Skenario
Seorang wanita G3P1A1H1 gravid 30 – 31 minggu, BSC 1x a/i PTM datang ke
RSUD Arifin Achmad berencana untuk melakukan persalinan pervaginam
paska operasi Caesar (VBAC). Pasien bertanya kepada dokter apakah proses
persalinan pervaginam tersebut dapat dilakukan mengingat riwayat operasi
Caesar pada persalinannya baru terjadi 1 tahun yang lalu.
Langkah 1
Rumusan masalah :
1. Apakah wanita dengan Riwayat SC sebelumnya dapat melakukan
persalinan pervaginam dengan risiko lebih rendah atau minimal sama
dengan cara operasi Caesar Kembali.
Langkah 2
Kemudian saya mencari jurnal melalui google dan memasukkan keyword
berupa “Vaginal Birth”, “after caesarean” dan “randomized control trial”. Dan
menemukan jurnal sebagai berikut :
Dalam melakukan telaah kritis suatu jurnal, ada beberapa aspek yang
perlu dipertanyakan, oleh karena permasalahan yang muncul dan
jurnal yang akan ditelaah bersifat harm / risiko, maka dilakukan telaah
kritis menggunakan lembar kerja Harm sebagai berikut.
Komentar :
Pada jurnal ini terdapat tabel karakteristik dasar ibu pada kedua kelompok
penelitian. Dimana pada tabel tersebut karakteristik dasar ibu yang terdapat
pada kelompok yang direncanakan persalinan pervaginam maupun SC
berulang, tidak ditemukan adanya perbedaan. Sebagaimana yang tampak pada
tabel dibawah.
Apakah paparan terhadap terapi dan hasil klinis diukur dengan cara
yang sama pada kedua kelompok (contoh : apakah pengukuran hasil
objektif (contoh : kematian) atau blind terhadap terapi) ?
Pada jurnal ini
Ya √ Tidak □ Tidak Jelas □
Komentar :
Pada jurnal ini, masking / blinding hanya dapat dilakukan pada tingkat jasa
randomisasi yang tidak terlibat dalam pelayanan pasien. Bila pasien tersebut
pada akhirnya memilih kelompok terapi yang tidak sesuai dengan hasil
randomisasinya, maka randomisasi tidak dapat lagi dilakukan mengingat
intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini memerlukan ketepatan pasien
dan indikasi serta pengetahuan dan keterlibatan dari staff pemberi terapi /
intervensi dan tidak dapat diwakilkan. Namun pada penelitian ini, baik
primary maupun secondary outcome diukur secara objektif sehingga
menyingkirkan penelitian dari BIAS / subjektifitas.
Komentar :
Pada penelitian ini tidak terdapat pasien yang Loss to follow up, karena
seluruh pasien di kedua kelompok dilakukan follow up secara kontinu dan
pengukuran seluruh data outcome sudah dilengkapi sebelum pasien pulang
meninggalkan Rumah Sakit untuk kemudian dilakukan analisis data,
sebagaimana tampak pada diagram dibawah :
Apa Hasilnya ?
Seberapa besar dan tepat hubungan antara paparan dan hasil ?
Ada dua hasil yang diukur dalam penelitian ini. Dari primary outcome dinilai risiko
kematian janin atau bayi dan masalah serius lainnya yang didapatkan saat pasien
keluar Rumah Sakit turun secara bermakna pada kelompok yang melahirkan secara
SC ulang terencana dibandingkan dengan kelompok yang memilih untuk persalinan
pervaginam. Dengan angka kejadian sebesar 10/1,108 [0.9%] pada kelompok SC
ulang terencana dibandingkan dengan 30/1,237 [2.4%] pada kelompok yang memilih
pervaginam dengan relative risk [RR] 0.39, 95% CI 0.19–0.80, p = 0.011) .
ARR1 = CER - EER = 0,030– 0,045 = - Angka minus pada perhitungan penelitian
0.015 (-1,5%) ini menunjukan bahwa VBAC bukan
bermanfaat dalam menurunkan, justru
Oleh karena outcome pada grup meningkatkan risiko absolut terjadinya
intervensi malah meningkatkan risiko terjadinya outcome berupa kematian ibu
terjaidnya outcome di bandingkan dan bayi sebesar 1,5%.
kontrol, maka ARR diganti menjadi ARI
(Absolute Risk Increase)
Apakah hasil uji validitas ini membantu saya dalam merawat pasien
saya? (validitas eksternal /penerapan)
Pertanyaan yang harus anda tanyakan sebelum memutuskan untuk menerapkan hasil
penelitian kepada pasien anda adalah :
1. Apakah pasien saya sangat berbeda dengan pasien dalam penelitian ini,
sehingga hasilnya tidak dapat diterapkan?
Pasien saya tidak berbeda dan bisa diterapkan
2. Apakah risiko efek samping terhadap pasien? Dan apakah manfaat yang
mungkin didapatkan oleh pasien dari terapi tersebut ?
Pada pemilihan VBAC, risiko yang mungkin dihadapi pasien ialah
peningkatan angka kematian dan kecacatan bayi secara signifikan (p =
0.011) dan peningkatan angka kematian dan kecacatan ibu secara tidak
signifikan (p=0.08) dibandingkan kelompok SC ulang terencana.