Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ISPA

(INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)

Oleh

Awin Lakoro

2014314201098

Program Studi S1 Keperawata

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani

2020

ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT karena atas petunjuk dan hidayah-Nya serta
dorongan dari semua pihak sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan seksama. Makalah mengenai “INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT (ISPA)” ini disusun dengan sistematis untuk memenuhi
salah satu tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia, Program Studi S1
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani.

Dengan selesainya makalah ini, maka tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari
kekurangan-kekurangan, baik dari segi materi maupun teknis penulisan. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaanya. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat untuk rekan-rekan yang membaca terkait penyakit ISPA.

Malang, 14 September 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 2
2.1 Pengertian ISPA................................................................................. 2
2.2 Gejala dan Tanda Penyakit serta Cara Diagnosis ISPA ...................... 3
2.3 Cara Mengobati ISPA ........................................................................ 5
BAB III ..................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA 55

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah infeksi saluran pernafasan yang dapat
berlangsung sampai 14 hari. Secara klinis ISPA ditandai dengan gejala akut akibat infeksi yang
terjadi di setiap bagian saluran pernafasan dengan berlangsung tidak lebih dari 14 hari. Infeksi
saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang
disebabkan oleh 300 lebih jenis virus, bakteri, serta jamur. Virus penyebab ISPA antara lain
golongan miksovirus yang meliputi virus influensa, virus pra-influensa dan virus campak. Survei
mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab
kematian terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian. Bukti bahwa
ISPA merupakan penyebab utama kematian adalah banyaknya penderita ISPA yang terus
meningkat. Menurut WHO, ISPA merupakan peringkat keempat dari 15 juta penyebab pada
setiap tahunnya. Jumlah tiap tahun kejadian ISPA di Indonesia 150.000 kasus atau dapat
dikatakan seorang meninggal tiap 5 menitnya, bahkan 20-30% kematian disebabkan oleh ISPA.
Faktor penting yang mempengaruhi ISPA adalah pencemaran udara. Adanya pencemaran udara
di lingkungan rumah akan merusak mekanisme pertahanan paru-paru sehingga mempermudah
timbulnya gangguan pernapasan. Tingginya tingkat pencemaran udara menyebabkan ISPA
memiliki angka yang paling banyak diderita oleh masyarakat dibandingkan penyakit lainnya.
Selain faktor tersebut, peningkatan penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh perubahan
iklim serta rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam masyarakat. Dalam
rangka memahami lebih jauh tentang ISPA maka di dalam makalah ini akan dijabarkan secara
lengkap semua hal yang berkaitan dengan ISPA.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian ISPA itu ?
2. Apa sajakah gejala dan tanda penyakit ISPA ?
3. Bagaimana cara mengatasi penyakit ISPA ?

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui penyakit ISPA, gejala dan tanda penyakit ISPA, serta cara mengatasi
penyakit ISPA.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian ISPA

ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi akut saluran pernapasan bagian
atas dan saluran pernapasan bagian bawah beserta adenaksanya. ISPA adalah penyakit Infeksi
Saluran Pernafasan Akut yang berlangsung sampai 14 hari lamanya. Saluran pernafasan adalah
organ yang bermula dari hidung hingga alveoli beserta segenap adneksanya seperti sinus-sinus,
rongga telinga tengah dan pleura. Sedangkan yang dimaksud dengan infeksi adalah masuknya
kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh dan berkembang biak sehingga menimbulkan
penyakit. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan akut yang
meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis, fharingitis, dan otitis serta saluran
pernafasan bagian bawah seperti laryngitis, bronchitis, bronchiolitis dan pneumonia, yang dapat
berlangsung selama 14 hari. Batas waktu 14 hari diambil untuk menentukan batas akut dari
penyakit tersebut. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung sampai alveoli beserta
organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura. Pada umumnya suatu penyakit saluran
pernafasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan
penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam
keadaan kegagalan pernafasan dan mungkin meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernafasan
maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi,
maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-
cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernafasan. ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak di diderita oleh anak-anak, baik di
negara berkembang maupun di negara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu
masuk rumah sakit karena penyakitnya cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan
pada masa bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri,
atipikal (mikroplasma), atau aspirasi substansi asing yang melibatkan suatu atau semua bagian
saluran pernapasan. Infeksi saluran pernapasan akut adalah infeksi yang terutama mengenai
struktur saluran pernapasan diatas laring, tetapi kebanyakan, penyakit ini mengenai bagian
saluran atas dan bawah secara simultan atau berurutan. Gambaran patofisioliginya meliputi
infiltrat peradangan dan edema mukosa, kongesti vaskuler, bertambahnya sekresi mukus, dan
perubahan dan struktur fungsi siliare.

