Anda di halaman 1dari 10

Acquisition and Disposition

of Property, Plant, and Equipment


Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI KEUANGAN

Oleh:

NURHALIVA

I2F020013

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2020
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

A. SIFAT DAN KARAKTERISITIK ASET TETAP


Properti, pabrik, dan peralatan adalah aset yang memiliki sifat tahan lama.
Istilah lain yang biasa digunakan adalah aset tetap.Karakteristik aset tetap adalah
1. Digunakan dalam operasi ”dan bukan untuk dijual kembali.
2. Bersifat jangka panjang dan biasanya disusutkan.
3. Memiliki substansi fisik

Dapat disimpulkan Aset tetap adalah aset berwujud yang dimilki untuk
digunakan dalam proses produksi atau penyediaan barang atau jasa , untuk
disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif dan diharapkan dapat
dihunakan lebih dari satu periode.

Berdasarkan sifat dan karakteristiknya, umumnya aset tetap dapat


dikelompokan sebagai berikut :
- tanah
- Bangunan
- Mesin
- Peralatan Pabrik
- Peralatan dan perabotan kantor
- Kendaraan

Jika dilihat dari perolehannya, aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai
cara, diantaranya melalui :
1. Pembelia (diatur dalam PSAK 16)
2. Dibangun sendiri (diatur dalam PSAK 16)
3. Pertukaran (diatur dalam PSAK 16)
4. Kombinasi bisnis (diatur dalam PSAK 22)
5. Sewa (diatur dalam PSAK 73)
6. Hibah pemerintah (diatur dalam PSAK 61)

B. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN AWAL


Biaya perolehan atau Historical cost adalah nilai moneter dari suatu aset tetap
dapat dibedakan atas 2 kelompok besar yaitu :
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

1. Nilai moneter terkait dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aset
tetap tersebut pertama kali
2. Biaya-biaya yang dikeluarkan setelah perolehan aset tetap (biaya perbaikan,
biaya perawatan, biaya pengganti dan biaya lain-lain)

Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika :
1. Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset
tersebut mengalir ke entitsd.
2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal

Adapun komponen biaya perolehan :


1. Harga pembelian (Purchase price)
Adalah harga jumlah kas dan setara kas yang dibayar atau nilai wajar dari
imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset tetap pada saaat
perolehan atau konstruksi. Dengan demikian harga pembelian adalah jumlah
yang dibayarkan untuk mendapatkan aset tetap, termasuk bea impor, dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan
potongan-potongan lainnya.
2. Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung(Costs attributable)
Adapun biaya yang dapat diatribusikan secrara langsung adalah :
- Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau
akusisi aset tetap.
- biaya penyiapan lahan untuk pabrik
- biaya perakitan dan instalasi
- biaya pengujian aset apakah berfungsi dengan baik
- Komisi profesional

Biaya Perolehan Tanah

Semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh tanah dan


mempersiapkannya untuk penggunaan dianggap sebagai bagian dari biaya
perolehan tanah. Ketika suatu perusahaan membeli tanah untuk membangun toko
baru, biaya perolehan tanah biasanya mencakup
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

a. Harga pembelian
b. Biaya legal
c. Biaya yang dikeluarkan dalam mengolah tanah
d. Hak gadai, hipotek, atau kasus sitaan atas properti
e. Peningkatan lahan tambahan

Biaya perolehan bangunan

Biaya perolehan bangunan meliputi :

a. Bahan baku, tenaga kerja, overhead


b. Biaya jasa profesional dan ijin bangunan

Biaya perolehan peralatan

Istilah peralatan dalam akuntansi termasuk peralatan transportasi, peralatan


kantor, mesin, perabot, perlengkapan, peralatan pabrik, dan aset tetap sejenis.
Biaya perolehan tersebut meliputi :
a. Harga pembelian
b. Biaya pembelian
c. Penanganan yang terjadi
d. Asuransi atas perlatan saat pengiriman
e. Biaya pondasi husus jika diperlukan
f. Biaya perakitan dan pemasangan
g. Biaya pengujian perlatan.

