Laporan Kasus III
Laporan Kasus III
LAPORAN KASUS
3.1 ANAMNESIS
a. Identitas
Nama : Ny. DW
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Menikah
Alamat : Ds Rias
Tanggal lahir : 01/07/1988
Agama : Islam
No.RM : 06.94.63
b. Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah sejak 7 jam SMRS.
1
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat DM dan HT (-). Pasien memiliki riwayat
sakit gastritis sebelumnya.
f. Riwayat Obat
Pasien mengkonsumsi obat progma
2
Status Generalis
Pemeriksaan Hasil
Kepala Normocephali, rambut hitam,
Mata Pupil bulat, isokor, Konjungtiva anemis -/-, sclera
ikterik -/-
Telinga Normotia, liang telinga lapang +/+, membran timpani
intak +/+
Hidung Deformitas -, sekret -, mukosa hiperemis -
Mulut & tenggorokan Bibir tidak kering, oral hygiene cukup, tonsil tenang
T1/T1, hiperemis -
Leher KGB tidak teraba membesar
Toraks Ins : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi
suprasternal -, retraksi sub costae –
Pal : Vokal fremitus simetris kanan = kiri
Per : Sonor kanan = kiri
Aus : Pulmo : BND vesikuler, ronkhi -/-, wheezing
Cor : S1-S2 reguler, murmur -, gallop -
Pemeriksaan Hasil
3
Inspeksi Bentuk simetris, tampak lemas lembut,
massa (-)
Auskultasi Bising usus (+) normal
Perkusi Tidak dilakukan karena pasien mengeluh kesakitan
Palpasi Nyeri tekan (+) terutama regio kanan bawah
(Mc Burney sign +), umbilical, upper left
quadran, epigastrium Nyeri lepas regio kanan
bawah (+), Psoas sign (+), obturator sign (+)
Psoas sign Positif
Obturator sign Positif
Rectal toucher Tidak dilakukan
ALVARADO SCORE
Anorexia Positif 1
Nausea Positif 1
Tenderness in right lower quadran Positif 2
Rebound of pain Positif 1
Elevated temperature Negatif 0
Leukositosis Positif 2
Shift to the left Positif 1
Total 9
4
RBC 4,1 3,6-5,8
PLT 320.000 150.000-450.000
DC 0/0/90/7/3 0-1/1-3/50-70/20- Shift to the left
40/2-8
Urinalisis Dalam batas normal
HBsAg Reaktif Non reaktif
Ur 36 13-43
Cr 1,0 0,5-1,2
Albumin 4,4 3,5-5,2
SAR Cov-19 Non reaktif Non reaktif
5
3.6 PROGNOSIS
Ad vitam : Ad bonam
Ad functionam : Ad malam
Ad sanationam : Ad bonam
Tanggal S O A P
04 Juni 2020 Nyeri di perut Sens: CM TD: 100/70 Appendisitis Pre operasi
(11.00 WIB) kanan bawah +, N: 80 x/m RR: 21 x/m akut appendectomy
mual +, demam -, T: 36,2 SpO2: 97% ACC anestesi
demam - PF: NT (+) Mc. Burney, Pasien sudah puasa
umbilicus
05 Juni 2020 Post operasi Sens: CM TD:110/70 Post Bed rest, mobilisasi
(14.30 WIB) Nyeri di luka N: 84 x/m RR: 22 x/m appendectomy bertahap 12 jam post op
bekas operasi +, T: 36 SpO2: 99% Boleh makan minum jika
mual +, muntah -, Status lokalis: tampak BU +
demam -, bekas operasi di kuadran Inj cefotaxim 2x1 gr
kanan bawah abdomen yang Inj ketorolac 3x30 mg
6
ditutupi kassa, basah -, Drip metronidazole
perdarahan dalam batas 3x500 mg
normal, NT + Awasi tanda vital
Besok aff kateter
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
7
peningkatan sekresi normal mukus dari mukosa appendiks yang distensi. Makin
lama mucus makin banyak, namun elastisitas dinding appendiks mempunyai
keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan
yang meningkat tersebut akan menyebabkan appendiks mengalami hipoksia,
menghambat aliran limfe dan invasi bakteri. Infeksi menyebabkan pembengkakan
appendiks bertambah (edema). Pada saat inilah terjadi appendicitis akut fokal
yang ditandai oleh nyeri epigastrium.
Pasien juga mengeluhkan nyeri perut kanan bawah yang hilang timbul,
nyeri tersebut merupakan nyeri visceral yang berubah menjadi nyeri somatis.
Nyeri ini disebabkan oleh sekresi mukus yang terus berlanjut, tekanan akan terus
meningkat. Kemudian hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema
bertambah, dan bakteri akan menembus dinding. Peradangan yang timbul akan
meluas dan mengenai peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri daerah
kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan appendicitis supuratif akut.
Keluhan mual dan muntah pasien disebabkan oleh inflamasi dan tekanan
yang berlebihan pada appendiks yang distensi sehingga pusat muntah akan
diaktifkan dari saluran pencernaan melalui aferen nervus vagus.
Nyeri tekan daerah McBurney terjadi karena translokasi bakteri yang
menyebabkan nyeri somatis.
Illiopsoas sign menunjukkan peradangan dari appendiks yang letaknya
dekat dengan otot psoas. Obturator test juga positif karena gerakan rotasi dari
pinggang juga menghasilkan nyeri pada pasien dengan appendiks yang juga
terletak berdekatan dengan otot obturator eksternus.
Leukositosis yang didapatkan dari pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan respon tubuh terhadap infeksi.
Penatalaksanaan pada pasien ini dilakukan tindakan pembedahan dini
sesuai Alvarado score dengan total skor 9, yaitu perlu dilakukan operasi dini bila
skor 7-10.
Skor yang
Penilaian Skor Ajuan
Didapat
8
Gejala -Nyeri beralih 1 1
-Anoreksia 0 1
-Mual / muntah 1 1
Tanda -Nyeri perut kanan bawah 2 2
(Mc Burney point)
-Nyeri lepas 1 1
-Kenaikkan temperature 1 1
(> 37.5 oC)
Laboratoriu -Leukositosis (> 10.000/ul) 2 2
m -Neutrofil bergeser ke kiri 1 1
(> 72%)
Total Skor 9 10
BAB V
KESIMPULAN
9
membantu penegakan diagnosis.
Pada pasien ini, berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yang dilakukan maka diagnosisnya adalah appendicitis
akut. Dari hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien ini sudah
cukup terpenuhi. Penatalaksanan pada pasien ini sesuai dengan teori. Kondisi
pasien saat pulang telah dalam keadaan stabil. Prognosis pada pasien ini adalah ad
bonam.
DAFTAR PUSTAKA
10
5. Sugandi . W. Referat Appendicitis. Sub Bagian Bedah Digestif. 2005.
Bandung: FK UNPAD-RSHS.
11