Anda di halaman 1dari 4

3.

a. Teknologi apa yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan produksi tanaman


kacang hijau terkait dengan syarat tumbuh tanaman tersebut. jekaskan
b. Apa yang perlu diperhatikan pada tanaman kacang hijau terkait dengan varietas
yang mempunyai hubungan dengan panen. Jelaskan
Jawaban :
a. Beberapa paket teknologi yang harus terus dikembangkan untuk produksi kedelai, kacang
tanah dan kacang hijau secara signifikan meningkatkan adalah :
1. Pengembangan varietas baru dengan novel karakter drought tolerant , shade tolerant,
disease/insect resistant, rendah kolestorol, dan pengembangan variertas
Pengembangan varietas dapat dilakukan dengan hibridisasi, teknik seluler hibrida.
Rekayasa genetika. Revolusi hijau dan penggunaan varietas unggul hasil hibridisasi
dan telah membawa dampak positif dalam bidang sosial, ekonomi, dan perbaikan gizi
masyarakat. Revolusi hijau identik dengan penerapan pertanian intensif dengan input
teknologi (terutama zat kimia) yang tinggi dengan menerapkan varietas - varietas
unggul (Hukum Mendel Akibat pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali lagi dan
masalahingkugan, maka revolusi hijau yang berbasis varietas hasil hibridisasi tidak
mampu lagi mengatasi masalah tersebut. Saat sekarang dan masa akan datang,
teknologi rekayasa (era revolusi gen) akan menjadi alternatif yang baik untuk
menjawab tantangan peningkatan produksi bahan pangan. Revolusi gen juga telah
membawa perubahan dari tanaman hibrida menuju tanaman transgenik. Kedelai
transgenik merupakan alternatif untuk dikembangkan. Kacang tanah transgenik
dengan P5CS dapat gen over produksi prolin untuk toleran terhadap cekaman
kekeringan. Teknis seluler mengekspresikan melaluindks variasi somaklonal pada
kacang tanah dan kedelai sedang dikembangkan untuk mendapatkan galur yang
toleran cekaman kekeringan. Kacang tanah transgenik dengan Chi mampu untuk
mengatasi penyakit yang disebabkan oleh Cercospora, Sclerotium , dan cendawan
lain.
2. Pengadaan benih bermutu kedelai, kacang tanah dan kacang hijau termasuk tanaman
yang memiliki benih dengan dormansi pendek, sehingga diperlukan upaya teknologi
penyimpanan benih untuk memperpanjang daya simpan dengan viabilitas tetap tinggi.
Penyediaan benih pada setiap musim tanam dan antar lapang menjadi masalah yang
perlu dicari solusinya. Program ke depan adalah upaya pengadaan benih Jabalsim
( jalur sistem Communal yaitu benih diprogramkan selalu dan tingkat tersedia petani..
3. Teknik budidaya perlu dioptimalkan kembali seperti penanaman dengan cara ditugal,
jarak tanam, penyiangan, dan pembumbunan.
4. Pemupukan Kedelai, kacang tanah dan kecang hijau tidak menunjukkan respons yang
besar terhadap penambahan pupuk. Namun, untuk mempertahankan keseimbangan
unsurhara dalam tanah perlu dilakukan pemupukan secara berimbang dengan pupuk
anorganikorganik.
5. Pengairan. Kebutuhan air di lahan kering sangat tergantung pada curah hujan yang
turun selama pertumbuhan. Untuk mengurangi tingkat kegagalan yang tinggi,
diupayakan waktu penanaman dilakukan secepat mungkin setelah tanaman pertama
dipanen ataumenggunakan tanaman toleran kekeringan dan berumur genjah.
6. Pengendalian hama‐penyakit. Pengendalian dengan kombinasi cara biologis, mekanis,
fisik, tanaman toleran/resisten dan terakhir kimiawi adalah beberapa alternatif yang
perlu di pertimbangkan. Penggunaan varietas tahan adalah cara yang praktis,
ekonomis dan ekologis. Namun varietas tahan belum ada yang tersedia di pasaran.
Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang breeder untuk menyediakan varietas
tahan. Bagi mendalam yang sedang dilakukan adalah dengan kajian (PR‐Protein),
bahwa ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit dengan produksi protein
spesifik berkaitan chitinase, peroksidase, dll.

b. Tujuan penanganan dan pengelolaan pada saat panen adalah agar diperoleh hasil yang
lebih memuaskan, baik kuantitas (jumlah ton atau kwintal per ha), maupun kualitas
(benar-benar sesuai dengan harapan konsumen) yang kesemuanya akan lebih
menguntungkan bagi petani penanamnya.
Beberapa kegiatan penanganan dan pengelolaan lepas panen sangat diperlukan secara
lebih hati-hati, misalnya dalam pengeringan, penyortiran, pengolahan hasil (penghilangan
kulit, pemisahan hasil dan sebagainya), penyiapan hasil agar mudah diperdagangkan,
penyiapan hasil dalam wadah dan tempat yang memenuhi persayaratan agar tidak rusak
mutunya.

