Anda di halaman 1dari 12

FETO MATATERNAL

FISIOLOGIS KARDIOVASKULER JANIN

Dosen Pengampu : Ulfa Musdalifah, S. Kp, S. Tr. Keb, M. Kes

Oleh:
1. Ade Nurul Ashifa P1337424419064
2. Katrin Redisti P1337424419053
3. Fitrianika Maya Dewi P1337424419060
4. Silvina Astri Ahlani P1337424419066
5. Nenny Yunita Dewi P1337424419067
6. Iin Nurhayanti P1337424419068
7. Istiqomah P1337424419069

PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi
penuh sejak janin berada dalam Rahim (kira-kira pada gestasi minggu ke-8).
Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan suplai pembuluh darah,
perkembangan janin tidak dapat terjadi dan kematian janin tidak dapat
dihindarkan. Organ vital yang terdapat pada sistem kardiovaskular adalah
jantung, yang memegang peran penting pada kehidupan setiap insan,
termasuk bayi dan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang. Struktur
dan fungsi jantung yang normal sangat dibutuhkan untuk mempertahankan
peredaran darah yang stabil guna mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi
tubuh seorang anak.
Pada saat bayi lahir terdapat berbagai macam perubahan fisiologis
atau adaptasi fisiologis yang bertujuan untuk memfasilitasi penyesuaian pada
kehidupan ekstrauterin (luar uterus). Pada masa transisi dari intrauterin
(dalam uterus) ke ekstrauterin (luar uterus) tersebut perlu pernapasan spontan
dan perubahan kardiovaskuler beserta perubahan organ lain menjadi organ
dengan fungsi tidak lagi tergantung pada ibu. Pada sistem peredaran darah,
terjadi perubahan fisiologis pada bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu lahir
akan terjadi proses pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh, maka
terdapat perubahan, yaitu penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan
penutupan duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta.

B. Rumusan Masalah
1. Organ apa saja yang terdapat pada jantung janin?
2. Bagaimana tahapan pembentukan jantung janin?
3. Bagaimana sirkulasi darah janin?
C. Tujuan
1. Mengetahui organ apa saja yang terdapat pada jantung
2. Mengetahui tahapan pembentukan jantung janin
3. Mengetahui sirkulasi darah janin.
BAB II
TINJAUAN TEORI

