Anda di halaman 1dari 30

SIKLUS KONVERSI

DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :

 FAHRANI RIZKY AMALIA ( 184022402 )


 SEPTYANA ANANDA FATIMAH ( 184022400 )
 RINI REZKIANDINI ( 184022403 )
 OKTAVIANI HARGI DATU ( 184022452 )

FAKULTAS EKONOMI

PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................i
PEMBAHASAN......................................................................................................................1
1. Pengertian...................................................................................................................1
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi  ( SIA )..................................................1
B. Pengertian Siklus  Konversi..................................................................................1
2. Jenis Siklus Konversi.................................................................................................2
1. Sistem Produksi Sistem Produksi terdiri dari :.......................................................2
A. Dokumen Dalam Pemrosesan Batch.....................................................................2
B. Proses Produksi Batch...........................................................................................2
C. Model EOQ.................................................................................................................4
2. Sistem Akuntansi Biaya.............................................................................................5
3. Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional.........................................................5
A. Otorisasi Transaksi................................................................................................5
B. Pemisahan Tugas....................................................................................................6
C. Pengendalian Akses................................................................................................7
D. Pencatatan Akuntansi............................................................................................7
E. Verifikasi Independen............................................................................................8
F. Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia.................................................................8
G. Fleksibilitas Produksi.........................................................................................8
H. Reorganisasi........................................................................................................9
I. Fisik Fasilitas Produksi..........................................................................................9
J. Otomatisasi Proses Produksi.................................................................................9
K. Kualitas Produk................................................................................................12
L. Perubahan Dalam Pelaporan Informasi.............................................................12
M. Sistem Informasi Kelas Dunia.........................................................................14

i
N. Karakteristik Sistem Informasi Tradisional......................................................14
4. Kegiatan Pokok Siklus Konversi :..........................................................................14
A.    Perencanaan Produksi :...........................................................................................15
B.     Permintaan Bahan Baku :......................................................................................15
C.    Penugasan Karyawan:.............................................................................................15
D.    Akuntansi Biaya :...................................................................................................16
KESIMPULAN.......................................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................v

ii
PEMBAHASAN

1. Pengertian

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi  ( SIA ).

Pada bab ini kita akan membahas mengenai siklus konversi. Siklus konversi
merupakan siklus menganai perubahan berbagai sumber daya input, seperti bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Siklus
konversi dapat sangat jelas dilihat dalam perusahaan manufaktur. Sistem
adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk menangani
sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.

Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan


sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang
realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap.

Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis.

1
B. Pengertian Siklus  Konversi

Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan
operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya
input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa
untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi
yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual.
Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos
eksploitasi.

2. Jenis Siklus Konversi

Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan
sistem akuntasi biaya. Sistem Produksi(production system) melibatkan perncanaan,
penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem
Akuntansi Biaya(cost accounting system) memonitor arus informasi biaya yang
berkaitan dengan produksi.

1.   Sistem Produksi Sistem Produksi terdiri dari :

2
a. Pemrosesan Berkelanjutan
b. Pemrosesan Batch
c. Pemrosesan Berdasarkan Pesanan

A. Dokumen Dalam Pemrosesan Batch

Berbagai dokumen yang memicu serta mendukung aktivitas batch, antara lain:

a. Prakiraan penjualan (sales forecast).


b. Jadwal produksi (production schedule).
c. Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material-BOM).
d. Lembar proses kerja (route sheet).
e. Perintah kerja, atau perintah produksi (work order/production order.
f. Lembar perpindahan (move ticket),
g. Permintaan bahan baku (material requistion).

B. Proses Produksi Batch

Tahap ini melibatkan dua prosedur: spesifikasi  permintaan kebutuhan bahan


baku dan operasional (materials and operations requirement) serta penjadwalan
produksi.

