
vertikal
Sumber: Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1.

Posisi pengelasan sudut pada pipa-pelat dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Las Sudut (Fillet Weld)

Posisi 1F Posisi 2F Posisi 3F Posisi 3F Posisi 4F

Pipa : berputar Pipa : tetap Pipa : tetap Pipa : tetap Pipa : tetap
Sumbu : Sumbu : vertikal Sumbu : Sumbu : Sumbu : vertikal
horisontal Las : horisontal horisontal horisontal Las : horisontal
Las : datar vertikal Las : vertikal Las : vertikal ke atas kepala
ke atas bawah
Sumber: Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1.

C. Latihan Soal

153
1. Jelaskan arti simbol dibawah ini.

2. Jelaskan arti simbol dibawah ini.

3. Gunakan simbol pengelasan untuk gambar dibawah ini

4. Gunakan simbol pengelasan untuk gambar dibawah ini

5. Sebutkan dan gambarkan macam-macam posisi pengelasan pipa


6. Sebutkan dan gambarkan macam-macam posisi pengelasan pelat

154

Anda mungkin juga menyukai