Anda di halaman 1dari 19

Makalah Kelompok 1

Memahami tantangan Perubahan Dalam


Organisasi

Mata Kuliah : Kepemimpinan

Kelas : CY

Nama Kelompok :

Felix (125160274), Ficky (125160325), Orlando Boen (125160336), Giovanni


Angelin (125170026), Imelda Carolina (125170029), Imelda Fransiska
(125170132), Livaldy (125170126), Gerrys Gerallvint (125170184), Xenia
Palomitha Sandra (125170204), Cindy Ceasare Sugiarto (125170348),
Yemima Angelica Moelyadi (125170349), Lydia Meliana (125170375).
PENDAHULUAN

Organisasi – Ada berbagai bidang yang tentunya akan membutuhkan organisasi yang
baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara optimal. Maka memahami makna
organisasi itu sendiri akan lebih membantu dalam melaksanakan pekerjaan secara tim dengan
sebaik mungkin. Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok
satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan
sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,
material, mesin, metode, lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.


1. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah Batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.

Pengertian organisasi ini memiliki perbedaan dengan pengertian sebuah kelompok,


namun apabila kita lihat dan kita pandang dari sebab atau alasan-alasan orang yang berkubu
atau kelompok. maka jikalau mempunyai maksud tujuan yang sama maka kelompok itu akan
melakukan yang namanya kerja sama untuk menggapai tujuan tersebut yang ingin di
wujudkan. Lalu diteruskan oleh Mr. Chester J. bernard maka pengertian organasisasi ini ialah
merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan secara bersama dengan dua orang atu lebih dari
dua orang, sebuah komposisi atau bentuk aktivitas-aktivitas atau energi pada setiap orang
yang telah di kordinasikan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya
sehingga menekan angka pengangguran.

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus
menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka,
meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi
secara relatif teratur. Sementara dalam dunia bisnis, organisasi merupakan sekelompok orang
yang melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan secara komersial dengan struktur yang
jelas serta memiliki budaya kerja khusus.
Organisasi memang harus jelas tujuan serta berbagai hal yang akan dilakukan di
dalamnya tertuang dalam visi dan misi organisasi. Tentunya hal ini harus sudah ditentukan
sejak awal karena berkaitan dengan pembagian tugas serta bentuk kerja sama yang akan
dilakukan masing-masing anggota yang ada di dalamnya. Sehingga tujuan ini menjadi poin
yang sangat penting dimiliki sebuah organisasi dalam mengoptimalkan kinerja yang ada di
dalamnya.

Michel Beer (2000) menyatakan berubah  itu adalah memilih tindakan  yang berbeda


dari sebelumnya, perbedaan itulah  yang  menghasilkan suatu perubahan . Jika pilihan
hasilnya sama dengan yang sebelumnya berarti akan memperkuat status quo yang ada.
Perubahan organisasi (organizational change) didefinisikan  sebagai  pengadopsian  ide-
ide  atau  perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organisasi dirancang  untuk  beradaptasi
dengan perubahan lingkungan melalui pembaharuan dan  pengembangan internal. Perubahan
organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-penyesuaian desain organisasi di
waktu mendatang.

Menurut Wursanto (2005), organisasi  mengalami perubahan karena organisasi selalu


menghadapi bermacam tantangan. Tantangan  itu timbul sebagai
akibat  pengaruh  lingkungan. Lingkungan yang mempengaruhi perubahan organisasi terbagi
2 yaitu lingkungan eksternal dan internal.

Faktor-faktor eksternal antara lain:


1. Politik, meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan dan organisasi-
organisasi politik
2. Hukum, merupakan ketentuan yang berlaku yang harus ditaati.
3. Kebudayaan, organisasi harus mampu menyesuaikan dengan diri dengan hasil
kebudayaan.
4. Teknologi, organisasi harus senantiasa mengikuti perkembangan teknologi mutakhir agar
tidak ketinggalan jaman.
5. Sumber alam.
6. Demografi, meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia di masyarakat.
7. Sosiologi, dalam bentuk struktur sosial,struktur golongan maupun lembaga-lembaga
sosial.

Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi perubahan organisasi adalah:


1. Perubahan kebijaksanaan pimpinan
2. Perubahan tujuan
3. Pemekaran/perluasan wilayah operasi organisasi
4. Volume kegiatan yang bertambah banyak
5. Tingkat pengetahuan dan ketrampilan dari para anggota organisasi
6. Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi
7. Berbagai macam ketentuan atau peraturan baru yang berlaku dalam organisasi.
Dalam menghadapi berbagai macam  faktor yang menyebabkan perubahan, organisasi
dapat menyesuaikan diri dengan mengadakan berbagai perubahan dalam dirinya antara lain:
a) Mengadakan  perubahan struktur organisasi. Perubahan tersebut meliputi menambah atau
mengurangi pegawai maupun pejabat, menambah atau mengurani satuan organisasi,
mengubah sistem desentralisasi menjadi sentralisasi atau sebaliknya, mengadakan
peninjauan kembali tentang pembagian tugas, dsb.
b) Mengubah sikap dan perilaku  pegawai dengan mengadakan pembinaan, pengembangan,
pendidikan dan latihan pegawai.
c) Mengubah tata aliran kerja.
d) Mengubah peralatan kerja sesuai perkembangan teknologi modern, pengembangan,
pendidikan dan latihan kerja.
e) Mengadakan perubahan prosedur kerja dalam penetapan kebijaksanaan, perencanaan,
pengorganisasian maupun pengambilan keputusan.
f) Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personal, baik secara vertikal,
diagonal maupun horizontal.

