Anda di halaman 1dari 5

KELALAIAN PRAKTEK KEPERAWATAN

Kelalaian adalah salah satu bentuk pelanggaran praktek keperawatan, dimana perawat melakukan
kegiatan prakteknya yang seharusnya mereka lakukan pada tingkatannya, lalai atau tidak mereka
lakukan.

Kelalaian dapat disebut sebagai bentuk pelanggaran etik ataupun bentuk pelanggaran hukum,
tergantung bagaimana masalah kelalaian itu dapat timbul, maka yang penting adalah bagaimana
menyelesaikan masalah kelalaian ini dengan memperhatikan dari berbagai sudut pandang, baik etik,
hukum, manusianya baik yang memberikan layanan maupun penerima layanan.

Jadi, kelalaian adalah melakukan sesuatu yang seharusnnya dilakukan pada tingkatan keilmuannya
tetapi tidak dilakukan tindakan dibawah standar yang telah ditentukan. Kelalaian praktek keperawatan
adalah seorang perawat tidak mempergunakan tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan
keperawatan yang lazim dipergunakan dalam merawat pasien atau orang yang terluka dilingkungan
yang sama.

Jenis-jenis Kelalaian

Bentuk-bentuk kelalaian menurut sampurno (2005) sebagai berikut:

Malfeasance, yaitu melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tidak tepat/layak

Misfeasance, yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi dilakukan dengan tidak
tepat.

Nonfeasance, yaitu tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan kewajibannya.

Sampurno (2005) menyampaikan bahwa suatu perbuatan atau dianggap lalai bila memenuhi 4 unsur
berikut :

Duty atau kewajiban tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan atau untuk tidak melakukan tindakan
tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi tertentu.

Derelicition of the duty atau menyimpangan kewajiban.

Damage atau kerugian,yaitu segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai kerugian akibat dari
layanan kesehatan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.

Direct cause relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata, dalam hal ini harus terdapat
hubungan sebab akibat antara penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang setidaknya menurunkan
“proximate cause”.

Liabilitas dalam praktek keperawatan


Liabilitas adalah tanggungan yang dimiliki oleh seseorang terhadap setiap tindakan atau kegagalan
melakukan tindakan . Perawat professional, seperti halnya tenaga kesehatan lain mempunyai tanggung
jawab terhadap setiap bahaya yang ditimbulkan dari kesalahan tindakannya. Tanggungan yang
dibebankan perawat dapat berasal dari kesalahan yang dilakukan oleh perawat baik berupa tindakan
criminal kecerobohan dan kelalaian. Sedangkan akuntabilitas adalah konsep yang sangat penting dalam
praktek keperawatan, akuntabilitas mengandung arti dapat mempertanggung jawabkan suatu tindakan
yang dilakukan dan dapat menerima konsenkuensi dari tindakan tersebut (kohzier, 1991).

Dasar hukum perundang undangan praktek keperawatan menyangkut masalah kelalaian


Beberapa perundang-undangan yang melindungi bagi pelaku dan penerima praktek keperawatan yang
ada diindonesia, adalah sebagai berikut:

Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, bagian kesembilan pasal 23 (penyembuhan
penyakit dan pemulihan)

Undang-undang No.8 tahun 1992 tentang perlindungan konsumen.

Peraturan menteri kesehatan No.159b/Men.kes/ll/1998 tentang rumah sakit.

Peraturan Menkes No.660/Men.Kes/SK/lX/1987 yang dilengkapi surat ederan Direktur Jenderal


Pelayanan Medik No.105/Yan.Med/RS.Umdik/Raw/l/88 tentang penerapan standar praktek
keperawatan bagi perawat kesehatan dirumah sakit.

Bentuk Kelalaian dalam Keperawatan

Pelayanan kesehatan saat ini menunjukkan kemajuan yang cepat, baik dari segi pengetahuan maupun
teknologi, termasuk bagaimana penatalaksanaan medis dan tindakan keperawatan yang bervariasi.
Sejalan dengan kemajuan tersebut kejadian kelalaian juga terus meningkat sebagai akibat kompleksitas
dari bentuk pelayanan kesehatan khususnya keperawatan yang diberikan dengan standar keperawatan.
(Craven & Hirnle, 2000).

Beberapa situasi yang berpotensial menimbulkan tindakan kelalaian dalam keperawatan diantaranya
yaitu :

Kesalahan pemberian obat

Mengabaikan Keluhan Pasien

Kesalahan Mengidentifikasi Masalah Klien

Kelalaian di ruang operasi

Timbulnya Kasus Decubitus

Kelalaian terhadap keamanan dan keselamatan Pasien

Dampak Kelalaian
Kelalaian yang dilakukan oleh perawat akan memberikan dampak yang luas, tidak saja kepada pasien
dan keluarganya, juga kepada pihak Rumah Sakit, Individu perawat pelaku kelalaian dan terhadap
profesi. Selain gugatan pidana, juga dapat berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi. (Sampurna,
2005).

Terhadap pasien

Terjadinya kecelakaan atau injury dan dapat menimbulkan masalah keperawatan bary.

Biaya rumah sakit bertambah akibat bertambahnya hari rawat kesehatan/perawatan lainnya.

Perawat sebagai individu/pribadi.

Perawat tidak dipercayai oleh pasien, keluarga dan juga pihak profesi sendir, karena telah melanggar
prinsip maral/etik keperawatan

Perawat akan menghadapi tuntutan hukum dari keluarga pasien dang anti rugi atas kelalaiannya, sesuai
KUHP

Bagi rumah sakit

Kurangnya kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan RS

Menurunya kualitas keperawatan, dan kemungkinan melanggar visi misi RS

Kemungkinan RS dapat dituntut baik secara hukum pidana dan perdata karena melakukan kelalaian
terhadap pasien.

Bagi profesi

Kepercayaan masyarakat terhadap perawat berkurang, karena menganggap organisasi profesi tidak
menjamin kepada masyarakat bahwa perawat yang melakukan asuhan keperawatan adalah perawat
yang sudah kompeten dan memenuhi standar keperawatan.

Masyarakat dan keluarga pasien akan mempertanyakan mutu dan standarisasi perawat yang telah
dihasilkan oleh pendidikan keperawatan.

Upaya pencegahan terhadap masalah kelalaian

Bagi perawat secara individu harus melakukan tindakan dengan kecermatan dan ketelitian tidak
ceroboh.

Perlunya standarisasi praktek keperawatan yang dibuat oleh organisasi profesi dengan jelas dan tegas.

Perlunya suatu badan dan konsil keperawatan yang menyeleksi perawat yang sebelum bekerja pada
pelayanan keperawatan dan melakukan praktek keperawatan.
Memberlakukan segala ketentuan/perundangan yang ada kepada perawat/praktisi keperawatan
sebelum memberikan praktik keperawatan sehingga dapat dipertanggung jawabkan baik secara
administrasi dan hukum, missal:SIP dikeluarkan dengan sudah melewati proses-proses tertentu.

Contoh kasus kelalaian

Pada suatu hari dirumah sakit terdapat suatu masalah dimana terjadi suatu kesalahan/ kelalaian yang
dilakukan oleh perawat ruangan yang sedang praktek diruang tersebut, yaitu perawat A mau melakukan
injeksi pada pasien B, karena mendapat pesan dari dokter P. pada saat sebelum memberikan obat pada
klien perawat A terburu-buru mau mengambil obat dilemari obat kemudian dia tertabrak oleh pasien
yang sedang berlatih berjalan,tetapi dia marah-marah dan memaki pasien tersebutdengan kata-kata
kotor padahal ada perawat dan keluarga pasien saat itu.setelah itu perawat A langsung pergi untuk
menginjeksi pasien B, karena dia masih agak marah-marah dia tidak ingat untuk membaca dosis yang
harus diberikan dalam satu suntikan. Setelah menyuntik perawat A langsung pergi dan mau menulis
laporan pada buku injeksi dia baru teringat bahwa dia tadi lupa / lalai membaca dengan teliti dosis yang
harus diberikan. Setelah dicek perawat A baru sadar bahwa dosis yang ia berikan adalah salah maka dia
harus berupaya

Anda mungkin juga menyukai