vi
2.2. Gejala dan Tanda Penyakit serta Cara Diagnosis ISPA

 Gejala dan Tanda Penyakit ISPA

Penyakit ISPA meliputi hidung, telinga, tenggorokan (pharinx), trachea,


bronchioli dan paru. Tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak bermacam-macam
seperti batuk, kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, pilek, demam dan sakit telinga.
Sebagian besar dari gejala saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk dan
pilek tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Namun sebagian anak akan
menderita radang paru (pneumonia) bila infeksi paru ini tidak diobati dengan anti biotik
akan menyebabkan kematian.

Tanda dan gejala ISPA dibagi menjadi dua yaitu golongan umur 2 bulan sampai 5
tahun dan golongan umur kurang dari 2 bulan :

1. Tanda dan gejala ISPA untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun

Pneumonia berat, bila disertai napas sesak yaitu ada tarikan dinding dada
bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak
harus dalam keadaan tenang, tidak menangis/meronta).

Pneumonia, bila disertai napas cepat, batas napas cepat adalah untuk umur
2 bulan sampai < 12 bulan sama dengan 50 kali permenit atau lebih, untuk umur 1-5
tahun sama dengan 40 kali permenit atau lebih.

Bukan pneumonia (batuk pilek biasa), bila tidak ditemukan tarikan


dinding dada bagian bawah dan tidak ada napas cepat.

2. Tanda dan gejala ISPA untuk golongan umur kurang dari 2 bulan

Pneumonia berat, bila disertai tanda tarikan kuat dinding dada bagian
bawah atau napas cepat. Atas napas cepat untuk golongan umur kurang dari 2 bulan
yaitu 60 kali permenit atau lebih.

Bukan pneumonia (batuk pilek biasa), bila tidak ditemukan tanda tarikan
kuat dinding dada bagia bawah atau napas cepat.

vii
Tanda dan gejala ISPA berdasarkan tingkat keparahan :

1. Gejala dari ISPA ringan

Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu


atau lebih gejala-gejala seperti, batuk, serak, pilek, panas atau demam serta suhu
badan lebih dari 37⁰C.

2. Gejala dari ISPA sedang

Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala


dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala seperti, pernafasan cepat (fast
breating), suhu lebih dari 39⁰C (diukur dengan termometer), tenggorokan berwarna
merah, timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak, telinga
sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga dan pernafasan berbunyi seperti
mengorok (mendengkur).

3. Gejala dari ISPA berat

Seseorang anak dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejal-


gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala seperti,
bibir atau kulit membiru, anak tidak sadar atau kesadaran menurun, pernafasan
berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah, sela iga tertarik kedalam pada
waktu bernafas, nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba serta
tenggorokan berwarna merah.

 Cara Diagnosis

Diagnosis ISPA oleh karena virus dapat ditegakkan dengan pemeriksaan


laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri. Pemeriksaan yang dilakukan adalah biakan
virus, serologis, diagnostik virus secara langsung. Sedangkan diagnosis ISPA oleh karena
bakteri dilakukan dengan pemeriksaan sputum, biakan darah, biakan cairan pleura.