3
Membuat kebutuhan bahan baku untuk sebuah batch dalam perincian produk
tertentu adalah menganalisis apa yang dibutuhkan dibandingkan apa yang tersedia
dalam persediaan bahan baku. Determinan utama untuk permintaan bahan baku dan
kebutuhan operasioanl adalah prediksi penjualan, laporan status persediaan, dan
spesifikasi teknis untuk barang jadi.

Ketika memproduksi batch yang nonstandar atau produk yang berdasar


pesanan spesifikasi bahan baku dan operasi bisa saja jadi sangat penting karena
kebutuhan analisis terperinci yang dibutuhkan untuk membuat BOM dan lembar
proses kerja. Hal lain yang juga dihasilkan dari tahap perencanaan dan pengendalian
produksi adalah permintaan pembelian (jika dibutuhkan) untuk tambahan bahan baku.

Prosedur kedua yang dilakukan di bawah tahap perencanaan dan pengendalian


produksi adalah penjadwalan produk. Jadwal untuk operasi produksi tersebut dibuat
oleh staf administrasi penjadwalan produk dan didasarkan pada informasi yang
diberikan dalam BOM serta lembar proses kerja. Perintah kerja, lembar perpindahan,
dan permintaan bahan baku yang dibuat oleh staf administrasi bagian penjadwalan
tersebut berpindah melalui berbagai tempat kerja sesuai dengan lembar proses
kerjanya.

Tahap produksi dimulai ketika para pekerja mendapat bahan baku dari staf
gudang sebagai ganti dari permintaan bahan baku. Sebagai bukti bahwa tahap
produksi ini telah selesai, sebuah salinan dari lembar perpindahan dikirimkan kembali
ke bagian perencanaan dan pengendalian produksi untuk memperbarui file perintah
kerja terbuka. Setelah menerima lembar perpindahan terakhir, file perintah kerja

4
terbuka akan ditutup. Sdperti yang dapat diperkirakan, tempat kerja juga memiliki
peran penting dalam pencatatan biaya jam kerja tenaga keja, pekerjaan ini ditangani
oleh para supervisor.

Tahap selebihnya dari sistem produksi adalah pengendalian perseidaa, yang


memiliki 3 fungsi penting dalam proses produksi:

1.      Memicu keseluruhan proses dengan menyediakan laporan status persediaan


bahan baku dan barang jadi bagi perencanaan dan pengendalian produksi.

2.      Personel bagian pengendalian persediaan secara terus menerus terlibat dalam


pembaruan record persediaan bahan baku berdasarkan permintaan bahan baku,
permintaan tambahan bahan baku, dan lembar pengembalian bahan baku

3.      Setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir, bagian
pengendalian persediaan akan mencatat produk yang jadi dalam record persediaan
barang jadi

C. Model EOQ

 Tujuan dari pengendalian persediaan adalah untuk meminimalkan biaya


persediaan dengan tetap memastikan bahwa terdapat persediaan dalam jumlah yang

5
memadai untuk memenuhi permintaan saat ini. Model persediaan yang paling
sederhana dan umum digunakan adalah model jumlah pesanan ekonomi (economic
order quantity).

Tujuan dari model EOQ adalah untuk mengurangi biaya persediaan.


Parameter penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.
Figur dibawah ini menggambarkan hubungan antara berbagai biaya ini dengan
jumlah pesanan. Ketika jumlah pesanan naik, jumlah kegiatan pemesanan menurun,
hingga menyebabkan biaya total per tahun untuk memesan menurun. Akan tetapi,
ketika jumlah yang dipesan naik, rata-rata persediaan yang dimiliki akan naik,hingga
menyebabkan biaya penggudangan persediaan tahunan total akan naik.

2. Sistem Akuntansi Biaya

           Subsistem akuntansi biaya dalam siklus konversi mencatat berbagai pengaruh


peristiwa yang terjadi dalam proses produksi. Proses akuntansi biaya untuk suatu
operasi produksi dimulai ketika bagian perencanaan dan pengendalian mengirimkan
sebuah salinan dari perintan kerja yang asli ke bagian akuntansi biaya.

Ketika bahan baku dan tenaga kerja ditambahkan di sepanjang proses


produksi,berbagai dokumen yang mencerminkan peristiwa-peristiwa ini mengalir
masukke bagian akuntansi biaya. Penerimaan lembar perpindahan yang terakhir
untuk suatu batch menandakan selesainya proses produksi.

6
3.  Pengendalian Dalam Lingkungan Tradisional

A.  Otorisasi Transaksi

Berikut ini menjelaskan prosedur otorisasi transaksi dalam siklus konversi:


a. Dalam lingkungan manufaktur tradisional, aktivitas produksi
diotorisasikan oleh bagian perencanaan dan pengendalian produksi
melalui perintah kerja yang formal. Dokumen ini mencerminkan
kebuthan produksi, yang merupakan selisih antara perkiraan
permintaan atas produk (didasarkan pada perkiraan penjualan) dan
persediaan baran jadi yang dimiliki.
b. Lembar perpindahan ditandatangani oleh suprvisor tiap tempat bekerja
untuk mengotorisasi berbagai aktivitas di tiap batch  dan untuk
perpndahan produk melalui berbagai tempat kerja
c. Permintaan bahan baku dan permintaan tambahan bahan baku
mengotorisasi staf gudnag untukj mengeluarkan bahan baku ke
berbagai tempat kerja

B. Pemisahan Tugas

7
Tujuan pengendalian lainnya adalah untuk memisahkan penyimpanan catatan
dengan penyimpanan aktiva. Berikut ini pemisahan yang berlaku:

a. Bagian pengendalian persediaan memelihara record akuntansi atas


persediaan bahan baku (raw material- RM) dan barang jadi (FG).
Akivitas ini tetap dipisahkan dari fungsi penyimpanan bahan baku di
gudang dan dari penggudangan barang jadi, yang memiliki kewajiban
penyimpanan untukberbagi aktiva ini
b. Begitu pula, fungsi akuntansi biaya untuk barang dalam proses
seharusnya dipisahkan dari tempat kerja dalam proses produksi.
c. Terkhir untuk mempertahankan independensi fungsi buku besar
sebagai tahap verifikasi, departemen buku besar (genegral
ledger) harus terpisah dari departemenn yang mencatat buku pembantu
berbagai akun. Oleh karenanya, departemen GL secara organisasional
terpisah dari pengendalian persediaan dan akuntansi biaya.

Supervisi

Berikut ini adalah prosedur supervisi yang berlaku dalam siklus


konversi:         

a. Supervisor dlam berbagai tempat kerja mengawasi penggunaan bahan


baku dalam proses produksi.

8
b. Supervisor juga mengamati dan melihat kembali aktivitas pencatatan
waktu kerja.

C. Pengendalian Akses

Siklus konversi memungkinkan akses langsung dan tidak langsung ke aktiva:

Akses Langsung ke Aktiva. Sifat dari produk fisik dan proses produksi
mempengaruhi berbagai jenis pengendalian akses yang dibutuhkan

a. Perusahaan seringkali membatasi akses ke berbagai area sensitif seperti


gudang , tempat kerja produksi dan gudang barang jadi. Metode pengendalian
yang digunakan meliputi kartu identifikasi, petugas keamanan, peraltan
pengamatan, dan berbagai sensor serta alarm elektronik.
b. Penggunaan biaya standar memberikan suatu jenis pengendalian akses. Untuk
mendapatkan tambahan jumlah akan membutuhkan otorisasi khusus dan
dokumentasi formal.

Akses Tidak Langsung ke Aktiva. Aktiva, seperti kas dan persediaan dapat
dimanioulasi melalui akses ke berbagai dokumen sumber yang mengendalikannya.
Dalam siklus konversi,berbagai dokumen yan penting meliputi permintaan bahan
baku, permintaaan tambahan bahan baku, dan kartu kerja karyawan.

