WHO HSE EPR 2008 2BahasaI PDF
WHO HSE EPR 2008 2BahasaI PDF
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan hak terjemahan dalam bahasa Indonesia kepada Trust Indonesia, yang
bertanggung jawab penuh atas edisi bahasa Indonesia.
Ketetapan petunjuk dan penyajian materi dalam publikasi ini tidak mewakili pendapat di luar bagian dari WHO yang berkaitan dengan status
hukum suatu negara, wilayah, kota, daerah atau wewenangnya, atau segala kekuasaan dari perbatasannya. Simbol titik dan garis pada peta
menunjukkan kekuasaan batas yang belum disetujui sepenuhnya oleh pemerintah setempat.
Penyebutan nama perusahaan atau produk pabrik tertentu tidak berarti perusahaan itu direkomendasikan oleh WHO secara langsung sebagai
perusahaan atau produk yang memiliki kelebihan dari produk lainnya. Kecuali ada kesalahan dan kealpaan, nama-nama produk dikenali
dengan huruf kapital pada awal kata.
Semua tindakan kewaspadaan yang diperlukan telah dilakukan oleh WHO untuk memverifikasi informasi yang terdapat dalam publikasi ini.
Namun demkian, publikasi ini telah disebarkan tanpa jaminan apapun baik yang tersirat maupun yang tersurat. Penggunaan dari hasil publikasi
ini merupakan tanggung jawab pembaca. WHO tidak bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi karena penggunaan publikasi ini.
Pedoman ini ditujukan kepada komite dan tim pencegahan dan pengendalian infeksi, petugas kesehatan dan pekerja profesional lainnya yang
berperan dalam merawat pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pedoman ini dirancang sebagai acuan ringkas untuk pencegahan dan pengendalian infeksi guna membantu pencegahan penularan infeksi saluran
pernapasan akut selama masa perawatan.
Saran-saran yang terdapat di dalam pedoman ringkas ini diambil dari “Infection prevention and control epidemic- and pandemic-prone acute
respiratory diseases in health care WHO Interim Guidelines” yang diterbitkan pada tahun 2007.1
Tempat penerimaan b
Pemeriksaan
fisik/triase
Perawatan umum
Pengambilan
spesimen (darah)
Nebulisasi
Pengambilan
spesimen
(rangsangan sputum)
PK = Petugas Kesehatan; ACH (Air changes per hour/pertukaran udara per jam)
a Semua ruangan untuk menunjang kesehatan harus memiliki ventilasi udara memadai, tidak hanya ruang isolasi saja.
b Tanpa kontak langsung dengan pasien.
Catatan penjelasan
Tidak terjadi kontak jarak dekat dengan pasien
Tindakan yang mungkin menimbulkan aerosol umum yang berhubungan dengan transmisi patogen misalnya intubasi; resusitasi kardiopulmoner dan
prosedur terkait (misalnya oksigenasi, suction); bronkoskopi; dan autopsi atau pembedahan yang menggunakan alat berkecepatan tinggi (bor)
1
SKENARIO 1:
Pasien tiba di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Nebulisasi
Rekomendasi di bawah ini berlaku bila :
• Diagnosis pasien tidak diketahui.
Tindakan apa yang tepat untuk mencegah transmisi
patogen dari pasien?
Perhatian!
• Pengadaan alat pelindung diri (APD) akan bervariasi • Lingkungan
tergantung pada kebijakan yang berlaku. – Batasi jumlah petugas di lingkungan pasien seminimal
• Ruang dan tempat rawat pasien tergantung pada mungkin. 3 Kemungkinan untuk bersentuhan
kebijakan yang berlaku. – Pastikan ruangan cukup udara (buka pintu dan jendela).
