Laporan Praktikum Tetapan Pegas
Laporan Praktikum Tetapan Pegas
PENDAHULUAN
Pegas merupakan benda berbentuk spiral yang terbuat dari logam. Pegas
sendiri mempunyai sifat elastis. Maksudnya ia bisa mempertahankan bentuknya
dan kembali ke bentuk semula setelah diberi gaya. Gaya pegas dapat didefinisikan
sebagai gaya atau kekuatan lenting suatu pegas untuk kembali ke posisi atau
bentuk semula. Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula
setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti
ada gaya luar yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya
luar itu dihilangkan ia akan kembali ke bentuk semula.
Jika sebuah pegas diberi gaya berat dengan besar tertentu, maka secara
otomatis pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Hubungan antara
besar gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas adalah
konsep dasar dari hukum Hooke. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan
mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah
pegas. Sifat elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali kebentuk
semula.
HUKUM HOOKE
Bunyi hukum Hooke adalah sebagai berikut :
“ Bila pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut akan
bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi pegas
tersebut”
Sesuai dengan hukum Hooke tersebut, maka besar gaya berat (F) yang
diberikan akan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (x). Sehingga dapat
digambarkan dengan grafik HUBUNGAN antara F-x yaitu semakin besar gaya
berat yang diberikan, maka semakin besar pula grafik tersebut menunjukan
pertambahan panjang pada pegas. Dan secara sistematis, hukum Hooke dapat
dituliskan dengan persamaan :
F = - k . x ………………………………… (1)
Dengan : F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m).
Konstanta pegas merupakan suatu angka tertentu yang menjadi salah satu
karakteristik suatu pegas. Jika sebuah pegas yang diberikan beban M dan
digantungkan secara vertical maka akan berlaku hubungan :
Mg = kx ………………………………….. (2)
Ma = - kx ………………………………… (3)
Persamaan diatas berlaku jika massa pegas diabaikan. Gerak harmonik yang
dilakukan massa M mempunyai periode
M
T =2 π
√ k
…………………………...……. (4)
Sebenarnya pegas ikut bergerak harmonik, hanya saja bagian yang dekat
dengan massa M amplitudonya besar sesuai dengan amplitude gerak harmonik
massa M, tetapi bagian yang jauh dari massa M mempunyai amplitude yang kecil,
malahan ujung pegas yang jauh dari massa M merupakan bagian yang tidak ikut
bergerak. Dengan demikian sebenarnya massa pegas tidak dapat diabaikan hanya
saja kalau harus diperhitungkan, harga sebagian saja massa pegas yang perlu
diperhitungkan sehingga persamaan (4) dapat dituliskan kembali :
M M + M ef
T =2 π
√ k
=2 π
√ k
…………………. (5)
Mef = massa efektif pegas, yaitu sebagian dari massa pegas yang efektif bergerak
harmonic bersama – sama M. (0 < mef < mpegas ). Harga k dan mef dapat ditentukan
dari grafik T2 terhadap M (gunakan metode kwadrat terkecil). Untuk menghitung
k dengan cara statis diperlukan harga g. g dapat ditentukan dengan percobaan
getaran zat cair dalam pipa U. jika zat cair pada salah satu pipa U disimpangkan
sejauh x, dari titik setimbangnya maka beda tinggi zat cair pada kedua kaki pipa U
adalah 2x.
g = percepatan gravitasi
BAB II
1. Statip
2. Stopwatch
3. Skala baca
4. Pipa U berisi cairan
5. Meteran
METODE PERCOBAAN
III.3. Menentukan tetapan pegas dan massa efektif pegas dengan cara
dinamis
2. Ditentukanlah waku getar dari 20 kali ayunan. Catat massa tiap beban
untuk waktu yang sesuai
3. Ditambahkanlah beban dalam ember dan sekali lagi ayunkan untuk 20
kali ayunan penuh. Ulangi ini untuk tambahan beban yang lain (buat
tabel). Ingat nomor urut beban.
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
1. Menentukan Gravitasi
IV.2 Perhitungan
1. Menentukan gravitasi
l
Rumus : T =2 π
√ 2g
l
T ²=2 π ²
2g
l
T ²=2 π
2g
2 π ²l
g=
T²
2π ²l 2π ²l
g1 = g2 =
T² T²
2 x 3,142 x 36,5 2 x 3,142 x 36,5
¿ ¿
0 , 82² 0 , 92²
¿ 1070,4 m/s 2 ¿ 850,36 m/s 2
2π ²l
g3 =
T²
2 x 3,142 x 36,5
¿
0 , 90²
¿ 888,58 m/s 2
m. g
k 3=
x
21,2 x 936,45
¿
2,1
¿ 10212,57 gr /s 2
F = - k . x ………………………………… (1)
Dengan : F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m).
Jika gaya F ditimbulkan oleh massa benda maka F = gaya berat = m.g
Dengan membuat grafik antara pertambahan beban m dan perpanjangan pegas x,
maka :
g x g m
= jika n= maka diperoleh n= .
k m k k
Jika suatu pegas diberikan beban kemudian beban itu ditarik dalam keadaan
seimbangnya lalu dilepaskan, maka benda diujung pegas ini akan bergetar
(berosilasi). Diperoleh :
4 π2
T= m
k
Dengan m = Mbeban + Member + f.Mpegas
f= faktor efektif pegas dengan harga (0 < f < 1)
f M pegas = massa efektif pegas
jadi :
2 4 π2
T = ( M beban+ M ember + fM pegas )
k
Dari persamaan – persamaan sebelumnya maka diperoleh :
2 4 π2 n m
T =
g
VI.1 Kesimpulan
Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Pegas juga memiliki nilai massa efektif yang dituliskan dengan simbol
mef
VI.I Saran
1. Ketika akan melakukan percobaan, alangkah lebih baik kita harus
mengetahui materi mengenai tetapan pegas.
2. Lakukanlah pengukuran lebih dari dua kali agar mendapatkan hasil yang
lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
http://ihavethisstory.blogspot.com/2013/02/munculnya-rumus-hukum-hooke.html
http://www.slideshare.net/hanifahipeh/laporan-praktikum-fisika-dasar-tetapan-
pegas
LAMPIRAN
Tugas Akhir
1. Dari percobaan A tentukan harga G menggunakan persamaan (8)
Jawab :
Dik : t = 4,4 s
l=¿ 36,5 cm
Jumlah getaran = 5 getaran
t 4,4
T= = =0,88 s
Σ getaran 5
Dit : g ?
Jawab :
l
T =2 π
√ 2g
l
T 2=4 π
2g
2 g=π r 2 T 2=4 π 2 l
4 π2 l
2 g= 2
T
2 πl
g=
T2
Jawab :
( )
( 61.2 ,7.2 , 14.2 ,21.2 ) 7.2 ( k )= ( 61.2, 7.2 ,14.2 , 21.2 )
14.2
21.2
()
0.8
1.4
2.1
4448.36 (k) = 7.01
4448.36
k=
7.01
= 634.57 gr/s2
2) Merata – ratakan
mg
k=
x
25,95 x 936,45
¿
1,07
¿ 22711,10 gr /s 2