9
D. Pencatatan Akuntansi

Tujuan dati teknik pengendalian ini adalah untuk membuat audit untuk tiap
transaksi. Dalam siklus konversi, hal ini dicapai melalui penggunaan perintah kerja,
lembar biaya, lembar perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, file
WIP dan file persediaan barang jadi.

E.  Verifikasi Independen

Berbagai tahapan verifikasi siklus konversi dilakukan berikut ini:

a. Bagian akuntansi biaya merekonsiliasi penggunaan bahan baku dan


tenaga kerja yang diambil dari permintaan bahan baku dan lembar
pekrjaan dengan standar yang telah ditetapkan.
b. Bagian buku besar juga memiliki fungsi verifikasi yang penting
melalui pemeriksaan perpindahan total produk dari WIP hingga barang
jadi.
c. Terakhir, auditor internal dan eksternal secara berkala akan
memverifikasi persediaan bahan baku dna persediaan barang jadi yang
dimiliki melalui perhitungan fisik.

10
F. Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Dalam dua dekade terakhir ini, proses menufaktur mengalami banyak perubahan
radikal karena perusahaan ingin mencapai status kelas dunia. Sejak pertengahan tahun
1970-an,berbagai factor yang menetukan keunggulan kom-petitif telah bergeser dari
penekanan pada biaya saja ke penekanan pada kepuasan pelanggan,keanekaragaman
produk, dan kemampuan untuk merespon secara cepat perubahan permintaan
pelanggan.

G. Fleksibilitas Produksi

                  Para pelanggan modern menginginkan produk berkualitas, mereka


menginginkannnya dengan segera dan ingin ada berbagai pilihan. Profil permintaan
ini membebankan konflik dasar bagi produsen tradisional, yang orientasi pada
lingkungan terstruktur dan tidak fleksibelnya produk yang  tinggi

H.  Reorganisasi

11
Menghambat sehingga tidak efektif dalam lingkungna ini. Sebaliknya, para

pesaing kelas dunia memenuhi berbagai tantangan konsumerisme modern mealalui

sistem produksi fleksibel.

I. Fisik Fasilitas Produksi

            Proses produksi tradisional cenderung berubah sedikit-sedikit selama


beberapa tahun menjadi aktivitas yang berurutan. Produk bergerak dan mundur serta
melintasi ruang pabrik, serta naik dan turun mealalui berbagi aktivitas yang berbeda.
Ketidakefisienan yang inheren dalam tata letak pabrik tradisional menambah biaya
penanganan,waktu konversi dan bahkan persediaan dalam proses produksi. Selain itu,
karena aktivitas produksi biasanya diatur di sepanjang garis fungsional, terdapat
tendensi adanya kecurigaan antar karyawan.

J.  Otomatisasi Proses Produksi

12
            Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik.
Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih
efisien dan kernanya menjadi lebih kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi
secara langsung pada karakteristik operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan dan
peningkatan kualitas.

a. Produksi Tradisional

            Linkungan produksi tradisional terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-
masing dikendalikan oleh seorang operator. Mesin-mesin ini dan operatornya diatur
menjadi berbagai bagian fungsional, seperti pencampuran, pemotongan,dan
pengelasan.

teknologi yang berdiri sendiri

            Teknologi yan berdiri sendiri menggambarkna lingkungan dengan keberadan


otomatisasi dalam bentuk (pulau) yan terpisah-pisah dan yang berdiri sendiri dalam
lingkungan tradisional. teknologi yang berdiri sendiri ini menggunakan mesin yan
Dikendalikan Numerik Komputer (Computer Numerical Controlled- CNC) yang
dapat melakukan beberapa operasi dangan keterlibatan manusia yan lebih sedikit.
Mesin CNC berisi berbagai program komputer untuk semua bagian yang diproduksi
oleh mesin tersebut.

13
b. Penyedehanaan Proses

            Penyederhanaan proses berfokus  pada pengurangan kompleksitas tata letak


fisik produksi di lantai pabrik.Berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel untuk
menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu lokasi.

c.  Produksi Yang Diintegrasikan Dengan Komputer

            Produksi yang diintegrasikan dengan komputer adalah lingkungan yang


terotomatisasi penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak
menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses produksi.

v  Sistem Penyimpanan dan Penarikan Otomatis. Banyak perusahaan dapat


meningkatkan produktifitas da profitabilitasnya dengan mengganti forklif beserta
operator manusianya dengan sistem penyimpanan dan penarikan otomatis. Manfaat
operasional dari teknologi AS/RS ini jika dibandingkan dengan sistem manual
meliputi penurunann kesalahan, perbaikan, pengandalian persediaan, dan biaya
penyimpanan yang lebih rendah. Robotica.Melibatkan penggunaan robot, mesin CNC

14
khusus yang digunakan dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan berbagai
pekrjaan berbahaya dan monoton yang cenderung dapat menyebabkan kecelakaan.

d.   Desain Berbantuan Komputer

            Para teknisi menggunakan desain berbantuan komputer (computer aided


design –CAD) untuk mendesain produk yang lebih baik secara lebih cepat. Sistem
CAD meningkatkan produktivitas teknisi, meningkatkan akurasi dengan otomatisasi
pekerjaan desain yang berulang, memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih
responsif pada permintaan pasar, dan menghubungkan sistem CAM dan MRP II, serta
lingkungan eksternal.

Teknologi CAD telah sangat banyak mempersingkat waktu antara desain awal
denganakhir. Hal ini memungkinkan perusahaan menyesuaikan produksinya secara
cepat dengan perubahan dalam permintaan pasar. Komunikasi ini juga
memungkinkan produsen kelas dunia untuk menerima spesifikasi desain secara
elektronik dari para pelanggan dan pemasoknya untuk dipertimbangkan.

e. Produksi Berbantuan Komputer

15
Produksi berbantuan komputer (computer aided manufacturing-CAM) berfokus
pada pabrik dan penggunaan komputer untuk mengendalikan proses produksi secara
fisik. Kini, CAM mebrikan presisi, kecepatan, dan pengendalian yang lebih baik
daripada proses produksi oleh manusia. Tujuan dibalik CAM adalah
untuk menggantikan tenaga kerja melalui otomatisasi. Sistem CAM memonitor dan
mengendalikan proses produksi serta urutan pekerjaan malalui penggunaan
pengendali proses, pengendali numerik, dan perlengkapan robot. Beberapa
keuntungan dari penggunaan sistem CAM yaitu peningkatan produktivitas proses,
perbaikan perkiraan biaya dan waktu, perbaikan pengawasan proses, perbaikan
kualitas proses, penurunan waktu penyetelan, dan pengurangan biaya tenaga kerja.

f. Pengurangan Persediaan

Simbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam menggurangi


persediaan. Perusahaan kelas dunia hanya memiliki persediaan untuk beberapa hari
atau kadang hanya untuk beberapa jam.

K. Kualitas Produk

16
Terdapat dua alasan dasar mengapa kualitas penting bagi produsen kelas dunia.
Pertama, kualitas yang buruk sangat mahal untuk perusahaan, Kedua, kualitas adalah
dasar persaingan produsen kelas dunia.

L. Perubahan Dalam Pelaporan Informasi

a. Manajemen Aktivitas

Manajemen aktivitas harus merupakan usaha tanpa henti dan berkelanjutan untuk
perbaikan. Terdapat dua tujuan dasar yan mengarahkan para manajer dalam tantangan
ini: Para manajer harus harus menggunakan berbagai sumber daya ke aktivitas yang
menghasilkan manfaat maksimal. Para manajer harus mencari cara untuk
memperbaiki berbagai faktor yang paling penting bagi para pelanggarnya.
Mengevaluasi Aktivitas Produksi. Kebutuhan informasi mengenai informasi telah
mengarahkan pada perkembangan generasi kedua ABC. Dimensi yang vertikal adalah
model pembebanan biaya. Dimensi ini menunjukkan dahulu alokasi biaya ke aktivitas
baru ke objek biaya. Dimensi horizontal adalah model proses. Dimensi ini
mencerminkan kebutuhan perusahaan akan kategori informasi baru mengenai

17
penyebab timbulnya aktivitas dan pengukuran kinerja untuk berbagai aktivitas
tersebut.

