Anda di halaman 1dari 3

WALI KOTA BALIKPAPAN

Balikpapan, 3 Agustus 2020

Kepada Yth :
1. Pimpinan BUMN dan BUMD;
2. Pimpinan Perusahaan Swasta/Unit usaha;

di-
Balikpapan

SURAT EDARAN
Nomor : 440/ 0439 /Pem

TENTANG
PENGATURAN KEGIATAN KARYAWAN DI TEMPAT KERJA PERUSAHAAN
BUMN/BUMD/SWASTA DALAM RANGKA KEWASPADAAN DAN ANTISIPASI
MASA PENYEBARAN CEPAT DAN MELUAS WABAH COVID-19
DI WILAYAH KOTA BALIKPAPAN

Berkenaan dengan semakin cepat dan meluasnya penyebaran wabah COVID-19 di Kota
Balikpapan pada kurun waktu satu bulan terakhir, dari 193 kasus pada tanggal 1 Juli 2020
menjadi 566 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pada tanggal 3 Agustus 2020 dan sudah 26
orang yang meninggal dunia. Mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebagian besar
adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) sehingga sulit untuk diidentifikasi keberadaannya disekitar
kita, sehingga semua orang perlu waspada dan mengantisipasi masa penyebaran cepat dan
meluas wabah COVID-19 tersebut, secara khusus di lingkungan Perusahaan/Kantor
BUMN/BUMD/Swasta, dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Semua pimpinan tempat kerja Perusahaan BUMN/BUMD/Swasta, agar melakukan
pengaturan shift kerja karyawan yang melakukan kerja di tempat kerja, dengan jumlah
yang minimal sesuai dibutuhkan, selebihnya karyawan bekerja dari rumah (work from
home), sampai dengan adanya perkembangan keadaan yang menunjukan situasi dan
kondisi sudah lebih aman dari wabah COVID-19.
2. Semua karyawan agar diwajibkan menerapkan secara disiplin Protokol Kesehatan COVID-
19 yang berlaku di Tempat Kerja.
3. Protokol Kesehatan yang wajib dilaksanakan oleh semua karyawan di tempat kerja adalah
sebagai berikut :
1) Pimpinan/penanggung jawab perkantoran dan industry/pabrikan wajib
menyelenggarakan Protokol Kesehatan Covid-19 Kegiatan Perkantoran dan
Industri/Pabrikan yang meliputi:
a. membentuk petugas atau tim penanganan Covid-19 di tempat kerja dan selalu
memperhatikan informasi terkini serta himbauan dan instruksi Pemerintah Pusat dan
Daerah terkait Covid-19 di wilayahnya, serta memperbaharui kebijakan dan prosedur
terkait Covid-19 di tempat kerja sesuai dengan perkembangan terbaru;
b. mewajibkan pekerja menggunakan masker selama di tempat kerja, selama
perjalanan dari dan ke tempat kerja serta setiap keluar rumah;
c. melarang pekerja masuk kerja, tamu/pengunjung yang memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas;
d. memberikan kelonggaran aturan perusahaan tentang kewajiban menunjukkan surat
keterangan sakit;
e. jika pekerja harus menjalankan karantina/isolasi mandiri agar hak-haknya tetap
diberikan;
f. menyediakan area/ruangan tersendiri untuk observasi pekerja yang ditemukan
gejala saat dilakukan skrining;
g. pada kondisi tertentu jika diperlukan, tempat kerja yang memiliki sumber daya agar
memfasilitasi tempat karantina/isolasi mandiri dengan standar penyelenggaraan
karantina/isolasi mandiri sesuai ketentuan protokol kesehatan Covid-19;

hal 2/h. Penerapan


-2-

h. Penerapan higiene dan sanitasi lingkungan kerja:


1) selalu memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan melakukan
pembersihan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan yang
sesuai setiap 4 jam sekali, terutama handle pintu dan tangga, tombol lift,
peralatan kantor yang digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya;
2) menjaga kualitas udara tempat kerja dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan
sinar matahari masuk ruangan kerja, pembersihan filter pendingin ruangan.
i. melakukan rekayasa engineering pencegahan penularan seperti pemasangan
pembatas atau tabir kaca bagi pekerja yang melayani pelanggan;
j. satu hari sebelum masuk bekerja dilakukan self assessment risiko Covid-19 pada
seluruh pekerja untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi
tidak terjangkit Covid-19 dan tamu diminta mengisi self assessment sesuai
ketentuan;
k. melakukan pengukuran suhu tubuh (skrining) di setiap titik masuk tempat kerja:
1) petugas yang melakukan pengukuran suhu tubuh harus mendapatkan pelatihan
dan memakai alat pelindung diri (masker dan faceshield) karena berhadapan
dengan orang banyak yang mungkin berisiko membawa virus;
2) pengukuran suhu tubuh jangan dilakukan di pintu masuk dengan tirai pendingin
ruangan karena dapat mengakibatkan pembacaan hasil yang salah;
3) apabila ditemukan suhu > 37,3º C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit),
tidak diperkenankan masuk ke tempat kerja kecuali dinyatakan
ndustry/nonreaktif Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium
berupa pemeriksaan RT-PCR yang masih berlaku;
4) interpretasi dan tindak lanjut hasil pengukuran suhu tubuh di pintu masuk sesuai
ketentuan protokol kesehatan Covid-19.
l. menerapkan physical distancing/jaga jarak;
1) pengaturan jumlah pekerja yang masuk agar memudahkan penerapan physical
distancing;
2) pada pintu masuk, agar pekerja tidak berkerumun dengan mengatur jarak
antrian, beri penanda di lantai atau poster/banner untuk mengingatkan;
3) jika tempat kerja merupakan ndust bertingkat maka untuk mobilisasi ndustry
lakukan pengaturan sebagai berikut:
a) penggunaan lift: batasi jumlah orang yang masuk dalam lift, buat penanda
pada lantai lift dimana penumpang lift harus berdiri dan posisi saling
membelakangi;
b) penggunaan tangga: jika hanya terdapat 1 jalur tangga, bagi lajur untuk naik
dan untuk turun, usahakan agar tidak ada pekerja yang berpapasan ketika
naik dan turun tangga, jika terdapat 2 jalur tangga, pisahkan jalur tangga
untuk naik dan jalur tangga untuk turun;
c) lakukan pengaturan tempat duduk agar berjarak 1 meter pada meja/area
kerja, saat melakukan rapat, di kantin dan saat istirahat.
m.jika memungkinkan, menyediakan transportasi khusus pekerja untuk perjalanan
pulang pergi dari mess/perumahan ke tempat kerja sehingga pekerja tidak
menggunakan transportasi ndust;
n. petugas kesehatan/petugas keselamatan dan kesehatan kerja/bagian kepegawaian
melakukan pemantauan kesehatan pekerja secara proaktif:
1) sebelum masuk kerja, agar dipastikan self assessment risiko Covid-19 pada
seluruh pekerja untuk memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi
tidak terjangkit Covid-19;
2) selama bekerja, masing-masing satuan kerja/bagian/divisi melakukan
pemantauan pada semua pekerja jika ada yang mengalami demam/batuk/pilek;
3) mendorong pekerja untuk mampu deteksi diri sendiri (self monitoring) dan
melaporkan apabila mengalami demam/sakit tengorokan/ batuk/pilek selama
bekerja;
4) pekerja yang baru kembali dari perjalanan dinas ke negara/daerah terjangkit
Covid-19 diwajibkan melakukan karantina mandiri di rumah dan pemantauan
mandiri selama 14 (empat belas) hari terhadap gejala yang timbul dan mengukur
suhu 2 (dua) kali sehari.
2) Setiap orang yang berkerja di perkantoran dan industri/pabrikan wajib menaati Protokol
Kesehatan Covid-19 Kegiatan Perkantoran dan Industri/Pabrikan yang meliputi:
a. saat perjalanan ke/dari tempat kerja selalu menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat melalui PHBS

hal 3/1) pastikan…


-3-

1) pastikan dalam kondisi sehat, jika ada keluhan batuk, pilek, demam agar tetap
tinggal di rumah;
2) menggunakan masker;
3) upayakan tidak menggunakan transportasi umum, jika terpaksa menggunakan
transportasi umum:
a) tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter;
b) upayakan tidak sering menyentuh fasilitas umum dan gunakan handsanitizer;
c) gunakan helm sendiri;
d) upayakan membayar secara non tunai, jika terpaksa memegang uang
gunakan handsanitizer sesudahnya;
e) tidak menyentuh wajah atau mengusap mata dengan tangan, gunakan tissu
bersih jika terpaksa.
b. Selama di tempat kerja selalu menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
melalui PHBS
1) saat tiba, segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir;
2) gunakan siku untuk membuka pintu dan menekan tombol lift;
3) tidak berkerumun dan menjaga jarak di lift dengan posisi saling membelakangi;
4) bersihkan meja/area kerja dengan desinfektan;
5) upayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan yang dipakai bersama di
area kerja, gunakan handsanitizer;
6) tetap menjaga jarak dengan rekan kerja minimal 1 meter;
7) usahakan aliran udara dan sinar matahari masuk ke ruang kerja;
8) tidak berjabat tangan; dan
9) menggunakan masker.
c. Saat tiba di rumah selalu menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui
PHBS
1) tidak bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum membersihkan diri yaitu
mandi dan mengganti pakaian kerja;
2) mencuci pakaian dan masker dengan deterjen, masker sekali pakai, sebelum
dibuang robek dan basahi dengan desinfektan agar tidak mencemari petugas
pengelola sampah;
3) jika dirasa perlu bersihkan handphone, kacamata, tas dengan desinfektan;
4) tingkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang, aktifitas fisik
minimal 30 menit perhari, istirahat cukup (tidur minimal 7 jam), berjemur di
pagi hari, lebih berhati-hati apabila memiliki penyakit degeneratif seperti
diabetes, hipertensi, gangguan paru dan gangguan ginjal atau kondisi
immunocompromised/ penyakit autoimun dan kehamilan, upayakan penyakit
degeneratif selalu dalam kondisi terkontrol.

Demikian untuk diindahkan, atas perhatian dan kerjasama semua pihak diucapkan terima
kasih.

No Nama Jabatan Paraf

1. Sayid MN Fadli Sekretaris Daerah

2. Syaiful Bahri Asisten Tata Pemerintahan

3. Sayid Muhdar Kabag Pemerintahan

Tembusan disampaikan kepada Yth. :


1. Gubernur Kaltim di Samarinda;
2. Unsur FORKOPIMDA Kota Balikpapan.

Anda mungkin juga menyukai