dengan sekret yang terkontaminasi, droplet,
• Pasien
Jenis prosedur apa yang akan dipakai dalam situasi dan aerosol yang halus dapat meningkat apabila
– Instruksikan pasien agar selalu mematuhi peraturan
ini? dilakukan resusitasi, intubasi, dan suction. Dalam
kebersihan pernapasan dan etika batuk dengan
• Pasangkan alat nebulisasi di sekitar wajah dan hidung memakai tisu/masker bedah dan membersihkan kondisi ini gunakan respirator partikulat (lebih
pasien. tangan.
baik dibandingkan dengan masker bedah), sarung
• Sambungkan ke tabung oksigen. – Bila pasien berkenan, selalu gunakan masker bedah
dan dilepas hanya selama tindakan nebulisasi. tangan, gaun pelindung, serta pelindung mata, dan
Seberapa dekat jarak antara pemeriksa dan pasien bila memungkinkan, tempatkan pasien di dalam
• Petugas kesehatan
selama tindakan berlangsung?
Gunakan masker bedah dan membersihkan tangan ruangan tersendiri dengan ventilasi yang baik.
• Kontak erat, yakni dalam jangkauan 1 meter dari pasien. sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Bagaimana seharusnya petugas kontak dengan darah Perlengkapan penunjang apa yang harus tersedia
atau cairan dari tubuh pasien selama prosedur ini untuk mencegah terjadinya infeksi?
berlangsung?
• Tisu, masker bedah, dan perlengkapan untuk kebersihan
• Kemungkinan pasien akan bersin dan batuk saat tangan (seperti air, sabun, kertas/handuk sekali pakai,
menjalani perawatan. dan antiseptik berbasis alkohol).
• Petugas kesehatan mungkin terpajan oleh sekret pasien
di permukaan yang terkontaminasi, alat bekas pakai, tisu,
atau linen.
4 SKENARIO 4:
Pasien membutuhkan perawatan umum
Perawatan umum
Rekomendasi di bawah ini berlaku bila :
• Diagnosis pasien dan faktor-faktor risiko sudah diketahui.
Tindakan apa yang tepat untuk mencegah transmisi
patogen dari pasien?
• Pengadaan alat pelindung diri (APD) akan bervariasi • Lingkungan Perhatian!
tergantung pada kebijakan yang berlaku. – Batasi jumlah petugas di lingkungan pasien seminimal
• Ruang dan tempat rawat pasien tergantung pada mungkin.
kebijakan yang berlaku. – Pastikan ruangan cukup udara (buka pintu dan jendela) 3 Kemungkinan untuk bersentuhan
– Tempatkan pasien di ruangan tersendiri ketika dengan sekret yang terkontaminasi,
Jenis prosedur apa yang akan dipakai dalam situasi ini? melakukan tindakan resusitasi, intubasi, dan suction. droplet, dan aerosol yang halus dapat meningkat
• Perawatan umum kecuali tindakan yang menghasilkan • Pasien
aerosol. apabila dilakukan resusitasi, intubasi, dan suction.
– Instruksikan pasien agar selalu mematuhi peraturan
kebersihan pernapasan dan etika batuk dengan Dalam kondisi ini gunakan respirator partikulat (lebih
Seberapa dekat jarak antara pemeriksa dan pasien memakai tisu/masker bedah dan membersihkan baik dibandingkan dengan masker bedah), sarung
selama tindakan berlangsung? tangan.
tangan, gaun pelindung, serta pelindung mata, dan
• Kontak berulang dengan pasien, lingkungan perawatan, – Bila pasien berkenan, selalu gunakan masker bedah.
dan peralatan bekas pakai. bila memungkinkan, tempatkan pasien di dalam
• Petugas kesehatan
• Kontak dalam jangkauan 1 meter dari pasien. – Gunakan masker bedah dan membersihkan tangan ruangan tersendiri dengan ventilasi yang baik.
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Bagaimana seharusnya petugas kontak dengan darah – Gunakan sarung tangan, gaun pelindung, pelindung
atau cairan dari tubuh pasien selama prosedur ini mata, dan respirator partikulat ketika melakukan
berlangsung? tindakan resusitasi, intubasi, dan suction.