Tantangan Organisasi Dalam Perubahan

1. Tantangan Ekstern/ Lingkungan


Kekuatan-kekuatan dari luar yang mempengaruhi kegiatan organisasi yang
berpengaruh pula pada kegiatan Manajemen SDM, baik langsung maupun tidak
langsung. Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Manajemen organisasi dapat
mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
a) Memonitor secara terus menerus atau secara efektif dan efisien perkembangan dan
perubahan lingkungan.
b) Merespon atau mereaksi secara cepat dalam bentuk fleksibel setiap informasi setelah
dianalisis untuk menghasilkan respon yang paling tepat dengan cara
mengembangkan , mempertahankan atau menghentikan kegiatan organisasi dan
kebijaksanaan SDM yang sedang berlangsung.

2. Tantangan Intern / Keorganisasian


Untuk menghadapi tantangan internal, langkah-langkah yang diambil:
a) Meningkatkan control untuk mencegah, dengan berusaha agar setiap persoalan dapat
diselesaikan secepatnya sebelum berkembang menjadi persoalan besar.
b) Bertindak secara proaktif dalam arti aktif melakukan usaha mengambil langkah-
langkah penyelesaian, sebelum masalah-masalah lepas dari kendali.
c) Organisasi/ perusahaan memerlukan manajer yang mampu bekerja dalam menghadapi
kompetisi secara fleksibel

3. Tantangan Individual / Profesionalitas


a) Keserasian antara pekerja dengan organisasinya
b) Tanggungjawab etnis dan social
c) Produktivitas
d) Pelimpahan kekuasaan/ wewenang
e) Penyaluran buah pikiran

4. Tantangan MSDM lainnya


Tantangan manager sumber daya manusia antara lain :
a) Masih banyak top manager dan para manajer pembantunya yang belum memahami
fungsi, tujuan dan kontribusi MSDM dalam mengembangkan organisasi/ perusahaan
agar menjadi kompetitif dalam mewujudkan eksistensinya.
b) Masih banyak top manajer dan para manajer bawahannya, yang tidak menyadari,
kurang memahami, dan tidak melaksanakan tanggung jawabnya dalam mengelola
SDM dilingkungannya masing-masing.
c) Dari manajemenSDM ternyata masih sangat langka tenaga kerja yang professional
untuk melaksanakannya secara efektif dan efisien.

Proses Perubahan Organisasi


Yang dimaksud dengan proses perubahan adalah tata urutan atau langkah-langkah dalam
mewujudkan perubahan organisasi. Langkah tersebut terdiri dari:
1. Mengadakan pengkajian
Pemimpin organisasi harus bersifat reaktif terhadap berbagai perubahan yang terjadi
di dalam mupun luar organisasi
2. Mengadakan identifikasi
Yang diidentifikasi adalah dampak perbahan yang terjadi dalam organisasi
3. Menetapkan perubahan
Pemimpin organisasi harus yakin bahwa perubahan memang harus dilakukan baik
dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun mempertahankan
eksistensi.
4. Menentukan strategi, menurut Siagian (1983) strategi yang terbuka untuk melakukan
perubahan dibagi dua: yaitu bersifat menyeluruh dan dilakukan secara simultan serta
strategi yang bersifat parsial.
5. Melakukan evaluasi. Untuk melihat apakah hasil dari perubahan bersifat positif atau
negatif perlu dilakukan penilaian.

Tujuan utama perubahan:


 Setiap perubahan yg ingin dilakukan perlu diketahui dulu tujuan perubahan itu
sendiri.
 Jangan melakukan perubahan hanya karena bosan terhadap sistem lama atau karena
melihat trend organisasi lain melakukan perubahan.

Untuk melakukan perubahan ada 2 tujuan utama perubahan, yaitu:


 Meningkatkan keefektifan
Perubahan harus dapat memberi jawaban yg pastiutk meningkatkankeefektifan organisasi
ygmeliputi:
1. Keputusan “menentukanbauran produk/jasa”.
2. Keputusan “menyangkutkapasitas”
3. Keputusan “menyangkutFasilitas”
4. Keputusan “Penggunaanteknologi yg paling sesuai”
5. Keputusan “menyangkutorganisasi dan inovasi”
6. Keputusan “ menyangkutpengelolaan SDM dlmorganisasi”
7. Keputusan menyangkut“penyesuaian diri dgnlingkungan organisasi”

 Meningkatkan keefisienan
Adapun dampak ygmempengaruhi keefisienan yaitu:
1. Dampak “keefisenan dari Individu”
2. Dampak “keefisienan dariKelompok”

1. Menigkatkan keefektifan
Usaha mencari perpaduan terbaik untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses
tidaklah mudah. Dan, usaha untuk bisa menemukan nilai, gaya dan aktivitas atau apa pun
yang relevan untuk disebut sebagai pemimpin yang sukses merupakan proses yang
panjang.