Aset Dibangun Sendiri


Adapun biaya yang termasuk adalah :
a. Bahan material dan biaya tukang
b. Overhead
Perusahaan dapat menangani overhead dengan salah satu dari dua cara
berikut :
1. Tidak boleh menetapkan overhead tetap ke biaya perolehan aset yang
dibangun
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

2. Menetapkan seluruh dari overhead ke proses kontruksi (pada umumnya


perusahaan biasanya menggunakan metode ini)
Adpaun biaya bunga selama konstruksi
1. IFRS mensyaratkan – mengkapitalisasi biaya bunga langsung (dengan
modifikasi)
2. Konsisten dengan biaya historis

Untuk mengkapitalisasi perusahaan perlu mempertimbangkan tigak hal berikut :

1. Aset kualifikasian
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi

C. PENILAIAN ASET TETAP


1. Diskon tunai
Salah satu pendekatan menganggap diskon, baik diambil atau tidak, sebagai
biaya pengurangan biaya perolehan aset. Argumrn untuk pendekatan ini adlah
bahwa biaya riil dari aset adalah setara kas dari aset. Selain itu beberapa pihak
berpendapat bahwa termin diskon tunai sangat menarik, sehingga kegagalan
memanfaatkan diskon tersebut mengindikasikan kesalahan atau inefisisensi
manajemen.
2. Kontrak pembayaran Tangguhan
Perusshaan sering membeli aset tetap dengan kontrak kredit jangka panjang
dengan menggunakan wesel, hipotek, obligasi, atau kewajiban perlatan. Untuk
mencerminkan biaya perolehan dengan tepat, perusahaan mencatat aset yang
dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang pada nilai sekarang dari
kompensasi yang dipertukarkan antara kedua belah pihak pada tanggal transaksi
3. Pembelian Lumsum
Maslah khusus dalam penilaian aset tetap adlah ketika perusahaan membeli
sekelompok aset pada satu harga lumsum. Ketika situasi ini terjadi perusahaan
mengalokasikan total biaya antara berbagai aset atas dasar nilai wajar relatif
4. Peneribitan saham
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

Ketika perusahaan mendapatkan peralatan dengan cara menerbitkan


saham,seperti saham biasa,nilai par atau yang ditetapkan dari saham tersebut
tidak bisa secara tepat mengukur biaya perolehan dari peralatan itu. Jika
penjualan saham itu aktif,harga pasar dari saham-saham yang diterbitkan itu
adalah biaya wajar dari peralatan yang diakui.Saham merupakan suatu ukuran
yang bagus dari kas ekuivalen harga kini.

5. Pertukaran Aktiva Non-Moneter


Akuntansi yang tepat untuk pertukaran aktiva non-moneter, seperti property
pabrik dan peralatan sangat controversial. Beberapa berpendapat bahwa
perusahaan harus mencatat pertukaran berdasarkan nilai wajar aktiva yang
diserahkan atau yang diterima, dengan pengakuan laba atau rugi. Sementara
yang lain percaya bahwa aktiva harus diperhitungkan berdasarkan nilai tercatat
(nilai buku) aktiva yang diserahkan, dengan tidak mengakui laba atau rugi. Dan
yang lain masih mendukung pendekatan pengakuan kerugian dan
menangguhkan keuntungan.
Pada umumnya, perusahaan mencatat pertukaran aktiva berdasarkan nilai
wajar aktiva yang diterima atau diberikan. Sehingga, perusahaan sebaiknya
mengakui laba atau rugi secara langsung dari pertukaran aktiva tersebut. Alasan
untuk mengakui secara langsung adalah karena setiap transaksi memberikan
Subtansi komersial dan karena itu rugi dan laba harus diakui.
1. Pengertian Subtansi Komersial
Pertukaran memberikan subtansi komersial apabila dapat
mempengaruhi cash flow di masa depan sebagai efek dari transaksi
tersebut. Dengan kata lain, apabila dua pihak mengalami perubahan
keadaan ekonomi, maka transaksi tersebut memberikan subtansi
komersial.
2. Pertukaran – keadaan jika rugi
Ketika perusahaan menukarkan aset non-moneter dan menghasilkan
kerugian, perusahaan mengakui kerugian dengan segera. Alasan :
perusahaan seharusnya tidak menilai aset pada harga yang melebihi
ekivalen kasnya; jika kerugian ditangguhkan, aset akan overstated. Oleh
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

karena itu, perusahaan mengakui kerugian dengan segera apakah


pertukaran itu memiliki substansi komersial atau tidak.
3. Pertukaran situasi untung
a) Mempunyai substansi komersial. Sekarang, pertimbangkan situasi
dimana pertukaran aset non moneter mempunyai substansi
komersial dan menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini,
perusahaan biasanya mencatat harga aset non moneter untuk
ditukarkan dengan aset non moneter lainnya pada nilai wajar aset
yang dilepas. Dan segera mengakui keuntungan.
b) Tidak mempunyai substansi komersial. Kita sekarang
mengasumsikan bahwa pertukaran yang dilakukan Interstate
Transportation Company tidak mempunyai substansi komersial.
Sehingga posisi ekonomi Interstate tidak berubah secara signifikan
akibat pertukaran tersebut.
6. Hibah Pemerintah (Government Grant)
Banyak perusahaan yang menerima hibah pemerintah. Hibah Pemerintah
adalah bantuan yang diterima dari pemerintah berupa penyerahan sumber daya
untuk perusahaan sebagai imbalan untuk pemenuhan masa lalu atau masa depan
dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan.
Dengan kata lain, hibah pemerintah sering merupakan beberapa jenis aset
(seperti uang tunai, surat berharga, aset, dan peralatan; atau penggunaan
fasilitas) yang disediakan sebagai subsidi untuk perusahaan. Hibah pemerintah
juga terjadi ketika hutang dimaafkan atau pinjaman yang diberikan kepada
perusahaan dengan suku bunga di bawah pasar. Isu-isu akuntansi utama
mengenai hibah pemerintah adalah untuk menentukan metode yang tepat dalam
pencatatan transfer tersebut pada buku perusahaan dan bagaimana harus
menyajikannya dalam laporan keuangan

D. PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL


Setelah pengakuan awal, entitas memiliki pilihan untuk mengguakan metode
Model Biaya (Cost Method) atau model revaluasi (Revaluation Model) sebagai
dasar pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal (Costs Subsequent to
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

Acquisition) Selanjutnya, model pengukuran manapun yang dipilih oleh entitas,


biaya penyusutan, penurunan nilaim biaya-biaya setelah perolehan awal diterapkan
dengan cara yang sama.
1. Model biaya
Model ini adalah model yang selama ini kita kenal, yang setelah pengakuan
awal aset tetap, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
2. Model revaluasi
Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap yang nilai wajarnya dapat
diukur secara andal dapat dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada
tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
PSAK 16 pada paragraf 42a mengatur penerapan akuntansi untuk
perubahan dari model biaya ke model revaluasi yaitu dengan diberlakukan
secara prospektif. Artinya, jika saat ini untuk kelompok tanah dan gedung,
entitas menggunakan model biaya dan kemudian memilih untuk menggantinya
menjadi model revaluasi. Maka entitas harus menentukan berapa nilai wajar
tanah dan gedung dan mengakui perubahan nilai tersebut secara prospektif.
Nilai wajar menjadi nilai tercatat tanah dan gedung.

E. PENGHENTIAN PENGAKUAN ASET TETAP


Suatu aset tetap harus dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau
tidak terdapat lagi manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan aset tersebut. Pelepasan aset dapat dilakukan beberapa cara, misalnya :
dijual (sale), ditukar (exchange), disewakan berdasarkan sewa pembiayaan,
disumbangkan (Voluntary), atau tidak digunakan lagi/ditelantarkan (Abandonment)

Aset tetap langsung dijual


Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan asset tetap harus
dimasukkan dalam laba rugi pada saat asset tersebut dihentikan pengakuannya.
Kecuali untuk transaksi jual dan sewa-balik yang diatur berbeda. Laba atau rugi
ditentukan sebesar perbedaan antara hasil neto pelepasan dengan jumlah tercatat
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

dari asset yang dilepas, laba yang dihasilkan tidak boleh diklasifikasikan dalam
kelompok pendapatan.

Aset Tetap Dihentikan Penggunaanya Dan Dimilki Untuk Dijual


Sesuai pengaturan dalam PSAK 58 Aset tidak lancer yang dimilki untuk dijual dan
operasi yang dihentikan, entitas mengklasifikasikan suatu asset tetap sebagai
dimilki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui
transparasi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Untuk dapat
diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar dimiliki untuk dijual terdapat 2 syarat
yang harus dipenuhi oleh entitas, yaitu :
1. Aset tetap tersebut memang tersedia untuk dapat segera dijual pada kondisinya
yang sekarang
2. Penjualan atas asset tetap tersebut sangat mungkin terjadi, hal ini ditandai
dengan komitmen dari manajemen untuk menjual dan telah melakukan upaya
untuk menjual asset tersebut pada harga yang wajar.
Acquisition and Disposition
of Property, Plant, and Equipment
Submitting Date : 14 Sep 2020 Akuntansi Keuangan/RMK ke-

Daftar Pustaka

Kieso, D.E., Weygandt, J.J.,Warfield, Terry D. 2018. Intermediate Accounting IFRS


Edition. Third Edition. Singapore:Wiley

Kartikahadi, H.,Sinaga, U.S.,Syamsul, M.,dkk. 2020. Akuntansi Keuangan


Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Edisi Ketiga. Buku satu. Jakarta:IAI

Anda mungkin juga menyukai