Jadi tujuan dari penanganan dan pengelolaan lepas panen yaitu:


1. agar hasil tanaman yang telah dipungut tetap dalam keadaan baik mutunya;
2. agar hasil tanaman menjadi lebih menarik dalam sifat-sifatnya (warna, rasa atau
aroma);
3. agar hasil tanaman dapat memenuhi standar perdagangan yang menarik para
konsumen individu atau industri;
4. agar hasil tanaman selalu dalam keadaan siap dengan mutu yang terjamin untuk
dijadikan bahan baku bagi para konsumen industri yang memerlukannya;
5. agar hasil tanaman dapat dicegah dari kerusakan, atau dapat diawetkan lebih lanjut
dengan baik untuk sewaktu-waktu digunakan atau dilempar ke pasaran dengan
kualitas yang tetap terjamin.
Kebanyakan dari para petani kita (produsen) hasil tanaman masih kurang mengetahui
pentingnya kegiatan penanganan dan pengelolaan lepas panen, sehingga hasil panen yang
dapat dianggap baik dan diperkirakan akan menguntungkan kerapkali cepat rusak, terserang
oleh hama gudang dan penyakit yang terbawa dalam penyimpanan, sehingga terjadi
penurunan mutu.
Untuk mewujudkan hasil-hasil tanaman yang dikehendaki para konsumen maka penanganan
dan pengelolaannya memerlukan teknik dan pengetahuan yang selalu harus mengikuti
perkembangan pasar.
Teknik dan pengetahuan penanganan dan pengelolaan hasil lepas panen ini sampai sekarang
dapat dikatakan kurang diperhatikan para petani pada umumnya, mereka kurang menyadari
bahwa kalau hal tersebut diperhatikan dan diterapkan dengan baik maka pendapatan dan
keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Alasan-alasan kurangnya kesadaran melakukan
penanganan dan pengelolaan lepas panen tersebut (menurut tinjauan para ekonomi) adalah
sebagai berikut :
1. karena kebutuhan yang mendesak;
2. karena teknik dan pengetahuan tradisional yang belum dikembangkan dan dipakai
terus;
3. karena kurangnya pengetahuan tentang penanganan dan pengelolaan lepas panen yang
baik;
4. keengganan para petani untuk melakukan penanganan lepas panen karena kesulitan
akan biaya dan tenaga tambahan.
Secara umum, tujuannya adalah :
1. Untuk mengetahui waktu panen kacang tanah, kacang hijau dan kedelai yang tepat
dari segi umur panen dan warna polong tua.
2. Untuk mengetahui cara-cara panen yang baik pada tanaman kacang tanah, kacang
hijau dan kedelai.
3. Untuk mengetahui penanganan pasca panen yang baik pada tanaman kacang tanah,
kacang hijau dan kedelai, sepreti perontokan, pembersihan, pengeringan, sortasi dan
penyimpanan.

UMUR PANEN
Waktu untuk pemanenan kacang hijau perlu diamati pada minggu terakhir umur
tanaman. Umur panen kacang hijau berbeda-beda tergantung varietasnya. Varietas
unggul kacang hijau umumnya berumur genjah (pendek) yaitu saat tanaman berumur
58-65 hari setelah tanam. Untuk varietas yang berumur panjang baru dipanen pada
umur maksimal 100 hari setelah tanam. Untuk benih, pemanenan dilakukan bila
polong sudah tua dan benih telah keras.
Ketepatan panen untuk kacang hijau sangat penting karena polongnya mudah pecah
jika kering sehingga akan banyak benih yang hilang di lapang. Demikian pula waktu
panen, hendaknya tidak dilakukan saat hujan atau saat pagi hari dimana masih ada
embun karena akan meningkatkan kadar air benih

WARNA POLONG TUA


Polong siap panen memiliki tanda-tanda :
 Polong berwarna coklat sampai hitam
 Kulitnya keras atau mengering
 Polong sebagian besar mudah dipecah.
Waktu panen yang paling baik (tepat) adalah pada saat polong berwarna coklat atau
hitam dan masih utuh. Keterlambatan pemanenan menyebabkan polong pecah-pecah
dan bijinya berjatuhan ke tanah.

Anda mungkin juga menyukai