Diagnosis etiologi pnemonia pada balita sulit untuk ditegakkan karena dahak
biasanya sukar diperoleh. Sedangkan prosedur pemeriksaan imunologi belum
memberikan hasil yang memuaskan untuk menentukan adanya bakteri sebagai penyebab
pnemonia, hanya biakan spesimen fungsi atau aspirasi paru serta pemeriksaan spesimen
darah yang dapat diandalkan untuk membantu menegakkan diagnosis etiologi pnemonia.

vii
i
Pemeriksaan cara ini sangat efektif untuk mendapatkan dan menentukan jenis bakteri
penyebab pnemonia pada balita, namun disisi lain dianggap prosedur yang berbahaya dan
bertentangan dengan etika (terutama jika semata untuk tujuan penelitian). Dengan
pertimbangan tersebut, diagnosa bakteri penyebab pnemonia bagi balita di Indonesia
mendasarkan pada hasil penelitian asing (melalui publikasi WHO), bahwa Streptococcus,
Pnemonia dan Hemophylus influenzae merupakan bakteri yang selalu ditemukan pada
penelitian etiologi di negara berkembang. Di negara maju pnemonia pada balita
disebabkan oleh virus. Diagnosis pnemonia pada balita didasarkan pada adanya batuk dan
atau kesukaran bernafas disertai peningkatan frekuensi nafas (nafas cepat) sesuai umur.
Rujukan penderita pnemonia berat dilakukan dengan gejala batuk atau kesukaran
bernafas yang disertai adanya gejala tidak sadar dan tidak dapat minum. Pada klasifikasi
bukan pneumonia maka diagnosisnya adalah batuk pilek biasa (common cold),
pharyngitis, tonsilitis, otitis atau penyakit non-pnemonia lainnya.

2.3. Cara Mengobati ISPA

Untuk mendiagnosis pasien dengan klasifikasi ISPA yang tepat memerlukan pemeriksaan
penunjang, maka dari itu hubungi tim medis yang ahli untuk melakukannya. Hal ini sangat
penting berkaitan dengan pengobatan ISPA, karena berbeda diagnosis akan berbeda pula
pengobatannya. Pengobatan ISPA yang masih sangat ringan biasanya tanpa dilakukan perhatian
khusus akan sembuh sendiri, namun kita tetap perlu waspada terhadap penyakit ini.

Kewaspadaan terhadap pengobatan ISPA ini dilakukan karena dapat berakibat fatal
terutama bagi anak. Jika penyakit ISPA berlangsung tanpa upaya preventif maka dapat
menyebabkan penyakit yang semakin memberat kita ambil contoh pneumonia (sebagai penyakit
yang cukup banyak kasusnya). Pada pneumonia perlu diberi obat antibiotik seperti
kotrimoksasol, jika terjadi alergi / tidak cocok dapat diberikan Amoksilin, Penisilin, Ampisilin.
Sedangkan pada pneumonia berat diperlukan rawat inap di rumah sakit. Jika seorang anak telah
diketahui terserang, pengobatan ISPA sesegara mungkin perlu dilakukan. Selain itu juga perlu
diperhatikan untuk mencegah penyakit semakin memberat seperti memberi makanan yang gurih,
dll.

ix
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Seperti yang sudah diuraikan diatas, ISPA merupakan terjadinya infeksi yang parah pada
bagian sinus, tenggorokan, saluran udara atau paru-paru. Gejala yang muncul akibat ISPA adalah
hidung tersumbat atau berair, paru-paru terasa terhambat, batuk-batuk dan tenggorokan terasa
sakit, kerap merasa kelelahan dan tubuh terasa sakit. Seseorang dapat tertular ISPA ketika orang
tersebut menghirup udara yang mengandung virus atau bakteri.Virus atau bakteri ini dikeluarkan
oleh penderita infeksi saluran pernapasan melalui bersin atau ketika batuk.

Sejauh ini belum ada obat yang efektif untuk membunuh kebanyakan virus yang
menyerang manusia. Pengobatan yang dilakukan biasanya hanya untuk meredakan gejala yang
muncul akibat infeksi virus.

x
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawati, H.D. 2002. ISPA Gangguan Pernafasan pada Anak.Bandung. Nuha Medika.

xi

Anda mungkin juga menyukai