CRITICAL APPRAISAL
1. Did the study address a clearly focused issue?
Iya, pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan obat
ondansentron dengan metoklopramid pada pasien hiperemesis gravidarum.
Jumlah populasi pada penelitian ialah sebesar 160 pasien yang sudah didiagnosis
hiperemesis gravidarum dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.
Masing-masing sebesar 80 pasien dipilih secara acak untuk menggunakan obat
ondansentron atau metoklopramid. Pemilihan pasien dilakukan sejak 5 November
2011 – 4 Agustus 2012. Pasien diberikan buku catatan emesis selama 24 jam dan
menuliskan efek samping yang timbul berdasarkan kuisioner yang sudah tertulis.
Penilaian menggunakan 10-poin visual numeric scale.
CRITICAL APPRAISAL
1. Did the study address a clearly focused issue?
Iya, pada penelitian ini bertujuan untuk melihat cost-effective penggunaan
misoprostol dan kombinasi misoprostol dengan kateter Foley untuk induksi
persalinan.
2. Did authors use an appropriate method to answer the question?
Iya, penelitian ini sebenarnya dapat dilakukan dengan case control tetapi
penulis membuat lebih baik dengan menggunakan studi kohort. Penelitian ini
membuat 2 hasil yang ingin dicapai yaitu hasil primer dan sekunder. Hasil
primernya berupa biaya per tahun berdasarkan dari kualitas atau quality-adjusted
life year (QALY) dengan batas $100.000 per QALY, sedangkan hasil
sekundernya berupa cara persalinan, kasus sepsis, kasus cerebral palsy dan
kematian ibu. Analisis sensitivitas univariat digunakan untuk menyelidiki
intervensi dengan berbagai efektifitas.
3. Are the result of this research valid?
Iya, penelitian sudah cukup dengan jumlah sampel yang besar dan
penelitian menunjukkan bahwa kombinasi misoprostol dan kateter Foley
merupakan strategi cost-effective. Hal ini membuat penghematan tahunan sebesar
$ 440 juta di Amerika Serikat dan menunjukkan 1656 kasus yang sedikit pada
asidosis neonatal dan 172 kasus yang sedikit pada cerebral palsy. Namun, pada
penelitian juga menunjukkan bahwa penggabungan kedua metode tersebut akan
meningkatkan jumlah operasi caesar sebanyak 4.995, jumlah kasus sepsis neonatal
sebesar 369 dan jumlah kematian neonatal sebesar 22. Analisis sensitivitas
menunjukkan bahwa kombinasi misoprostol dengan kateter Foley dapat
menghemat biaya (cost-saving) sampai tingkat korioamnionitis sebesar 30% dan
hemat biaya (cost-effective) hingga 17,5%.
4. Are the results of this research important?
Iya, penelitian ini memberikan jawaban bahwa penggunaan kombinasi
misoprostol dengan kateter Foley merupakan strategi yang baik dan dapat
menghemat biaya (cost-effective) dibandingkan penggunaan misoprostol saja.
5. Is it likely that important, relevant studies were missed?
Iya, penelitian ini tidak menjelaskan secara detail bagaimana proses
penelitiannya. Sampel yang dipilih juga tidak dijelaskan seperti kriteria inklusi
dan eksklusi. Penelitian hanya menyampaikan kriteria wanita dengan risiko
rendah, cukup bulan dan bersedia untuk induksi saja tanpa menjelaskan secara
terinci. Karakteristik umum juga tidak dicantumkan pada penelitian sehingga
tidak mengetahui faktor risiko, riwayat penyakit, komorbiditas dan lainnya
sehingga dapat membuat hasil penelitian menjadi bias. Pada penelitian hanya
memberikan informasi angka kasus yang terjadi terhadap membandingkan
penggunaan misoprostol saja dengan kombinasi misoprostol dan kateter Foley.
Penelitian tidak menjelaskan secara detail tentang bagaimana hubungan antar
variabel bisa terjadi. Penelitian juga tidak mencatumkan perbandingan dengan
penelitian lain atau referensi. Penelitian ini memerlukan penelitian lebih lanjut
untuk mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaan atau implementasi terhadap
tindakan induksi.
6. Is the current research applicable to our workplace?
Iya, penelitian ini sangat berguna bagi negara berkembang mengingat
pentingnya mengatur pembiayaan atau ekonomi. Penelitian juga berguna bagi
rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk dilakukan induksi. Hasil penelitian ini
perlu diberitahukan kepada tenaga medis lain seperti bidan dikarenakan
pengetahuan yang minim agar tidak terjadi kemungkinan buruk pada yang akan
datang sehingga dapat mengurangi biaya pengobatan dan perawatan.
