Anda di halaman 1dari 5

AUDIT OF CASH

SUBSTANTIVE TESTING OF CASH

Written by :

1. NI PUTU AYU ARNITA DEWI (1715644025)


2. NI WAYAN TRISNA PURNAMA DEWI (1715644061)
3. I PUTU FENDY ARISYANDANA (1715644103)
4. PUTU DIAH HERAYANTI (1715644115)

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI DIV AKUNTANSI MANAJERIAL
POLITEKNIK NEGERI BALI
2019
Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi
(Baridwan). Menurut PSAK 2 kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro Akun kas
merupakan salah satu komponen dalam laporan keuangan, tentunya perlu dilakukan audit untuk
meyakini bahwa laporan yang disajikan sudah sesuai dengan prosedur agar sesuai dengan tujuannya
berdasarkan PSAK 1. Yang pertama dilakukan adalah melakukan perikatan antara auditor dengan
perusahaan melalui surat perikatan serta adanya pernyataan independensi dari auditor sesuai tujuan
yang tercantum dalam SA 200 yaitu meningkatkan keyakinan terhadap laporan keuangan.
Cash is an exchange tool and is also used as a measure in accounting (Baridwan). According
to PSAK 2 cash consists of cash balances (cash on hand) and current accounts Cash accounts are one
component in the financial statements, of course it is necessary to conduct an audit to ensure that the
reports presented are in accordance with procedures to match their objectives based on PSAK 1. The
first thing to do is to make an agreement between the auditor and the company through an
engagement letter and an independence statement from the auditor in accordance with the objectives
stated in SA 200, namely to increase confidence in the financial statements.

CONTROL TEST
Sebelum melakukan substantive test auditor harus melakukan perancangan program audit
untuk pengujian pengendalian sesuai dengan SA 300. Pengevaluasian terhadap internal control
dilakukan dengan berfokus terhadap akun kas atau bank. Untuk melakukan evaluasi sesuai SA 315,
auditor dapat melakukan tanya jawab dengan klien menggunakan ICQ (Internal Control
Questionnaries) untuk membuktikan internal control berjalan baik atau tidak. Sesuai dengan SA 265
maka auditor harus melaporkan kepada komite yang terkait jika ditemukan defisiensi dalam
pengendalian internal. Setelah itu, auditor dapat menarik kesimpulan apakah internal control
perusahaan atas kas atau bank perusahaan klien sudah baik, sedang, atau lemah. Jika disimpulkan
bahwa internal control perusahaan baik atau sedang, auditor harus melakukan tes ketaatan atas
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas atau bank dengan menggunakan bukti penerimaan
kas/bank, bukti pengeluaran kas/bank, atau nomor check/giro sesuai dengan SA 500. Jika
disimpulkan internal control lemah, auditor dapat langsung melakukan substantive test. Namun,
dalam penemuan kesalahan penyajian auditor dapat mempertimbangkan temuannya apakah dalam
pencatatan tersbut termasuk material untuk diaudit atau tidak sesuai dengan SA 320.
Before conducting a substantive test the auditor must design an audit program for testing
controls in accordance with SA 300. Evaluation of internal control is done by focusing on cash or
bank accounts. To conduct an evaluation in accordance with SA 315, the auditor can conduct a
question and answer session with the client using ICQ (Internal Control Questionnaries) to prove
whether internal control is working or not. In accordance with SA 265, the auditor must report to the
relevant committee if deficiencies in internal control are found. After that, the auditor can draw
conclusions whether the company's internal control over the cash or bank of the company's client is
good, moderate, or weak. If it is concluded that the company's internal control is good or moderate,
the auditor must conduct a compliance test on cash or bank cash and bank receipt and disbursement
transactions using proof of cash / bank receipts, proof of cash / bank expenditures, or check /
checking numbers in accordance with SA 500. If it is concluded that internal control is weak, the
auditor can immediately conduct a substantive test. However, in the discovery of misstatements the
auditor can consider his findings whether the recording includes material to be audited or not in
accordance with SA 320.