Ada pemimpin yang sukses karena mampu bertindak sebagai seorang pengarah tugas,
pendorong yang kuat, dan berorientasi pada hasil sehingga mendapatkan nilai
kepemimpinan yang tinggi. Ada pemimpin yang sukses karena mampu memberi
wewenang kepada para pegawainya untuk membuat keputusan dan bebas memberikan
saran, mampu menciptakan jenis budaya kerja yang mendorong serta menunjang
pertumbuhan. Pendeknya, untuk menjadi pemimpin yang sukses haruslah memiliki
dorongan yang kuat dan integritas yang tinggi.

Kepemimpinan adalah sebuah proses yang melibatkan seseorang untuk


mempengaruhi orang lain dengan memberi kekuatan motivasi, sehingga orang tersebut
dengan penuh semangat berupaya menuju sasaran. Ahli manajemen, Peter F Drucker
secara khas memandang kepemimpinan adalah kerja. Seorang pemimpin adalah mereka
yang memimpin dengan mengerjakan pekerjaan mereka setiap hari. Pemimpin terlahir
tidak hanya dalam hirarki managerial, tetapi juga dapat terlahir dalam kelompok kerja non
formal dan memahami hakikat bahwa “setiap perubahan yg ingin dilakukan hendaknya
menjurus kearah pencapaian tujuan Visi, Misi”.

Dengan meningkatkan “keefektifan” dalam penggabungan sumber daya yg dimiliki


setiap individu, seperti bakat, keterampilan dan uang serta fasilitas yg dimiliki organisasi.
Penggabungan sumber daya yg dimiliki oleh organisasi dgn kebijaksanaan pemimpin ,
akan mendorong organisasi mendapatkan keuntungan yg maksimum yg berarti sama dgn
meningkatkan “keefektifan” dlm organisasi.
Perubahan harus dapat memberi jawaban yg pasti utk meningkatkan keefektifan
organisasi yg meliputi:

1. Keputusan “menentukan bauran produk/jasa”.
Keputusan mengenai produk atau jasa2 apa yg akan ditawarkan kekonsumen dan
berapa banyak.
2. Keputusan “yg menyangkut kapasitas”.
Keputusan perubahan kapasitas jumlah produk, jasa atau kedua-duanya yg dpt
diproduksi oleh sebuah organisasi.

3. Keputusan “menyangkut fasilitas”.

a. Keputusan menyangkut fasilitas lokasi fisik tempat dimana produk atau jasa


diciptakan, disimpan dan didistribusikan.

b. Keputusan lokasi seperti posisi fisik atau situs geografis dari fasilitas.

c. Keputusan layout seperti konfigurasi fisik dari fasilitas, pengaturan peralatan dalam


fasilitas atau kedua-duanya.

d. Keputusan layout produk seperti konfigurasi fisik dari fasilitas yg ditata berbasis


produk digunakan saat satu jenis produksi dlm jumlah besar. 

4. Keputusan “Penggunaan Teknologi yang Paling Sesuai” (Sistem Informasi)


Jika perusahaan memutuskan memilih strategi pengembangan sistem informasi
dengan melakukan pembelian paket program berkonsekuensi untuk melakukan
penyesuaian terhadap sistem informasi yang telah dipilih. Hal ini karena sistem
informasi akan merubah cara kerja, keahlian dan manajemen yang akan mempengaruhi
proses bisnis dan organisasinya secara keseluruhan sehingga diperlukan suatu
perubahan dalam organisasi. Konsekuensi untuk memilih paket program dalam
penggunaan dan pemanfaatan sistem informasi membuat tahap implementasi menjadi
tahap yang paling menentukan. Implementasi disini adalah berupa semua aktivitas
organisasi yang berhubungan dengan penggunaan dan manajemen dari sistem informasi
tersebut. Ada beberapa cara dalam melakukan implementasi sistem, menurut Hanif
(2007) :
a. Cut Over. Sistem lama dihapus dan digantikan dengan sistem baru (dengan sistem
teknologi robot mesin misalnya). Kelebihan cara ini adalah biaya yang lebih murah
sedangkan kelemahannya adalah besarnya resiko kegagalan.

b. Paralel Conversion (Manufaktur dan Komputer). Sistem lama maupun sistem


baru diimplementasikan bersama-sama selama beberapa periode waktu. Secara
bertahap sistem lama dapat digantikan oleh sistem baru. Kelebihan cara ini adalah
kecilnya resiko kegagalan sedangkan kelemahannya adalah besarnya biaya yang
disebabkan berjalannya dua sistem dan juga menjalankan dua sistem dalam satu
sistem computer membuat sistem komputer berjalan lebih lambat.

c. Keputusan perubahan mengelola teknologi informasi


Merupakan perubahan mengelola teknologi informasi yg merupakan sumber
daya yg digunakan oleh organisasi utk mengelola informasi yg diperlakukan demi
mewujudkan Visi & Misi organisasi yang dapat dilaksanakan dengan:
Location Conversion. Ketika beberapa sistem yang sama akan dioperasikan
pada lokasi yang berbeda. Konversi biasanya dilakukan pada satu lokasi terlebih
dahulu (bisa konversi langsung atau paralel) Ketika sistem pada lokasi tersebut
berjalan dengan baik, maka sistem dapat di deploy ke lokasi lainnya. Pada Lokasi
pertama disarankan digunakan konversi paralel dan pada lokasilokasi berikutnya
bisa dilakukan komversi secara langsung.
Kelebihan cara ini adalah dapat mengevaluasi sistem baru sedangkan
kelemahannya adalah adanya kerumitan dalam pelaksanaannya, serta juga ada Stage
conversion. Seperti location conversion merupakan variasi dari konversi langsung
dan konversi paralel. Suatu sistem dikembangkan dengan versi awal kemudian
diimplementasikan bisa dengan paralel atau langsung. Kemudian versi berikutnya
diimplementasikan lagi, sampai versi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau
perusahaan.Kelebihan cara ini adalah kecilnya resiko kegagalan sedangkan
kelemahannya adalah membutuhkan waktu lebih lama.

- Otomatisasi

Perubahan dalam organiasasi yang disebabkan oleh penggunaan sistem


informasi menurut Kenneth & Jane (2007) adalah otomatisasi dan rasionaliasasi,
rekayasa ulang dan perubahan paradigma. Otomatisasi adalah bentuk umum awal
perubahan organisasi yang berupa alat bantu bagi kemudahan pekerjaan sehari-hari.
Adanya otomatisasi membuat pemangkasan prosedur-prosedur sehingga
rasionalisasi prosedur adalah perubahan yang mengikuti otomatisasi. Rekayasa
ulang atau lebih dikenal dengan business process reengineering adalah adalah
perubahan radikal yang dilakukan pada organisasi dengan melakukan analisa dan
perancangan ulang sehingga dapat berakibat pada perubahan paradigma.

Setiap perubahan karena penggunaan sistem informasi membawa keuntungan


dan resiko yang berbedabeda. Perubahan dalam bentuk otomatisasi dan rasionalisasi
relatif berjalan lamban dan keuntungan yang didapat tidak terlalu besar, namun
memiliki tingkat resiko yang kecil. Sebaliknya rekayasa ulang dan perubahan
paradigma membuat perubahan menjadi lebih cepat dan menyeluruh sehingga
mendapatkan keuntungan yang tinggi namun juga memiliki resiko yang cukup besar.

5. Keputusan “menyangkut organisasi & inovasi”


Perubahan organisasi menyangkut inovasi dapat dijelaskan dalam arti sempit, yaitu
perubahan organisasi secara sederhana dapat diberi pengertian sebagai perubahan
dalam struktur organisasi atau upaya mendesain kembali struktur organisasi. Menurut
Mintzberg (1979:65) mengartikan desain sebagai berikut:
In the case of organizational structure, design means turning those knows that
influence the division of labor and the coordinating mechanism thereby affecting how
the organizational functions- how materials authority, information and decision
processes flow through it.
(Dalam kasus struktur organisasi, desain berarti mengubah pengetahuan yang
mempengaruhi pembagian kerja dan mekanisme koordinasi sehingga mempengaruhi
bagaimana fungsi organisasi (inovasi) bagaimana otoritas material, informasi dan
proses pengambilan keputusan mengalir melaluinya.)
6. Keputusan “menyangkut mengelola SDM dlm organisasi”.

Keputusan perubahan menyesuaikan dgn lingkungan dari sumber daya manusia seperti:
a. Kepentingan strategisnya dan hubungannya dgn faktor2 sosial dan hukum.
b. Bagaimana organisasi menarik sumberdaya manusia yg memiliki kemampuan dan
keahlian yg sesuai dgn kebutuhan organisasi.
Dengan mengetahui apa saja tujuan manajemen sdm di perusahaan pada umumnya,
Anda dapat lebih mudah menentukan apa yang ingin Anda capai, bagaimana
mencapainya dan mengukur seberapa jauh pencapaian Anda setiap periode waktu
tertentu.

Berikut adalah beberapa tujuan pengelolaan sumber daya manusia :

1. Untuk mengembangkan efektivitas kerja sumber daya manusia di dalam


organisasi.
2. Memperbaiki kualitas tenaga kerja dalam suatu organisasi sehingga dapat
memberikan kontribusi lebih kepada organisasi.
3. Memberikan aturan kerja yang efektif dengan produktivitas tinggi kepada
organisasi.
4. Untuk menyeimbangkan antara tujuan masing-masing individu dan menyelaraskan
nya hingga mampu bergerak dalam irama yang sama demi mencapai tujuan bersama
yaitu tujuan perusahaan.
5. Untuk membantu para manajer fungsional dan manajer lini dalam mengelola
seluruh tenaga kerja atau karyawan selaku sumber daya manusia dengan cara yang
lebih efektif.

7. Keputusan “menyangkut penyesuaian diri dgn lingkungan organisasi”.


 Keputusan perubahan dgn menyesuaikan lingkungan:
a. Eksternal yaitu segala sesuatu yg berada diluar batasan organisasi yg mungkin
mempengaruhi.
b. Internal yaitu kondisi dan kekuatan yg berada didalam suatu organisasi.

Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya


perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik.
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada
dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh
manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris,
dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1) Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu
perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji,
sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
2) Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana
dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta
memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah
independen terhadap manajemen.

3) Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa  besar saham
mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka
mereka  memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan.
Untuk meningkatkan keefektifan organisasi para pemimpin harus memahami
bentuk2 dasar dari teknologi manufaktur produk & jasa, baik saat ini yg
digunakan oleh organisasi mereka maupun yg akan dilakukan perubahan dimasa
depan.
Para pemimpin juga harus sadar bahwa organisasi mereka dipengaruhi oleh
serangkaian kekuatan dan elemen dalam lingkungan eksternal.
Sejumlah kekuatan ini relativ mudah utk dikenali dan diantisipasi dalam
melakukan perubahan, sementara yg lainnya tdk dapat diramalkan atau bahkan
tdk mungkin utk diantisipasi.

Para pemimpin juga harus mengenali sifat perubahan mengelola organisasi yang
berfokus pada isu proses. Para pemimpin seharusnya mengenali sifat perubahan
pengembangan organisasi, dukungan pimpinan puncak (top leader) diperlukan agar
perubahan dlm organisasi berhasil.
Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari
keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan
efektifitas organisasinya.
Tujuannya adalah untuk mencari cara baru atau memperbaiki dalam menggunakan
resources dan capabilities dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
menciptakan nilai dan meningkatkan hasil yang diinginkan kepada stakeholders.
Menurut Desplaces (2005) perubahan yang terjadi dalam organisasi seringkali
membawa dampak ikutan yang selalu tidak menguntungkan. Bahkan menurut Abrahamson
(2000), perubahan itu akan menimbulkan kejadian yang “dramatis” yang harus dihadapi oleh
semua warga organisasi.
Desplaces (2005) mengutip kajian yang dilakukan Poras dan Robertson’s (1992)
menyatakan bahwa kebijakan perubahan yang dilakukan oleh organisasi hanya memberikan
manfaat positif bagi organisasi sebesar 38%. Meskipun perubahan organisasi tidak langsung
memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan organisasi, namun beberapa praktisi tetap
meyakini tentang pentingnya suatu organisasi untuk melakukan perubahan.
Pemimpin juga hrs menyadari dlm meningkatkan keefektifan organisasi, perubahan
dgn inovasi adalah darah kehidupan sebagian besar organisasi. Keefektifan kinerja kerja pada
dasarnya ialah untuk mengukur hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan perencanaan dan
kebijaksanaan dalam mencapai tujuan. Suatu pekerjaan bisa dikatakan efektif apabila sudah
tercapainya tujuan akhir. Ada dua faktor yang mempengaruhi keefektifan kinerja dan
motivasi kerja pada setiap orang, yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal yaitu, faktor yang mempengaruhi dari luar diri pegawai, misalnya
lingkungan kantor yang nyaman atau pendapatan yang sesuai dengan pekerjaan, sehingga
membuat pegawai menjadi termotivasi untuk bekerja dengan efektif. Sedangkan faktor
internal yaitu, faktor yang timbul dari diri sendiri, contohnya ingin meningkatkan prestasi dan
jabatan di kantor atau hanya untuk membahagiakan orang-orang yang mereka sayangi,
sehingga motivasi bekerja pun dengan sendirinya timbul menjadi keefektifan kinerja kerja
yang baik.
Cara pemimpin dalam meningkatkan keefektifan organisasi adalah
1. Memanfaatkan Sumber Daya Manusia. Departemen sumber daya insan dari perusahaan
mana juga memainkan peran kunci dalam efektivitas organisasi sebuah perusahaan
2. Fokus pada Pendidikan dan Pertumbuhan
3. Jaga Nasabah dalam Pikiran
4. Bekerja pada Layanan atau Produk Berkualitas
5. Gunakan Teknologi

“Efisien” berarti melakukan sesuatu dgn tepat adalah konsep “input-output”,


Pengertian efisien adalah cara untuk mencapai suatu tujuan dengan penggunaan sumber
daya yang minimal namun hasil maksimal. Sumber daya diolah dengan bijak dan hemat
sehingga uang, waktu dan tenaga tidak banyak terbuang.
Seorang pemimpin yg efisien adalah seorang yg menghasilkan output yg diukur dgn
input (sdm, material & wkt) yg dipergunakan.
Pemimpin adalah seorang yang berperilaku untuk mengarahkan aktifitas kelompok
atau group ke tujuan yang diinginkan. Dengan demikian, seorang pemimpin (leader) adalah
seorang manager yang efektif. Salah satu pendekatan yang dianggap tepat dalam melihat
indikator pemimpin yang efektif adalah dengan melihat peran-peran yang dimainkan oleh
seorang pemimpin.
Pemimpin yg bertindak secara efisien mampu meminimalkan biaya sumber daya yg
diperlukan. Jadi seperti telah dikatakan diatas keefisienan mengarah kepada penggunaan
masukan (input) utk menghasilkan keluaran (output) sebagaimana yg dikehendaki dalam
pelaksanaan perubahan.
Berkaitan dgn efisien, pemimpin perlu menyadari hakikat dalam melakukan perubahan
, yakni konsekuensi akan ada tambahan biaya dalam jangka pendek, akan tetapi pada jangka
panjang pengeluaran biaya akan seminimal mungkin, karena organisasi akan dapat
meningkatkan produktivitas kerja perunit yg dihasilkan, serta mungkin dapat mengurangi
konflik yg ada , mengurangi ketegangan, ketidak puasan dan kekecewaan dikalangan
bawahan atau karyawan

“Memahami tantangan Perubahan Dalam Organisasi “


 Oleh karena itu organisasi perlu memastikan setiap perubahan yg dilakukan harus
menghasilkan nilai tambah pada produk yg dihasilkan organisasi.
 Dari penjelasan diatas dapatlah dipahami bahwa keefisienan berkaitan erat dgn
organisasi

Adapun dampak yang mempengaruhi keefisienan yaitu :


A. Dampak “keefisenan dari Individu” meliputi :
1. “Kesesuaian” : Dgn adanya larangan diskriminasi dasar individu dalam melakukan
pekerjaan seperti “gender, ras, warna kulit, agama atau asal bangsa“ disemua bidang
pekerjaan , maka setiap individu dpt melakukan pekerjaannya sesuai dgn minat &
ketrampilan yg dimiliki individu , maka dampaknya output produktivitas yg dihasilkan
memuaskan .

2. “Kemahiran” : Pelatihan adalah mengajarkan kpd individu sbg pekerja teknikal atau
operasional,bagaimana melakukan pekerjaanya, mulai on the job training atau
vestibule training memungkinkan pekerjaan utk berfokus pada keselamatan kerja,
pembelajaran dan timbal balik dari produktivitas dampaknya meningkatkan kemahiran
pekerjaan itu.

3. “Pengetahuan” : Individu yg memiliki pengetahuan, termasuk ahli komputer, insinyur


dan ahli fisika memberi dampak keefisienan bagi organisasi.

4. “Sikap” : Individu yg puas menunjukan sikap yg positif thd pekerjaannya, sehingga


mengurangi tingkat perputaran karyawan yg rendah, ketidak hadiran yg rendah dan
perilaku penarikan diri yg rendah . Hal ini memberikan dampak keefisienan organisasi.

5. “Motivasi” : Dgn adanya pengharapan individu seperti keinginan tiap individu,jenis2


dan level kinerja yg dikehendaki individu utk meraih tujuan organisasi dan kinerja yg
diinginkan saling berkaitan dan balas jasa cukup adil,secara wajar maka motivasi kerja
individu meningkat dampak keefisienan meningkat.

6. “Konflik” : Individu yg merasa konflik sbg persaingan yg positip seperti program


insentif,bonus atau rangsangan2 kompetitif lainnya utk memicu persaingan diantara
individu adalah positif membawa dampak peningkatan keefisienan organisasi karena
cenderung bersifat konstruktif,karena tiap individu akan bekerja keras utk menang.

Definisi Efektivitas Organisasi


Suatu efektivitas organisasi berhubungan dengan pencapaian dari tujuan.

Pencapaian suatu tujuan sebagaimana yang di maksud di sini meliputi pencapaian tujuan
secara individu, tujuan secara berkelompok dan tujuan organisasi tersebut. Maka dari itu di
dalam sebuah organisasi akan selalu di lakukan evaluasi terhadap pencapaian-pencapaian
tujuan yang tentu di awali dengan evaluasi terhadap pencapaian tujuan secara individu atau
efektivitas kerja setiap pegawai.

Kriteria dari Efektivitas Organisasi

Terdapat beberapa kriteria dari efektivitas organisasi yang tentunya berbeda dengan kriteria
dari efektifitas kelompok apalagi efektivitas individu. Berikut keriteria tersendiri dari
efektivitas organisasi.

 Kriteria jangka pendek: meliputi bidang produksi, efisiensi serta kepuasan


 Kriteria jangka menengah: dapat di lihat dari kemampuan dalam menyesuaikan diri
dengan perkembangan
 Kriteria jangka panjang: dapat dilihat dari kemampuannya dalam mempertahankan
kehidupan organisasi

Pada kenyataannya, efektivitas organisasi dapat di pengaruhi oleh empat factor yang ada pada
budaya organisasi yaitu keterlibatan atau involvement, adaptasi atau adaptation, misi
atau mission, serta konsistensi consistency.

Keterlibatan (Involvement)

Keterlibatan yang di maksudkan di sini yaitu suatu perlakuan yang menjadikan staf merasa di
ikut sertakan ke dalam kegiatan organisasi sehingga dapat membuat staf merasa lebih
bertanggung jawab lagi mengenai tindakan yang telah dan akan di lakukannya.

Definisi lainnya yaitu kebebasan atai independensi yang di miliki oleh tiap individu di dalam
mengutarakan pendapatnya.

Keterlibatan ini juga perlu di hargai kelompok maupun pimpinan dari suatu organisasi selama
berkaitan dengan ide dalam upaya memajukan serta mengembangkan organisasi ataupun
perusahaan. Keterlibatan ini sendiri terdiri dari tiga indicator yakni:

 Pemberdayaan (empowerment): proses memungkinkan staf agar bisa memiliki


input serta control atas pekerjaan mereka serta mampu secara rerbuka untuk berbagi
saran serta ide mengenai pekerjaan mereka.
 Kerja Tim (Team Orientation): menunjukan efektifnya kerja secara tim pada saat
memberikan kontribusi pada suatu organisasi yang di mana prosesnya yaitu usaha agar
dapat memecahkan suatu masalah serta meningkatkan inovasi anggotanya.
 Kemampuan Berkembang (Capability Development): kemampuan pada suatu
organisasi agar mampu meningkatkan kemampuan stafnya sehingga bisa berkompetisi
serta mencapai tujuan organisasi

Adaptasi (Adaptation)
Merupakan kemampuan yang ada pada organisasi agar bisa menerjemahkan pengaruh dari
lingkungan terhadap organisasi maksudnya adalah kemampuan organisasi dalam merespon
perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal dengan cara melakukan perubahan internal
pada suatu organisasi. Terdapat tiga indicator yaitu:

 Perubahan (Creating Change): kemampuan organisasi dalam melakukan


pembaharuan serta mengikuti perkembangan yang sedang berlangsung.
 Berfokus Pelanggan (Customer Focus): kemampuan organisasi dalam memberikan
perhatian terhadap kepuasan pelanggan.
 Keadaan Organisasi (Organizational Learning): proses yang mendukung
organisasi agar bisa beradaptasi terhadap perubahan serta mampu bertumbuh ke arah
yang lebih baik lagi.

Misi (Mission)

Misi merupakan suatu bentuk dimensi dari budaya yang menunjukan kepada tujuan utama
dari organisasi yang menjadikan anggota organisasi teguh serta fokus terhadap apa yang di
anggap penting oleh suatu organisasi.

Kemampuan agar dapat beradaptasi dapat kita lihat dari tiga indicator berikut ini.

 Strategi yang Terarah dan Juga Tetap (Strategic Direction and


Intent): merupakan rencana yang jelas mengenai tujuan organisasi serta dapat membuat
anggota dari suatu organisasi bisa memahami kontribusi serta fungsi masing-masing
pada suatu organisasi
 Tujuan dan Objektivitas (Goals and Objectivity): merupakan hasil yang
diinginkan dengan melalui usaha yang terarah serta dapat di ukur, ambisius namun harus
tetap realistis.
 Visi (Vision): merupakan pandangan bersama mengenai goals yang akan di capai
bersama pada suatu organisasi yang terdiri dari nilai serta pemikiran bersama yang
mampu dalam memberikan arahan bagi anggota organisasi

Konsistensi (Consistency)

Konsistensi merupakan tahap kesepakatan anggota pada suatu organisasi terhadap asumsi
dasar serta nilai inti dari suatu organisasi. Terdapat tiga indicator yang ada pada konsistensi
yaitu:

 Nilai Inti (Core Value): merupakan pedoman permanen mengenai sesuatu yang tepat
maupun tidak yang mengarah pada tindakan serta perilaku staf dalam mencapai tujuan
suatu organisasi.
 Kesepakatan (Agreement): proses pada saat staf di dalam suatu organisasi dapat
mencapai kesamaan pendapat tentang permasalahan yang terjadi.
 Koordinasi dan Integrasi (Coordination and Integration): berbagai fungsi serta
unit yang ada pada organisasi yang bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi tanpa
harus menunggu hak masing-masing.

Budaya
 “Budaya adalah gabungan yg kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita , mitos,
metafora dan berbagai ide lain yg menjadi satu utk menentukan apa arti menjadi anggota
masyarakat tertentu” .
 Sementara budaya organisasi adalah sejumlah pemahaman penting terhadap norma, nilai,
sikap dan keyakinan yg dimiliki bersama oleh anggota oraganisasi.
 Budaya Organisasi pandanga diabad ke 21 mempunyai pengaruh besar dlm organisasi.

Pemilihan

Dampak pemilihan utk keefisienan dari organisasi adalah bagaimana memilih cara2 yg
terbaik sesuai keadaan organisasi utk kefisienan dalam organisasi.

Pemilihan desain dapat mendatangkan efisiensi aktivitas organisasi dgn cara:

a. Pembagian pekerjaan yaitu membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyak tugas yg
secara wajar dan nyaman dapat dilaksanakan oleh individu atau kelompok dalam
organisasi.
b. Departementalisasi yaitu memilih menggabungkan tugas secara logis.

Strategi

 Strategi adalah program luas utk menentukan dan mencapai tujuan organisasi .
 Konsep strategi sdh lama ada.

Pemimpin yg efisien perlu memimpin bawahannya, menang dalam persaingan dan


mempertahankan pangsa pasar , melindungi produknya dari persaingan dan mengalahkan
pesaing2nya dst. Setiap jenis tujuan memerlukan pemanfaatan sumberdaya yg berbeda.
Demikian pula , suatu strategi bisnis dapat didefinisikan sbg pola tindakan sebenarnya yg
diambil sbg reaksi dari gerakan pesaingnya . Suatu strategi memberikan dorongan bagi
para pemimpin mengenai peningkatan keefisienan organisasi.

Jenis Jenis Perubahan

1. Perubahan kearah peningkatan


Tujuan perubahan kearah peningkatan ini adalah utk:
a. Meningkatkan keluaran (output)
b. Mengurangi kerusakan keluaran (output)
c. Meningkatkan pangsa pasar
d. Mengurangi biaya/unit keluaran(unit output)
e. Meningkatkan kualitas produk yg dihasilkan

2. Perubahan strategi organisasi adalah perubahan struktur organisasi dgn melibatkan


keseluruhan organisasi dan perubahan fungsional organisasi seperti:
 “Pemasaran”
 “Manufaktur”
 “Keuangan”
 “Pengembangan produk yg disimulasikan secara interaktif dgn strategi organisasi”

3. Perubahan reaktif
Terjadi akibat tindakan secara langsung dari lingkungan eksternal. Kepekaan terhadap
isu-isu lingkungan eksternal dan etika memaksa organisasi melakukan perubahan untuk
memenuhi tuntutan masyarakat .

4. Perubahan akibat keinginan internal organisasi


Perubahan dilakukan karena keinginan pimpinan untuk melakukan perubahan muncul
ketika mereka merasa adanya kesenjangan kinerja (performance gap). Ketimpangan
antara kinerja actual dengan kinerja yang diharapkan , kesenjangan kinerja bisa muncul
jika prosedur2 yg ada lebih rendah dari standar

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dalam organisasi


a. Faktor manusia
b. Faktor lingkungan
c. Faktor struktur
d. Faktor teknologi

Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Dalam Organisasi


Perubahan dalam organisasi dapat terjadi akibat faktor internal dan eksternal. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perubahan dalam organisasi, yaitu :
1. Manusia, tidak dapat dipungkiri, manusia menjadi salah satu faktor terbesar dalam
perubahan yang terjadi dalam organisasi, karena, keberlangsungan suatu organisasi
sangat bergantung pada kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia di
dalamnya. Setiap harinya, SDM dalam organisasi akan dihadapkan pada berbagai macam
kondisi dan masalah, dan dari sini, nilai kepemimpinan dibutuhkan oleh sumber daya
manusia dalam organisasi untuk dapat memecahkan masalah yang terkadang bias terjadi
di luar jangkauan.

2. Struktur, yang dimaskud disini adalah, struktur mempengaruhi bagaimana pembagian


kerja yang efektif dalam organisasi, dan bagaimana rantai komando dalam organisasi
sehingga dapat menciptakan hasil yang selaras dan sesuai. Dengan adanya struktur
oganisasi yang jelas, maka adanya kejelasan tanggung jawab, sehingga sdm yang ada
dalam organisasi mengetahui tanggung jawab apa yang harus diselesaikan. Selain itu,
adanya kejelasan kedudukan, dengan adanya kejelasan kedudukan, akan mempermudah
sdm dalam organisasi untuk saling berkoordinasi dan hubungan, karena terkadang ada
keterkaitan antar satu dengan yang lainnya dalam penyelesaian pekerjaan. Dan yang
terakhir, adanya kejelasan uraian tugas, yang dapat membantu pemimpin dalam
melakukan pengawasan dan pengedalian, dan bagi bawahan, mereka dapat
berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan jika ada uraian tugas yang jelas.

3. Teknologi, sebuah organisasi dapat menggunakan kapasitas teknologi, untuk


mengembangkan dan memberikan berbagai macam kemudahan bagi organisasi. Dengan
adanya teknologi pula, kualitas pekerjaan dapat meningkat. Namun, perlu diingat
pemimpin harus mampu mempergunakan teknologi secara tepat sehingga tidak
merugikan organisasi.

4. Lingkungan, penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya
dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Selain itu, adanya persaingan. Jika suatu organiasi tidak
terus menerus berinovasi, maka mereka akan dikalahkan oleh pesaing – pesaing baru
yang tentunya memiliki kelebihan lain. Ekonomi, politik, dan kekuatan global secara
terus menerus mempengaruhi organisasi dan memaksa mereka untuk bagaimana dan di
mana harus menghasilkan barang dan jasa. Perserikatan ekonomi dan politik antar negara
menjadi suatu kekuatan yang penting untuk perubahan. Tidak ada suatu organisasi yang
mampu mengabaikan dampak dari ekonomi global dan kekuatan politik terhadap
aktivitasnya.
DAFTAR ISI

https://zahiraccounting.com/id/blog/faktor-efektivitas-organisasi/

https://www.mendeley.com/catalogue/96e6245c-0714-3325-a3f4-7662064bc7fa/

Mendeley prod publicsharing Teknologi, Sosiohumaniora, Volume 13, No. 3, November


2011 : page 279

Mendeley prod publicsharing Teknologi, Vol. 1, No. 2, Juli 2011 (page 112 & 113)

Anda mungkin juga menyukai