Comparison between oxytocin, ergometrine and
misoprostol in active management of the third stage of
labour: a randomized controlled trial
A.PICO
Population 150 wanita dengan kehamilan tunggal yang sehat di National Ribat
University Hospital, Kharoum, Sudan.
Intervention pasien akan diminta persetujuan tertulis atau informed consent
untuk berpartisipasi dalam penelitian. Pasien akan mendapatkan terapi
medikamentosa yang ditentukan secara acak kesalah satu dari tiga kelompok
perlakuan yaitu: 400 ug misoprostol sublingual, 10 IU infus oksitosin intravena
dan 0,5 mg infus ergometrin intravena. Masing-masing kelompok perlakuan
diantaranya 46 orang mendapatkan misoprostol, 47 orang mendapatkan oksitosin
dan 47 orang mendapatkan ergometrin. Kehilangan darah diperkirakan dengan
menimbang darah yang dikumpulkan dan mengubah berat menjadi mililiter yaitu
setiap 1 ml sama dengan 1,05 gram.
Control wanita yang bersedia dengan informed consent dan diacak kesalah satu
dari tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok dengan 400 ug misoprostol
sublingual, 10 IU infus oksitosin intravena dan 0,5 mg infus ergometrin intravena.
Outcome rata-rata durasi kala tiga persalinan terpendek ditemukan pada
kelompok misoprostol (3,89±0,37 menit), diikuti oksitosin (4,6±0,9 menit) dan
ergometrin (5,45±0,9 menit). Kehilangan darah rata-rata terendah ditemukan pada
pasien yang mendapatkan 400 ug misoprostol (168,36±24,83 ml), diikuti 10 IU
oksitosin (205,56±34,82 ml) dan 0,5 mg ergometrin (214,49±35,97 ml). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 400 ug misoprostol sublingual lebih efektif
dibandingkan uterotonika parenteral konvensional dalam mengurangi jumlah
kehilangan darah selama kala tiga persalinan dan memiliki efek yang sebanding
dengan oksitosin intravena 10 IU dalam mempersingkat durasi kala tiga
persalinan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan misoprostol mengurangi
kebutuhan akan ekstra uterotonik dan transfusi darah.
B.CRITICAL APPRAISAL
Randomized
1a.R-Apakah pengambilan pasien dalam penelitian dilakukan secara random?
Ya, Alokasi pasien dilakukan secara acak (randomized). Randomisasi
dilakukan dengan program komputer SQL atau Structured Query Language,
sebuah bahasa deklaratif database komputer yang didesain untuk
memanajemen data dan randomisasi data di relational database management
systems (RDBMS). dengan memperhatikan kriteria ekslusi (grande
multipara, IUFD, antepartum hemorrhage, multipara, mal-presentas9, PJK,
Rhesus-negatif, hipertensi, riwayat jaundice atau gangguan hepar, riwayat
penggunaan heparin or aspirin, resiko perdarahan and Hb
rendah(hemoglobin < 9 g/dl).)
1b.R- Apakah kelompok tersebut sama pada awal penelitian?
Ya, Pasien dari awal hingga akhir penelitian masih sama, dengan 10
pasien terekslusi, hingga tersisa 140 responden. 47 pasien dengan oksitosin,
47 dengan egometrin, dan 46 dengan misoprostol. Tidak ada perubahan
responden selama penelitian
Ascertainment
2a.A- Selain perlakuan yang dialokasikan, apakah kelompok diperlakukan hal
yang sama?
Ya, Selain perbedaan pada kelompok terapi obat, semua pasien
mendapat perlakuan yang sama, dan kala I & II dikontrol sesuai guideline
yang ada. Setelah anamnesis dan pemeriksaan, kadar hemoglobin diukur
pada semua pasien. Monitor fetomaternal pada kala I dan II persalinan
dilakukan menurut guideline terstandarisasi. Semua persalinan diikuti oleh
investigator atau oleh satu atau dua anggota terlatih dari rim yang bertugas.
C. OUTCOME
Durasi kala III paling cepat terdapat pada pasien dengan intervensi
misoprostol (3.89±0.37 min), lalu oxytocin (4.6±0.9 min), dan
Ergometrine (5.45±0.9 min). dengan perbedaan signifikan (ANOVA test,
P=0.004).
Derajat perdarahan paling rendah terdapat pada intervensi misoprostol
(168.36±24.83 ml), lalu oxytocin (205.56±34.82 ml), dan Ergometrine
(214.49±35.97 ml). Perbedaan antar grup signifikan (ANOVA test,
P=0.002)
Dapat disimpulkan bahwa pemberian misoprostol sublingual paling
efektif dibandingkan dengan terapi konvensional lain dalam
mengurangi perdarahan dan durasi kala III persalinan.