SUBSTANTIVE TEST
Langkah pertama dalam melakukan substantive test adalah mengusut saldo kas yang
dicantumkan di neraca dengan saldo kas dalam buku besar apakah saldo kas yang ada di neraca per
tanggal neraca betul betul ada dan dimiliki perusahaann dengan melakukan kas opname dan
mengirim konfirmasi ke bank bahwa saldo kas yang ada betul dimiliki perusahaan bukan miliki
pribadi direksi sesuai SA 505. Saldo kas yang disajikan di neraca diusut ke dalam akun buku besar
diantaranya kas (rekening giro di bank), kas dalam perjalanan (penerimaan kas yang belum
disetorkan ke bank pada tanggal pembuatan laporan keuangan), dana kas kecil (sisa uang tunai yang
dipegang pemegang dana kas kecil). Kemudian auditor melakukan penghitungan kembali saldo akun
kas di dalam buku besar, mengusut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun lalu sesuai dengan SA
510, melihat kembali mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun Kas, mengusut
posting pendebitan dan pengkreditan akun Kas ke dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal
pengeluaran kas. Selain itu Auditor melaksankan prosedur analitik untuk memahami bisnis klien dan
menemukan bidang yang memerlukan pengauditan yang lebih intensif sesuai dengan SA 520.
The first step in conducting a substantive test is to investigate the cash balance stated on the
balance sheet with the cash balance in the ledger, whether the cash balance on the balance sheet date
is really there and owned by the company by conducting cash hospitalization and sending
confirmation to the bank that the existing cash balance it is true that the company does not have a
private directive according to SA 505. Cash balances that are presented on the balance sheet are
traced to ledger accounts including cash (current accounts at banks), cash on the way (cash receipts
that have not been deposited to the bank at the date of preparation of the financial statements), petty
cash funds (the remaining cash held by the fund holder petty cash). Then the auditor recalculates the
cash account balance in the ledger, traces the initial cash account balance to the working paper last
year in accordance with SA 510, reviews the extraordinary mutations in the number and source of
posts in the Cash account, investigates the debit and credit posts of the Cash account to in the cash
receipts journal and the cash disbursement journal. Additionally, the Auditors carry out analytical
procedures to understand the client's business and identify areas that require more intensive auditing
in accordance with SA 520.

Setelah prosedur awal dan analitis, selanjutnya auditor melakukan pengujian transaksi rinci
terhadap akun kas sesuai SA 500. Kemudian auditor melakukan verifikasi pisah batas apakah ada
pembatasan untuk penggunaan saldo kas/bank dengan cara melakukan rekonsiliasi saldo kas,
pengusutan setoran dalam perjalanan pada tanggal neraca, melakukan pemeriksaan tanggal cek yang
beredar pada neraca, melakukan pemeriksaan cek kosong, melakukan pemeriksaan semua cek yang
hilang, membuat daftar transfer bank dalam periode sebelum dans sesudah tanggal neraca, membuat
dan menganalisis rekonsiliasi bank empat kolom, memeriksan kemungkinan penggelapan kas.
After the initial and analytical procedures, the auditor then tests the detailed transaction on
the cash account in accordance with SA 500. Then the auditor verifies the boundaries of whether
there are restrictions for the use of cash / bank balances by reconciling cash balances, investigating
deposits on the way at the balance sheet date, checking the outstanding check date on the balance
sheet, checking blank checks, checking all lost checks , making a list of bank transfers in the period
before and after the balance sheet date, making and analyzing a four-column bank reconciliation,
examining the possibility of cash embezzlement.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian akun rinci terhadap akun kas Pengujian
dilakukan dengan melakukan penghitungan uang kas, merekonsiliasi catatan kas klien dengan
rekening koran bank yang bersangkutan. Melakukan konfirmasi saldo kas di bank, memeriksa cek
yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening koran bank. Seandainya ada saldo kas/bank
dalam mata uang asing per tanggal neraca, periksa apakah sudah dikonversikan ke dalam rupiah.
The next step is to carry out a detailed account testing of the cash account. The test is carried
out by calculating the cash, reconciling the client's cash records with the bank's current account.
Confirming cash balances at the bank, checking checks outstanding at the balance sheet date into the
bank's bank statement. If there is a cash / bank balance in foreign currency as of the balance sheet
date, check whether it has been converted into rupiah.

Langkah terakhir adalah memeriksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang
dikenakan atas pemakaian rekening tertentu klien di bank sebagai pihak yang berelasi sesuai dengan
SA 550, dari jawaban konfirmasi tersebut dapat diperoleh batasan-batasan yang dikenakan bank atas
pengunaan rekening bank klien. Melakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan
penggunaan kas klien, sehingga dalam penyajian suatu unsur dapat ditetapkan di dalam kas,
disajikan secara tersendiri dalam aktiva lancar, atau disajikan secara terpisah dalam aktiva tidak
lancar.
The final step is to check the confirmation answer from the bank regarding the limits imposed
on the use of certain client accounts in the bank as a related party in accordance with SA 550, from
the answer to the confirmation can be obtained limits imposed by the bank on the use of the client's
bank account. Conduct interviews with management regarding the limits on the use of client cash, so
that in presenting an element can be determined in cash, presented separately in current assets, or
presented separately in non-current assets.

Setelah auditor mengevaluasi penyajian pengungkapan laporan keuangan, barulah auditor


dapat merumuskan suatu opini dan menarik kesimpulan sesuai SA 700. Apakah yang disajikan
dalam laporan keuangan tersebut mendapatkan opini Unqualified Opinion, Qualified Opinion,
Adverse Opinion, Disclaimer of Opinion.
After the auditor evaluates the presentation of the disclosure of financial statements, then the
auditor can formulate an opinion and draw conclusions in accordance with SA 700. What is
presented in the financial statements get opinions of Unqualified Opinion, Qualified Opinion,
Adverse Opinion, Disclaimer of Opinion.

Anda mungkin juga menyukai