Mengidentifikasi Aktivitas yang Tidak Penting. Aktivitas tidak penting tidak


menambah nilai dan seharusnya ditiadakan. Contohnya, dalam lingkungan produksi
tingkat cacat nol, aktivitas pengendalian kualitas tradisional pada akhir proses
menjadi tidak penting. Begitu pula, dalamlatar belakang ini, aktivitas akuntansi
tradisional untuk menghitung varian penggunaan bahan baku dan akuntansi untuk
menghitung pembuangan tidak meiliki nilai bagi perusahaan.

Mngidentifikasi penggerak biaya Pengurangan aktivitas yang tidak penting


tergantung pada identifikasi penggerak biaya secara tepat. Penggerak biaya (cost
driver) adalah penyebab timbulnya biaya. Para manajer tidak dapat mengelola
aktivitas yang tidak penting kecuali mereka memahami tekanan penggeraknya.

Membandingkan aktivitas dengan baku mutu. Dalam menilai tambahan nilai


aktivitas, para manajer sering kali membandingkan berbagai aktivitas utama dengan
aktivitas yang sama di perusahaan tersebut atau di perusahaan lain. Hal ini disebut
sebagai penentuan baku mutu (benchmarking).

Membuat hubungan antara aktivitas utama. Koordinasi yang efektif


membutuhkkan informasi yang menghubungkan pegambilan keputusan dan ukuran
kinerja denga faktor kunci keberhasilan (critical succes factor-CSF) perusahaan. CSF

18
adalah bagian-bagian yang begitu penting hingga kegagalan dalam memenuhi salah
satu diantaranya akan menyebabkan perusahaan gagal. Walaupun CSF dapat berbeda
antar perusahaan, berbagai kategori umum berikut ini berlaku di kebanyakan
perusahaan.

M. Sistem Informasi Kelas Dunia

Kunci dari sistem informasi kelas dunia (world class information syste-WCIS)
adalah integrasi semua komponen fungsi dan teknologi sistem.

N. Karakteristik Sistem Informasi Tradisional

Lingkungan produksi tradisional, teknologi umumnya digunakan secara tidak


beraturan dan tanpa rencana. Hasilnya adalahberbagai teknologi berdiri sendiri yang
tidak terintegrasi dan sering kali dapat diintegrasikan hanya dengan biaya yang tinggi.
Teknoogi informasi yamg digunakan, oleh produsen tradisional biasanya akan terdiri
atas sebuah mainframe yang nmenangani berbagai fungsi utama
akuntansi. Mainframemungkin akan memiliki beberapa jenis perhitungan biaya
pekerjaan dan sistem pengendalian persediaan untuk barang jadi dan bahan baku.

19
Akan tetapi dalam banyak lingkungan produksi traadisional, sistem akuntansi biaya
tetap dalam komputer pribadi (personal computer-PC) terpisah. Produsen tradisional
menggunakan PC untuk mengatasi masalah bisnis independen, dam konektivitias
ke mainframe melalui jaringan adalah hal terakhir yang diperkirakan dan dianggap
menyulitkan. Sistem informasi produsen tradisional dangat tergantung pada transaksi
berbasisi kertas, yang harus dimasukkan dan dimasukan kembali ke komputer sejalan
dengan perpindahan dokumen kertasnya dari satu bagian ke tempat kerja, atau ke
bagian berikutnya. Jaringan telekomunikasi produsen tradisional biasanya dibatasi
untuk lingkungan internal perusahaan.

4. Kegiatan Pokok Siklus Konversi :

A.      Perencanaan Produksi

B.      Permintaan Bahan Baku

C.      Penugasan Karyawan

D.      Akuntansi Biaya

20
Berikut Penjelasannya,

A.    Perencanaan Produksi :

 Menetapkan jadwal produksi, jenis barang yang akan diproduksi, banyak unit
yang diproduksi dan anggaran biaya produksi.

  Membuat rancangan barang – barang yang akan diproduksi.

  Menyusun bill of materials atau rincian bahan baku

 Membuat MRP (Material Requirement Plan) yaitu kebutuhan bahan baku


selama proses produksi

 Menyiapkan penugasan karyawan

 Pemrosesan Berdasarkan Pesanan


B.     Permintaan Bahan Baku :

 Menyiapkan bahan baku dan bahan penolong kepada bagian gudang dengan
menggunakan Material Requisition Form.

 Dalam Material Requisition Form, informasi yang paling penting adalah kode


dan nama barang, jumlah unit barang yang diminta dan yang dapat dipenuhi
oleh bagian gudang, tanda tangan.

21
C.    Penugasan Karyawan:

 Penugasan karyawan dengan baik agar tercipta iklim kerja yang stabil.

 Masing – masing head Dept. harus dapat memperhitungkan penugasan dan


pendapatan karyawannya, hal ini bisa dikontrol dengan menggunakan Kartu
Kerja Karyawan, didalam kartu tersebut terdapat Jadwal Penugasan,
Perhitungan pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.

 Pada akhir bulan dari Kartu Karyawan ini dibuatkan Laporan Penugasan
Karyawan
D.    Akuntansi Biaya :

            Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi

proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan

dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya

didefinisikan sebagai waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan dan menurut konvensi

diukur dengan satuan matauang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah

habis terpakai.

 Menurut Schaum

22
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil
pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi
Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan
pendapatan. Menurut Carter dan Usry, Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya
dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan
efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin strategis.

 Manfaat Akuntansi Biaya :

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis,
serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah
menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola
perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga
pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

 Sistem Akuntansi Biaya :

l  Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya)

                        Sistem Pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan

sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya.

23
l  Standart Cost System( Sistem Harga Pokok Standart)

                        Sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan

sebesar harga pokok yang telah ditentukan /ditaksir sebelum suatu produk atau

pesanan dikerjakan.

24
KESIMPULAN
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk
menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin
terjadi. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang
realible harus memenuhi syarat relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Sistem
Informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermafaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengoperasikan bisnis. Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan
pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997).
Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi
barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi
adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi. Siklus konversi tradisional terdiri
atas dua jenis, yaitu: sistem produksi dan sistem akuntasi biaya. Sistem
Produksi(production system) melibatkan perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian
produk fisikdi sepanjang proses produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost accounting
system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi. Siklus
Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk
dijual (Romney, Steinbart, Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi yang
benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang atau pelayanan dapat dijual.
Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan, tenaga kerja, dan ongkos
eksploitasi. Siklus konversi tradisional terdiri atas dua jenis, yaitu: sistem produksi

iii
dan sistem akuntasi biaya. Sistem Produksi(production system) melibatkan
perncanaan, penjadwalan, dan pengendalian produk fisikdi sepanjang proses
produksi. Sistem Akuntansi Biaya(cost accounting system) memonitor arus informasi
biaya yang berkaitan dengan produksi.

iv
DAFTAR PUSTAKA

http://dista246.blogspot.com/2016/12/siklus-konversi-dalam-siklus-pokok-sia.html

http://rizkyrizalutomo.blogspot.com/2015/10/sikluskonversi-pengertian-siklus.html

http://asalcoretcoret.blogspot.com/2013/05/siklus-konversi-sia.html

Anda mungkin juga menyukai