Seluruh system kardiovaskuler –jantung, pembuluh darah dan sel darah


berasal dari lapisan germinativum mesoderm. Meskipun pada awalnya
berpasangan, pada hari ke 22 perkembangan kedua tabung jantung membentuk
satu tabung jantung yang sedikit bengkok yang terdiri dari tabung endocardium di
sebelah dalam dikelilingi oleh selubung miokardium. Selama minggu ke 4 sampai
ke 7 jantung terbagi menjadi struktur beruang empat yang khas.
System pembuluh darah manusia muncul pada pertengahan minggu ketiga,
data mudigah tidak mampu memenuhi kebutuhan gizinya melalui difusi. Sel-sel
progenitor jantung terletak di epiblas, tepat disebelah lateral dari garis primitive.
Dari sini, sel-sel itu bermigrasi melalui garis primitive. Disini sel-sel itu terletak di
lapisan splaknik mesoderm lempeng lateral. Pada tahap lanjut perkembangan
presomit, sel-sel ini diinduksi oleh endoderm faring dibawahnya untuk
membentuk mioblas jantung. Pulau-pulau darah juga terbentuk di mesoderm ini,
tempat pulau-pulau tersebut akan membentuk sel darah dan pembuluh darah
melalui proses vaskulogenesis. Seiring dengan waktu, pulau-pulau tersebut
menyatu dan membentuk saluran berlapis endotelberbentuk tapal kuda yang
dikelilingi oleh mioblas. Region ini dikenal sebagai medan kardiogenik
(cardiogenic field); rongga intraembrional di atasnya kemudian berkembang
menjadi rongga pericardium.
Pada awalnya, bagian sental medan kardiogenik terletak di sebelah
anterior dari membrane buko-faringealis dan lempeng saraf. Namun, dengan
tertutupnya tabung saraf dan terbentuknya vesikel otak, susunan saraf pusat
tumbuh kea rah kepala dengan pesat sehingga meluas di atas pusat medan
kardiogenik dan bakal rongga pericardium. Akibat pertumbuhan otak dan
pelipatan sefalik mudigah, membrane buko-faringealis tertarik ke depan,
sementara jantung dan rongga pericardium mula-mula bergerak ke daerah servikal
dan akhirnya ke toraks (Karlinah, Yanti and Arma, 2015).
1. Jantung pada janin
Terdapat beberapa perbedaan penting pada jantung janin dibandingkan
dengan jantung orang dewasa, perbedaan ini disebabkan oleh organ paru-paru
janin belum berkembang secara sempurna dan sampai setelah janin dilahirkan,
sehingga praktis pasokan oksigen dihantarkan melalui perantara plasenta ibu.
Terdapat beberapa organ khusus yang hanya ada pada jantung janin yang
kemudian akan hilang beberapa waktu setelah lahirnya janin, yaitu:
a. Ductus venosus
Tempat dimana darah teroksigenisasidari vena umbilikalis bercampur
dengan darah vena cava inferior yang kurang teroksigenisasi dati bagian
bawah tubuh janin.
b. Foramen ovale
Lubang oval yang terdapat diantara ruang ventrikel kanan dengan ruang
ventrikel kiri jantung janin yang berfungsi mengalirkan 1/3 darah dari
ventrikel kanan menuju ventrikel kiri. Foramen ovale menutup beberapa
saat setelah janin lahir karena organ paru-paru mulai berfungsi. Bila
foramen ovale masih ada dalam kurun waktu 1 minggu setelah janin
dilahirkan, kondisi ini disebut atrium septal defect (ASD).
c. Ductus arteriosus
Saluran penghubung antara arteri pulmonalis dengan pembuluh darah aorta
yang berfungsi mengalirkan 1/3 darah dari arteri pulmonalis menuju aorta.
Ductus arteriosus secara normal akan menutup 10 sampai 15 hari setelah
janin dilahirkan. Apabila ductus arteriosus masih ada dalam kurun waktu 2
minggu setelah janin dilahirkan. Kondisi ini disebut dengan paten ductus
arteriosus (PDA) (Kuntoadi, 2019).
2. Pembentukan Jantung Janin
Struktur primer pembentukan jantung berlangsung terutama pada minggu
ke3 sampai dengan minggu ke 8 gestasi. Sistem kardiovaskuler terbentuk dari
jaringan angioblastik yang berasal dari sel-sel mesenkim mesoderm. Secara
umum, embriogenesis jantung normal terdiri dari 4 tahapan yaitu
:
a. Pembentukkan buluh jantung (tubing)
Awalnya jantung merupakan sebuah buluh/tabung lurus yang berasal
dari fusi sepasang primordia yang simetris. Buluh jantung ini dindingnya
terdiri dari 3 lapis yaitu:
1) Endokardium yang membentuk lapisan dalam jantung;
2) Miokardium yang membentuk lapisan dinding muskular;
3) Epikardium atau pericardium viseral yang melapisi bagian luar buluh
darah jantung. Buluh jantung mengalami elongasi, dilatasi, dan
konstriksi di beberapa tempat membentuk atrium primitif, komponen
ventrikel yang terdiri dari segmen inlet dan outloutlet, dan trunkus
arteriosus yang nantinya menjadi aorta dan arteri pulmonalis.
b. Pembentukan jerat jantung/perputaran bagian-bagian bakal jantung dan
arteri besar (looping)
Buluh jantung kemudian terus memanjang dan membengkok. Bagian
sefalik membengkok ke ventral, kaudal, dan ke kanan, sementara bagian
kaudal bergeser ke dorsokranial dan kiri. Pembengkokan ini akan
membentuk rongga jantung yang selesai pada hari ke 28. Selain itu akan
terjadi perluasan lokal disepanjang buluh. Bagian kaudal yang disebut
sebagai atrium primitif akan masuk ke dalam rongga perikardium.
Persambungan atrioventrikel akan membentuk saluran atrioventrikuler
yang menghubungkan atrium primitif dengan ventrikel embrionik. Bulbus
kordis proksimal akan membentuk bagian ventrikel kanan yang
bertrabekular. Bagian tengah yang disebut konus kordis akan membentuk
saluran keluar kedua ventrikel. Bagian distal bulbus yaitu trunkus arteriosus
akan membentuk bagian proksimal aorta dan arteri pulmonalis.
Pada akhir pembentukan jerat jantung, buluh jantung yang masih
berdinding licin mulai membentuk trabekulasi di dua daerah yang berbatas
tegas, dapat proksimal dan distal terhadap primary interventricular
foramen. Bagian bulbus akan tetap licin. Ventrikel primitif yang kini
bertrabekulasi ventrikel kiri primitif. Sedangkan sepertiga bagian bulbus
cordis yang bertrabekulasi disebut ventrikel kanan primitif. Bagian trunkus
dan conus jantung awalnya terletak di sisi kanan rongga perikardium,
secara berkala bergeser ke tempat yang lebih medial.