• Kemungkinan pasien akan bersin dan batuk saat
menjalani perawatan. Perlengkapan penunjang apa yang harus tersedia
• Petugas kesehatan dapat terpajan sekresi pasien pada untuk mencegah terjadinya infeksi?
permukaan yang terkontaminasi, peralatan, tisu, atau • Tisu, masker bedah, dan perlengkapan untuk kebersihan
linen bekas pakai. tangan (seperti air, sabun, tisu/handuk sekali pakai, dan
antiseptik berbasis alkohol).
5 SKENARIO 5:
Pasien non-intubasi pada tiap keadaan klinis
Bronkoskopi
Rekomendasi di bawah ini berlaku bila :
• Diagnosis pasien dan faktor-faktor risiko diketahui.
• Kemungkinan pasien dapat mengeluarkan sekret
pernapasan dan aerosol yang halus selama insersi dan
melepaskan bronkoskopi dan atau tindakan suction. Perhatian!
• Pengadaan peralatan dan sarana lain dan APD bervariasi
• Petugas kesehatan mungkin terpajan permukaan yang
tergantung pada kebijakan yang berlaku.
terkontaminiasi oleh sekret pasien, perlengkapan bekas
• Jika tersedia dan memungkinkan klinisi akan mencoba
pakai, tisu, atau linen.
3 Kontak dengan sekret yang
dan menggunakan teknik suction atau perlengkapan terkontaminasi, droplet, dan aerosol
suction yang dapat menurunkan risiko terbentuknya halus dapat meningkat selama tindakan suction,
Tindakan apa yang tepat untuk mencegah transmisi
aerosol dari sekret trakeal.
patogen dari pasien? insersi dan pelepasan bronkoskopi.
• Lingkungan
Jenis tindakan apa yang akan dipakai dalam situasi
– Batasi jumlah petugas di lingkungan pasien seminimal 3 Pasien dapat mengeluarkan sputum yang
ini?
mungkin.
mengandung darah atau sekresi bila dilakukan
• Insersi dan melepaskan bronkoskopi. – Tempatkan pasien di ruangan tersendiri.
• Lakukan lavase dengan larutan garam fisiologi apabila – Pastikan ruangan cukup udara (buka pintu dan jendela) biopsi.
terdapat sekret yang kental dan atau bercampur darah. atau gunakan ventilasi mekanik di ruang tindakan.
• Kemungkinan pengumpulan spesimen atau biopsi. • Petugas kesehatan 3 Selain menggunakan alat pelindung diri seperti
– Membersihkan tangan sebelum dan sesudah kontak direkomendasikan di atas, harus selalu
Seberapa dekat jarak antara pemeriksa dan pasien dengan pasien. membersihkan tangan setelah melepas APD.
selama tindakan berlangsung? – Gunakan sarung tangan, gaun pelindung, pelindung
mata, dan respirator partikulat.
• Kontak erat yang berulang dengan pasien 3 Respirator partikulat harus dicek segelnya
• Kontak dalam jarak kurang dari 1 m dari pasien dan sebelum digunakan!
Perlengkapan penunjang apa yang harus tersedia
sangat dekat dengan saluran pernapasan dan sekretnya.
untuk mencegah terjadinya infeksi?
Bagaimana kemungkinan petugas kesehatan
• Sarung tangan, gaun pelindung, pelindung mata, 3 Jika memungkinkan, tempatkan pasien di ruangan
respirator partikulat, dan perlengkapan untuk kebersihan tersendiri dengan ventilasi yang baik.
bersentuhan langsung dengan darah atau cairan dari
tangan seperti air, sabun, kertas/handuk sekali pakai,
tubuh pasien selama prosedur ini berlangsung?
dan antiseptik berbasis alkohol.