c. Pembentukan sekat jantung (septasi)


Sekat jantung utama terbentuk pada hari ke 27 dan 37 perkembangan
janin. Proses septasi terjadi pada segmen atrium, ventrikel, dan trunkus
arteriosus.
d. Pergeseran bagian-bagian jantung sebelum mencapai bentuk akhirnya
(migrasi).
Bersamaan dengan septasi kanalis atrioventrikuler, terjadi migrasi dari
segmen inlet ventrikel sehingga orificium atrioventrikuler kanan akan
berhubungan dengan area trabekuler ventrikel kanan. Bersamaan dengan
itu terbentuk septum inlet, sehingga ventrikel kanan mempunyai inlet dan 2
outlet, sedangkan ventrikel kiri hanya mempunyai 1 inlet. Selanjutnya alur
keluar aorta akan bergeser ke ventrikel kiri akibat adanya absorbsi dan
perlekatan kurvatura dalam jantung, sehingga kedua ventrikel masing-
masing memiliki inlet, outlet, dan trabekuler. Pergeseran aorta kearah
ventrikel kiri akan menyebabkan septum outlet (infandibuler) berada dalam
satu garis dengan septum inlet dan septum trabekuler. Terdapat komunikasi
antara kedua ventrikel, lubang tersebut kemudian akan tertutup oleh septum
membraneus.

3. Sirkulasi darah janin


Sirkulasi darah janin mempunyai perjalanan yang berbeda dengan sirkulasi
darah orang dewasa, penjelasan sirkulasi darah janin adalah sebagai berikut:
a. Darah bersih yang kaya oksigen (O2) dan nutrisi dari plasenta dialirkan ke
vena umbilikalis yang terdapat di tali pusat janin.
b. Sekitar 50% darah vena umbilikalis masukk sirkulasi hepatis, sisanya
bergabung dengan vena cava inferior melalui duktus venosus, dari vena
cava inferior, sebagian darah (1/3) masuk ke atrium kiri melalui foramen
ovale.
c. Kemudian darah menuju ventrikel kiri lalu ke aorta untuk dialirkan ke
seluruh tubuh.
d. Sisa 2/3 darah yang tidak bisa masuk ke atrium kiri akan menuju ventrikel
kanan yang mana kemudian akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis.
e. Kemudian darah di arteri pulmonalis, 2/3 nya langsung menuju ke aorta
melalui duktus arteriosus, sementara sisanya tetap menuju paru-paru dan
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.
f. Dari jantung, darah akan dialirkan oleh aorta descenden menuju bagian
bawah badan janin dan dibawa kembali ke plasenta melalui arteri
umbilikalis (Kuntoadi, 2019).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organ vital yang terdapat pada sistem kardiovaskular adalah
jantung, yang memegang peran penting pada kehidupan setiap insan,
termasuk bayi dan anak yang sedang mengalami tumbuh kembang.
Struktur primer pembentukan jantung pada janin berlangsung terutama
pada minggu ke3 sampai dengan minggu ke 8 gestasi.. Sirkulasi darah
janin mempunyai perjalanan yang berbeda dengan sirkulasi darah
orang dewasa. Pada saat bayi lahir terdapat berbagai macam perubahan
fisiologis atau adaptasi fisiologis yang bertujuan untuk memfasilitasi
penyesuaian pada kehidupan ekstrauterin (luar uterus).

B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan
pembaca dapat memiliki pemahaman mengenai sistem kardiovaskuler
pada janin.
DAFTAR PUSTAKA

Karlinah, N., Yanti, E. and Arma, N. (2015) Bahan Ajar Embriologi Manusia. 1st
edn. Edited by I. Candrawinata. Yogyakarta: Deepublish.
Kuntoadi, G. B. (2019) Buku Ajar Anatomi Fisiologiuntuk Mahasiswa APIKES-
Semester 1. 1st edn. Bandung: Panca TerraFirma.
Rilanto L. (2012). Penyakit Kardiovaskular. FKUI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai